Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

AYG -31- #TeamRaVaBersatu

==========
-31- #TeamRaVaBersatu
==========

WhatsApp Group
Team Ra-Va Bersatu

Jojo: Malam semuanya....

Danu: Malam

Joni: Malam

Mita: Woi tidur woi! Berisik!

Joni: Cie yg besok nikah. Kompak ih jam segini belom tidur.

Joni: Jangan begadang malam ini. Tenaganya disimpen buat besok malam.

Danu: Master Joni sudah bersabda.

Mita: Emang besok malam mau ngapain?

Joni: Nggak usah sok polos deh. Padahal diem2 lo udh beli lingerie seksi buat bikin Jojo liar.

Mita: KAMPRET JONI SIALAN!

Jojo: HAHAHA SA AE MASTER

Mita: Apa lo ketawa2?!

Jojo: Nggak boleh gitu sama suami

Mita: Mon maap ya Mas, kita baru bisa dibilang suami istri besok jam 3 sore. Catat ya Mas, JAM T-I-G-A

Jojo: Aduh gue jadi makin susah tidur gara2 lo manggil gue Mas.

Jojo: Nanti aja sayang kalo kita udah sekamar manggil aku mas

Putri Sasmita keluar

Danu: Mita gak asik.

Jojo: Biarin aja. Ntar ama ane dia jinak kok.

Jojo: btw calon manten kita satu lg mana suaranya???

Joni: Siapa?

Jojo: Siapa lg kalo bukan pak dokter Alva Hendrawan. Untuk apa grup ini diciptakan kalau bukan untuk menyatukan pak dokter koas dan bu komikus Irawati sahabat kita tercinta senasib seperjuangan sebangsa dan setanah air Indonesya

Danu: L e b a y

Danu menambahkan Putri Sasmita

Mita: Kenapa gue dimasukin lg anjir?

Joni: Mau rapat negara. Emang gak mau ikut?

Hendra: saya hadir

Jojo: Telat

Danu: 2

Joni: 3

Mita: kemane aje pak? Yg lain udah sampe di benua eropa ini masih stuck di Indonesya

Hendra: Baru aplusan

Mita: What??? Jam segini baru aplusan????

Hendra: saya baru ganti shift bu sama temen saya

Mita: Oalah. Lah trus nasib sahabat kita gimana nanti?

Hendra: Begitulah resikonya kalau mau jadi istri dokter

Danu: Tapi aku yakin sih Ira bs ngatasin kesepian karna ditinggal misua kerja. Dulu kan dia jg sering ditinggal kerja sama ortunya.

Joni: Ira kan juga kerja. Gak masalah lah kayaknya.

Mita: Sebagai sesama wanita gue rada kasian sama Ira. Dulu ortunya, nanti suaminya (kalo jadi)

Hendra: Tenang aja Mita, nanti kalau jadi beneran kan bisa dibicarain enaknya gimana. Aku kan kerja buat kelangsungan hidup dia. Biaya hidup sekarang makin mahal.

Danu: Terus, kalau kalian nikah, apa kamu bakal ngelarang Ira kerja di luar rumah?

Hendra: Enggak donk. Nggak adil rasanya kalo aku suruh dia berhenti kerja. Papanya kan udah capek kerja buat biayain sekolah  biar anaknya bisa kerja di tempat yg bener, bukan jd ibu rumah tangga yg anteng aja di rumah.

Joni: Nice.

Mita: misua idaman ini mah

Jojo: Putri, aku kan jg gak ngelarang kamu kerja. Berarti aku suami idaman donk?

Mita: 😑

Joni: Jadi besok sesuai rencana ya. Mudah2an gak berantakan.

Hendra: Aamin

Hendra mengakhiri percakapan di grup yang sudah menemaninya selama hampir dua tahun. Ya. Dua tahun. Dua tahun yang lalu Jojo membuat grup yang diberi nama "Team Ra-Va Bersatu" tanpa sepengetahuan Ira. Jojo, Joni, Danu dan Mita memang sengaja merahasiakan grup itu dari Ira. Alasannya agar misi mereka menyatukan sahabat tercintanya dengan saudara kembar Alvi terlaksana dengan baik.

Dua tahun sudah sejak hari wisuda Ira, Hendra tidak bertemu dengan gadis itu. Sejak hari dimana dia memutuskan untuk pergi, dia sama sekali tidak melakukan komunikasi apapun dengan Ira. Kecuali di grup buatan Jojo itu, Mita dengan sengajanya mengirim foto keseharian Ira. Tentunya secara diam-diam.

Rindu? Jangan ditanya. Dua tahun bukan waktu yang singkat. Meski bisa dialihkan dengan menyibukkan diri di rumah sakit, tetap saja jika melihat foto dirinya dan Ira di Monas rasa rindu ingin bertemu mencuat, menggebu-gebu. Bahkan bila dicek melalui mesin EKG, mungkin akan menampilkan grafik naik turun.

Besok, di hari pernikahan Jojo dan Mita, rasa rindu yang terpendam itu akan terbayar lunas saat dia muncul untuk pertama kalinya setelah dua tahun, di hadapan Ira.

****

"Mbak, jangan tebel-tebel dong lipsticknya. Nanti berat bibir saya."

Si mbak make up nyaris menyemburkan tawanya. Baru kali ini dia di hadapkan oleh perempuan yang tidak suka make up. Tadi sebelumnya si perempuan itu protes bedaknya ketebalan.

"Dari tadi kamu protes mulu, Ta," ujar Sarah yang jengah. Pasalnya dia juga turut membantu mbak make up mengubah Mita tomboi menjadi ratu sahari.

"Gue kan jarang pakek beginian. Bedak paling cuma bedak bayi. Lipstick apa lagi, warna bibir gue kan udah merah jadi sononya. Jadi ya gue jarang pake lipstick."

"Serah, Mita. Serah." Sarah semakin jengah.

"Gimana, Ra?" tanya Sarah kepada Ira.

"Cantik. Jojo pasti langsung kesengsem."

"Bukan kesengsem lagi, tapi langsung diserang."

"Sarah! Jangan nakut-nakutin deh," sergah Mita.

"Nggak usah takut, Ta. Namanya juga udah halal. Diawal emang sakit, tapi nanti lama-lama pasti enak."

"Astaga naga dragon, Sarah. Nggak inget ada anak?"

"Ya ampun, kenapa baru diingetin?" Sarah kemudian menghampiri anak bayi laki-laki berusia lima bulan yang sedang dipangku Ira. "Arjuna, jangan dengerin omongan Mama tadi, ya," katanya sambil mengusap kepala anaknya.

"Makanya Mama, kalau ngomong difilter dulu mulutnya," ujar Mita menirukan suara anak kecil.

"Apa-apaan sih kalian. Mendingan kita langsung ke tempat akad." Ira memberi usul.

"Sini, Arjuna sama aku aja." Sarah mengambil alih Arjuna dari gendongan Ira, lalu keluar dari kamar yang ditempati Mita untuk merias. Ira menghampiri Mita.

"Ra, gue deg-degan banget! Boleh minum nggak sih?"

"Ya boleh lah. Kamu mau minum? Aku ambilin."

"Entar aja deh," jawab Mita. "Ra, nanti pas Jojo selesai bilang ijab kabul, gue bakal resmi jadi istrinya."

"Terus?"

"Gue bakal tunduk sama Jojo, kan? Terus gue kadang kan suka ngomong ngawur, kadang nyelekit kalo sama Jojo. Bakalan jadi dosa nggak, ya?"

Ira tersenyum. "Makanya mulai sekarang kamu harus jaga mulut kamu. Ngomong yang baik-baik sama suami."

"Iya deh. Nanti gue coba."

Kemudian, Ira mengantarkan Mita ke tempat dimana Jojo akan mengucapkan ijab kabul. Di sana sudah ada Jojo yang mengenakan setelan beskap berwarna putih dan peci berwarna senada. Ditemani oleh Joni dan Danu yang ditunjuk sebagai saksi pernikahan sahabatnya. Mita duduk di sebelah Jojo. Setelah itu, Ira mundur beberapa langkah mengambil kursi yang kosong untuk duduk.

Beberapa menit kemudian, prosesi akad nikah dimulai. Jojo dengan lugas dan jelas mengucapkan kalimat ijab kabul hingga terciptanya sebuah kata sah dari bibir  penghulu. Sudah pasti Mita tidak dapat melukiskan perasaannya saat ini. Apalagi ketika penghulu menyuruhnya mencium tangan Jojo dan menandatangani berkas-berkas pernikahannya.

Di tempat duduknya, Ira bahagia melihat dua sahabatnya sekarang bersatu dalam ikatan pernikahan. Ira sudah menduga kalau momen ini akan terjadi, sebab sudah lama Ira melihat Mita dan Jojo saling mencintai meskipun tidak saling menyatakan.

Acara pun dilanjut resepsi. Sama seperti pernikahan Joni dan Sarah, tamu yang diundang adalah anak-anak angkatan SMA Harapan Jaya serta para guru. Terutama yang dulu satu kelas dengan Jojo dan Mita. Jadilah sekarang ballroom hotel Perdana tempat resepsi berubah menjadi acara reuni jilid dua. Mereka saling meminta foto bersama.

Detik-detik resepsi akan selesai, Raya yang bertindak sebagai MC memberikan dua mikrofon kepada kedua pengantin. Dari mikrofon tersebut, Mita memanggil Ira untuk naik ke atas pelaminan.

"Teman-teman, cewek yang berdiri di sini adalah orang yang sangat berjasa dalam hubungan kami. Dia sahabat kami dari jaman masih pakai baju putih abu-abu," kata Jojo melalui mikrofon.

"Dan untuk membalas jasanya, kami akan mendatangkan seseorang yang sangat berarti untuk dia." Giliran Mita yang bicara. "Ra, coba deh balik badan ke belakang."

"Balik?" ulang Ira.

"Iya. Ayo balik badan!"

Ira menuruti kata-kata Mita. Dia membalikkan tubuhnya ke belakang. Matanya kemudian menangkap sosok lelaki bersetelan jas biru muda—dresscode pernikahan Jojo dan Mita—yang berdiri sekitar dua meter dari tempatnya. Sosok yang berhasil memporak-porandakan hati Ira dua tahun yang lalu. Sosok yang tidak ada kabar sama sekali kini muncul secara tiba-tiba dan mulai bergerak mendekatinya. Ira yakin pasti kedatangan pria itu adalah hasil kerja sama teman-temannya.

****


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro