Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

BAGIAN 21

Jam istirahat jurusan IPA telah tiba, waktu yang sangat dinanti oleh siswa jurusan tersebut. Bisa di bilang, jam istirahat untuk jurusan IPA adalah jam istirahat terlama dari jurusan lain. Karena dijurusan ini siswa diberi waktu 35 menit untuk istirahat dari jam pagi menuju jam siang. Kemudian dilanjutkan dari jam siang menuju jam sore.

"Yaelah ger tugas masih minggu depan dikumpul aja udah langsung lo kerjain" Celoteh Vero sambil mengambil kecap untuk mie ayam nya.

"lo tu seharusnya contoh dia, rajin. Gak makan terus kerjaan nya" Sewot Andre

"emang lo ngerjain? Ha?!" Vero tak mau kalah.

Andre menggelengkan kepala sambil menyeringai.

"dah dah, berantem terus, mana mie ayam gue?" Tanya Geral

"nih" Andre menggeserkan mie ayam disebelah nya.

Saat masing-masing tengah menyantap mie ayam mereka, olive dan Arbel datang.

"kalian ada yang udah ngerjain tugas fisika tadi belum?" Tanya Olive

Andre menunjuk Geral.

"Ger nanti minta tolong jelasin cara yang nomor dua itu ya, kita gak paham" Pinta Olive

"oh oke, nanti aja ya di perpus" Geral berhenti makan sejenak.

"kalian sibuk banget sih ngurusin tugas? Masih seminggu loh?" Vero ter heran-heran.

"emang lo yakin bisa nyelesain tugas itu dalam waktu seminggu nanti?" Tanya Olive

"yakin lah. Asal kalian tau ya, para plomamator nyusun teks proklamasi aja tuju jam sebelum upacara, dan kalian lihat, indonesia masih bertahan sampe sekarang, ya kan?" Teori Vero.

"masak tugas kek gini aja harus nunggu seminggu" Vero sok cerdas.

Semua terdiam seperti merasa ada benar nya yang di ucap kan Vero.

"awas lo ya minta ajarin kita-kita nanti" Andre mengarahkan garbu nya ke depan wajah vero

"hahahahaha" semua tertawa. Kemudian olive dan juga Arbel pergi meninggalkan mereka.

Waktu istirahat telah selesai, bel panjang berbunyi menandakan siswa untuk segera masuk kedalam kelas. Vero menyuruh Geral dan andre untuk duluan, karena dia ingin ke toilet terlebih dahulu, perutnya terasa sakit setelah makan pedas barusan.

Sekitar lima menit berlalu Vero keluar dari kamar mandi. Ia berjalan melewati lorong menuju ruang kelas
Di pertengahan jalan ia bertemu dengan Bu Kevin yang sedang menuju kelas mata pelajaran dia. Karena Tak ingin berbicara dengan nya, Vero mencoba untuk berbalik arah.

"hei siswa tahun pertama, ibu udah lihat kamu" Teriak bu Kevin sambil mengacungkan tongkat nya.

Vero menelan ludah. Niat dia berbalik arah sirna. Kemudian ia membalikkan badan nya menghadap bu kevin yang mulai berjalan mendekat.

"Kamu siswa tahun pertama kan?" Tanya Bu Kevin yang sudah didepan nya.

"iya bokep" (bo kepin) *julukan dari anak-anak jurusan IPA

"apa?!"

"haa.. Emm.. Iya bu kevin saya siswa tahun pertama" Vero salah berucap barusan.

Bu Kevin menarik nafas, "dari mana kamu? Kenapa belum masuk?"

"eeee da..ri toilet. Bu. Barusan." jawab Vero ter bata-bata

"bener?"

"Iyaa ibu..." Vero tersenyum

"kelas apa kamu?"

"eee kelas ppkn bu"

"oke kalo gitu, silahkan kembali ke kelas mu"

"baik bu terimakasih"

Tanpa jawaban, bu kevin berjalan meninggalkan Vero. Melihat bu kevin sudah jauh, Vero mengelus dada dan merasa lega. Kemudian ia melanjutkan berjalan menuju kelas nya.

Dari kejauhan kelas ia sudah tertutup pintunya. Itu berarti pak bambang yang merupakan guru ppkn sudah masuk kedalam kelas. Vero mengintip dari jendela, benar dugaanya pak bambang sudah mulai menjelaskan materi.

Andre memberi kode ke Vero dari dalam kelas. Ia menyuruh Vero untuk menyelinap dari pintu belakang yang sengaja tak dikunci oleh andre. Begitu baik andre sebagai seorang teman, meskipun mereka tak pernah akur.

Memahami kode dari andre, Vero membentuk huruf O dijarinya yang menandakan "oke".

Vero menarik nafas, kemudian membuka pintu secara perlahan. Dalam melakukan hal ini, Vero sambil berjongkok agar tak terlihat dari depan. Setelah merasa pintu sudah terbuka dan aman. Vero merangkak perlahan seperti anak bayi yang baru belajar. Ia mencoba meminimalisir suara yang ia timbul kan, agar tak terdengar. Setelah sampai dekat kursi kosong di belakang, yang juga disediakan oleh andre,vero menarik kursi tersebut agar sedikit ke belakang lagi. Setelah merasa aman, Vero berdiri lalu duduk.

Berhasil!

Vero menghembuskan nafas. Gerak-gerik nya tak diketahui oleh pak bambang, sebenernya sih kalau pun ketahuan yaa cuman ditanya doang. Akan tetapi karena malas berurusan panjang,lebih baik melakukan cara seperti tadi.

Andre menoleh kebelakang, melihat Vero yang sudah duduk. Sebagai simbol terimakasih, Vero mengacungkan ibu jari nya.

Setelah menulis sebuah rangkuman pendek di papan tulis, pak bambang kemudian menjelaskan dan juga menjabarkan materi hari ini. Siswa diruangan itu juga memperhatikan kata demi kata yang disampaikan oleh beliau.

"haduuhh" ucap Vero perlahan sambil mencari buku catatan.

Vero terus menggeledah tas miliknya, mencoba mencari buku catatan. Ia lantas menarik sebuah buku dan menemukan buku matematika peminatan didalam tas nya. Padahal hari ini tak ada kelas matematika peminatan.

"ketinggalan ini kayak nya" guman Vero lirih.

Karena tak ada pilihan lain, akhirnya dia menggunakan buku lainya untuk mencatat materi pada hari ini.

Pelajaran terus berlanjut. Pak bambang terlihat serius setiap menyampaikan isi materi. Terkadang beliau juga bercerita, meskipun sedikit garing. Vero yang duduk dibelakang sudah tak mampu manahan mata nya, seperti sudah sangat berat membuka mata. Ia terus berusaha membuka mata nya sambil sesekali memukul pipi nya sendiri.

Setelah beberapa lama kemudian, kelas PPKN telah berakhir. Vero terbangun saat pak bambang mengucapkan salam. Energi dalam tubuh nya meng gebu-gebu. Jiwa 45 nya keluar, rasa kantuknya pun mendadak hilang.

"o iya setelah ini senior kalian akan masuk" Pak Bambang memberi pesan sebelum meninggalkan kelas.

Pak bambang berjalan meninggalkan kelas. Selang beberapa detik, tiga senior mereka yang sebelumnya tak mereka kenal didampingi oleh Gentha masuk ke kelas mereka. Para siswa langsung mengatur duduk, berusaha duduk serapih mungkin.

Salah satu senior mulai berbicara,

"nanti sebelum kalian kembali ke asrama saya harap kalian berkumpul di lapangan jurusan, guna persiapan orientasi jurusan kalian besok"

Mata Gentha menatap satu persatu dari siswa. Tak ada satu pun yang berani membalas tatapan nya.

Kemudian Gentha menyusul pembicaraan.

"saya harap kalian serius mengikuti orientasi jurusan ini, senior kalian berbeda dari yang orientasi angkatan, kali ini senior kalian murni dari jususan. Dan karna saya ketua umum orientasi tahun ini kemudian saya berasal dari jurusan IPA, saya harap kalian tidak mempermalukan saya" ucap nya.

Mereka segera keluar ruangan setelah memberi arahan tadi. Tak ada kata penutup dari mereka. Pembuka pun juga tidak ada. Suasana menjadi riuh saat mereka sudah keluar, para siswa berbicara satu sama lain, seperti memprediksi apa yang akan terjadi dengan mereka esok nanti.

******
Terimaksih sudah sampai sini ❤️ jangan lupa vote, kritik, dan komentar😊




Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro