Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

BAGIAN 2

Gedung lima lantai berbentuk huruf U yang terletak paling awal dijalan menuju asrama, adalah gedung asrama milik putra. Gedung ini terbagi menjadi tiga bagian. Yang disebut gedung A, B, dan C. Gedung A adalah milik senior tahun ketiga, gedung B adalah milik senior tahun kedua dan gedung C adalah milik Junior tahun pertama.

Desain gedung ini juga sama untuk asrama putri, namun letaknya sedikit berjauhan. Asrama putri masih harus menempuh sekitar lebih dari seratus meter lagi, antara gedung asrama putra dan putri dipisahkan oleh lapangan sepak bola.

Seluruh siswa putra belok kearah gedung asrama mereka. Diruang tamu asrama, siswa di bariskan terlebih dahulu untuk pembagian nomor kamar dan juga kuncinya. Disini satu kamar hanya di isi oleh satu siswa saja, jadi mereka tidur sendiri-sendiri.

"siswa tahun pertama harap berbaris terlebih dahulu, nanti akan di bagikan kunci kamar kalian, sesuai dengan nomor kamar kalian" Ucap salah satu senior tahun kedua.

Satu persatu dari mereka mengambil kunci kamar asrama. Sekarang giiliran Geral mengambil kunci milik nya.

"lo dapet lantai berapa?" Tanya Vero yang sendri tadi menunggu Geral karena dia sudah mendapat panggilan duluan.

"lantai lima" Jawab Geral sambil menghelai nafas

"sama, sepertinya kita harus menaiki tangga untuk menuju ke atas" ucap Vero

"kamar nomor berapa lo?" tanya Geral

"305" jawab Vero "Lo sendiri?" Sambung Vero bertanya

"307" Jawab Geral "hanya beda satu kamar, yuk lah jalan" Sambung Geral kemudian mereka berjalan menuju kamar mereka.

Didalam kamar, Geral merapihkan semua pakaian yang ia bawa dari rumah. Selain itu, ia mencoba untuk menyusun ulang ruangan kamar nya agar bisa nyaman dia gunakan. Tak perlu memakan waktu terlalu lama, Geral telah selesai merapihkan kamar miliknya. Ia keluar, kemudian duduk dikursi depan kamar.

"hei, udah selesai kamu?" seorang senior yang ia temui dilobi tadi bertanya kepadanya

"ouh kak, emmm sudah kak" Jawab Geral yang terbangun dari lamunannya

"kenapa kau melamun?" Tanya Senior tersebut

"Gak papa kak" Geral tersenyum

"tak usah takut, semua akan baik-baik saja disini" Senior itu mencoba menasehati Geral yang sepertinya sedang memikirkan sesuatu

"Aku Aline, senior tahun ketiga, disini aku bertugas sebagai koordinator kesehatan kalian selama orientasi, aku ditugaskan mengawasi bagian putra, jika kamu ada sesuatu atau merasa tidak enak badan, hubungi aku aja, atau kakak-kakak yang lain dari kesehatan" Sambung nya

"baik kak, terimakasih banyak ya kak" Ucap Geral sambil tersenyum

"okee, saya tinggal dulu ya, o iya bilangin ke teman-teman yang lainnya nanti jangan sampai telat untuk kumpul ya" Alone memberikan sebuah pesan

"siap kak"

Aline melanjutkan perjalanannya intuk mengecek para juniornya dan sembari menanyakan kesehatan mereka. Tak lama kemudian, Vero datang menghampiri Geral.

"kau tahu gue nemuin apa didalam kamar itu?" tanya Vero sambil duduk disamping Geral.

"apaan?" Geral penasaran

"nih" kata vero sambil mengeluarkan sebuah celana dalam tua dari genggamanya.

"jorok banget lo, buang ah" Geral mencoba menyingkirkan celana dalam itu.

"lo gak mau memakainya?" Tanya Vero menjaili Geral

"ahh, gue pun lebih punya yang bagus dari pada itu" Jawab Geral

"aihh buang ajalah" Vero melemparnya ke kotak sampah.

"dimohon untuk adik adik tahun pertama agar segera berganti pakaian kaos yang telah dibagikan tadi, karena satu jam lagi kita kan kumpul"

Terdengar suara senior dari toa yang yang dipasang di asrama.

"hancurlah kita" Vero mengeluh.

"lo aja belum tau kita bakal ngapain, udah nyerah duluan" Ucap Geral sambil bangkit dari duduknya.

Vero kemudian bangkit dari duduknya juga. Mereka menuju kamar masing-masing untuk berganti pakaian. Geral membuka lemari, ia sedikit lupa dimana ia menaruh kaos tadi. Setelah beberapa lama, ia menemukan kaos tadi dibagian bawah lipatan nya. Saat hendak menutup lemari, geral menemukan tulisan dari kertas yang di tempel dilemari.

"siapapun yang menemukan tulisan ini, percayalah masa orientasi adalah masa paling indah dalam hidup kalian"

Secara tidak langsung tulisan tersebut jelas sedikit memberi semangat untuk Geral, yang sebenernya sendri tadi pun dia juga sedikit takut. Karena ini adalah kali pertamanya ia harus terpisah dari orang tua nya.

Selesai mengenakan kaos, Geral keluar dari kamar, diikuti beberapa siswa lainnya. Ia berdiri didepan kamar Vero, menunggu temanya tersebut selesai.

"lihat geh kaos gue, gede, gak sesuai ukuran"  Ucap Vero sambil berjalan keluar.

"aihh itu udah pas kok" Kata Geral

Mereka berjalan menuju lantai bawah. Disana para senior sudah menunggu. Kali ini mereka akan dikumpulkan dilapangan sepak bola.

"okay adik-adik sekarang kita berjalan menuju lapangan sepak bola ya, disana para perempuan sudah hadir" Ucap salah satu senior

"selalu kakak itu yang bicara, gak capek apa ya" Tanya Vero

"namanya juga tugas" Jawab Geral

Mereka berjalan didampingi para senior menuju lapangan sepak bola. Disana, siswa putri sudah menunggu dengan barisan yang rapih. Namun, tak terlihat senior tahun ketiga disana, mungkin mereka belum datang.

Siswa putra menuyusul duduk disamping barisan puteri. Geral berada disamping barisan siswa puteri. Saat Geral menoleh ke arah kirinya, ada seorang perempuan yang ikut menoleh ke arah nya, ini terjadi tanpa sengaja. Mereka hanya saling senyum. Perempuan itu tepat berada disamping Geral saat ini.

"Sekarang kakak bagi buku pertemanan kalian satu persatu ya" Salah satu senior berbicara dan yang lainnya membagikan buku pertemanan untuk tugas siswa tahun pertama mengumpulkan data teman satu angkatan.

"silahkan kalian beri nama buku kalian" Perintah Senior tersebut.

Perempuan yang disamping Geral nampak mencoret coret kertas, ia bermaksud mencoba pena nya yang tiba-tiba tidak bisa digunakan. Geral yang kala itu telah selesai menulis nama,Memberikan penanya ke perempuan tadi.

"nih pakek pena gue dulu" Geral menyodorkan Penanya

Perempuan tadi sempat merasa tidak enak.

"pakek aja dulu, gue uda selesai kok" Ucap Geral, kemudian tangan perempuan itu mengambil penanya.

"terimakasih yaa" kata Perempuan tadi dengan senyuman.

Tak lama kemudian, rombongan senior tahun ketiga datang dari belakang. Seluruh siswa tahun pertama langsung memperbaiki posisi duduk.

"firaun dan bala tentara nya datang.." Bisik-bisik vero ke Gerel.

"heh" Geral menyenggol badan Vero.

"baik seluruhnya, siswa tahun pertama. Kalian dengar saya!?" Pimpinan senior memulai berbicara

"dengar..."

"hari ini tidak ada kegiatan lebih, kalian telah mendapat kan buku pertemanan kalian, silahkan mulai besok kalian mencari data dari teman-teman angkatan kalian, bukan hanya dijurusan masing-masing, tapi seluruhnya, paham!?" Teriak Senior itu

"pahaamm"

"lihat lah dia kalau marah, ganteng banget"

Terdengar Bisik-bisik dari barisan putri atau lebih tepatnya dari perempuan yang berada dibelakang perempuan yang di pinjamkan pena okelah Geral.

"ganteng dari mananya?" Tanya Vero berbusik ke Geral

"entah lah" Jawab Geral sedikit tertawa.

"muka udah kayak abu lahab hahaa" Vero tertawa, kali ini sedikit keras.

"siapa yang tertawa disana!?" Senior itu berteriak karena mendengar sedikit tawaan dari Vero.

Semua siswa terdiam, saling menoleh. Vero nampak sedikit ketakutan, sambil sesekali menyenggol badan Geral.

"saya harap dilain waktu tidak ada yang seperti ini lagi, ketika ada yang bicara didepan semua harap diam" Senio itu memberikan nasehat.

Vero menarik nafas lega.

Arahan dari senior tahun ketiga telah selesai, hari ini mereka tidak ada kegiatan, jadi mereka langsung dikembalikan menuju asrama mereka masing-masing. Geral dan Vero bangkit dari duduk nya, merapihkan celana yang sedikit kotor karena duduk dirunput.

"emm hei" Seorang Perempuan berbicara ke Geral "ini pena lo tadi, makasih banyak ya" Sambung Perempuan yang tadi dipinjamkan pena oleh Geral.

"ouu, Iyaa sama sama" Geral meraih pena nya.

"o iya kalau boleh tu siapa nama kalian?" Tanya Perempuan ith

"Geral, ini kawan gue, Vero" Ucap Geral sambil memperkenalkan Vero. Vero tersenyum sambil sedikit melambai kan tangan.

"lo sendiri?"  Sambung geral Bertanya balik

"Arbelinda, panggil aja Arbel" Jawab Arbel sambil tersenyum.

"yaudah gue balik dulu ya, sampai bertemu besok" Pamit Arbel melambaikan tangan.

"Tuhan lagi Tersenyum saat menciptakanya" Vero berucap

"kalau lihat yang jernih-jernih aja matanya" Ledek Geral

"kok lo bisa kenal dia?" Tanya Vero

"bisa lah hahaha, dah lah pulang yuk"

Mereka berjalan menuju asrama. Beberapa siswa lainnya masih ada yang duduk duduk di lapangan menikmati sore hari.

**********
Terimakasih telah membaca bagian kedua❤️ kritik dan saran dari teman-teman sangat berarti untuk saya😊 bantu vote juga ya😁 Selamat membaca cerita selanjutnya 💓


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro