Judul: Bincang Kreatif Penulisan Buku
Bintang Tamu: Rama Nugraha (Penulis Buku Tiga Dunia)
Akun wattpad: woudward
Waktu: Sabtu, 6 Januari 2018
Ngomong-ngomong tentang fiksi fantasi, sudah berapa banyak buku yang kalian baca?
Barangkali, untuk buku-buku terjemahan telah banyak kita temui beragam judulnya di toko buku. Namun, yang merupakan buah karya asli dari penulis lokal pasti sangat jarang ditemui.
Selain kesulitan dalam membangun "Dunia Baru" melalui goresan pena kita, rupanya tak banyak penerbit yang berani mencetak karya fantasi asal penulis dari Indonesia. Karena itu, terbitnya novel Tiga Dunia dapat menjadi salah satu contoh yang bisa kita jadikan panutan dalam jagad buku fantasi karya penduduk negeri ini.
Bagaimana proses kreatif penulisan hingga penerbitan buku dari kak Rama Nugraha?
Yuk kita cekidot ke hasil diskusi dalam grup Fantasia di bawah ini!
1. Kak, boleh ceritakan seperti apa pengalaman kakak dalam menulis buku Tiga Dunia?
Pengalaman menulis Tiga Dunia, panjang sebenarnya, karena Tiga Dunia sendiri saya tulis selama hampir enam tahun. Karena dunianya baru, saya harus membangun semua sistem dan konsep yang ada dengan sungguh-sungguh. Ini memerlukan waktu untuk riset dan inkubasi ide yang enggak sebentar.
Dan, karena saya nggak ingin meniru karya asing, atau budaya barat. Itu sebabnya saya mencoba untuk membangun sendiri semesta Tiga Dunia.
Nah, sepanjang hampir enam tahun itu, banyak perubahan yang terjadi. Menulis itu tidak mudah. Apabila kalian ingin bersungguh-sungguh, perlu perjuangan panjang yang benar-benar melelahkan. Mulai dari ditolak berkali-kali, revisi, riset dan yang terpenting adalah disiplin. Kita juga harus cinta sama karya kita, enggak sekedar ikut-ikutan.
Bagian yang paling sulit adalah mendisiplinkan diri. Saya harus riset banyak, belajar sesuatu di luar zona nyaman dan menulis ulang banyak sekali.
Orang tidur, saya nulis. Orang ngegosip, saya nulis. Orang nongkrong di kafe, saya nulis. Habis subuh biasanya sudah depan laptop buat nulis. Kalau enggak nulis ya baca atau keliling jalan kaki cari inspirasi. Kalian akan merasakan kesendirian kalau memang ingin jadi penulis.
2. Dari mana kak Rama mendapatkan inspirasi selama menulis Tiga Dunia?
Hmm.. semula, sebenarnya keyakinan itu belum ada. Saya nekad. Karena saya tau, saya akan senang menjalani ini (menulis Tiga Dunia).
Tapi, kegagalan sungguh adalah guru yang terbaik. Karena dia mampu mendorongmu hingga ke ujung batas dari kemampuan dirimu sendiri. Melakukan sesuatu yang kita pikir nggak mungkin bisa terjadi.
Memaksa pikiran dan insting kita untuk selalu aktif dan waspada, peka terhadap sekitar, terus mencari cara untuk menyelamatkan diri melewati halang rintang yang ada.
Satu sampai dua tahun di awal, saya pikir adalah masa tersulit. Karena saya berjalan tanpa keyakinan dan panduan. Berjalan seperti orang buta. Sampai kemudian, Quran (saya seorang Muslim, maaf kalau ada yang non di sini ya), memberitahu saya untuk "perhatikan orang-orang terdahulu". Di banyak surat. Saya bertemu kata-kata itu. Dari situ, saya mulai membaca kisah-kisah orang terdahulu, belajar sejarah para tokoh, seperti misal, Soekarno, Steve Jobs, JK Rowling.
Ada satu pola penting yang saya temukan. Itu adalah Keyakinan itu sendiri. Bahwa kita, dalam menjalani hidup dan berkarya, untuk bentuk apa pun itu, kita harus yakin dan tidak pernah berhenti berusaha. Mendorong diri untuk selalu optimis dan berprasangka baik terhadap Yang Maha Esa.
Nah, dari situ, saya juga mempelajari, bahwa ketika kamu ingin melakukan sesuatu, yang baik, meraih cita-citamu, dunia akan menentangmu, menjadikan kamu seperti orang paling bersalah yang harus diadili. Dan saya mulai mendapati, bahwa saya tidak bisa mengandalkan siapa pun, kecuali diri sendiri. Itu sebabnya, saya memfokuskan seluruh energi saya untuk belajar menulis.
Ada tiga fase yang harus kita lakukan saat ingin berkarya.
a. Memerangi diri sendiri.
b. Memoles karyamu sampai kamu benar-benar dan yakin karyamu akan menyenangkan serta menginspirasi.
c. Menawarkan karyamu kepada dunia.
Fase nomor tiga itu sulit. Kalau kita sudah menyerah di sini, maka kita gagal jadi penulis.
3. Selama menjadi penulis, kesulitan-kesulitan apa saja sih yang dihadapi? Pernah gak mengalami writing block atau dikritik pedas yang meyayat hati?
Writing block pasti dialami semua penulis. Membaca buku bisa menjadi solusi atau berjalan-jalan, yah do something different.
Tentang kritik, sampai kemarin pun saya masih dikritik. Tapi, pilihan apalagi yang kita punya sebagai pembuat karya selain terus maju? Kalau teman2 mau coba cek, sekarang, buka goodreads, bahkan penulis sekaliber J.K. Rowling, atau George Martin aja, itu nggak lepas dari kritik pedas yang nyayat hati.
Enggak cuma penulis, penyanyi, setiap inventor, yang berkarya, apa pun itu karyanya, pasti kena sembur kritik.
Jadi, ya, kritik.. itu sesuatu yang 'umum' terjadi, semua berbalik lagi ke kita nyikapinnya. Nggak ada karya manusia yang sempurna, semuanya ada cacat. Dan, karena kita makhluk yang suka mengkritik, jadi semuanya pasti kena kritik.
Ambil kritik yang baik, tinggalkan yang menyimpang, dan jangan lupa dengarkan kata hati kalian, belajar peka dengan bisikan dalam hati, karena dia cenderung mengarahkan kalian ke arah yang benar. Kita selalu sibuk membaca keluar, sampai-sampai lupa membaca ke dalam makanya kita lupa dengan kata hati sendiri.
4. Bagaimana pendapat kak Rama mengenai penulis fantasi yang berlatar dunia asing atau berbau kebarat-baratan? Adakah penerbit yang mau menerima? Atau penerbit di indonesia hanya menerima karya fantasi lokal saja?
Ini menurutku ya, semua itu balik lagi ke teman-teman di sini. Seyakin apa, teman-teman dengan karya masing-masing? Karena semua itu tergantung keyakinan kalian juga. Perbedaan orang yang gagal dan berhasil, itu landasannya satu, yakin. Kita juga harus jujur dengan diri sendiri.
Kalau hati kecil teman-teman di sini nggak yakin, berarti ada yang salah.
Dan, pertanyaan mengenai penerbit, pun demikian, Tiga Dunia ditolak banyak banget, empat tahun, sampai awal tahun kemarin terbukti enggak ada penerbit yang mau nerbitin.
Contoh besar, J.K. Rowling pun 14 kali ditolak kan?
Enggak peduli seberapa banyak teman-teman ditolak, yang penting adalah teman-teman harus terus maju, dan yakin. Faktor itu yang menentukan.
Nah, ketika keadaan market saat ini, pembaca skeptis, dengan 'karya fantasi lokal' yang dianggap nggak orisinil, apa teman2 masih mau dianggap nggak otentik? Kenapa nggak coba bikin sendiri? Bangun dari latar belakang yang ada?
Tetapi balik lagi sih, semua itu tergantung teman-teman inginnya gimana. Teman-teman harus punya 'imajinasi' itu, visi akan seperti apa karya teman-teman ke depannya? dan semua balik lagi ke niat.
Saya pribadi yakin, insyaAllah, kalau kita mau berusaha, kita bisa. Bersaing dengan karya-karya dunia yang masuk film layar lebar tanpa harus kebarat-baratan. Belajar berdiri sendiri, membangun ciri khasnya sendiri. Waktu itu sangat berharga, jadi ketika teman-teman berkarya, pastikan teman-teman sungguh-sungguh membentuk karya itu, sebab kalau nggak.. semuanya akan berlalu sia-sia.
5. Pernah gak, ide kak Rama lagi banyak, tapi ketika menulis, ide itu terhalang karena kita terlalu terpaku dengan teknik menulis yang masih berantakan?
Pernah, tapi kita hanya bisa pilih satu. Ide yang paling dan paling sangat-sangat memenuhi kepala. Yang kita pikir sangat amat menyenangkan untuk ditulis dan layak dibaca orang.
Banyak penulis enggak fokus dalam menulis, merasa ide terlalu banyak, tepi di sisi lain, itu adalah godaan buat kita. Kita harus memahami betul, ide itu, ide itu perlu inkubasi. Banyak dari kita nggak melalui proses inkubasi ide.
Yang paling utama, perhatikan waktu! Perhatikan sekitar kita! Betapa banyak penulis, puluhan ribu di luar sana, di Wattpad jutaan. Semuanya punya ide. Tapi kurasa segelintir yang benar-benar matang. Kalau kita ingin jadi penulis yang sungguh-sungguh, ya pilih satu ide, dan tuntaskan.
6. Apakah kepopuleran suatu karya, bergantung kepada dimana sebuah karya itu diterbitkan?
Semua balik lagi ke karyanya. Penerbit memang berpengaruh, tapi dari karyamu sendiri pun pengaruhnya lebih besar.
7. Dalam penyusunan worldbuilding, apa yang harus pertama kali dibuat? Terus ketika pembuatan alur dan outline, bagaimana tips dan trik dari kakak?
Sebenarnya, aku enggak mau bahas mengenai "teknik penulisan", karena aku percaya kalian pasti punya gaya sendiri-sendiri untuk ini.
Dan sekaligus, untuk mendorong teman-teman "mencari tahu/belajar" mengenai penulisan yang seperti apa yang teman-teman cocok. Belajar di sini, adalah dengan proses "mencoba & gagal" ya. Dan belajar "sabar".
Menulis itu proses, termasuk menulis yang bagus (plot menarik, tokoh berkarakter, etc), dan kalau kita enggak sanggup melalui proses itu, maka ke depannya km akan kesulitan sendiri.
Apalagi untuk aliran fantasi. Sekilas aja jadinya ya, world building bisa nomor 2, nomor 1 itu tokoh yang berkarakter. Karakter itu yg paling sulit.
Lalu, untuk outline, aku pakai OneNote. Upayakan untuk fantasi, teman-teman bisa catat semua detail (dunianya, sistemnya, tokohnya, konfliknya, glosariumnya, etc), dan bikin tabel sendiri untuk plotnya. Bisa googling dan pelajari caranya lebih detail.
8. Adakah trik untuk membuat plot atau twist yang menarik? Bagaimana membuat tokoh menjadi lebih berkarakter?
Okey, untuk plot twist, menurutku kita harus tahu betul karakter yg ingin kita mainkan, dan perannya ke depan. Kita harus tahu akhirnya si karakter gimana, baru kita bisa "mainkan" awalannya.
Dan mengenai membuat tokoh berkarakter itu, berawal dari prinsip si tokoh sih. Tujuan hidupnya. Apa si tokoh punya goal? Atau sekedar ikut-ikutan? Karakter itu ditentukan sering kali dari tujuan si tokoh.
Waah luar biasa ya diskusinya. So, intinya kepada kita para penulis, jangan takut gagal! Kegagalan adalah guru yang terbaik. Dia mampu mendorongmu hingga ke ujung batas dari kemampuan dirimu sendiri.
Kalau kita berhenti, karena kita nggak "memahami" bahwa kegagalan itu adalah proses, "fase belajar", dan karena kita hidup di lingkungan yang instan, kita lupa menyadari itu.
Last, mari kita tepuk tangan untuk kita semua! Seperti yang dikatakan kak Rama, kita memiliki imajinasi yang tajam. Imajinasi adalah bekal untuk membangun peradaban. Imajinasi adalah sumber suatu visi.
So, banggalah jadi PRAJURIT PENA!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro