Week II: Abyssopelagic
Disclaimer by Kouhei Horikoshi
"Tidak mencari keuntungan komersil apapun dari fanfiksi ini. Semata-mata hanya untuk kesenangan belaka."
Todoroki Shouto x Reader
Latihan bertarung waktu itu berakhir sukses. Meski dengan terpaksa aku bekerja sama dengan si Congkak Es juga lawan kita yang cukup sulit, kami melaluinya dengan baik. Setelah itu si Congkak Es tidak mengatakan apapun kepadaku. Ya sudahlah, aku tidak mengharapkan adanya perbincangan kecil di antara kita. Aku hanya menganggapnya sebagai rival. Itu saja, titik.
Akan tetapi, aku sangat yakin jika ia mengakui bakat serta kekuatanku saat itu. Bagaimana tidak, ia pasti dibuat terkejut olehku karena menampilkan bakat yang tak terduga. Di pelajaran dasar kepahlawan saat pertama kali, mungkin aku hanya menampilkan tanaman rambat. Namun, untuk kedua kalinya aku menampilkan tumbuhan-tumbuhan hebat.
Kekuatanku itu adalah mengendalikan tumbuhan di sekitar. Aku bisa mengendalikannya semauku, bahkan aku bisa mengetahui lokasi musuh hanya dengan tumbuhan.
Dari sorot mata si Congkak Es saat itu aku tahu, sorot matanya tidak bisa berhenti terkejut oleh aksiku. Aku memberi tahu lokasi Bakugou dan Midoriya dan kala itu keduanya terpisah. Bakugou tentu datang untuk mengadang lawan lalu Midoriya menahan sandera. Akhirnya kita berdua berhadapan dengan mereka. Kebanyakan si Congkak Es yang memberi serangan, aku semacam membantu serangannya serta fokus terhadap menolong sandera. Sampai-sampai arena tempat kita bertempur penuh dengan tetumbuhan dan pohon-pohon akibat seranganku.
Ya, kesimpulannya kami berdua menang. Itu saja.
Lalu, dua minggu berikutnya di pelajaran Aizawa-sensei, kami sekelas pergi keluar untuk berlatih di laut terdekat. Latihannya adalah ketahanan fiksi di dalam laut.
Gila dan mengapa ia membawa kami ke laut, padahal Yuuei bukankah mempunyai kolam renang? Dan jawaban yang kami terima adalah "pertarungan tidaklah mungkin terjadi di kolam renang meski kemungkinannya ada, tapi dengan laut itu akan membuat nyata pertarungan nanti". Sasuga sensei. Ya, namanya juga cara mengajar Yuuei juga bebas.
Beberapa murid mungkin tidak diuntungkan dalam pelatihan ini karena bakat mereka yang tidak efektif di dalam air. Kecuali Asui-san, dia ratunya jika sudah berkaitan dengan air.
Dan lalu, Todoroki Shouto, si Congkak Es. Bakatnya yakni setengah panas dan dingin. Mungkin bakat esnya itu dapat berguna karena sama-sama berasal dari air.
Uji ketahanan fisik ini terbagi ke tujuh kelompok, masing-masing kelompok berjumlah tiga karena jumlah murid 1-A adalah duapuluh satu murid. Dan aku sekelompok dengan Bakugou, serta si Congkak Es. Sungguh menyebalkan.
Dimulai dari berenang, mengambil napas, melewati air, berenang mengendap-endap tanpa menimbulkan suara sekecil pun, dsb. Terakhir, kita mesti keluar dari air menggunakan bakat masing-masing. Yang ini sungguh sulit. Bagaimana pun menggunakan bakat dalam air memiliki berbagai tujuan, yaitu bertarung dengan musuh yang juga menggunakan bakatnya di dalam air, serta melakukan penyerangan diam-diam tanpa menimbulkan kecurigaan apapun bagi lawan.
Memulainya pun mesti ditentukan dengan kedalaman yang disepakati. Sekitar lima belas meter, dan kita akan memulainya dari lima meter di atas. Akan tetapi, ini kesulitan bagiku. Aku dapat hanya dapat menggunakan quirk-ku dengan jarak lima sampai sepuluh meter mendekati tumbuhan yang ada. Oleh karena itu, aku mesti berenang lebih dalam untuk mencapai jarak di mana aku bisa menggunakan quirk-ku.
Sulit. Sulit. Sulit.
Jika begini aku akan didahului oleh kedua orang di sampingku. Ledakannya si Maniak Ledakan bisa saja membuatnya agak lambat bergerak karena tekanan di dalam air, tapi tidak mungkin bagi si Congkak Es terhitung dapat membuat es dengan mudah akibat banyaknya air yang tersedia. Bisa-bisa ia membekukan lautan yang mana membuatku dan Bakugou tidak bisa bergerak. Namun, kurasa ia tidak akan melakukan itu karena dapat membahayakan aku dan Bakugou.
Dan lagi, berenang ke dalam bukanlah keahlianku. Rekorku menyelam tidak lebih dari tujuh meter. Sungguh aku tidak sedang beruntung kali ini.
Latihan ini sudah dimulai beberapa detik yang lalu dan aku langsung berenang ke dalam untuk menggapai jarak guna menggunakan quirk-ku. Aku menggerak-gerakan kakiku seraya mengayunkan kedua tangan ke bawah. Aku rasa tindakanku yang secara tiba-tiba ini tidak diketahui Bakugou atau si Congkak Es. Mereka tidak mungkin memerhatikan satu sama lain yang ada mereka sibuk sendiri.
Aku yakin dengan raut yang hampir setiap hari terlihat marah pasti si Maniak Ledakan itu mengerut kesal karena ledakan yang dihasilkan tidak membuat gerakannya lebih leluasa. Si Congkak Es? Mana kutahu.
Aku hanya fokus pada penggunaan quirk-ku. Ketika kuakan sampai pada jarak yang efektif, seketika saja aku sudah tak dapat menahan napas lagi. Aku harus segera keluar dari air. Sedikit lagi padahal. Sial, aku tak kuat lagi. Terpaksa kumemaksakan diri. Ini mesti dilakukan, aku harus jadi nomor satu di antara mereka.
Sedikit lagi dan aku berhasil menjangkau pengendalian tumbuhanku. Aku pun langsung menggunakannya dengan cepat, meski sedikit kasar aku membuat rumput laut mengikatkan di sebelah kakiku dan segera membawaku ke permukaan laut. Ketika itu aku melihat Bakugou dan si Congkak Es tertinggal di belakangku lalu sesaat kemudian aku terlempar ke permukaan dengan mulut yang menganga mengambil napas.
Semua yang melihat dibuat terkejut. Aku menarik napas parau lalu dibantu Midoriya dan Uraraka untuk duduk. Tak ayal, Bakugou dan si Congkak Es menyusul bersamaan. Aku menyeringai menatap mereka dan mereka menyadari seringaiku. Si Bakugou langsung memunculkan urat-urat kekesalan di dahinya, Todoroki hanya memberi tatapan sedikit terkejut.
Setelah kelompok lain memulai, ia menghampiriku dengan handuk di lehernya. Aku memberi tatapan heran karena ia tidak biasa menghampiriku. "Kau lawan yang cukup kuat," ucapnya dan malah membuatku menyeringai senang.
"Sudah kubilang, deklarasiku waktu itu tidak main-main," timpalku.
Ia tidak mengatakan apapun lagi lalu beralik dan sebelum beranjak pergi ia melempariku dengan handuk yang sudah dipakainya tadi. "Pakailah, lain kali aku akan melawanmu dengan serius."
Dia memintaku melawannya? Siapa takut! Aku justru semangat, dasar bodoh![]
Abulia - Abyssopelagic - TBC
29 Des 17
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro