Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 11 🔞🔞


Ikan Mas di Laut

Nhai Pov

Tubuhku di angkat oleh Ai dan dengan lembut di baringkan di atas kasurnya yang lebar dan lembut itu. Punggungku di tahan oleh lengan Ai yang tebal agar tidak terlalu keras saat di taruh di atas tempat tidur.

Kiss 😘

Dia segera mencium bibirku lagi saat kami sudah berada di atas tempat tidur, dia mengeluarkan lidahnya dan meminta akses untuk masuk ke dalam mulutku. Dia menciumku dengan liar dan tanganku hanya bisa meremas bajunya dengan erat dan merasa kegembiraan yang aku rasakan di hatiku. Setelah puas Ai segera menjauhkan tubuhnya dariku dan aku bisa merasakan napas Ai yang terdengar berat.

---

Ai Pov

Setelah puas berciuman, aku menatap Nhai yang saat ini sedang berbaring di bawah tubuhku. Dia menutup matanya dengan sangat erat dan merapatkan ke dua kakinya. Dia menggunakan kedua tangannya untuk menutupi wajahnya dan hanya menyisakan ujung hidungnya untuk bernapas dan bibirnya yang bengkak karena aku menciumnya secara intens. 😏

"Uhm.."

Aku mendengar erangan Nhai saat aku menciumi wajahnya saat ini. Aku mencium keningnya, pipinya lalu turun ke lehernya yang putih. Setelah itu aku menjauh darinya dan berkata.

"Nhai.. Lihatlah wajahku.."

"Aku baik-baik saja. Tetapi bisakah kamu tidak terlalu terburu-buru?"

"Aku akan menghentikannya dan kita akan membicarakan hal ini baik-baik dulu, ok?" Kataku.

Aku berbisik di dekat telinga Nhai yang saat ini sedang gemetaran dan berusaha untuk menarik tangannya menjauh dari wajahnya.

Tetapi Nhai tetap bertahan dan akhirnya aku mengerahkan kekuatanku untuk menjauhkan tangannya dari wajahnya. Aku segera menahan kedua pergelangan tangannya di sisi kiri dan kanan tempat tidur dan aku mulai menciumnya lagi. Tetapi Nhai segera mengalihkan wajahnya ke samping dan matanya tetap tertutup.

Kiss 😘

Tetapi bibirnya tetap menerima ciuman dariku. Bahkan saat ini bibirnya mengejar bibirku agar aku menciumnya lagi. 😅

Aku merasakan Nhai mulai berkeringat sehingga badannya menjadi dingin.

"Kita lanjutkan saja. Aku menantikannya sampai merasa gugup.."

"Kamu begitu merasa gugup seperti ini. Jika kita tetap meneruskannya maka kamu akan merasa kesakitan. Jika kamu tidak merasa bahagia, maka aku tidak ingin melakukannya.." Kataku dan melanjutkan lagi.

"Cobalah bersikap lebih rileks dan bernapas dengan baik.."

Aku menyingkirkan heliaan rambutnya yang basah dari wajah Nhai.

Kiss 😘

Aku menggerakan bibirku dan mengecup kening Nhai yang lebar dan aku merasakan Nhai bergerak sedikit untuk meredakan kecemasan yang dia rasakan.

"Aku tidak takut merasa kesakitan atau terluka.." Kata Nhai.

"Aku juga tidak ingin kamu merasa terluka. Jika kita bercinta maka kita harus merasakan bahagia dan bukan untuk saling menyakiti. Yang terpenting saat ini adalah aku ingin merasakan dirimu, aku ingin menyentuhmu, yang tidak bisa di sentuh oleh orang lain. Aku juga tidak ingin memutuskan hubungan pertemanku denganmu bila kita sudah menjadi kekasih. Aku ingin memperjelas bahwa kamu hanyalah milikku seorang.."

"..."

"Chen Nhai adalah milik Aiyaret seorang saja .."

Aku membisikkan perkataan itu dengan suara serak, sambil menatap wajah Nhai. Tetapi Nhai tetap masih tidak mau menatapku dan deru napasnya juga belum terlihat normal.

---

Nhai Pov

Saat ini aku mulai merasa relax karena sikap Ai yang tidak terburu-buru ingin melakukannya.

"Kita bercinta karena kita merasa jatuh cinta satu sama lain dan hal itu pasti akan terasa lebih menyenangkan. Kamu harus mempercayai aku.." Kata Ai.

"Bukannya aku tidak mempercayaimu. Aku tahu bahwa bercinta akan membuat kita merasa sangat baik. Aku sangat suka bercinta denganmu. Tetapi ketika memikirkan tentang masa depan, bagaimana jika nanti kita sudah tidak bisa bersama lagi? Aku tidak tahu apakah aku akan tetap bisa menjadi pria yang normal dan menjalani kehidupan normalku kembali. Menikah dengan seorang wanita, memiliki keluarga atau aku harus mencari seseorang pria lagi untuk menggantika posisimu. Pasti aku akan merasa sangat sedih dan saat aku memikirkan hal itu, membuat kepalaku menjadi sakit.." Kataku.

Aku kemudian mengangkat tanganku yang tadi terentang di atas tempat tidur untuk menyentuh pipi Ai. Saat aku menyentuh wajah Ai, hatiku rasanya sangat hangat apalagi saat Ai meletakkan wajahnya di tanganku.

"Sekarang lihatlah, kamu dan aku baru pertama kali berhubungan sekali. Tetapi aku selalu mengingatnya di dalam hatiku. Jika kita berpacaran, kita akan sering bermesraan. Jika kita berpisah maka aku pasti akan merasakan sangat menderita, Ai.."

"Apakah maksudmu, jika aku ingin berhubungan intim denganmu, maka aku tidak boleh berpisah denganmu?"

"Iya.. seperti itu.."

"Aku juga ingin selalu bersama-sama denganmu selamanya. Kamu juga tidak boleh meninggalkan aku. Aku tidak akan bisa menemukan orang lain yang seaneh dirimu lagi.."

"Apakah kamu sedang menyindirku?"

"Hmm.. Nhai.. Aku berjanji padamu, bahwa aku tidak akan pernah meninggalkan kamu. Aku akan berusaha dan belajar untuk menjadi pasanganmu yang baik agar kamu tetap merasakan jatuh cinta padaku dan kecanduan akan aku. Sehingga kamu tidak akan pernah memiliki pemikiran untuk mencari orang lain lagi dan meninggalkan aku.."

"Kalau seperti itu, kamu harus memperlakukan aku dengan baik.."

Setelah mengatakan hal itu dan mendengarkan perkaatan Ai, aku merasa mencintai seseorang adalah hal yang baik meskipun terkadang pasti ada saat-saat yang menyedihkan, tetapi aku berharap kami dapat tetap terus mendukung satu sama lain. 😊

"Shyia!"

Aku mendengar Ai mengumpat pelan saat aku mengatakan hal itu.

"Aku sudah menunggu lama hal ini sepanjang hidupku.." Kata Ai.

Aku melihat Ai tersenyum dengan lebar saat menatap wajahku. Perasaanku saat ini masih belum membaik, tetapi aku menghargai kerja keras Ai selama ini menahan dirinya demiku. 😊

"Baiklah.. Aku akan memperlakukan dan menjaga kamu dengan baik..."

Setelah Ai mengatakan hal itu, kamarnya yang luas ini kembali hening sejenak. 😏

Saat aku melihat ke arah bawah dan menatap dadanya karena aku tidak tahan lagi melihat tatapan yang Ai berikan padaku. Dari matanya, aku bisa melihat dengan jelas bahwa dia sangat menginginkan diriku.

Aku mencoba untuk bersikap santai, meskipun aku masih merasa ragu-ragu. Namun tidak lama kemudian, aku dengan rela mulai melebarkan kedua kakiku lebar-lebar sebagai isyarat agar Ai dapat berada di tengah-tengah diriku dan tidak mengangkai aku lagi. Mengajak Ai untuk menghukum diriku. 🙄

---

Warning 🔞🔞

"Apakah kamu sudah merasa baik-baik saja?"

"Uhm.."

Saat Ai semakin merentangkan kakiku agar semakin lebar dan aku mendengar suaranya yang berat, hal itu membuat tubuhku menjadi berkeringat dan lembab karena perlakuan Ai saat ini sampai aku benar-benar basah. 😏

Aku merasa tubuhku yang tadinya sangat dingin sekarang sudah menjadi sangat panas. 🤣

Aku merasakan tubuhku saat ini sepanas lava gunung berapi yang siap meletus dari kawahnya. Saat ini Ai sedang membuka kancing bajuku satu persatu dan menarik pakaianku agar terlepas dari tubuhku sehingga saat ini aku sudah telanjang. Tetapi aku melihat Ai masih memakai pakaian yang lengkap.

"Biarkan aku yang melepaskan pakaianmu.." Kataku.

"Hmm.. silakan.." Balas Ai.

Pakaian ini sama seperti kisah cinta kami berdua yang tidak perlu terburu-buru. Tetapi tidak membutuhkan waktu yang lama sebelum kami berdua benar-benar telanjang satu sama lain. 🙈

Setelah kami telanjang, kami mendekatkan tubuh kami satu sama lain dan bibir kami berdua kembali bersentuhan untuk saling menggoda.

Kiss 😘

Kami berdua saling menyentuh satu sama lain dan tangan kami berdua menyapu serta menjelajahi setiap tubuh kami masing-masing. Kami berdua sudah melewati batas persahabatan dan menjadi sepasang kekasih. 😊

Aku merasakan ada sesuatu yang terasa dingin dan mulai menerobos memasuki lubangku. Saat aku melihatnya ternyata itu adalah jari tangan Ai yang sudah di berikan pelumas.

"Ugh.." Aku segera mengerang.

"Apakah masih terasa sakit?" Tanya Ai.

"Ah.. Uhm..."

Aku hanya bisa mengerang dan meskipun terasa antara sakit dan tidak sakit, kakiku tetap terasa gemetaran. Aku mencoba untuk menghembuskan napasku melalui mulutku. Aku melihat kedua kakiku saat ini sudah diangkat tinggi untuk memudahkan Ai memasuki tubuhku. 🙈

Saat aku merasakan Ai mulai memasuki tubuhku, aku segera menangis.

"Argghh! Hik..Hik.."

---

Ai Pov

Saat aku mendengar Nhai berteriak dan menangis, aku berpikir lubang Nhai benar-benar sangat kecil sehingga dia tidak bisa menerima juniorku yang besar. 😅

Aku melihat tetesan air mata yang terasa hangat dan panas mengalir dari sudut mata Nhai. Aku melihat dia menelan air liurnya, berkedip perlahan, bergerak perlahan dan bibirnya terlihat bergerak.

"Ai.. sakit hentikan.. hik.. hik.. berengsek!"

Saat aku mendengarkan Nhai berkata dan memohon seperti itu dengan berlinangan air mata, lalu tangannya mencengkram bahuku dengan kencang membuat aku merasa pusing dengan penolakkan darinya. 🙄

"Aku akan melakukannya dengan lembut dan tahan sebentar lagi Nhai.."

"Argh.. ah.. ah.."

Setelah aku mengatakan hal itu dan mendengar Nhai mengerang serta merasakan aura erotisme di sekitar kami.

Nhai meminta aku untuk melepaskan tangannya dan dia menggerakan tubuhnya untuk sedikit mengubah posisi kami berdua. Aku berpikir dia merasa kesakitan dan juga merasa tidak nyaman dengan posisi kami saat ini.

"Ah..ah..uhmm.."

"Hmm... ah.."

Aku merasa sedikit frustasi karena saat ini tubuh kami berdua sudah menyatu. Aku dapat mendengar Nhai mengerang dengan jelas karena saat ini aku sedang mengeluar masukkan juniorku di dalam tubuhnya dengan lembut dan hampir menguncang tubuhnya hal ini tidak bisa menghentikan suara erangannya.

Aku kembali mendorong juniorku ke dalam tubuhnya dan wajah Nhai menjadi terangkat keatas. Saat aku melihat hal itu, aku segera membungkuk untuk mencium lehernya dan memberikan tanda kepemilikkanku. Hal yang aku lakukan saat ini semakin membuat Nhai mengerang. Aku terus menggerakan juniorku dan hal ini benar-benar sangat menyenangkan dan enak. 😅

---

Nhai Pov

Saat ini rasanya aku seperti tidak berada di dunia ini lagi. 😅

Aku merasa ruangan ini seperti lautan. Ada terlihat ikan emas dan ubur-ubur dimana-mana. Mereka terlihat berenang di bawa oleh ombak dan berusaha untuk melawan arus air laut yang kuat yang membawa mereka pergi ke tengah lautan.

Aku juga melihat di sekelilingku berubah warna menjadi pink yang sangat indah di taburi oleh glitter.

Semakin junior Ai bergerak keluar masuk di dalam tubuhku dan bergerak dengan cepat, aku merasa semakin melayang dan sekelilingku rasanya menjadi gelap. Tetapi tiba-tiba aku merasakan seperti ada badai salju yang besar menyerang tubuhku sehingga membuat tubuhku bergetar dan aku hanya bisa memeluk leher Ai saja karena merasa tidak mampu menahan badai salju yang menyerang tubuhku saat ini. 🤣

(Istilahnya ciamik kali 😅)

Namun aku juga merasa tulang-tulangku seperti remuk sebelum tenggelam di dalam badai salju itu dan terasa menyakitkan.

Aku merasa tubuhku sedikit terangkat dari atas tempat tidur saat aku melakukan pelepasanku selama beberapa menit dan setelah semuanya selesai tubuhku kembali berbaring kembali di atas tempat tidur terasa lemas tetapi juga merasa bahagia. 😊

Aku merasa bagian tubuh bawah kami berdua masih terhubung meskipun aku dan Ai sudah sama-sama melakukan pelepasan. 🙄

Aku masih merasa seperti berada di lautan saat ini, tetapi ikan emasnya sudah tidak ada lagi. Tetapi sebelum aku memikirkan ikan lainnya lagi... Aku merasakan tubuhku kembali bergoyang lagi sesuai dengan pergerakkan orang yang berada di atas tubuhku saat ini. 🤣

( Ai lagi mood sange gk bisa berhenti maen kuda-kudaan sama Nhai. 😅 )

"Uhm.. Ai.. Ah.. Tidak bisakah kita beristrahat dulu?"

"Aku tidak bisa berhenti melakukannya denganmu.."

"Ah.. uhmm.. Ai.."

"Maafkan aku, tapi aku benar-benar tidak bisa berhenti melakukannya denganmu.." Kata Ai.

Aku berpikir Ai pasti tidak akan melepaskanku saat ini. 😞

"Ah..."

Aku hanya bisa mengerang panjang dan menggelengkan kepalaku dan memegang lengan serta leher Ai yang saat ini sedang mengangkat diriku.

Kiss 😘

Ai kembali mencium diriku dan aku hanya bisa kembali mengerang saja dan merasakan kembali rasa panas yang berkecambuk di dalam tubuhku. Hal ini kembali membangkitkan kembali gairahku lagi. Ai dengan mudahnya membangkitkan gairahku lagi yang baru saja memudar dan saat ini kembali menjadi berkobar-kobar lagi. 😅

Aku hanya bisa menyerahkan diriku kepadanya, kembali merintih dan bernapas terengah-engah sampai seperti merasa tercekik.

Aku merasakan junior Ai kembali membesar lagi. 🙈

Kenapa dia tidak bersikap lembut padaku? 🤔

Aku sudah merasa kelelahan dan kembali jatuh lagi dengan perasaan manis yang aku rasakan saat ini. Tetapi tubuhku menjadi lemas setelah itu semua karena aku belum makan malam. 🤣

---

Kamar Mandi

Ai Pov

"Aku lapar.." Teriak Nhai.

Dia berteriak dengan suaranya yang terdengar serak saat kami berdua sedang mandi air hangat di dalam bathup sambil mengusap wajahnya.

"Kita harus membersihkan diri dulu. Setelah itu baru makan dan kamu juga harus minum obat.." Kataku.

Aku menyipitkan kedua mataku dan menatap Nhai yang saat ini sedang duduk di bathup sebelum menggerakkan tubuhku mendekat kearahnya untuk memeluknya.

Aku mendekatkan bibirku ke arah wajahnya, mencium bibirnya dan pipinya.

Kiss 😘

Setelah itu, aku segera mengarahkan tanganku untuk memijat pahanya dan mengambil shower untuk menyiram tubuhnya dan membiarkan air mengalir ke bawah.

"Apakah kamu ingin tahu apa yang aku bicarakan dengan Jidda tadi?"

"Aku tidak ingin tahu apa yang kalian bicarakan.."

"Benarkah?"

"Ah.. jari tanganmu membuat aku merasa sangat malu dan buruk saat ini.."

"Tunggu sebentar, jika kamu tidak mengelurakan semuanya maka akan membuat perutmu menjadi sakit. Jadi apakah kamu ingin tahu apa yang aku bicarakan dengan Jidda?"

(NB: Ai sedang menggunakan jarinya untuk mengorek sperma yang ada di dalam lubang Nhai agar keluar dari lubangnya. 😅 )

"Aku berkata aku tidak ingin tahu apa yang kalian bicarakan. Aku hanya ingin tahu apakah kamu memberikan nomor ponselmu kepada Jidda atau tidak?"

"Hmm.. ramalanku mengatakan bahwa aku akan mendapatkan seorang pacar.."

"Apakah ramalan kamu mengatakan bahwa kamu akan mendapatkan pacar yang mudah cemburu?"

"Heheh.. Aku merasa senang sekali saat kamu sudah mau membuka hatimu untukku. Kelakuanmu benar-benar bisa selalu membuat hatiku berdebar-debar.." Kataku dan tersenyum dengan lebar.

"Kita sudah selesai mandi atau belum? Aku benar-benar sangat lapar.."

"Sepertinya kamu masih memiliki tenaga, bagaimana kalau kita melakukannya sekali lagi?"

"Hum.. aku belum selesai berbicara, suamiku. Setelah kita selesai mandi, gendong aku kembali ke kamar tidur. Aku sudah memiliki tenaga lagi untuk melayani nafsumu itu.."

"Tadi kamu memangil aku apa?"

"Suamiku. Kenapa? Apakah aku tidak boleh memangilmu seperti itu?"

"Boleh kok. Tetapi setelah mendengarkan kamu mengatakan hal itu, aku rasanya ingin melakukannya lagi semalaman denganmu.."

"Oui.. Aku benar-benar sudah tidak sanggup lagi Khun Aiyaret! Sudah cukup!"

Saat aku mendengarkan Nhai mengatakan hal itu, aku tidak bisa melakukan apapun lagi. Aku hanya bisa membantu Nhai mandi.

Setelah kami berdua mandi, aku segera mengambilkan pakaian untuknya dan setelah kami berpakaian, aku segera menggendong Nhai keluar dari kamar untuk makan dan meminum obatnya.
Setelah selesai semuanya, aku kembali menggendongnya ke kamar tidur. 😅

---

Kamar Tidur..

Saat ini aku tidak bisa memeluk tubuhnya karena Nhai berkata dan mengeluh tubuhnya terasa sakit semua dan tulang rusuknya juga sakit. 😏

Tetapi setelah dia meminum obatnya, sepertinya rasa sakitnya sedikit berkurang dan saat ini dia sudah tidur dengan nyenyak selama berberapa jam.

Tetapi aku terbangun di tengah malam karena aku mendengar Nhai yang sedang tertidur di sampingku mengerang dan mengeluarkan kata-kata yang tidak jelas. Aku segera meletakan tanganku di atas keningnya karena Nhai terlihat gelisah dan merasakan tubuhnya panas.

Aku juga melihat bulu mata Nhai terlihat basah karena dia menangis dan demam, aku berusaha untuk membangunkan Nhai. Tetapi.. dia tidak bisa bangun. 😞

Aku kemudian segera bangun dan mengambil handuk serta air untuk menyeka tubuhnya sampai pagi.

---

Keesokan Paginya

"Aku lapar.. lapar.. mengapa tidak ada yang bisa dimakan? Huh.."

Aku merasa baru saja tidur dan tiba-tiba mendengar bahwa Nhai mengeluh lapar dan tidak memiliki makanan yang bisa dimakan olehnya pagi ini. 😅

"Hei Nhai.. Aku baru saja tertidur selama satu jam. Mengapa pagi-pagi kamu sudah ribut?"

Dia sama sekali tidak tahu dan tidak peduli bahwa aku baru bisa tertidur pada jam enam pagi karena menyeka tubuhnya agar dia tidak demam.

Aku segera menggelengkan kepalaku sebentar untuk menghilangkan rasa kantukku dan saat aku sudah sadar, aku segera berdiri dan mulai berjalan untuk memeluk Nhai dari belakang yang saat ini terlihat sedang mencari sesuatu di dalam kamar.

"Apa yang kamu cari? Huh?"

"Ped ku.."

"Bukankah sekarang aku sedang memelukmu?"

"Bukan itu. Maksudku gantungan kunci bebek kuningku.."

"Tetapi yang ada di dalam otakku hanya kamu saja.."

"Yeah.. aku tahu bahwa aku adalah istrimu saat ini. Tetapi jika kamu tidak buru-buru membawa istrimu untuk makan, aku bisa memastikan bahwa istrimu ini akan pergi darimu, Aiyaret!"

"Mengapa kamu sangat menakutkan sekali!"

Aku segera mengendurkan pelukkanku dan Nhai hanya tertawa terbahak-bahak melihatku. Nhai mendorong tubuhku untuk segera berjalan ke kamar mandi.

Tetapi sebelum aku masuk ke dalam kamar mandi, aku berbalik dan bertanya kepadanya ketika aku memikirkan perkataan yang Nhai katakan padaku.

"Kamu ingin makan apa? Jika bisa biarkan aku memasaknya untukmu.."

"Tidak perlu. Kita sudah hampir terlambat. Nanti kita cari makanan di kampus saja.."

"Hm.."

"Oh ya, aku belum pernah mengajak kamu makan di kafetaria kampus kan?"

"Yeah.. aku belum pernah makan di kafetaria kampus kita. Jadi kamu bisa mengajak aku makan kesana hari ini sekaligus mengumumkan hubungan kita berdua kepada semua orang.."

"Bukan seperti itu.. Aku melihat bahwa kamu mendapatkan nilai D dalam mata pelajaran yang menggunakan bahasa Thailand. Aku ingin membawa kamu kesana agar pendengaran dan wawasanmu tentang bahasa Thailand bertambah.."

"Aku hanya tidak pandai dalam membaca dan menulis saja. Aku tidak memiliki masalah dengan mendengarkan atau berbicara dalam bahasa Thailand. Aku hanya ingin mengatakan dan menujukkan kepada semua orang bahwa aku adalah pemilik Ped agar tidak ada yang berani bermain-main dengan mu lagi dan kita juga harus mempublikasikan hubungan kita di Facebook juga.." 🤣

"Kamu terlalu banyak maunya. Saat aku sedang berjalan bersama-sama denganmu, siapa yang akan tertarik padaku? Semua orang hanya akan tertarik padamu saja.."

"Maafkan aku karena aku memang tanpan keturunan dari ayahku.."

"Yeah.. aku memaafkanmu. Uhm. Tetapi saat ini bukan waktunya untuk bercanda.."

"Ouh.. apakah aku salah berbicara?" Kataku.

Nhai hanya tertawa dan aku segera berjalan kembali ke arah kamar mandi.
Saat sampai di dalam kamar mandi, aku sedikit mengernyitkan keningku karena aku melihat sikat gigi yang aku gunakan sudah ada pasta giginya. 😁

Biasanya hal ini selalu aku yang melakukannya untuk Nhai. Tetapi karena aku hari ini terlambat bangun jadi Nhai yang melakukannya untukku. 😊

---

Nhai Pov

Setelah Ai selesai mandi dan kembali berjalan ke kamar untuk merapihkan pakaiannya, aku memanggilnya.

"Ai.."

"Huh?"

"Dalam waktu dua minggu lagi, kita akan menghadapi ujian semester dan akan ada mata pelajaran yang menggunakan bahasa Thailand, tetapi kamu masih belum bisa membaca dengan baik. Bagaimana jika aku mengajarkan kamu bahasa Thailand? Sebagai gantinya kamu mengajari aku pelajaran tentang struktur pesawat. Pada saat kuis terakhir kamu mendapatkan nilai yang paling tinggi, sedangkan aku benar-benar merasa kesulitan tentang pelajaran itu dan rasanya ingin mati saja. Aku tidak tahu bagaimana kamu bisa melakukannya dengan baik. Nine saja tidak bisa melakukannya.."

"Jika dalam pelajaran itu aku tidak mendapatkan nilai sempurna, ayahku pasti akan membunuhku. Ayahku pernah mengajar tentang pelajaran itu. Setiap dia datang untuk berlibur ke Kanada untuk menemuiku, ayahku selalu suka membawa buku pelajaran. Dia akan duduk dan melihat aku mempelajarinya serta membaca buku itu. Aku benar-benar merasa tersiksa saat itu. Aku menunggu agar aku menjadi senior dan dapat mempelajari tentang Aerospace seperti ibuku.."

"Hah? Ibu?"

"Ayahku mengatakan bahwa Aerospace adalah keahlihan dari ibuku.." 😊

Aku melihat Ai tersenyum saat mengatakan hal itu dan aku menjadi bingung dan segera berkata lagi.

"Mengapa kamu sangat lama mengikat dasinya? Aku akan membantu mengikatkannya untukmu.."

"Aku sengaja lama mengikatnya, hanya karena aku ingin istriku membantu mengikatnya untukku.."

"Uhm..."

"Apakah kamu merasa malu? Aku bahkan sudah membantumu mandi beberapa kali.."

"Kamu benar-benar jahat! Aku akan menunggumu di luar.." Kataku.

Setelah aku mengatakan hal itu, aku segera berjalan ke luar kamar dan mengambil tasku untuk bersiap-siap berangkat ke kampus.

TBC

Vote and comment.. 😊

Yang minta up jgn lupa comment.. maaf kl up lagi lama krn aku sibuk sma dunia real life aku heheh..

Masihkah mau di up smpe selesai??

Masih adakah yg mau baca??

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro