Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bunuh Diri??

Catatan : cerita ini pernah dipublish sebelumnya, tapi karna ada beberapa masalah jadi dipublish ulang dan akan ada sedikit perubahan dalam cerita...






*
*
*
*
*

AGEN5 ; {D124M4}


*
*
*
*
*








"Ayahh, kenapa lama sekali?"

"Maafin ayah ya Beomie, tadi ayah kerumah paman sebentar." 

"Sebentar tapi lama." 

"Maaf." Ucap Ayah Beomgyu sambil tersenyum gemas menatap anak semata wayangnya itu. Padahal usianya baru menginjak 6 tahun, tapi cara bicaranya pintar sekali.

"Yasudah tunggu apa lagi? Ayo kita pulang." Ucap Beomgyu lalu menarik ayahnya masuk kedalam mobil, tak lama mobil pun berjalan menjauhi sekolah.

Dari kejauhan dua orang ayah dan anak laki-laki yang berusia 8 tahun diam menatap perginya mobil yang ditumpangi oleh Beomgyu dan ayahnya.

"Appa, mereka sudah pergi. Ayo kita pulang." Ajak sang anak.

Bukannya menjawab, sang ayah  menjalankan mobilnya mengikuti mobil depan.

"Apa Appa ingin mengikuti mobil anak kecil yang tadi? Bukankah Appa bilang mau menemaniku bermain Voli."

"Diamlah, Hyunjin. Appa sedang berkendara." Jawab sang ayah

Hyunjin pun menurut, ia berusaha untuk memendam kembali pertanyaannya yang tadinya akan ia tanyakan.

Kembali pada Beomgyu dan ayahnya, Beomgyu yang melihat di kursi belakang mobil terdapat banyak sekali kertas-kertas berhamburan, ia pun menatap kearah Ayahnya.

"Ayah tau, kalau Mamah tau Ayah berantakin barang kayak gitu pasti Ayah bakalan dimarahin sama Mamah." Ucapnya sambil menunjuk kearah kursi belakang mobil.

Sang Ayah tak menanggapi, fokusnya teralihkan oleh mobil hitam yang mengikutinya sedari sekolah tadi.

"Ayah, kenapa kertas-kertasnya berantakan sekali?" Tanya Beomgyu yang lagi-lagi tak ditanggapi oleh Ayahnya.

Beomgyu menatap ayahnya kesal
"Yasudah, biar Beomie yang bereskan." Ucapnya.

Beomgyu pun melepaskan sabuk pengamannya untuk berpindah duduk dari depan ke belakang mobil. Namun saat ia akan bangkit dari duduknya, tiba-tiba suara klakson mobil terdengar keras sekali.



Tinnnn


BRUAKKKKKK





Mobil yang ditumpangi oleh Beomgyu dan Ayahnya terguling hingga ke sisi jalan. Suara klakson tadi ternyata berasal dari mobil truk yang tiba-tiba saja keluar jalur dan menabrak mobil mereka.

"Hhhh.. A..Ayahh.."

Bisa dilihat olehnya, sang ayah yang berada didalam mobil dengan kepala yang berdarah-darah. Penglihatannya teralihkan pada mobil hitam yang berada dibelakang mobilnya, juga mobil truk dengan bagian depan yang rusak cukup parah.

Terakhir yang paling mencolok dipenglihatannya adalah Bola Voli rusak yang tertancap pada pecahan kaca mobil truk.

Tak lama semua pun gelap


Beomgyu tergeletak tak berdaya di aspal setelah terpental dari dalam mobil akibat tak menggunakan sabuk pengaman.





*
*

AGEN5 ; {D124M4}

*
*






9 Tahun kemudian sejak kejadian itu



"Bapak Rain yang baik hati dan tidak sombong.. monmaap nih sebelumnya, saya cuma telat 20 menit pak, itu juga karna 10 menit saya cari kunci motor dan 10 menit lagi karna kena macet. Masa bapak tega sih sama saya, saya udah berusaha loh pak buat sampe ke sekolah."

"20 menit kamu bilang cuma? Itu lama Choi Bambang!"

"Pak sekali lagi saya ingetin nama saya Choi Beomgyu. B-E-O-M-G-Y-U BEOMGYU." Ucap Beomgyu kesal pada pak Rain yang sedari tadi tak membukakan pintu gerbang sekolah. Padahal kan dia ingin masuk untuk menuntut ilmu eh ini malah ga diizinin.

"Ya maksud bapak Choi Beomgyu, udah deh kamu boleh saya izinin masuk, tapi lari keliling lapangan dulu 20 kali!" Ujar Pak Rain, ia pun membukakan gerbangnya.

"Loh kok, pak? Bapak mah tega." Ucap Beomgyu dengan wajah melasnya.

"Ga peduli, pokoknya lari lapangan dulu baru di izinin." Pak Rain pun meninggalkan Beomgyu, duduk di pos satpam memantau Beomgyu yang akan lari lapangan.

"Pak, larinya di lapangan basket ajh gimana?" Tanya Beomgyu

"Ga, larinya di lapangan sepakbola saja sekarang!" Jawab pak Rain.

Beomgyu pun dengan terpaksa, menyimpan tas nya dan mulai berlari mengitari lapangan sepakbola yang luasnya ga main-main.



*
*

AGEN5 ; {D124M4}

*
*






Bel istirahat pertama telah berbunyi, tak menunggu waktu lama, siswa-siswi pun sudah mulai berdatangan menuju kantin.

Sama seperti Soobin dan Yeonjun yang baru saja sampai di kantin, mereka pun langsung mencari tempat duduk yang biasa mereka tempati.

"Taehyun lama amat dah, lagi boker dia?" Tanya Yeonjun menatap sekeliling

"Mana gua tau, telfon aja anaknya." Ucap Soobin ia pun bangkit dari duduknya.

Yeonjun pun langsung memegang tangan Soobin "eh, mau kemana?"

"Pesen makan lah." Jawab Soobin sambil menghela nafas, Yeonjun hanya terkekeh kecil, "nitip ya."

Soobin menghela nafas malas, kebiasaan. "mau pesen apa emang, Kak?"

"Samain aja lah." Soobin mengangguk lalu pergi meninggalkan Yeonjun.

"Kak Yeonjunn!!"

Yeonjun yang merasa terpanggil pun menengok kebelakang, suara yang tak asing. Dan yah, bisa dilihat olehnya Sahabat sekaligus adik kelasnya itu Hueningkai tengah berlari kearahnya dengan Taehyun dibelakangnya.

"Duarr!! Kaget ga Kak?" Tanya Kai sambil menggerakkan lengan Yeonjun dengan keras.

Yeonjun hanya menatap datar ke depan, ini sudah sering terjadi kok jadi ya biasa aja menurutnya. "Engga." Jawab Yeonjun

"Ihh kok ga kaget sih." Kai berdecak sebal lalu Duduk disamping Yeonjun.

"Ya kalo mau kagetin orang jangan panggil orangnya dulu, tapi dikagetin dulu." Ujar Yeonjun, Taehyun pun duduk didepannya.

"Tapi tadi Taehyun kaget kok." Protes Kai, Yeonjun lalu menatap Taehyun. "Lu kaget beneran Hyun?"

"Iyain aja udah biar tuh bocah diem." Ucap Taehyun menatap malas lalu kembali sibuk dengan Handphonenya.

"Nghokeyy." Ucap Yeonjun memantapkan perkataan Taehyun.

Tak lama Soobin datang dengan begitu banyak makanan ditangannya. Yeonjun yang melihatnya terheran-heran,  perasaan ia hanya memesan apa yang Soobin pesan tapi ga mungkin kan Soobin makan sebanyak itu.

Tak lama Kai teriak memanggil Soobin dan membantunya membawa makanan.

"Disuruh tungguin malah ditinggal, lupa kalo tangan gua cuma dua?" Ucap Soobin kesal menatap Taehyun dan Kai.

Taehyun tak menanggapi, ia hanya menoleh sebentar dan fokus kembali pada Handphonenya. Sedangkan Huening Kai ia tersenyum sambil meminta maaf pada Soobin. "Hehe, maafin Hyuka ya."

Oke, dari percakapan ini Yeonjun paham, kalau makanan yang dibawa Soobin bukan hanya makanan mereka berdua tapi berempat. Tunggu, berempat?

"Eh, bocah beruang mana dah?" Tanya Yeonjun, yang langsung membuat mereka bertiga saling pandang satu sama lain.

"Lah iya, si Beomgyu ga masuk dia?" Tanya Taehyun pada Soobin, iya Soobin kan satu kelas sama Beomgyu dikelas 11A. Sedangkan Taehyun satu kelas dengan Hueningkai di 10A, dan Yeonjun sendiri  dikelas 12C.

"Eh iya, tadi dia ga masuk kelas." Ujar Soobin, ia pun langsung mengecek ponselnya. Mungkin saja Beomgyu mengirim pesan padanya jika ia tidak masuk sekolah. Tapi ternyata dugaannya salah, tak ada pesan apapun dari Beomgyu.

"Telfon aja." Ucap Yeonjun yang diangguki Kai.

Baru saja ia akan menelfon, tiba-tiba ia merasakan telapak tangan pada pundaknya.

"Ga usah, orangnya dah sampe."

Semua refleks menatap kebelakang Soobin, disana Beomgyu datang dengan rambut basahnya dan baju yang acak-acakan.

"Lu oke Gyu?" Tanya Yeonjun menatap khawatir

"Engga, capek gua, pak Rain kalo kasih hukuman suka ngadi-ngadi." Ujarnya, ia pun langsung mendudukan dirinya disamping Taehyun.

"Ih gua tau, pasti lu dihukum karna telat lagi kan." Ucap Soobin sambil memakan makanannya.

"Cuma telat 20 menit, tapi dihukumnya serasa 20 jam." Beomgyu meraih minuman Kai dan langsung meminumnya sampai habis.

"Ihhh!! Kenapa dihabisin!" Ucap Kau kesal sambil menghentakkan kakinya

Yeonjun yang disamping Kai jelas terganggu, "udah jangan ngambek, nanti minta ganti Starbucks aja." Mendengar itu Kai langsung tersenyum lebar kembali.

"Yaudah ambil aja minuman Hyuka, hehe." Beomgyu yang mendengar hanya menghela nafas lelah. Traktir temennya tuh udh menjadi makanan sehari-hari.

















"AAAAAAAAAAAaaaaaa!!"








Semua orang terkejut mendengar suara teriakan siswi yang tiba-tiba itu, mereka mulai berlari meninggalkan kantin menuju asal suara.

Soobin, Yeonjun, Beomgyu, Taehyun dan Kai pun ikut berlari menuju lapangan. Dimana asal suara itu terdengar.






Deg







"Ryu.. Ryujin?" Ucap Soobin  terbata, semua orang terkejut saat melihat tubuh Ryujin siswi kelas 11A yang tergeletak tak berdaya dilapangan sekolah,  dengan darah yang mengalir deras dari kepala dan anggota tubuh lainnya.







Beomgyu menatap keatas tepatnya Rooftop sekolah, pandangannya terfokuskan pada seorang siswi yang berdiri dipembatas Rooftop, belum sempat Beomgyu melihat wajahnya siswi tersebut langsung berlari meninggalkan pembatas.









*
*
*
*
*


AGEN5 ; {D124M4}

*
*
*
*
*

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro