Week I: Abditory
Disclaimer by Kouhei Horikoshi
"Tidak mencari keuntungan komersil apapun dari fanfiksi ini. Semata-mata hanya untuk kesenangan belaka."
Todoroki Shouto x Reader
Tak akan ada yang mengira akan seperti ini.
Aku termenung. Membiarkan frustrasi menjamah, tanpa mau mencari solusi. Kejadian beberapa waktu lalu bahkan nyaris kulupakan, dan benar-benar buatku tertekan. Pelik sekali, sungguh, mengapa mesti ada orang-orang seperti mereka? Orang-orang yang menggunakan quirk-nya untuk tujuan kejahatan? Sungguh, aku tak habis pikir.
Mereka tak bersyukur mempunyai quirk yang memungkinkan untuk pertarungan. Apa dayaku yang hanya mempunyai quirk lemah, bahkan digunakan untuk pertarungan pun rasanya tidak mungkin.
Aku mendesah. Memikirkan itu malah membuatku berpikir bahwa ajalku sudah dekat. Desa-desa kecil di pegunungan tidak akan mudah dijangkau oleh pahlawan, maka para penjahat mencari kesempatan untuk menyerang desa kami yang terpencil ini.
Bersembunyi di tempat rahasiaku tidak memungkinkanku untuk selamat. Meski para penjahat belum menemukanku, tapi berpeluang jika aku akan jadi makhluk yang terakhir mati di sini. Aku tak mengharapkan adanya keselamatan karena keputusasaan pahlawan untuk datang sudah membelenggu.
Pada nyatanya aku akan tiada di tempatku sering bersembunyi. Mungkin, ini karmaku karena selalu lari dari kejaran orangtua, nenek, dan setiap kumelakukan kesalahan aku akan bersembunyi di sini. Maklum 'kan, ditambah usiaku yang masih anak-anak, masih kecil sekali yang tidak mempunyai masa depan ketika kumati.
Namun, semua itu sirna ketika seorang bocah seumuranku dengan tindak heroiknya menolongku dari tempat persembunyian. Ketika bertemu dengannya aku terperangah, siapa sih, dia yang berani menyelamatkanku? Kenal saja tidak, apalagi ia pergi sendiri, yang ada kita berdua bisa mati di tangan para penjahat, begitu pikirku dulu.
Aku dulu tak mengerti mengapa ia menyelamatkanku, bahkan melihatnya pun tidak pernah. Dan benar, ia memang bukan dari desa tempatku berada. Ia berasal dari kota yang mana kemari hanya untuk berlibur. Akan tetapi, alasan untuk "berlibur" tersebut hanya kamuflase. Ia datang kemari hanyalah untuk latihan keras dari ayahnya.
Aku memandang murung, ia masih kecil, tapi mengandung beban yang berat. Sekarang aku mengerti mengapa ia bisa menemukanku waktu itu. Ia pernah bercerita jika saat itu ia sering melihatku pergi menjauh. Dari caranya bercerita, aku mengetahui sesuatu, ia sejatinya ingin sekali ikut denganku, bersembunyi dari kenyataannya.
How sad, batinku setiap kali melihatnya murung. Aku sendiri mengetahui masalah yang menimpanya. Dari ibu, ayah, dan juga kakak-kakaknya. Ia selalu bermasalah dengan mereka. Kadang aku berpikir, jika Shouto masihlah sangat beruntung. Orangtuaku sendiri sudah meninggal ketika kejadian itu jadi aku tak punya siapa-siapa selain Shouto. Dan ketika kejadian itu pula, ayahnya Shouto mengizinkanku untuk tinggal.
Dan kini, ketika kami dirundung oleh para penjahat, lagi-lagi ia menemukanku. Dan lagi-lagi, aku tak bisa berhenti menatap terperangah oleh aksinya.
"Berlindunglah di belakangku, setelah mendapat celah kita akan lari bersama-sama."
Aku jadi berpikir, apakah dia malaikat pelindungku selama ini?[]
Abditory — TBC
[A/N]
Jadinya aku ngetik prompt dari week 1. Biarkanlah pake prompt lama yang penting ngetik /dihajar. Jadi karena aku unpublish dari awal kecuali introduction, aku ingin mulai dari week 1, jadinya ya per hari mungkin updatenya. Kemungkinan week 1 dah ku-update semua hari ini.
28 Des 17
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro