Bab 17 🔞🔞
Aku Tidak Ingin Berbicara Dengan Khun Aiyaret
Nhai Pov
Aku mengatakan bahwa aku tidak ingin berbicara dengan Aiyaret saat ini. Sekarang aku merasa sangat sedih. 😖
Aku tadi turun dan melihat Ai sedang berada di restoran di bawah gedung kondominiumnya ini sedang di peluk oleh seorang gadis.
Semula aku berniat baik dan ingin membawakan dompet Ai yang tertinggal di dalam kamar. Tetapi saat melihat Ai sedang di peluk seorang gadis, hatiku terasa sakit dan runtuh seperti istana pasir yang tersapu oleh ombak. 🥺
Aku juga merasa ingin batuk darah seperti di Film Cina.
Hahaha 🤣 Nhai mengapa kamu terlalu dramatis sekali.
Entah perasaan apa yang aku rasakan saat ini. Rasanya sangat sakit sehingga aku merasa ingin mati, bahkan bulu kudukku berdiri seperti aku merasa kedinginan.
Tidak!! Aku tidak boleh merasakan apa-apa!
Tetapi mengapa hatiku terasa kosong saat melihat Ai dan wanita itu? 🥺
Perasaanku terhadap Ai sudah mengalir sejak pertama kali kami bertemu. Lalu kamu berteman dan sekarang menjadi sepasang kekasih. Sekarang aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bahwa Ai tidak setia padaku dan aku rasanya ingin mencabik-cabiknya serta ingin menjadikan dia musuh.
Kedua kakiku yang panjang segera berputar agar mereka tidak bisa melihat aku yang sedang memperhatikan mereka dari depan. Pinggiran mataku mulai terasa panas dan ingusku mulai mengalir di ujung hidungku.
Yeah.. tentu saja saat ini aku sedang berusaha untuk menahan air mata dan ingusku. Aku kemudian berusaha untuk menarik napasku dalam-dalam sebelum mengangkat ponselku dan memotret mereka berdua.
Aku mengambil foto mereka tanpa ingin melihatnya lagi. Aku mengirimkan Line kepada Ai sebagai barang bukti dan meminta putus darinya. 😭
Aku adalah orang yang tidak suka berbagi kekasihku dengan siapapun juga. Kamu harus tahu akibatnya Ai!!
--
Kamar Ai
Aku segera mengeluarkan koperku yang besar dan menyeretnya.
Aku tidak ingin membuang-buang waktuku lagi untuk berpikir dan mulai melipat semua bajuku dengan rapih. Aku segera mengambil semua barangku yang bisa aku lihat.
Aku juga sudah tidak peduli apakah yang aku masukkan ke dalam tasku adalah barang-barang Ai atau bukan. Aku tidak tahu lagi. 😔
Tetapi aku benar-benar tidak tahan jika harus tetap tinggal dan berada di mana banyak kenangan kami berdua di dalamnya.
Hal itu benar-benar sangat menyakitkan! 😖
Saat aku ingin keluar dari Kondomunimnya Ai, hujan mulai turun dan deras.
'Oh! Ayolah jangan menangis sekarang!’
Aku segera mengangkat tanganku untuk menghapus air mataku dan aku segera menyeret kakiku serta menyambar tasku. Aku berdiri di depan pintu kamar Ai dan kembali melihat sekelilingku apakah aku melupakan sesuatu atau tidak..
Aku saat ini sedang merasakan patah hati. 🥺
Saat ini mungkin aku masih belum bisa mengambil hatiku kembali dari Ai. Tetapi aku akan mengambilnya nanti. 😅
Aku sudah memakai sepatu kets favoriteku dan siap untuk pergi dari sini, tetapi aku berpikir bahwa aku melupakan dompetku..
Hmm.. dimana dompetku? 🤔
Aku kembali masuk ke dalam kondominiumnya dan membuka kamar Ai lagi.
Tetapi karena aku merasa sedih dan gelisah, maka aku berjalan dengan terburu-buru. Aku menyenggol rak sepatu Ai sampai terguling karena tulang keringku menabrak rak sepatu itu. 😅
Aku merasa kesakitan dan aku mengangkat satu kakiku karena menahan rasa sakitnya sambil membungkukkan badanku dan melompat-lompat di ruangan ini. Sampai badanku tidak sengaja menabrak tumpukan telur yang ada di atas meja di dapur sehingga terjatuh dan pecah di lantai. 😅🤣
Semua telur itu hancur sama seperti pikiranku saat ini. 😖
‘Sial Ai! Dasar bajingan! Kamu masih belum cukup menghianatiku, tetapi masih meletakkan rak sepatu disini untuk menjebakku?’
'Kamu sudah membuat aku kesakitan. Jika aku ingin balas dendam juga tidak masalah kan?’
Aku yang merasa terluka dan kesakitan segera terduduk di lantai. Aku seperti orang yang merasa kelelahan. Aku tidak bisa menahan air mataku lagi dan membiarkan air mataku mengalir begitu saja sambil terisak-isak melihat semuanya. 😭
Tetapi tiba-tiba mataku menatap namapan kaktus lucu itu. Tadi saat aku mengikuti Ai untuk turun ke bawah kondominiumnya, aku melihat wanita itu memegang kaktus seperti ini lalu menyerahkan kepada Ai dan Ai mengambilnya.
Apakah wanita itu yang meminta Ai untuk merawat kaktus ini? 🤔
‘Apakah Aiyaret suka dengan anak-anak? Jika Ai menyukai anak-anak, mengapa dia datang dan mengatakan menyukaiku? Mengapa dia tidak memuluk gadis itu saja tetapi lebih memilih memulukku? Aku benar-benar merasa terluka!’
Aku mulai marah saat otakku memikirkan hal itu sehingga hatiku semakin merasa panas.
Aku menatap kearah sofa yang sering kami berdua tiduri bersama-sama. Apakah Ai juga pernah tidur bersama-sama dengan wanita itu di atas sofa dan tempat tidurnya?
Saling berpelukan? Ai biasanya saat tidur sangat suka memeluk seseorang..🥺
Apakah Ai juga pernah memakai mesin cucinya selain untuk mencuci pakaianku? ☹️
Apakah Ai terlalu baik kepada semua orang?
Tidak.. Tidak.. Tidak.. Tidak boleh ada pikiran jahat seperti itu!
Semakin banyak aku berpikir yang jahat maka aku akan semakin ingin menghancurkan barang-barang yang ada di dalam kamar Ai ini. 😖
Tetapi saat ini aku merasa terluka. Aku berpikir tidak masalah untuk merusaknya sedikit. 😏
Yeah.. Tidak apa-apa!
Setelah aku menimbang beberapa saat baik atau buruk secara singkat. Maka aku segera berdiri dan berjalan ke dalam kamar tidur Ai, aku segera mengambil pakaiannya yang sebagian besar berwarna putih dan pakaiannya yang mahal.
Aku membawa pakaiannya itu di kedua lenganku dan segera memasukkannya ke dalam mesin cuci, lalu segera menuangkan sabun cuci dan juga pelembut pakaian ketika aku menemukannya dan menuangkannya bersama-sama. Lalu aku juga berjalan untuk mengambil sabun cair yang selalu digunakan Aiyaret di kamar mandi dan menuangkan semuanya sampai aku merasa puas. 😏
Beberapa detik kemudian, aku mulai mengutak atik mesin cuci itu, tetapi hal itu masih belum cukup! Aku segera mengambil kaktus yang ada di nampan itu dan menuangkannya juga ke dalam mesin cuci itu.
Yeah.. bersihkan semuanya dan jangan sampai ada kenangan!
Ingatlah! Aiyaret jangan suka bercanda dengan orang seperti Chen Nhai! 😏
---
Asrama Nhai
Ai Pov
Aku segera pergi ke kamar asrama Nhai saat aku tidak menemukannya di dalam apartemenku, saat pertama kali aku membuka pintu asramanya, aku bisa mencium wangi sabun mandi dari arah kamar mandi yang terlihat terbuka.
Aku kemudian duduk di dalam ruangan asramanya itu. Nhai pergi dari apartemenku sepuluh menit yang lalu. Aku tahu bahwa dia kembali ke kamar asramanya dengan perasaan yang marah kepadaku. Aku bisa mendengar dia berteriak di dalam kamar mandi dan juga menangis. Hal itu sungguh menyakitkan hatiku. 🥺
Sejujurnya saat aku mendengar semuanya, aku sangat ingin membuka pintu kamar mandi itu, segera meraih tubuhnya untuk aku peluk. 🤗
Aku rasanya ingin mengatakan bahwa pemikirannya salah dan dia salah paham padaku. Namun ketika aku berpikir bahwa kamar apartemenku yang berantakan dan seperti kapal pecah, aku tidak ingin menghentikan semuanya.
Aku berpikir lebih baik aku duduk saat ini dan menunggunya sebentar.
Aku merasa diriku saat ini seperti orang jahat dan buruk setiap tahun bukan hanya kali ini saja. ☹️
“Kamu benar-benar berengsek! Kamu sudah melukai hatiku, aku membencimu Ai. Kamu menghianatiku! Aku akan memberitahukan teman-teman kita yang lain bahwa aku sudah berhenti berkencan denganmu. Aku benci dia menghianatiku!”
“Aku tidak bisa menerima semua ini! 🥺”
Aku terus saja mengucapkan penghinaan kepada Ai. Aku rasanya sangat ingin dia mendengar hal ini agar membuat dia menyesal dan bertobat.
Tetapi saat ini bukan waktu yang tepat. ☹️
“Dasar kurang ajar! Dasar berengsek! tidak ada satupun yang bagus darimu!”
“…”
“Oui!!”
“…”
“Brengsek! Bagaimana kamu bisa ada di dalam kamarku?!”
Aku mengatakan seperti itu karena saat aku berjalan keluar dari kamar mandi dan sedang menggosokkan handuk di kepalaku karena aku habis keramas sampai handuk itu terjatuh karena aku merasa sedikit terkejut. Aku melihat Aiyaret sedang duduk dan mengawasiku dari atas tempat tidurku.🙄
Aku bisa melihat matanya yang berwarna coklat Ek itu terlihat tegang tidak seperti biasanya. Aku tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan saat ini.
Apakah dia sedang marah atau sedang berpikir? 🤔
Tetapi aku sama sekali tidak suka di tatap olehnya seperti saat ini. Karena aku merasa seperti aku sedang di marahi olehnya. 🙄
“Dasar pembuat masalah! Kamu menghancurkan kamarku!”
“Keluar! Kamarku tidak menerima pria mata keranjang sepertimu!”
“Apakah kamu perlu berteriak seperti ini apakah agar semua orang yang ada di dalam apartemen ini tahu? Jika ada sepasang suami istri yang sedang bertengkar sekarang?” 😏
“Siapa? Siapa yang mau menjadi suami atau istrimu? Aku sudah memberitahukan kepadamu bahwa hubungan kita sudah berakhir. Selamat tinggal Aiyaret!”
Aku mengatakan hal itu sambil mengedipkan mataku untuk mengusir rasa panas yang aku rasakan lagi. Aku segera membungkuk untuk mengambil handukku yang terjatuh di lantai tadi dan aku tidak mau melihat kearah Ai.
‘Melihatmu benar-benar membuat suasana hatiku memburuk saja.’
“Aku tidak mau berpisah dan putus denganmu..” Kata Ai yang mulai terlihat kesal.
“…”
“Sekarang aku benar-benar merasa mulai frustasi saat mendengar perkataanmu itu dan aku tidak ingin putus denganmu! Saat kamu tidak suka dengan apa yang aku lakukan, kamu tidak perlu melarikan diri seperti ini!!”
“…”
Saat aku tidak mau membalas perkataan Ai lagi, tanganku segera ditarik olehnya sehingga aku duduk di atas pangkuannya. 🙄
“Apa yang ingin kamu lakukan?”
“Aku ingin menjelaskan dan ingin berhubungan badan denganmu..”
“…”
“Dengarkan aku.. Wanita yang kamu lihat tadi bernama Jom Kwan dan dia adalah saudara perempuanku..”
Aku mendengar Ai mulai menjelaskan padaku. Ai memelukku dengan erat sehingga pembuluh darahnya terlihat menonjol di kedua tangannya. Ai mulai menggerakkan lututku agar kedua kakiku berada di tengah-tengah antara kedua kakinya sehingga menyebabkan tubuhku bisa merasakan juniornya. 🙄
“Kamu tidak pernah mengatakan bahwa kamu memiliki saudara kandung padaku. Jangan berbohong!”
Ai semakin memelukku dengan erat sehingga aku tidak bisa mendorong tubuhnya atau bangun dari pangkuannya.
Aku memukul tubuhnya tetapi dia tidak melawannya. 🙄
Yeah… Saat ini aku merasa bahwa cintaku padanya sudah habis dan aku mungkin akan lupa bahwa aku pernah mengalaminya.
Tetapi aku masih sayang padanya.. 🥺
“Ayah Jom dan ayahku berbeda. Bukankah aku sudah pernah mengatakan padamu bahwa aku tidak mempunyai ibu?”
Saat mengatakan hal itu, Aiyaret menempelkan pipinya ke pipiku. Yeah.. aku sangat sulit menebaknya karena dia tidak pernah membicarakan keluarganya kepada siapapun.
“Hmm.. Ibuku meninggalkan aku setelah dia melahirkanku. Jadi aku tidak ingin membicarakannya. Tetapi percayalah padaku dan juga jangan berpikir untuk berpisah denganku karena bagaimanapun juga aku tidak mau berpisah atau putus denganmu!”
“Yeah.. Baiklah. Aku percaya denganmu. Aku memang mudah mempercayai orang lain. Tetapi sekarang bisakah kamu melepaskan aku? Aku tidak bisa bernapas karena kamu memelukku dengan begitu erat dan biarkan aku bergerak karena juniormu terasa sangat tengang dan menggangguku..”
Aku berkata kepada Ai tanpa berkedip dan segera meraih pergelangan tangannya.
Tetapi aku melihat mata Ai seperti sedang memohon padaku. 🥺😏
Aku saat ini benar-benar ingin istirahat karena kepalaku dan hatiku masih terasa sakit.
“Tidak mau. Bukankah aku sudah memberitahukan kepadamu? Aku sangat ingin berhubungan badan denganmu disini..”
“Kamu ingin melakukannya di atas kursi ini? Kursi ini tidak nyaman..” Kataku.
Aku tidak melihat bahwa sudut mulut Ai sedikit terangkat untuk tersenyum. 😏
Suasana kami berdua saat ini benar-benar sudah berubah dengan sangat cepat. 😅
“Bukankah melakukannya di atas kursi sangat menyenangkan?”
“Aku baru saja merasa sedih karena berpikir kamu telah menghiantiku. Jadi sekarang kamu harus menghiburku dulu..”
“Awalnya aku juga berencana untuk membujukmu. Kalau kamu hanya berkemas dan pergi, bukan menghancurkan kamarku seperti itu..”
“Tadi aku.. Aku berpikir kamu sudah menghianatiku. Tetapi sekarang aku sudah percaya padamu. Meskipun kamu tidak pernah mengenalkan Keluarga dari ibumu padaku..”
“Dia bukan keluargaku. Keluargaku hanya ada di Provinsi Nan. Aku selalu siap untuk membawamu menemui mereka kapan saja kamu mau. Aku juga sudah bersiap memberitahukan hal ini kepada semua orang kalau.. Aku sangat mencintaimu..”
Tanganku yang masih memegang pergelangan tangan Aiyaret saat ini semakin mengencang karena saat ini aku merasa wajahku memanas saat mendengar pengakuannya. ☺️
Aku hari ini benar-benar merasakan banyak emosi. Dari rasa marah, sedih dan sekarang malu. 😅
“Maafkan aku. Tadi awalnya aku berpikir ketika aku akan mengatakan bahwa aku mencintaimu untuk pertama kalinya seharusnya lebih romantis. Tetapi aku tadi aku sudah mengatakannya padamu bahwa aku mencintaimu. Jadi aku mencintaimu.. I love you..” 😊
“Hmm.. Sudah cukup! Simpan perkataan itu dan katakan padaku di lain hari juga tidak akan masalah..”
“I love you.. ♥️”
Warning 🔞
Ai masih tidak mau berhenti berbicara. Dia mulai membungkukkan badannya untuk berbicara di dekat telingaku sekali lagi. Sesudah itu, dia menyeret bibirnya yang terasa hangat ke pipiku dan akhirnya berhenti di bibirku.
Kiss 😘
Aku mendapatkan godaan yang sangat lembut dari Ai yang mulai menciumi bagian bawah bibirku dengan menggunakan giginya.
Dia mengigit dan menjilat bibirku terus menerus sebelum memaksa aku untuk membuka bibirku dengan ujung lidahnya dan memasukkan lidahnya dalam-dalam ke dalam mulutku. Aku merasakan rasa manis yang sangat memanjakan diriku.
Hal ini seperti ungkapkan cinta Ai yang tidak akan pernah berakhir. Dia terus menggodaku sampai aku terjatuh oleh pesonanya dan tidak bisa melakukan perlawanan lagi. 😅
Tanganku yang tadinya menegang saat memegang pergelangan tangan Ai mulai melemah. Tangan Ai mulai terangkat dan menjalin tanganku sehingga dia bisa mengunci rapat tubuhku. Aku juga mulai merasakan berat badan Ai mulai terasa di atas tubuhku.
Aku merasakan panas tubuh Ai yang saat ini sangat bernafsu. Aku berusaha untuk membalas bibir Ai yang terus menyerangku dengan mati-matian yang terus saja tidak mau berhenti.
Aku tidak tahu apakah Ai tidak merasakan sakit di rahangnya atau tidak merasakan sakit di otot lidahnya jika terus seperti ini 😅.
Karena Ai terus saja menggerakan rahangnya dan lidahnya di dalam mulutku sampai bibirku basah. Aku mulai merasakan air liur mengalir di tubuhku dan aku mulai mengerang protes saat Ai mulai membuka kaosku yang kebesaran dan memperlihatkan tubuhku yang sudah berkeringat dan dialiri oleh air liur. Aku juga merasakan banyak kiss mark yang tersebar di seluruh leherku. 😅
Gigi Ai yang tajam terus saja menggigit dengan ringan di sepanjang tubuhku. Ai semakin menenggelamkan kepalanya dan aku hanya bisa mengerang, lalu Ai mengangkat tangannya dan memasukkan jarinya ke dalam mulutku.
Aku hanya bisa menjilati jari tangan Ai yang masuk ke dalam mulutku dan melakukan pekerjaanku dengan baik sampai jari tangan Ai basah semua. Jari-jarinya masih menempel di mulutku, tetapi dia sekarang sudah kembali duduk tegak.
Ai sekarang berlutut di atas lantai dan mulai bermain dengan celana pendek yang aku gunakan dan melepasnya. Lalu dia mulai menggosok kakiku ke atas dan ke bawah sebelum dia memegang kedua kakiku untuk di pisahkan.
Saat Ai mulai menciumi pahaku dengan lebih intens dan tidak ringan dan juga tidak telalu kuat juga. Tetapi hal yang dia lakukan membuat aku merasa terkejut sehingga aku mulai mendesis dan mengerang.
“Ah.. Hmm..”
Aku menjadi semakin terstimulasi saat merasakan rasa panas bibir Ai yang terus bergerak ke atas dan ke bawah dengan ringan di atas pahaku.
Saat juniorku di pegang oleh tangan Ai seperti ini, aku merasa seperti sedang di bully olehnya dengan habis-habisan. Apa lagi saat ujung lidah Ai menyentuh juniorku. 😮
Aku tidak tahu apakah aku sudah kehilangan suaraku karena terus mengerang dan menggeliat di atas kursi yang terasa sempit ini. Saat Ai mengangkat kedua kakiku dan meletakkannya di atas bahunya. Mulutnya perlahan mulai menelan juniorku yang ada di depannya.
Aku juga merasakan Ai mulai memasukkan ujung jarinya secara perlahan ke dalam lubangku di bagian belakang. Dia benar-benar memanjakan kedua titik kelemahanku sekaligus. 😣
Sehingga suara rintihanku teredam oleh suara hujan di luar sana. Aku saat ini hanya bisa mengepalkan kedua tanganku di sandaran kursi. Kedua kakiku yang terentang dan bertumpu pada bahu Ai mulai gemetar dengan sangat keras sehingga aku merasa pinggulku mulai melayang dari kursi.
Aku mulai merasakan pelepasan dan tubuhku sedikit kejang-kejang lalu mulai tenang lagi. 😣
Aku bisa mencium bau amis spermaku di dalam ruangan ini bercampur dengan bau yang lain.
Ai tidak menelan semua sepermaku dan dia membiarkan cairan hangatku mengalir ke bawah tubuhku untuk membasahi saluran sempit yang ada di bagian bawah tubuhku sehingga terasa lembab. Hal ini agar lebih memudahkan jarinya untuk meluncur keluar masuk ke dalam lubangku.
--
Ai Pov
Aku segera mendorong tubuhku untuk mendongak ke atas dan melihat Nhai yang sepertinya ingin tertidur karena matanya tertutup.
Aku melihat bibirnya sedikit terbuka dan tersenyum karena dia merasa bahagia. Begitu juga dengan suara napasnya yang terdengar masih terengah-engah karena pelapasan yang dia lakukan barusan.
Aku tidak pernah menyangka bahwa orang yang ada di depanku saat ini bisa terlihat begitu memikat. Nhai terlihat tinggi dan ramping serta sudah siap untik menerima seranganku. 😏
Saat ini sudah terlambat untukku melepas semua pakaianku agar sama telanjang dengan Nhai. Aku hanya menurunkan celanaku sampai keatas pinggul agar juniorku yang terasa sesak terbebas sebelum mendekati Nhai yang belum pulih sepenuhnya dan segera memasukkan juniorku ke dalam tubuhnya sekali sentak. 😅
“Ugh… Ai.. sakit.. sakit..”
Aku mendengar suara Nhai yang memprotes dengan keras dan wajahnya yang terlihat bahagia tadi segera menghilang. Saat ini dia meletakkan kepalanya di atas sandaran kursi. Dia mengangkat tangannya untuk mendorong perutku dengan kuat dan ekspersi wajahnya terlihat kesakitan.
“Maafkan aku.. Aku akan bergerak pelan-pelan..”
Aku mulai menggerakan pinggulku dengan tidak terburu-buru. Aku segera memegang kedua kakinya agar tidak terlalu di angkat terlalu tinggi.
Aku mulai menciumi kakinya dari betis sampai pinggul Nhai sambil pelan-pelan bergerak keluar masuk di dalam tubuhnya. 😏
Aku terus bergerak keluar masuk dan terus menyodoknya sampai aku mendengar suara erangan Nhai seolah-olah dia merasa puas dengan apa yang aku lalukan ini. Saat ini tubuh Nhai berbaring dengan posisi yang terlihat aneh dan dia mengangkat pinggangnya.
“Ai.. ah.. ah.. hmm.. terus.. iya..”
Aku mendengar suara Nhai yang keluar dari mulutnya seperti orang yang gagap. Nhai menangis dan juga menggaruk punggungku.
Aku terus saja bergoyang keluar masuk ke dalam dirinya.
---
Nhai Pov
Saat Ai terus bergerak keluar masuk di dalam diriku, rasanya aku ingin mati saja. 😣
Ritme gerakkannya begitu kuat sehingga aku tidak bisa tidak menutup mataku dengan erat dan membenamkan wajahku di atas bahu Ai yang lebar. Aku bisa merasakan air mataku sudah banyak mengalir dari sudut mataku sebelum aku merasakan pelepasanku lagi.
Saat ini Ai membaringkan tubuhku di atas tempat tidur. Ai membalik tubuhku sehingga aku tengkurap. Aku merasakan junior Ai yang panas kembali memasuki tubuhku lagi. 😣
Aku merasakan Ai meletakkan tangannya di atas pinggangku agar juniornya masuk semakin lebih dalam di dalam tubuhku.
Aku yang kembali di goyang oleh Ai hanya bisa kembali mengerang dengan keras dan segera menjangkau lalu meraih kerangka besi di tempat tidurku agar aku bisa berpengangan dengan erat untuk menopang tubuhku yang saat ini kembali bergetar.
Ai terus saja bergoyang dan bergoyang di dalam tubuhku.
Apakah Ai mengira dia sedang ada di dalam konser atau apa? Aku akan keluar lagi dan merasakan akan kembali menyentuh cakrawala lagi. 😣
Wajahku mulai mengerut dan kepalaku kembali jatuh ke atas bantalku yang lembut. Tanganku yang tadinya memegang pegangan besi tempat tidurku mulai turun dan menepuk kaki Ai untuk sedikit agar dia mau mengurangi gerakkannya sedikit.
Tetapi hari ini Ai benar-benar tidak mau mendengarkan permintaanku. Aku masih terus berbaring dan Ai terus saja bergerak diatas tubuhku dan tidak kehabisan tenaga sama sekali.
Hal ini membuat aku tidak berani untuk mengeluh lagi padanya. ☹️
---
Ai Pov
“Apakah kamu sudah bangun?”
“Hm.. Lepaskan aku. Aku tidak bisa bernapas..”
Aku mulai kembali menciumi belakang leher Nhai dan juga pundaknya.
“Sudah cukup Ai.. Kenapa nafsumu benar-benar sangat sulit untuk dipuaskan? Aku benar-benar sampai kelelahan..”
“Kamu sudah bisa memarahiku, berarti kamu masih sanggupkan?”
“Tetapi jika kamu masih mau lagi, siapkan saja pavaliun untukku untuk mengadakan pemakaman.. 🤣 Oh ya nanti di minggu pertama aku ingin makan bubur ikan..”
Aku mendengar suara dari orang yang saat ini terlihat sedang tertidur. Matanya tertutup karena merasa kelalahan dan wajahnya ada atas dadaku.
Nhai mulai menggerakan kelopak matanya sampai terbuka, aku bisa melihat bulu matanya yang masih basah karena dia merasakan kesenangan yang aku berikan sampai dia menitikan air mata.
Aku terus memanjakan dia dan terus menyodoknya dari jam 10 malam sampai sekarang. 😅
Yeah.. Malam ini kamu melakukannya empat kali dan itu adalah yang terbaik. 🤣
“Ai.. saat ini yang tersisa dalam tubuhku adalah air mata saja dan tidak ada air lain yang tersisa. Pinggangku sakit, lututku sakit, dan perutku juga mulai sakit sekarang karena juniormu yang terus saja berada di dalam diriku..”
“…”
“Saat ini aku merasa benar-benar sangat lengket, sakit dan rasanya ingin mati saja. Aku merasa benar-benar lemas..”
Lalu Nhai segera mendorong dadaku dengan kekuatan yang masih tersisa sisa di tubuhnya sambil mengerang dengan panjang.
Nhai sudah terlihat terengah-engah barusan. Jika kami berdua terus melanjutkannya, aku berpikir dia pasti akan hanya memiliki nama yang tersisa nantinya.🤣
Saat mendengar perkaatannya, aku akhirnya setuju dan menurunkan Nhai dan mencium keningnya.
Saat ini dadaku penuh dengan luka. Tetapi aku mencium bibir Nhai yang masih merintih itu.
Kiss 😘
“Kalau begitu apakah kamu bisa bangun untuk mandi?”
“Aku hanya bisa merayap saja ke sana..”
“Kalau seperti itu, kamu tidur saja. Biarkan aku yang membersihkan dan menyeka tubuhmu..”
“Hmm..”
Setelah mengatakan hal itu, aku mendekatkan hidungku ke rambut Nhai yang masih terlihat berkeringat dan mencium keningnya lalu kemudian menarik diriku.
Aku segera mengambil celanaku yang ada di lantai sebelum aku berjalan ke kamar mandi. Aku tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membersihkan diriku sendiri. ☺️
Setelah aku menyelesaikan urusanku, aku kembali berjalan dengan membawa handuk lembab di tanganku untuk membersihkan tubuh Nhai.
“Ugh… Dingin..”
“Uhm.. Tahan sedikit..”
Nhai yang saat ini sedang tertidur mengerang saat aku membersihkan dirinya. Dia terus saja menggeliat dan membalikan badanya. Tetapi aku terus membersihkan dirinya sampai bersih. Baru setelah itu aku memakaikan dia baju.
Yeah.. semua hal itu memang membutuhkan beberapa waktu. 😊
Beberapa menit kemudian..
“Nhai.. Ayo bagun dulu dari tempat tidur. Aku akan mengganti seprainya dulu..”
Aku membangunkan Nhai dan melihat Nhai yang tadi tertidur mulai duduk dan lalu turun untuk duduk di lantai. 😅
“Setelah kamu selesai mengganti seprainya. Tolong ambilkan obat penurun panas dan krim penghilang sakit untukku. Obatnya ada di belakang kulkas..”
“Uhm..”
Aku hanya menjawab seperti itu dan begitu aku selesai mengganti seperainya aku segera pergi mengambil apa yang Nhai minta.
Lalu aku kembali lagi sambil membawa beberapa barang yang aku butuhkan dan memberikan obat itu pada Nhai. Aku juga membuka sebungkus gel penurun panas dan menempelkannya di atas dahi Nhai. Lalu aku melihat Nhai kembali berjalan ke arah tempat tidur setelah meminum obatnya dan pergi tidur.
“Kenapa kamu masih merasa demam? Apakah kamu merasa sakit karena perbuatanku?” Tanyaku sambil berdiri.
Aku berjalan ke arah tempat tidur dan ikut berbaring di sana agar bisa memeluk Nhai di atas tempat tidur.
“Tidak.. Itu karena aku tadi berlari dari apartemenmu dalam keadaan hujan. Hujan terus turun sepanjang hari sehingga aku hampir saja tersesat..”
“Apakah kamu merasa sedih karena aku?”
“Hmm.. Iya..”
“Aku mengira kamu hanya kesal saja. Maafkan aku..”
“…”
“Aku tidak tahu bahwa aku bisa membuatmu begitu merasa sedih. Apa yang harus aku lakukan untuk menebusnya?”
“Kamu tidak perlu melakukan apapun untukku. Aku hanya tidak ingin merasa terluka lagi..”
Kamu benar-benar sangat kasar!
“Ah.. Ok..”
Aku ingin mengucapkan selamat malam pada Nhai dan mendekati tubuhnya, tetapi aku mendengar dia bergumam sendiri.
“Ingatlah Khun Ped jangan pernah cemburu kepada Khun Aiyaret..”
“Apakah kamu suka berbicara sambil tidur?”
Aku membetulkan rambut Nhai yang menutupi wajah saat aku peluk. Aku menatap mata orang yang terlihat sangat ingin tertidur itu.
“Tidak.. Aku hanya sedang berbicara pada diriku sendiri agar aku tidak melakukan tindakkan yang keterlaluan lagi. Aku takut kamu akan bosan padaku..”
“Hei.. Aku suka dengan sikapmu yang terkadang suka keterlaluan. Jangan berpikir terlalu banyak. Kamu yang seperti ini saja sudah sangat memikat hatiku. Jika kamu ingin sesuatu, katakan saja padaku. Karena aku juga tidak bisa menebak pemikiranmu..”
“Kalau begitu kamu harus membawa aku makan Pad Thai..”
“Hahah.. Aku juga akan mengajakmu untuk makan udang bakar yang berminyak..”
“Hahaha.. Aku merasa beruntung memilikimu menjadi pacarku. Tetapi aku juga suka membuat kepalamu sakit..” 😅
“Tidak masalah. Aku mempunyai obat penghilang rasa sakit..”
“Kalau seperti itu maka kamu harus makan obat itu melebihi dosisnya..” 😅
Setelah Nhai mengatakan hal itu, aku mendengar suara tawa samar dari bibir Nhai.
Tetapi sebelum Nhai benar-benar tertidur, dia berbisik padaku.
“Aku benar-benar merasa beruntung bisa bertemu denganmu..”
Lalu setelah mengatakan hal itu, aku segera menarik badan Nhai dan memeluknya. 🤗
TBC
Vote and comment sperti biasanya na ok? 😄🙏
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro