Dua Sahabat(Keluarga)
Ada suara yang belum pernah kudengar sebelumnya. Ketika membuka mata, kutemukan laut yang begitu luas sejauh mata memandang. Biru. Gelap. Dalam. Sesekali ombak menghantam tiang jembatan dermaga tempatku duduk, kemudian berbaring diri menatap langit. Biru. Cerah. Dangkal.
Atas dan bawah dari dunia ini bagaikan cermin, yang setiap kali kupandang berganti-gantian membuatku makin pusing. Kupikir aku mabok karena sekarang kulihat seorang pria tua membungkuk di atasku bersama anak kecil di tangannya. Si pria diam saja tetapi anak itu terus menggerakkan mulut dengan suara cempereng aneh, Anda mati, Tuan?
Hidup dan matiku seolah tak ada bedanya. Tak ada sejak aku keluar dari dunia antah berantah tempatku menuliskan surat demi surat untuk kamu. Dan sejak perjalanan pertamaku hingga sekarang ... kamu tak kunjung juga kutemukan. Jadi aku harus bilang apa pada pak tua dan anak laki-laki di tangannya ini?
Apakah kalian ini? Tanyaku akhirnya.
Ketika bangun, pandanganku mulai jelas. Mereka juga mengenalkan diri dengan jelas. Si pria tua bernama Jakop Jacobsen. Anak laki-lakinya, yang ternyata sebuah boneka, bernama Pelle Skrindo. Dan mereka tampaknya kedua sahabat yang begitu akrab tanpa satu pun rahasia yang disembunyikan. Saat kukatakan itu, Jakop bergeming beberapa saat. Maka sedikit ia ceritakan bahwa orang-orang di kampungnya dulu pernah tak menyukai mereka, terutama istrinya. Tapi ia punya sahabat pena yang baik sekali, Agnes namanya.
Aku tak tahu bagaimana cerita lengkap kehidupan Jakop, tapi jelas ia telah menempuh perjalanan yang lebih berat ketimbang aku. Meskipun tanpa pertumpahan darah, perampokan, permusikkan, atau hal-gila-aneh lainnya. Kutanya apakah menurutny aku bisa menemukanmu? Maka Jakop hanya bisa memandang lepas ke lautan dan terdiam. Dia diam. Bahkan seorang Jakop Jacobsen yang tak bisa berhenti bicara … hanya terdiam di hadapanku.[]
8.00 pm
Airu
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro