Week III: Agelast
Disclaimer by Kouhei Horikoshi
"Tidak mencari keuntungan komersil apapun dari fanfiksi ini. Semata-mata hanya untuk kesenangan belaka."
Todoroki Shouto x Reader
Warn: lom revisi //minta dihajar
Benakku selalu bertanya. Mengapa ekspresinya hanya begitu?
Hanya ekspresi datar yang sering tampak. Tak pernah sekalipun aku melihat ekspresi lain, bahkan sebuah tawa meski kecil pun tak ada.
Wajah kutopangkan pada tangan yang bertumpu. Melirik intens sang pemilik rambut dan mata dwiwarna. Gerakannya tampak serius mengerjakan sesuatu. Ketika kawan-kawan di sekitarnya bercengkerama, ia tidak turut nimbrung. Atau mungkin telinganya tetap sadar untuk mendengar ataupun sesekali menimpali.
Namun, tetap saja. Ia seperti seorang pendiam.
Meski memang itu termasuk salah satu daya tariknya, tetapi membuatku berpikir, apakah dia pernah bercengkerama dengan orang? Ah, tentunya pernah. Akan tetapi, bukan itu maksudku. Apa ia pernah terlibat suatu candaan? Jika begitu, aku dibuat penasaran.
Bagaimana ia tertawa?
Bagi seorang aku yang bukan siapa-siapanya, tak pantas bertanya seperti itu. Namun, aku pun juga seorang pengagum. Seorang penggemar rahasia sepertiku juga dilanda oleh rasa penasaran terhadap doi sendiri.
Aku mendesah. Meski berada di kelas yang sama, kami belum sama sekali berinteraksi. Pantas jika aku tak mengetahui apapun tentangnya.
Bagaimana aku mendekatinya....?
Saat aku sedang melamun, tak sengaja bahuku tersenggol. Membikinku merintih karena terkejut. Lalu, netra obsidianku bertemu pandang pada heterokom miliknya.
Are? Aku melihatnya seperti sedang menahan tawa. Ada apa? Lalu selurung anggota kelas pun melirikku. Beberapa dari mereka berterus terang tertawa.
"Gomen, [name]! Rambutmu terkena cairan tubuhku!" Suara Ashido buatku termangu.
"Apa?!"
"G-gomen!"
Jadi, karena ini Todoroki tertawa? Karena rambutku yang melepuh? Apa lucunya![]
Agelast — END
30 Des 17
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro