Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

After This[11]

"Bersamamu itu paket lengkap; sedih, bahagia, kecewa, semuanya ada."

⏳⏳⌛

Sehabis kuliah, Alfa mengajak Starla pulang bersama. Pria itu mengajak Starla jalan-jalan mengelilingi indahnya kota Yogyakarta, melihat pemandangan yang menyejukkan mata dan membuat hati senang.

Sebenarnya Starla masih merasa canggung. Ia juga tidak mengerti mengapa dirinya semudah itu menerima Alfa, padahal sebelumnya banyak sekali pria yang menyatakan cinta kepadanya, tetapi ia tolak. Namun, Alfa berbeda menurut Starla, tidak tahu mengapa, Starla merasa ia sudah kenal lama dengan Alfa.

Keduanya kini sudah keluar dari mobil, Alfa mengajak Starla ke pantai—Pantai Indrayanti—tempat wisata pantai yang sering direkomendasikan oleh para wisatawan. Nama Pantai Indrayanti sendiri sudah cukup terkenal di kalangan wisatawan, baik lokal maupun manca negara.

Pemandangan pantai tersebut cukup indah. Bentang pantai yang cukup luas, pasir halus, dan laut biru lepas yang bersih, membuat siapa pun yang merasa jenuh akan merasakan ketenangan jika mengunjungi pantai ini.

"Suka?" tanya Alfa sembari menatap lembut mata berwarna kecoklatan Starla.

Starla mengangguk senang sembari tersenyum, rasa penat dan kegelisahannya seketika hilang setelah melihat birunya air laut yang sangat menenangkan hati.

Alfa ikut tersenyum melihat senyum itu, senyuman yang sangat ia rindukan. Jahat sekali rasanya menjadi seperti sekarang, menterlibatkan gadis yang tidak tahu apa-apa hanya karena sebuah rasa curiga dan penasarannya.

"Ini pertama kalinya gue ke pantai setelah kena amnesia," ujar Starla sembari menatap lurus ke arah laut. Gadis itu tersenyum miris menghadapi kenyataan yang sangat ia benci.

"Kalau Kakak punya dua pilihan, Kakak lebih milih lupa ingatan atau enggak?"

"Lupa ingatan," jawab Alfa, "gue pengin banget lupa ingatan, ngelupain semua masa lalu gue, orang-orang yang udah ngerusak kebahagiaan gue."

Starla tertegun mendengar jawaban Alfa, ternyata ada orang yang ingin ingatannya menghilang lantaran masa lalu yang begitu kelam.

"Bukannya itu sama aja, ya, Kak?" tanya Starla.

"Sama aja gimana?" balas Alfa.

"Kita lupa ingatan dan ngelupain semua masa kelam yang udah kita hadapi, tapi di saat kita udah ingat semuanya, ingat tentang masa lalu kita, bukannya itu jauh lebih sakit?"

"Mungkin alasan ingatan gue lama pulihnya karena masa lalu gue terlalu kejam. Bunda juga gak ngebiarin gue buat tahu masa lalu yang gue alamin, dia selalu bilang hidup aja untuk masa depan, masa lalu cuma angin lalu," lanjut Starla.

"Tapi, ya di situ letak permasalahannya. Gue penasaran banget separah apa masa lalu gue sampai orang tua gue gak pernah mau berusaha untuk mengembalikan ingatan gue yang hilang."

Starla menghela napasnya, kemudian gadis itu kembali menatap ke arah laut, melihat langit yang semakin lama berwarna jingga, pertanda bahwa sang senja akan datang menyapa mata.

Tiba-tiba Starla merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Ternyata itu adalah tangan Alfa yang sedang memeluknya dari belakang sembari meletakan kepalanya di bahu Starla yang membuat gadis itu terkejut setengah mati.

"Kak ...," ucap gadis itu, menahan gugupnya.

"Biarin kayak gini dulu, La," lirih Alfa, "biarin gue ngerasain kenyamanan yang udah lama gak ada."

Starla akhirnya membiarkan Alfa memeluknya dengan jantung yang berdetak tidak karuan. Sementara Alfa hanya menghela napasnya, saat ia memeluk Starla, rasanya sangat persis sekali seperti ia memeluk Lea.

Memang brengsek, bahkan di saat seperti ini Alfa masih saja menyama-nyamakan Starla dan Lea. Entahlah, Alfa merasa diri Lea sudah sangat menetap di hatinya sehingga tidak mau lepas bahkan jika ada sosok yang sama seperti gadis itu.

⏳⏳⌛

Alfa baru tiba di kediamannya pada pukul delapan malam. Pria itu memasuki kamarnya dan segera menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur. Pria itu memijat keningnya yang terasa sangat pusing. Ia pikir, tinggal di Yogyakarta akan membuatnya lupa dengan sosok di masa lalunya. Namun, Alfa justru menemukan sosok yang sangat mirip dengan sosok di masa lalunya.

Ponsel Alfa tiba-tiba saja berbunyi, mendatangi pesan masuk dari seseorang yang Alfa harap segera musnah dari bumi. Pesan yang membuat Alfa kesal setengah mati dan ingin melenyapkan orang itu detik ini juga.

Tanpa pikir panjang, Alfa menyambar kunci mobilnya dan keluar dari rumah untuk menemui sosok licik yang selalu mengganggu hidupnya.

⏳⏳⌛

Seorang gadis dengan rambut hitam panjang sedang menunggu seseorang sembari menyeruput secangkir kopi panas yang baru saja ia pesan. Gadis itu kini sedang berada di Starla Coffee Shop, kedai kopi yang merupakan milik Starla.Ia sengaja memilih tempat ini karena menurutnya tempat ini sangat cocok dengan pria yang akan ia temui.

Terdengar suara lonceng yang menandakan bahwa ada pelanggan yang masuk. Gadis itu tersenyum saat melihat pria dengan ekspresi wajah marah sedang berjalan tergesa ke arahnya.

Pria yang tadi ia tunggu langsung menarik lengannya kasar, bermaksud untuk mengajaknya keluar dari tempat ini, takut jika Starla ada di tempat ini dan melihatnya.

"Calm down, Alfa," ujar Catline, gadis yang sedari tadi menunggu Alfa.

"Gue gak akan ngomong selain di sini, jadi lebih baik lo duduk dan dengerin ucapan gue," lanjut gadis itu sembari tersenyum sinis.

Alfa yang sudah sangat kesal memilih mengalah dan duduk di hadapan Catline. Pria itu harus berhati-hati dan tidak boleh termakan omongan gadis licik ini saat berbincang nanti.

"Pertama, apa kabar, my future?" tanya Carline sembari tersenyum genit.

"Gak usah basa-basi, gue gak ada waktu buat ngurusin orang kayak lo," jawab Alfa ketus yang membuat Catline tertawa remeh.

Gadis berambut hitam itu mulai mengeluarkan berkas-berkas dari dalam amplop yang sudah ia bawa tadi. Berkas-berkas yang berisikan tentang identitas Starla yang sebenarnya.

"Starla Hazalea, anak dari Satria Atmaja dan Serena Kusuma," ucap Catline, "Starla itu bukan Lea, Alfa. Lo bisa lihat di sini ada foto masa kecilnya Starla bareng keluarga dia. So, bisa lo simpulkan kalau Starla dan Lea itu berbeda, bukan?" lanjut Catline disertai dengan seringaian liciknya.

"Dari mana lo dapetin ini semua?" tanya Alfa dengan nada dingin.

"Keberuntungan," jawab Catline, "keberuntungan yang ngebuat Papa gue dan Ayah-nya Starla ternyata temenan."

Alfa masih memandangi foto-foto dan berkas-berkas tersebut, kemudian pandangannya beralih menatap wajah Catline, memandang curiga gadis itu, karena Alfa tahu bahwa Catline adalah gadis yang licik.

"Cuma ini yang mau lo kasih tahu?" tanya Alfa dengan nada ketus. Pria itu kemudian membanting berkas tersebut ke meja yang membuat Catline terkejut.

"Perlu lo inget, mau seribu bukti pun lo kasih ke gue yang menunjukkan Starla dan Lea itu beda, gue gak akan percaya," ucapnya, "karena gue bakal cari tahu sendiri, tanpa bantuan cewek licik kayak lo."

Catline tertawa remeh mendengar penuturan Alfa. "Oh, ya? Bahkan di sini tertera jelas kalau tanggal dan bulan lahir mereka itu beda, Al," ucap gadis itu, kemudian bangkit dari duduknya dan mendekat ke arah Alfa, kemudian berbisik, "Gue tahu, lo macarin Starla karena wajahnya yang mirip sama Lea doang. Kira-kira, gimana perasaannya pas gue bongkar semuanya?"

Setelah mengatakan hal itu, Catline kembali tersenyum ke arah Alfa, kemudian meninggalkan Alfa sendirian di kedai kopi milik Starla.

Ucapan Catline benar-benar membuat Alfa pusing. Ditatapnya kembali berkas yang tadi sempat ia banting dengan dahi mengerut. Jika Starla itu bukan Lea, bagaimana bisa keduanya memiliki kemiripan hampir sembilan puluh sembilan persen?

⏳⏳⌛

kayaknya part ini pernah gue upload cuma keapus (?) jadinya gue publish ulang. anyway makasih banget buat yang masih mau nungguin cerita gantung ini yang ternyata udah gue diemin selama 2 tahun lebih wkwkwkwk.

dan gue gatau bakal bisa melanjuti cerita ini apa gak karena jujur dunia gue udah beda banget. sedikit cerita, tahun 2022 itu berbarengan sm sakitnya mama gue yang sampai sekarang masih ngelakuin pengobatan jadi fokus gue beneran kebagi kemana-mana, dan gue masih terus berusaha melanjuti cerita ini selama 2 tahun itu tapi gatau kenapa susah banget.

gue gak janji cerita ini bakal kayak gimana akhirnya karena jujur gue sendiri udah lupa goals dari cerita ini apa, dan gue juga udah sibuk sama dunia kuliah dan organisasi, bentar lagi pun mau magang jadi gatau kepegang apa gak, tapi gue usahain untuk lanjut buat kalian yang emang udah setia banget nunggu cerita ini.

kalau kalian mau keep in touch sama gue bisa follow ig gue @/hourlyqiaa atau @/itsmeqia__ cuma gue lebih sering on di hourlyqiaa sih meskipun itu juga jarang hehehehe

best regards, qia.


saturdah, july 30, 2024.
3.33 pm.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro