19. Mitologi Romawi
Tajuk: Fantasia Myth Corner: "MITOLOGI ROMAWI"
Pemateri: Sieg Aegis / Gisantya, Podcaster Mitologi (IG: @siegnetwork)
Hari, tanggal: Sabtu, 5 Oktober 2019
Pukul: 20.00 WIB—selesai
🗿🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🗿
Bagi teman-teman yang tertarik untuk belajar lebih dalam terkait mitologi romawi, hal tersebut akan kita diskusikan dalam Fantasia Myth Corner: Mitologi Romawi bersama Gisantya/Sieg Aegis (@siegnetwork).
🏰🏰🏰🏰🏰🏰
Sedikit pembukaan dariku ala podcast Sieg Network Mythology
Oke, sebelumnya perkenalan namaku Sieg Aegis (nama pena)
Mostly pekerjaanku adalah Penanggung Jawab Teknis di perusahaan Alat Kesehatan di Tegal. Tapi, punya kegemaran mengulik kisah-kisah mitologi dari berbagai daerah mulai dari Indonesia sampai mancanegara.
Hingga akhirnya jadi penulis cerpen dan komik dengan judul The Watcher dan Synchrona (yang udah terbit di Ciayo Comics)
Sekarang kesibukanku adalah sebagai podcaster di channel Sieg Network Mythology di Spotify dan Anchor.fm
Lewat podcast aku mau berbagi hasil risetku selama ini tentang mitologi.
Di kesempatan kali ini yang punya hajat Mbak Kak Elsa Fantasia memintaku untuk menyampaikan materi tentang Mitologi Romawi.
Somehow, agak sulit mendeskripsikan Mitologi Romawi karena sebenernya Mitologi Romawi itu hampir 100% mirip dengan Mitologi Yunani.
Ini menurut sejarah yang sudah dikonfirmasi di berbagai literatur.
Tapi tetap ada beberapa poin yang berbeda dari Mitologi Romawi yang bisa jadi pembelajaran kali ini
Tapi, sebelum itu, aku akan menceritakan Sejarah Penciptaan Mitologi Romawi berdasarkan teks Mitologi Yunani. Karena sama saja sebenernya.
🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿
Penciptaan
Pada awalnya, yang ada hanyalah Khaos, yaitu suatu sosok yang tidak berbentuk dan misterius. Dari Khaos ini muncullah Erebos, kegelapan tempat berdiamnya kematian, dan Niks, sang dewi malam yang misterius. Selain mereka bertiga, yang ada hanyalah kesunyian, kekosongan, ketidakterbatasan. Lalu terlahir Eros (cinta), Gaia (bumi), dan Tartaros. Adalah cinta yang memungkinkan terjadinya hubungan untuk menghasilkan anak.
Erebos menghampiri Niks, yang kemudian melahirkan Aither (atmosfer), dan Hemera (siang). Itu adalah hubungan seksual yang pertama di dunia. Niks juga secara partenogenesis (tanpa hubungan seksual) melahirkan Moros (murka), Moirai (takdir), Hipnos (tidur), Thanatos (maut), Oneiroi (mimpi), dan Nemesis (pembalasan). Niks menyuruh semua anak-anaknya untuk keluar dari kegelapan.
Sementara itu Gaia secara partenogenesis melahirkan Uranus (langit), Urea (pegunungan), dan Pontos (laut). Uranus menikahi ibunya dan menjadi pengusa dunia. Uranus menutupi seluruh tubuh Gaia dan bersama-sama mereka melakukan hubungan seksual untuk kemudian melahirkan tiga Kiklops, tiga Hekatonkheire, dan dua belas Titan. Gaia juga melakukan hubungan dengan Pontos dan melahirkan dewa laut (Nereus, Forkis, dan Thaumas), dewi laut Euribia, dan monster laut Keto. Dari Tartaros, Gaia memiliki anak bernama Tifon, yang merupakan ayah dari segala monster.
Para Kiklops (Arges, Brontes, dan Steropes) adalah raksasa bermata satu sedangkan para Hekatonkheire (Briareus, Kottos, dan Giges) adalah raksasa bertangan seratus dan berkepala lima puluh. Ukuran mereka sangat besar dan mereka sangat kuat. Karena penampilan mereka yang mengerikan, Uranus membenci mereka dan menyuruh mereka kembali ke Tartaros, rahim ibu mereka. Uranus tidak sadar bahwa perbuatannya ini akan memicu peperangan antar dewa selama berabad-abad berikutnya.
Yang mesti diingat dalam berbagai kisah Mitologi khususnya Yunani dan Romawi adalah:
Semua kata sifat itu dipersonifikasi dalam wujud sosok manusia. Karena wujud dewa-dewinya serupa manusia.
Sehingga kenapa Mitologi Yunani/Romawi dikatakan paling terkenal?
Karena kisah mereka mudah relate atau terkait dengan kondisi manusia dari dulu sampai saat ini.
Dan beberapa pakar mengatakan bahwa silsilah keluarga Mitologi Yunani/Romawi paling jelas dibandingkan dengan Mitologi lain.
Dan bentuk dari Mitologi Yunani/Romawi serupa dengan kondisi masyarakat dalam berbagai kelas
Seperti keluarga hingga ke taraf parlemen.
Selanjutnya akan dibahas perang Titan vs Dewa yang sangat terkenal dengan nama Titanomakia
Penciptaan - Titanomakia
Pengurungan para Kiklops dan Hekatonkheire di Tartaros menyebabkan Gaia kesakitan sampai akhirnya dia memanggil anak-anaknya yang lain, para Titan. Para Titan berjumlah dua belas, enam laki-laki dan enam perempuan. Mereka berukuran lebih kecil dan lebih indah sehingga tidak dibenci oleh ayah mereka, Uranus. Gaia mengajak para Titan untuk melakukan pemberontakan pada Uranus. Tetapi, semua Titan terlalu takut untuk memberontak, semuanya kecuali satu Titan, dialah Titan termuda sekaligus yang paling ambisius: Kronos. Maka Kronos dan Gaia pun menyusun rencana.
Pada suatu malam, Gaia bersetubuh dengan Uranus. Sementara Kronos, berbekal sabit pemberian Gaia, diam-diam mendekati ayahnya. Kronos lalu menyerang Uranus, memotong alat kelamin Uranus dengan sabit yang dibawanya, dan melemparnya ke laut. Uranus menjerit kesakitan dan menghilang dari dunia (mati). Sebelum dia menghilang, Uranus mengutuk Kronos bahwa dia juga suatu saat akan dikalahkan oleh anaknya.
Dari darah Uranus yang berceceran terlahirlah para raksasa, para nimfa pohon abu, dan para Erinyes. Sementara itu alat kelamin Uranus terjatuh ke lautan dekat pulau Kithera dan menghasilkan buih laut, dari buih itu munculah Afrodit, dewi kecantikan.
Setelah kepergian Uranus, para Titan mengambil alih kekuasaan atas dunia dengan Kronos sebagai pemimpin.
Penciptaan - Titanomakia
Kronos menjadi penguasa dunia dan menikahi saudarinya, Rea. Sementara Okeanos menjadi penguasa lautan dan Hiperion sebagai dewa matahari. Pada masa pemerintahan Kronos, manusia mengalami Zaman Emas, sebuah masa yang paling membahagiakan bagi manusia karena tidak ada penderitaan di dunia. Tetapi Kronos tidak membebaskan para Kiklops dan Hekatonkheire yang oleh ayahnya dikurung di Tartaros padahal mereka adalah alasan baginya untuk mengambil alih kekuasaan dari ayahnya, dia malah menyuruh monster Kampe untuk menjaga mereka agar tidak kabur. Hal ini membuat Gaia marah dan menyatakan bahwa Kronos suatu saat akan dikalahkan oleh anaknya. Ramalan ini ikut memperkuat kutukan Uranus.
Kronos memerintah selama berabad-abad dan memiliki beberapa anak. Tetapi Kronos takut suatu saat kutukan Uranus dan ramalan Gaia akan menjadi kenyataan sehingga dia langsung menelan semua bayi yang dilahirkan oleh Rea. Rea, yang marah karena semua anak-anaknya harus ditelan oleh suaminya, akhirnya berusaha melakukan perlawanan. Ketika akan melahirkan anaknya yang keenam, Rea pergi ke sebuah gua di Kreta dan melahirkan di sana. Rea lalu membungkus sebongkah batu dengan kain dan memberikannya pada Kronos. Kronos yang tidak menyadari tipuan Rea akhirnya menelan batu yang disangka anaknya itu, sementara bayi yang diberi nama Zeus itu diasuh oleh para nimfa di Kreta.
Bayi Zeus tumbuh dengan meminum susu Amaltheia, seekor kambing. Di kemudian hari, Zeus membalas kebaikan Amaltheia dengan menempatkannya di angkasa sebagai rasi bintang Kaprikornus. Selain itu ada juga para Kuretes, mereka adalah sekumpulan prajurit penari yang ikut membantu menyembunyikan Zeus dari Kronos. Ketika Zeus sedang menangis, para Kuretes langsung membuat keributan dengan cara bernyanyi, menari, dan memukulkan tombak pada perisai mereka supaya Kronos tidak mendengar tangisan Zeus.
Setelah dewasa, Zeus menikahi Metis, Titan kebijaksanaan dan kepandaian. Zeus juga berusaha mencari cara untuk membalas perbuatan ayahnya. Dia berkonsultasi pada Metis. Metis membuat suatu minuman ajaib yang telah diisi dengan ramuan dari Gaia dan menyuruh Zeus memberikannya pada Kronos. Sementara itu, Rea meyakinkan Kronos untuk menerima kembali Zeus sebagai pembawa minum bagi Kronos. Kronos setuju dan Zeus pun akhirnya memperoleh kesempatannya. Zeus memberikan minuman buatan Metis pada Kronos. Kronos meminumnya dan seketika itu juga Kronos memuntahkan semua anak-anak yang telah ditelannya. Kronos memuntahkan Poseidon, Hades, Hera, Demeter, dan yang terakhir Hestia. Mereka adalah dewa sehingga tetap hidup walau sudah ditelan.
Zeus, bersama saudara-saudaranya, kemudian menyatakan perang pada Kronos dan para Titan, sebuah perang yang disebut Titanomakhia dan akan berlangsung selama sepuluh tahun.
Penciptaan - Titanomakia
Dalam perang Titanomakhia, Zeus beserta saudara-saudiranya (Poseidon, Hades, Hera, Demeter, dan Hestia) melawan para Titan. Para Titan yang berperang adalah Kronos, Hiperion, Koios, Krios, Iapetos, dan Atlas serta beberapa anak-anak mereka. Sementara Titan Okeanos dan para Titan perempuan (Mnemosine, Tethis, Theia, Foibe, Rea, dan Themis) memilih tidak memihak. Para Titan bermarkas di Gunung Othris dengan dipimpin oleh Atlas dan para dewa berjuang dari Gunung Olimpus dengan dipimpin oleh Zeus.
Setelah beberapa pertempuran, para Titan ternyata sangat kuat dan nampaknya para dewa Olimpus akan kalah. Zeus menjadi sadar bahwa dengan kekuatan sekarang dia tidak mungkin bisa mengalahkan para Titan. maka dia pun pergi meminta nasehat dari Gaia, yang menyuruhnya untuk meminta bantuan pada para Kiklops dan Hekatonkheire yang sedang terkurung di Tartaros. Zeus pun pergi ke Tartaros dan membunuh monster Kampe. Zeus lalu membebaskan para Kiklops dan Hekatonkheire. kini Zeus mendapat sekutu baru. Zeus bahkan mendapat tambahan bantuan setelah Titan Prometheus dan Epimetheus ikut berpihak padanya. Para dewa Olimpus pun siap bertempur kembali dengan kekuatan baru.
Para Kiklops ternyata merupakan pembuat senjata yang hebat. Mereka membuat petir untuk Zeus, trisula untuk Poseidon, dan helm kegelapan utnuk Hades. Senjata-senjata itu sangat membantu para dewa Olimpus dalam mengalahkan para Titan dalam pertempuran-pertempuran berikutnya. Pada malam sebelum bertempur, Hades memakai helmnya sehingga dia menjadi tak terlihat. Dia lalu menyelinap ke perkemahan para Titan. Hades yang tak terlihat kemudian menghancurkan senjata-senjata para Titan sehingga ketika besoknya bertempur, para dewa Olimpus bisa memukul mundur para Titan.
Dalam pertempuran lain, Hades, yang memakai helmnya, menyelinap di belakang Kronos dan mengunci badan Kronos. Poseidon ikut menahan Kronos dengan trisulanya sehingga Kronos tak bisa bergerak. Setelah itu Zeus menghujamkan petirnya pada tubuh Kronos.
Perang Titanomakhia berlangsung selama sepuluh tahun sampai akhirnya Zeus memutuskan untuk mengakhiri perang ini.
Dalam suatu pertempuran, para dewa Olimpus mundur setelah didesak oleh Para Titan. Tak disangka oleh Para Titan, ternyata itu hanyalah perangkap untuk menjebak mereka. Setelah para dewa Olimpus mundur dan para Titan masuk dalam perangkap mereka, muncullah ketiga Hekatonkhire yang sangat besar dengan masing-masing memiliki seratus tangan dan lima puluh kepala. Ketiga Hekatonkhire ini lalu mengambil bongkahan-bongkahan batu besar dan melemparkannya pada para Titan. Dalam sekali lempar, para Hekatonkhire mampu melemparkan tiga ratus batu sekaligus, maka para Titan pun terjebak dalam hujan batu. Selain itu, Zeus ikut menambah penderitaan para Titan dengan menghujamkan petirnya pada mereka. Berada dalam keadaan seperti itu, para Titan panik dan tercerai-berai. Mereka pun mengaku kalah dan dengan demikian para dewa Olimpus memenangkan Titanomakhia.
Para Titan yang kalah dihukum oleh Zeus dengan dikurung di Tartaros. Semua Titan yang kalah dikurung kecuali Atlas yang diberi hukuman khusus oleh Zeus: Atlas mesti memikul langit di pundaknya. Zeus menugaskan para Hekatonkhire untuk menjaga para Titan di Tartaros sementara para Kiklops bekerja di bengkel Hefaistos dan bersama-sama mereka menciptakan berbagai alat luar biasa.
Zeus, Poseidon, dan Hades melakukan undian untuk menentukan tempat kekuasaan. Hasilnya adalah Zeus berkuasa atas langit, Poseidon menguasai lautan, dan Hades memperoleh dunia bawah, sedangkan bumi diatur oleh semua dewa.
Nah sampai di poin ini kemiripan dari kisah Mitologi Yunani dengan Mitologi Romawi
💀💀💀
Selanjutnya yang akan dibahas adalah poin dari Mitologi Romawi itu sendiri
Mitologi Romawi
Agama bangsa Romawi telah mengalami beberapla perubahan besar sepanjang sejarah Romawi. Salah satu kehebatan Romawi adalah kemampuan mereka untuk mengubah, menyerap, dan mengadopsi gagasan, kebiasaan, dan praktik asing.
Orang Romawi awal menganggap dewa mereka memiliki fungsi-fungsi tertentu. Mereka adalah dewa dengan fungsi-fungsi khusus. Sang dewa akan melakukan tugasnya jika namanya disebut dalam doa.
Dewa-dewa ini dipandang sebagai suatu objek yang melakukan suatu pekerjaan, seperti halnya pintu. Atau dewa bisa juga merupakan kekuatan alam, yang membuat langit menurunkan hujan, terlibat dalam perubahan musim, dll.
Tak seperti agama lainnya, dewa-dewi Romawi awal tidak memiliki mitos. Orang Romawi awal tidak merasa perlu untuk memanusiakan dewa mereka dengan perbuatan dan kepribadian. Mereka tidak merasa perlu untuk memiliki dewa dan dewi yang saling menikah, atau memiliki anak. Konsep semacam ini tidak diterima pada awal sejarah Romawi.
Sebagian besar dewa Romawi awal memiliki sifat pertanian dan pedesaan, khususnya dewa-dewa kesuburan. Semua dewa umum yang kita ketahui pada masa kini dulunya adalah dewa ladang, pertanian, dan kesuburan, misalnya Mars, Venus dan Saturnus.
Baru setelah orang Romawi melakukan kontak dengan bangsa Etruria di Etruria (Toscana) dan bangsa Yunani yang tinggal di Campania, dewa-dewi Romawi awal mulai mengalami perubahan. Mereka secara khusus dipengaruhi oleh kisah-kisah dari mitos Yunani. Dewa-dewi Romawi menjadi semakin mirip dengan manusia, mereka dapat merasakan nafsu, amarah, dan kesedihan.
Dewa-dewi terawal Romawi ada yang diciptakan sendiri oleh bangsa Romawi, atau diserap dari pantheon Latin maupun Sabin. Orang Romawi juga menyerap banyak dewa Etruria ke dalam pantheon mereka.
Tiga dewa yang paling kuat dan penting adalah triad Jupiter, Mars dan Quirinus. Selama periode raja-raja Etruria, sebuah kuil besar dibangun di Bukit Capitolina untuk memuja triad Jupiter, Juno dan Minerva. Vesta dan Janus juga merupakan dewa awal yang penting dan pada awalnya disembah di mezbah pribadi di tiap rumah, dan kemudian menjadi agama negara yang lebih formal. Tidak ada padanan Romawi untuk dewa Apollo dari Yunani. Apollo diimpor langsung dari Yunani, dan menjadi sangat terkenal di Romawi. Nama Romawi bagi Dewa Olimpus, yaitu dua belas dewa besar Olimpus, adalah Dii atau Di.
Pada abad ke-1 SM, sulit mengidentifikasi sifat dewa-dewi Romawi. Mereka mengadopsi atribut dewa-dewi Yunani dan menyerap mitos Yunani ke dalam mitos mereka.
Bangsa Romawi juga mengadopsi banyak dewa lainnya selain dari Yunani, yang paling terkenal antara lain dewi Kybele dari Phrygia, dewi Isis dari Mesir, dewi kuda Epona dari Kelt, dan dewa Mithras dari Persia.
Selain mengadopsi dewa dari kebudayaan asing, para penulis Romawi juga memberi nama Latin bagi berbagai dewa Kelt di Galia (Prancis) dan Britania. Nama Romawi yang sering digunakan dalam konteks ini antara lain Merkurius, Mars, Jupiter, Pluto, Apollo, Minerva dan Hercules.
Mitologi Romawi - Padanan dengan Mitologi Yunani
Bangsa Romawi terkenal karena sering mengadopsi gagasan dari kebudayaan lainnya. Kerajaan-kerajaan asing mempengaruhi cara berpikir Romawi, khususnya kebudayaan Etruria dan Yunani. Bangsa Romawi mengadopsi filsafat, seni, dan sastra Yunani, dan tidak terkecuali juga untuk mitos. Bangsa Romawi menjadikan dewa Yunani sebagai model untuk dewa mereka.
Daftar berikut ini dimaksudkan sebagai rujukan cepat bagi pembaca yang ingin melhat perbandingan nama dewa-dewi Yunani dan Romawi.
Ini bukanlah daftar lengkap mengenai dewa Romawi dan padanan Yunaninya. Beberapa dewa, misalnya Apollo, sepenuhnya diimpor dari Yunani. Tidak ada padanan Romawi bagi Apollo, namun para penulis Romawi mengadopsi Apollo sebagai dewa mereka sendiri. Sebagian besar Titan tidak memiliki nama Romawi, kecuali Kronos dan Rea.
Agama Romawi tidak terbatas hanya pada pantheon Romawi/Latin, Yunani dan Etruria. Dewa-dewi asing lainnya juga diadopsi dan disembah oleh orang Romawi dari berbagai provinsi di kekaisaran. Ini meliputi dewa-dewi Kelt di Galia dan Britania, seperti misalnya dewa kuda (Epona); dewi ibu Phrygia, Kybele; dewi kesuburan dan kematian Mesir, Isis; dan dewa cahaya India atau Persia, Mithra (Mithras).
Beberapa orang Romawi bahkan mengadopsi juga Yudaisme dan Kristen. Meskipun, sebagian besar orang Romawi yang menganut Kristen, antara abad ke-1 dan ke-3 M, harus menyembunyikan kepercayaannya, karena bisa terancam penyiksaan. Baru pada masa pemerintahan Kaisar Konstantin (awal abad ke-4 M), Kristen diperbolehkan ada di Romawi.
Nah dari sini bisa diambil kesimpulan bahwa Bangsa Romawi sebenernya ....
Tidak memiliki mitologi.
Atau memiliki mitologi original daerahnya sendiri.
Jadi kalian semua sebenernya sudah ditipu sama Kak Elsa Fantasia ke acara ini, wkwkwkwk. Bercanda.
👤👥👤👥👤
Jangan lupa untuk mendengarkan podcast-ku di link ini ya ....
Podcast Sieg Network Mythology, podcast mitologi pertama di Indonesia dengan konten dan bahasa lokal.
Anchor: https://anchor.fm/siegnetwork
Spotify: https://open.spotify.com/show/1RHLhoucJZENpWjjmsJNU6
Google Podcasts: https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy9iOTJmNTk0L3BvZGNhc3QvcnNz
Apple Podcasts: https://podcasts.apple.com/us/podcast/sieg-network-mythology/id1466894183?ign-mpt=uo%3D4
Sudah tersedia Merchandise di Tokome.id/siegnetwork
Dan, bila kalian mau mengusulkan pembahasan Mitologi bisa kirim e-mail ke [email protected]
Dengan subject: Ide untuk Podcast Mitologi
Kalau kalian mau mendukung podcast-ku supaya bisa sering memberikan riset mitologiku ....
Bisa dukung aku di www.karyakarsa.com/siegnetworkmythology
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro