
20. Dunia Penerbitan dan Penerjemahan
Tajuk: Serba-Serbi Dunia Penerbitan dan Penerjemahan
Pemateri: (Instagram) konstantin999 / Andry Setiawan (Penulis, Editor, Penerjemah)
📅 Sabtu, 16 November 2019
⏰ Pukul 19.30 s.d. selesai
🏠 Balairung Fantasia
🏡🏠🏡🏠🏡🏠🏡🏠🏡🏠
Pernah membaca buku-buku terbitan Penerbit Spring?
Dari sekian banyak penerbit di Indonesia, Penerbit Spring adalah salah satu yang memiliki konsentrasi di bidang fiksi fantasi. Mulai dari "light fantasy" hingga "high fantasy", semua dapat kita temukan di sana.
Namun, pernahkah dirimu berpikir bagaimana proses seleksi, akuisisi, penerjemahan, dan penerbitan buku tersebut hingga bisa terdistribusi ke seluruh toko buku di Indonesia?
Kali ini, dalam diskusi online yang diadakan oleh Komunitas Fantasia Indonesia bertajuk "Serba-Serbi Dunia Penerbitan dan Penerjemahan", kita akan menyimak pengalaman dari praktisi Haru Group terkait seluruh rangkaian proses penerbitan, teknis penerjemahan, hingga peluang yang bisa kita temukan sebagai pembaca, penulis, dan penerbit fiksi fantasi :D
======================
Sambutan dari Kang Agi
Wadidaw. 😂
Terima kasih @Fikri Bahrudin.
Dan salam buat Ko @Andry Setiawan.
Saya mewakili @Elsa Nur Vriatnika mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kesediaannya berbagi di sini. Juga kepada teman-teman yang sengaja meluangkan waktu dan ikut bergabung untuk sementara waktu di sini. 😇
Secara umum, Fantasia adalah wadah bagi penulis, editor, ilustrator, dan kontributor yang merindukan denyut fantasi di dalam karyanya. Karena itu, nanti diskusi malam ini pun akan banyak menyinggung hal tersebut bersama praktisi dari penerbit yang sudah dikenal oleh khalayak umum ini 😄😆
Mungkin teman-teman tahu bahwa fiksi fantasi memiliki pangsa pasar tersendiri di Indonesia. Kadang kala kita bingung, mengapa buku ini diterjemahkan, dan yang lain tidak? Kenapa prosesnya lama, beribet, dan panjang?
Untuk itulah, kali ini kita mengundang Ko @Andry Setiawan, editor akuisisi dari Penerbit Spring sekaligus penerjemah dari Penerbit Haru. Dengan harapan, kita akan mengetahui alur penerbitan buku-buku terjemahan, proses penerjemahan buku, hingga peluang bagi teman-teman yang mungkin ingin menerbitkan buku--berkaca dari pengalaman beliau di industri ini.
Nanti kalau misalkan ada pertanyaan dsb terkait kepenulisan, penerbitan, dan penerjemahan, silakan ditanyakan lebih lanjut ke beliau, yaa :))
========================
Sesi Materi
Haloo
Terima kasih buat wpfantasia yang sudah mengundang saya kemari. Senang sekali kalau bisa berbagi ilmu dengan teman-teman semua.
Namaku Andry, seperti yang telah dikenalkan oleh Kang Agi, aku adalah editor, editor akuisisi, dan penerjemah di Penerbit Haru Grup, saat ini terutama mengurus naskah-naskah dari Jepang dan sebagian naskah dari Penerbit Spring.
Penerbit Haru Grup adalah penerbit anak-anak muda yang fokus menerbitkan buku-buku dengan tema yang kritis, berharap buku tidak selesai cuma untuk hiburan, tapi ada nilai lain yang bisa diambil.
Nah, tanpa menunggu lebih lama lagi, jadi hari ini aku akan membahas tentang dunia penerbitan dan bagaimana sebuah naskah terjemahan itu bisa sampai ke tangan kita.
Fakta 1: Buku Terjemahan membutuhkan Lisensi
Satu judul, satu negara, satu penerbit, itulah prinsip dasar sebuah hak cipta terjemahan untuk buku-buku yang bukan public domain (buku yang sudah kadaluwarsa hak ciptanya). Penerbit di sebuah negara harus meminta izin untuk menerbitkan buku tersebut ke negara tertentu.
Jadi kalau misalnya kalian melihat ada satu judul diterbitkan dua penerbit, ada dua kemungkinannya: salah satu penerbit menerbitkan tanpa hak cipta, atau kontrak mereka sudah selesai, tapi tetap menjual.
Nah, dalam jual beli hak cipta inilah, ada peran bernama Agen Literasi.
Fakta 2: Penulis di luar negeri, terutama Amerika dan Eropa selalu punya agen mereka masing-masing
Di dunia ini ada sebuah pekerjaan yang disebut sebagai Agen literasi. Mereka bertugas sebagai marketing seorang penulis untuk menjajakan naskah mereka untuk diterbitkan. Jadi, bisa saja penulis Australia menerbitkan naskahnya di luar negeri dahulu sebelum terbit di negaranya sendiri.
Selain itu, agen literasi juga akan menjadi jembatan penerbit asal naskah tersebut dengan penerbit luar negeri. Mereka yang akan bernegosiasi atas nama penulis dalam menjual naskah.
Agen literasi juga bertugas untuk mengurus perizinan hak cipta dari segi teknis, misalnya mengurus kontrak, laporan royalti, dan pembayaran royalti ke penulis.
Trivia: Di Indonesia hanya ada dua agen literasi yang mengimpor buku, dan satu agen literasi yang mengekspor buku Indonesia *CMIIW. Jadi kalau ada yang mau jadi agen, kesemptannya masih terbuka lebar. Bayangkan seluruh Indonesia cuma ada segelintir orang (catat: orang, bukan perusahaan) yang bertindak sebagai agen literasi. Ekspor impor ini maksudnya ekspor impor hak cipta ya.
Nah sekian sedikit info tentang penerbit dan industrinya.
Kita masuk ke proses terjemahan. Di Haru, biasanya ada beberapa orang yang bertugas menggarap buku tersebut.
1. Penerjemah
2. Pemeriksa bahasa
3. Penyunting
4. Penyelaras aksara
5. Desainer
6. Penata letak
1. Penerjemah
Penerjemah harus bisa memahami teks dan konteks. Teks saja tidak cukup, karena tugas penerjemah bukan hanya alih bahasa, tapi juga adaptasi. Teks tidak akan bisa dimengerti kalau konteksnya tidak dapat, hubungan antarkalimat dan paragrafnya tidak jelas
2. Pemeriksa bahasa
Ini aku nggak tahu apakah ada di penerbit lain, tapi di kami, kami punya pemeriksa bahasa, yaitu mereka yang mengecek hasil terjemahan, sudahkah semua kata diterjemahkan, semua konteks sudah diadaptasikan, memastikan tidak ada yang terlewat.
3. Penyunting
Biasanya, editor adalah orang yang menyesuaikan kalimat-kalimat agar kalimat tersebut mudah dipahami dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar.
Akan tetapi, di Haru, kami ingin editor melakukan yang lebih dari itu. Editor harus bisa menciptakan konsep dan memperkirakan trend. Kalau bisa, menciptakan trend tersebut. Dia harus bisa merumuskan apa yang sebenarnya ingin dibahas dari sebuah buku.
Kembali ke identitas penerbit kami, kami tidak ingin buku selesai hanya sebagai hiburan. Karena itu kami sering mengadakan acara diskusi dan bincang-bincang. Di Youtube, konten kami juga sedang kami garap supaya bisa memberikan informasi lebih.
4. Penyelaras aksara
Penyelaras aksara adalah gawang terakhir sebuah buku. Dia adalah orang terakhir yang mengecek konten. Kaidah bahasa dan logika harus disaring sampai tidak ada kesalahan olehnya.
5. Desainer dan penata letak
Bisa dibilang mereka adalah penerjemah yang menerjemahkan sebuah buku menjadi visual.
Demikian orang-orang yang terlibat dalam penerbitan sebuah buku terjemahan.
======================
Sesi Tanya-Jawab
Pertanyaan dari MC / Kak Fikri Bahrudin
1. Btw ... itu 6 posisi itu di setiap penerbit, khususnya Haru, harus ada semua, Kak?
Apa bisa hanya ada salah dua atau salah tiga, sisanya bisa kerja sama dengan yang lain?
Atau mungkin ada jasa editing atau sunting freelance?
Nah ... yang freelance itu mengajukan? Atau dicari?
Jawaban:
Ada yang tidak ada. Desainer bisa merangkap tata letak.
Iya ada yang freelance.
Bisa keduanya.
2. Ummm Kak @Andry Setiawan kalau buku fantasi terbitan Haru atau Spring ada apa aja, Ko? Biasanya kalau mau nerbitin judul-judul tertentu, pertimbangannya apa aja?
Jawaban:
Fantasy spring ada seri illuminae, lunar chronicles
Yang akan terbit Renegades karya Marissa Meyer.
Untuk judul yang akan terbit, kami mempertimbangkan tema, relevansi di Indonesia dan bisa/tidaknya hal tsb. diterima di sini.
3. Ada gak, sih, peluang untuk penulis-penulis fantasi di Indonesia menurut Kak @Andry Setiawan? Misalnya, yang diterbitkan oleh Haru, Inari, atau Koru?
Jawaban:
Ada kok peluang untuk diterbitkan, tapi yang paling besar kemungkinannya adalah Koru. Karena Koru memang adalah wadah berlatih buat para penulis muda.
###
Tanya-Jawab Peserta
1. Kak @Usep ᮅᮞᮨᮕ᮪
kalo misalkan kita nge-translate novel karya luar negeri pakai bahasa Indonesia lalu di-post di blog/website harus punya lisensi?
Jawaban:
Itu namanya membajak 😂😂😂
Iya butuh lisensi.
Kecuali yang diterjemahkan adalah naskah public domain. Naskah yang hak ciptanya sudah kadaluwarsa. Nah masing-masing negara punya ketentuan masing-masing. Kalau di Indonesia, 70 tahun setelah naskah terbit atau 70 tahun setelah penulis meninggal. Mana yang lebih panjang.
2. Kak @Clariessa Fiy
Untuk agen ekspor buku,
Apa harus kita yang mengajukan karya? Dan jika iya bolehkah menggunakan sistem jual putus?
Jawaban:
Agen kalau di Amrik kita mengajukan karya dan biasanya tidak jual putus. Di sini masih belum ada agen untuk penulis.
3. Kak @mimilkyway611
Titip tanya, Kak.
Kalau yang saya lihat, buku-buku terbitan Haru yang berseries itu cover yang senada. Nah, apakah itu salah satu cara penerbit membentuk identitas atau bagaimana, Kak?
Jawaban:
Iyaa. Buku berseri pasti akan disengaja menggunakan cover senada, dengan demikian orang akan tahu bahwa buku tersebut adalah satu serial.
4. Kak @Nadia Mitsna'wati Husna
Mau tanya agen literasi, itu agen apakah memang sudah dibutuhkan oleh penerbit maupun penulis Indonesia? Dan agen literasi itu hanya menawarkan produk saja atau bagaimana? Dan apakah agen literasi ada komunitas sendiri atau grup gitu? Lalu agen literasi yang ada di Indonesia itu apa ya?
Maaf tanya banyak karena baru tau tentang itu dan juga rasa penasaran saya.
Jawab:
Agen dibutuhkan untuk menjual naskah ke luar negeri. Dengan demikian penerbit tidak perlu buang biaya perjalanan ke negara-negara tersebut.
Iya agen akan menawarkan hak cipta.
Setahuku tidak ada komunitas.
Yang di Indonesia ada Pak Santo dari Maxima, Pak Yani dari Tuttle-mori Indonesia, Pak Nung Atasana dari Borobudur.
5. Kak @fa
Bagaimana supaya ke-khas-an bahasa penulis tidak hilang dalam karyanya yang sudah diterjemahkan?
Jawab:
Ya penerjemahnya harus pintar-pintar menjaga itu. Perhatikan pemotongan kalimat-kalimatnya, intonasinya, emosinya, pilihan katanya.
6. Kak @Afiyah Lintang
a) Editor akuisisi itu apa, Kak?
b) Boleh tidak kita menulis buku, namun ada sisipan tulisan terjemahan?
c) Kriteria naskah yang baik dan menarik untuk pangsa pasar?
Jawaban:
a) Editor akuisisi= editor yang mencari naskah.
b) Kalau mau strict ya itu ada hak ciptanya. Mengutip secara langsung perlu disertakan sumbernya dan izin dari penulis aslinya kecuali public domain.
c) Naskah yang premisnya jelas dan dieksekusi dengan baik; penokohan kuat, alur jelas, tata bahasa baik, dll. yang susah untuk dijelaskan 😅
Yang penting kalian nikmati proses kalian menulis. Kalau kalian tidak senang saat menulis, pembaca pun tidak akan senang saat membaca.
======================
PENUTUP
Makasih ya sudah diundang dan terima kasih sambutannya yang hangaaat
Semoga bisa ketemu lagi di lain kesempatan
😍😍🌟🌟✨✨✨🎊🎉🎉🎉🎉🎇🎇🎆🎆🎆🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎇🎊🎊🎊🎊🎊🎊
[Tambahan]
Pertanyaan dari Kak Nata Salama
Kalau seri terjemahan lanjutannya gak muncul-muncul, kira-kira kenapa ya...?😂
Aju kesel kalau dah ngikutin yang series, tiba-tiba berhenti tengah jalan. Kalau berhenti pinggir jalan kan enak.
Jawaban dari Kang Agi:
Kalau kemarin kata Mbak Dy (@dblueholic), pada dasarnya balik lagi ke penerbit. Ada penerbit yang beli lisensi buku misalnya jilid 1 dulu. Kalau respons oke, baru dia nerbitin buku-buku lanjutannya.
Tapi, kalau punya modal gede, mungkin dia langsung beli lisensi semua serinya. Baru nanti dicicil terbit satu-satu sampai tamat :)
Jadi, masalah utamanya mungkin dua, sih: modal dan respons pasar.
*CMIIW
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro