Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bicara(Puitis) itu Melelahkan

Pagi ini, aku dibangunkan oleh rasa takut. Seluruh tubuhku gemetar mengingat mimpi buruk yang baru saja kualami. Kamu tahu? Di mimpi itu surat-suratku hancur akibat berbagai musibah. Terbakar. Tenggelam. Terbawa angin. Terjatuh. Tergilis. Dan hal lain yang tidak sanggup kujabarkan karena suratku untukmu ibarat bagian dari jiwaku. Aku tak mau jiwaku musnah begitu saja. Lebih-lebih jika jiwaku tidak tersampaikan kepadamu.

Sayangku, kemarin sudah kukatakan bahwa aku mati sejak lama. Jiwaku mati sejak lama. Ya itu pun benar. Sesungguhnya sejak kepergianmu dan kedatangan rasa hampa ke dalam hatiku. Namun, setelah kupikir lagi, aku tidak mau mati secepat ini. Aku tidak mau menyerah. Aku ingin kamu tahu bahwa aku belum mati! 

Persetan surat-surat—aku sudah lelah merangkai kata. Aku sudah lelah tenggelam dalam khayalan dan membual tentang segala hal. Kubuang surat-surat itu ke tempat yang tidak lagi akan kusentuh. Sekarang aku yang akan langsung datang ke hadapanmu agar kamu tahu itu. Meski aku tidak punya satu ide pun berkenaan dengan di mana kamu, atau apa bahkan wujudmu, aku tetap meraih mantelku dan beranjak keluar. Mengunci pintu rumahku. Menembus dinginnya malam musim gugur. Satu langkah pertama tanpa ada jalan kembali.

Di zaman ini, manusia bisa memilih dunia mana yang ingin mereka tinggali. Setiap kepala menyimpan dunia, setiap teknologi meliputi dunia, setiap kehidupan membentuk dunia ... ada begitu banyak pilihan. Tuhan tidak menakdirkanmu untuk memiliki pilihan, tapi Tuhan menakdirkanku. Jadi aku akan memilih dunia manapun itu selama di sanalah kamu berada. Selama aku mampu ....[]


9.00 pm
Airu

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro