ீ҉͜ৡৢ͜͡🥛 Impian Banri
Hari ini, seorang pria dengan rambut kuning bermodel seperti mangkuk tengah berjalan sendirian membawa kardus berisi beberapa botol susu.
"Yo Banri, mau mengantar pesanan ya?" Sapa seorang wanita seumurannya yang berjalan dan arah berlawanan.
"Ahaha! Begitulah Yuki. Aku akan mengantarkan ini ke Toko yang akan membantu menjualnya. Lalu kau sendiri mau kemana?" Jawab sekaligus tanya Banri.
"Ya, aku akan pergi ke tempat kerja ku. Hari ini aku dapat sift pagi. Ahaha," Jawab seorang wanita berambut putih pada Banri.
"Ah souka."
"Un, yosh ayo kita bekerja. Gambatte ne Yuki."
-
-
-
-
Saat Banri dan Yuki pulang kerja, mereka bertemu lagi di titik yang sama dengan yang tadi pagi. Namun kali ini berbeda, Banri terlihat lesu dan loyo, bahkan lebih kacau daripada tadi pagi.
"Yo, Ban. Kau kenapa? Cemberut begitu. Ada masalah?" Tanya Yuki pada Banri yang malah di acuhkan oleh si empu dengan cara berlalu pergi.
Yuki jadi bingung, ia tak tau harus bertanya pada siapa. Sampai akhirnya ia melihat siluet pria berambut hijau tua yang merupakan teman satu band Banri. Tanpa pikir panjang, Yuki langsung menyapa nya dan bertanya soal Banri.
"Yo Rio. Apa kau tau apa yang terjadi pada Banri? Tadi pagi dia kelihatan ceria dan penuh semangat, tapi barusan dia berlalu dengan keadaan mood yang kacau balau dan berjalan loyo."
"Ah Yumeno. Itu, tadi ada sedikit kisruh di Toko tempat Shiroishi menitipkan susu. Dia dituduh memalsukan produk." Tutur Rio menjelaskan apa yang telah terjadi.
"Apa?! Pemalsuan produk?!" Sentak Yuki kaget.
Rio mengangguk, lalu ia melanjutkan ceritanya, "Jadi, tadi ada pelanggan yang mengacu ke Toko, mereka bilang susunya bukan susu murni. Padahal Shiroishi membawa susu yang benar-benar murni hasil perahan dari sapi miliknya."
Yuki terbelalak kaget, ia merasa marah kali ini. Lalu Yuki berterimakasih pada Rio, kemudian ia berlari mengejar Banri yang sudah pergi jauh entah kemana.
-
-
-
-
Sementara itu, Banri tengah termenung di tepi danau. Ia memeluk lututnya sendiri, ia benar-benar frustasi.
Banri kecewa, ia amat sedih dan terpuruk, "Baka.... Bagaimana bisa semua susu murni ku dipalsukan? Bisa - biasanya.....,"
"Banri....," Panggil Yuki pada Banri. Lalu ia berjalan mendekati Banri, kemudian ia duduk di samping Banri.
"Ah, Yuki. Kenapa kau kemari?" Tanya Banri sambil menoleh pada Yuki. Yang ditanya hanya tersenyum kecil sambil menatap balik Banri.
"Aku sudah dengar dari Rio, dengar, jangan menyerah begitu saja hanya karena masalah seperti ini. Aku tau ini sakit untukmu, tapi, ayo kita coba sekali lagi. Tapi, kita harus menemukan siapa pelakunya dulu. Agar kita bisa menyelesaikan skandal ini."
Banri terdiam, ia mencoba mencerna ucapan Yuki barusan. Mencoba memikirkan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi. Mengingat zaman sekarang ini banyak sekali yang memanfaatkan pemalsuan produk sebagai sumber keuntungan.
Banri mencoba mengingat kembali kejanggalan yang ada, tetapi, ia malah semakin galau. Banri menjambak rambutnya frustasi sambil berseru, "Agh! Sialan! Aku tidak bisa Melakukannya! Aku gagal mewujudkan impianku. Agh!"
Yuki tersenyum tipis, sepertinya gadis itu memiliki sebuah rencana untuk membantu temannya sejak masa sekolah itu. Manik abu-abu nya menatap Banri dengan tatapan senang.
"Tenanglah, aku punya rencana," Ujar Yuki sambil tersenyum miring.
Banri kebingungan, namun sepertinya ia mengerti maksud gadis itu walau samar.
"Are? Maksudmu?"
"Ayo kita ke Share House mu. Kita bicarakan di sana. Karena kita juga perlu bantuan mereka,"
Mendengar ajakan Yuki, Banri mengangguk dan menyahut, "Baiklah, ayo,"
-
-
-
-
"Idemu bagus juga Yumeno, mungkin dengan begini kita bisa menangkap pelakunya," Ucap Rio yang sepertinya senang sekali. Anggota Argonavis yang lain mengangguk setuju dengan ide itu.
"Banri, ayo bangkit lagi."
"Un!"
TBC
.......................................................
Yoho~ akhirnya chapter pertama book ini update juga ehehe. Maaf buat fans Argonavis yang udah lama minggu ya. Soalnya akoh masih ngurus book lain. //digeplak
Wokeh sampe sini dulu ya. Terimakasih bagi yang sudah mau mampir dan memberikan support berupa vote dan komentar.
Sore jaa bye bye~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro