Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

BAGIAN 22

"Siapa yang nyabut Charger dari hp gue?!" Tanya Vero yang baru saja pulang membeli minuman dari kantin dengan nada yang tinggi.

"Oh udah penuh to baterainya. .." sambung Vero ketika membuka handphone nya.

Geral dan Andre yang berada dikamar Vero menatap dia dengan wajah yang sinis. Karena merasa bersalah sudah membentak mereka, Vero membalas tatapan mereka dengan senyuman.

"santai santai.." Vero duduk diranjang menenangkan dua sahabat nya yang sinis menatap nya.

"rajin ibadah lo tu biar gak nething teros" celetuk andre

"eh gini-gini gue rajin ya ibadah" Ucap Vero.

"kalian dapet nomor orientasi berapa nanti?" Geral bertanya

"gue 020" Vero menjawab

"gue 025" Susul Andre

"lo?" Tanya Vero dan andre yang tak sengaja bersamaan.

"emm... 040" Jawab Geral.

"jauh amat nomor lo dari nomor kita" Kata Andre

"biarin lah" Ujar Geral.

"tuh minum minuman kalian, gue mau mandi dulu" Vero beranjak menuju kamar mandi.

"makasih" Ucap andre

"gue duluan ya, mau ke perpus bentar balikin buku" pamit andre sambil membawa minuman nya keluar.

Geral keluar dari kamar Vero kemudian berjalan menuruni tangga asrama untuk pergi keperpustakaan umum. Langkahnya tak terlalu cepat, waktu juga belum terlalu sore, lagian ia juga tidak ada kegiatan lain hari ini. Jadi tak masalah sambil menikmati udara sore. Suasana luar asrama sedikit sepi, hanya beberapa siswa putra yang duduk di lapangan asrama, sebagain juga terlihat olahraga kecil-kecil an seperti push up dan yang lainya. Sisanya memilih istirahat dikamar mereka masing-masing.

"minum sambil jalan"

Geral yang tengah menyeruput minuman nya langsung berbalik badan.

"oalah.. Elo to bel" Ucap Geral kepada Belva

"mau kemana lo?" Tanya Belva.

Sambil berjalan kembali, Geral menjawab,

"mau ke perpus, balikin buku, lo?"

"sama ke perpus juga, nih balikin buku juga"

"yaudah yuk bareng"

Mereka berjalan perlahan sambil menikmati suasana sore di komplek sekolah ini. Langkah mereka juga terlihat berirama. Sesekali Geral dan belva melihat sekeliling, Jalanan terlihat sangat sepi, hanya ada mereka saja yang lewat. Sepertinya kegiatan sore akan segera berakhir dan akan digantikan oleh malam.

Tak lama setelah itu mereka tiba di perpustakaan. Jam buka siang perpustakaan akan segera selesai, artinya perpustakaan segera tutup. Mungkin buka lagi nanti sekitar pukul tujuh malam. Geral dan Belva mempercepat langkah nya. Kemdian masing-masing dari mereka membalikkan buku pada posisinya. Setelah semua buku kembali ke tempat nya, mereka segera keluar dari perpustakaan. Belva mengajak Geral untuk makan dikantin sejenak. Geral yang kala itu memang lapar, mengiyakan ajakan Belva. Kemudian mereka berjalan menuju kantin.

Dikantin, masing-masing dari mereka telah menerima pesanan nya. Mereka duduk dibangku paling pojok kantin umum.

"lo ada masalah sama perut ya?"

"Iyaa, gue punya maag"

"pantes jarang makan pedes gue liat lo"

"bentar-bentar" Belva membuka tas kecil miliknya dan mengambil kan sesuatu untuk Geral.

"nih, kemarin ibu gue beliin obat maag, dia berfikir gue bakal sakit disini. Gue rasa gue gak butuh ini, jadi buat lo aja" Belva menyerahkan obat tersebut.

Obat yang diberikan Belva kebetulan sama dengan yang Geral minum selama ini, jadi tidak ada alasan untuk Geral menolak. Toh obat dia juga udah mau habis.

"makasih ya bel"

Belva tersenyum. Mereka kemudian melanjutkan menyantap makanan nya.

Seusai makan dikantin, mereka segera kembali kembali ke asrama mereka masing-masing.

"duluan ya gue" Pamit Geral yang telah sampai depan asrama

"Iyaa"

"ati ati lo dijalan, sendirian kan?" Ucap geral.

"ah santai"

Belva beranjak pergi dari hadapan Geral. Ia berjalan menuju asramanya yang hanya beberapa meter lagi dari posisinya sekarang. Setelah melihat Belva pergi, Geral berjalan menaiki tangga menuju kamar nya. Sungguh lelah tiap hari harus naik turun tangga, terlebih lagi kamar dia berada dilantai lima dan paling ujung.

Geral membuka pintu kamar nya. Lalu menutupnya kembali. Ia melihat sekeliling kamar yang sedikit berantakan. Sambil melangkahkan kaki menuju ranjang, Geral membereskan beberapa barang yang terlihat berserakan dilantai. Setelah nya, dia melipat baju yang selesai dijemur.

Jam menunjukan waktu sudah sangat sore, sebentar lagi waktu maghrib tiba. Geral segera bergegas untuk mandi.

"ahhh!"

Tak ada setetes pun air yang mengalir dari sower yang sudah Geral hidupkan. Itu artinya air dikamar nya ada gangguan.

Geral memakai kembali handuk miliknya dan berjalan menuju kamar vero untuk menumpang mandi. Karena tak dikunci, Geral langsung masuk kedalam. Terlihat Vero tengah membaca sebuah buku.

Tumben.

"air abis ger, bukan tempat lo yang rusak, tapi penampungan air nya yang rusak, jadi semua habis" Ucap Vero yang mengetahui tujuan Geral.

"serius?!" Geral duduk diujung kasur Vero.

"iya" Vero menutup buku.

"gak mandi dong gue" Keluh Geral

"biasanya juga gak mandi aja" Vero beranjak dari ranjang nya. Mengambil makanan yang baru saja ia beli.

Geral menjatuhkan badan nya dikasur. Ia mencoba mencium ketiak dan juga badan nya sendiri. Tidak terlalu bau jika hari ini tidak mandi. Jadi tidak masalah baginya.

"mau makan gak lo?" Tanya vero

"udah makan tadi" Jawab Geral

"baguslah, gue juga cuma nawarin gak berharap lo nerima tawaran gue, laper soalnya gue, hahahahaha" Ucap Vero tertawa

"amjing ya lo" Kata Geral bangkit dari ranjang sambil memukul vero dengan handuk nya. Kemudian ia beranjak pergi dan mengambil gorengan milik Vero.

"jangan yang itu..." Ucap Vero. Namun sia-sia, karena Geral sudah terlebih dahulu keluar dari kamar.

"anjing lah, tempe tinggal satu juga" Vero mengumpat.

********
Terimaksih❤️ mohon bantuan vote nya dan juga saran dengan kritiknya😁

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro