3
"Apa istriku, mata-mata Ny. Jennie ?"
Yoojung meneguk ludahnya dan terdiam.
"Dan satu hal, aku bukan banci."
"Maksud mu ?" Yoojung merasa pusing dan menggeleng dengan cepat.
Apa aku benar-benar menciumnya.
"Dasar bodoh."
Jaehyun pergi meninggalkan Yoojung yang masih memikirkan kejadian semalam, bagai mana caranya dia bisa berakhir di dalam kediaman ini jika bukan Jaehyun yang membawanya.
"Oh ya tuhan apa aku benar-benar..?" Yoojung tersenyum dan menggeleng dengan cepat.
.
.
.
.
Pandangan Yoojung tertuju pada seorang pria yang sedang duduk angkuhnya di kursi siapa lagi kalau bukan Jaehyun, manik mata hitamnya menatap tajam ke arah Yoojung setelah percakapan tadi pagi selesai begitu saja tentang Yoojung yang tidak bisa berkata apa-apa dirinya di tuduh sebagai mata-mata membuat nyali gadis itu menjadi ciut, seketika Yoojung mengalihkan pandangannya, jantungnya berdetak cepat antara gugup dan takut.
"Kenapa ?" Tanya Jaehyun yang masih terdiam, menunggu Yoojung yang masih belum bergerak dari kursinya.
"Oh ya,," dengan sigap Yoojung mengambil nasi dan menyajikan lauk serta sayuran ke dalam piring Jaehyun, membuat kerut di wajah Jaehyun.
"Apa sebenarnya rencana mu menikah dengan ku ?"
"Sudah ku bilang aku hanya mematuhi perkataan orang tua ku."
"Kau berbohong, aku bisa melihat jelas di wajahmu jika kau punya maksud lain." Jaehyun mengangkat satu alisnya matanya masih mengawasi gerak Jaehyun.
Yoojung salah tingkah saat pergerakan nya di awasi oleh manik Jaehyun.
"Tidak ada, makanlah nanti dingin sudah tidak enak!" Seru Yoojung mengalihkan pembicaraan, Jaehyun tersenyum sinis melihat Yoojung yang tidak bisa memberikan jawaban secara logis itu mewakili bahwa kecurigaan Jaehyun tentang dirinya benar.
"Baiklah." Jaehyun mengambil sumpit dan mulai melahap makanannya.
Yoojung masih di lema.
Apa yang dia lakukan terhadap Jaehyun sangat salah.
Tapi di satu sisi Yoojung sangat ingin berkumpul dengan ibunya.
Jaehyun aku minta maaf, tapi dengan cara ini aku bisa bertemu ibu ku.
Ya Yoojung membulatkan tekadnya untuk menjadi mata-mata
Dan Yoojung sanggup menerima semua konsekuensi yang Jaehyun inginkan.
"Makanlah," Jaehyun menaruh daging ke mangkuk Yoojung dan bersikap dingin seperti tidak terjadi apapun,membuat Yoojung menoleh menatapnya heran.
"Kau harus makan, setelah makan siang kita akan menyapa kakek." Ucap jaehyun dan berdiri meninggalkan Yoojung.
Yoojung tersenyum atas perlakuan yang dia dapat, sudah sangat lama sekali tidak pernah ada yang berbagai makanan dengan nya, mengingatkan dirinya atas ke hangatkan yang pernah dia dapat dari seorang ibu.
***
Kediaman jaen🍁🍁
Mata Yoojung mengamati rumah besar kediaman Jaen dengan nuansa Eropa gaya yang sering dia lihat di dalam filem kini ada di hadapan nya. Yoojung menoleh saat tangan Jaehyun menggandeng dan membawanya masuk.
"Di mana kakek ?" Tanya Jaehyun membuat pelayan itu berjalan terlebih dahulu mengantarkan mereka ke sebuah ruangan atas yang dari sini dapat melihat padatnya jalanan Seoul.
"Ah yoojung." Kakek memeluk Yoojung dan mengamati gadis itu dengan lekat senyum tidak pernah pudar saat melihat yoojung, membuat Jaehyun terbatuk untuk mengalihkan perhatian Jean.
"Silahkan duduk," Yoojung dan Jaehyun duduk memandang Jaen yang baru saja menyeruput kopinya.
"Begini kakek sudah sangat tua dan permintaan kakek hanya ingin cucu dari kalian.?"
"Uhukk.." Yoojung tersedak air liurnya sendiri mendengar permintaan konyol kakek Jaen, sedangkan jaehyun hanya bersikap biasa saja tanpa merespon.
"Tidakkah terlalu cepat ?"
"Ha ha, kakek sudah tua Yoojung apa kau mau melihat aku kesepian." Yoojung menekuk wajahnya apa yang sebenarnya terjadi di luar dugaannya. Pernikahannya hanya untuk memata-matai Jaehyun dan tidak lebih.
"Kakek berhenti membuat istriku malu, baiklah aku akan memberikan apa yang kau mau tapi tidak sekarang." Yoojung hanya melongo mendengar jawaban Jaehyun sedangkan Jaen bersorak gembira.
"Jika tidak ada hal yang lain kami permisi." Jaehyun bangkit membawa Yoojung pergi.
Didalam mobil Yoojung memikirkan ucan Jaehyun, seandainya itu terjadi apa yang harus dia lakukan.
"Kau kenapa ?" Tanya Jaehyun membuat Yoojung menggeleng dengan cepat, dan itu berhasil membuat Jaehyun tersenyum.
"Apa kau memikirkan hal itu ?" Goda Jaehyun membuat Yoojung sangat gugup. Jaehyun mendekatkan dirinya mengapit Yoojung membuat hampir tidak ada jarak di antara mereka.
"Lihatlah wajahmu memerah Jung Yoojung, ha ha ha persis seperti tomat."
"Yach, berhenti menggoda ku Jung Jaehyun.!" Yoojung membuang mukanya lebih memilih menatap keluar jendela dan menstabilkan detak jantungnya.
Mobil sedan itu berhenti di lobby rumah sakit, dan dengan cepat Yoojung keluar tanpa mempedulikan Jaehyun yang masih tertawa.
Yoojung mempersiapkan peralatannya setelah mengambil cuti Yoojung kembali jj bekerja setelah mengambil cuti selama 2 hari dan selama itu juga tidak ada hal yang mencurigakan tapi tetap saja dia harus melaporkan semuanya pada Jennie.
Send...
Yoojung sudah mengetik semua kegiatannya dengan Jaehyun lalu mengirimkan pada Jennie.
Tok.. tok
"Selamat pagi dok," sapa seorang perawat, membuat Yoojung bangkit dan mengambil berkas lalu keluar ruangan untuk memulai aktivitas seperti biasa.
****
Jj company grup.
Jaehyun terdiam matanya masih mengamati surel yang baru masuk, ya dia menyadap semua media milik Yoojung setelah kejadian di club dan dia semakin curiga siapa yang di sebut sebagai nenek sihir.
benar saja dugaan Jaehyun istrinya adalah mata-mata dari Ny. Jennie pesan yang yoojung kirimkan membuktikan nya. Jaehyun tidak habis pikir bagaimana bisa gadis sepolos Yoojung bisa membuat kesepakatan dengan Jennie si perempuan licik.
Jaehyun tersenyum isi pesannya sangat menggelikan gadis itu seperti menulis catatan hariannya.
Yang bertulis :
Ny. Jennie tidak ada yang mencurigakan dari Jung Jaehyun seperti yang kau bilang, dia seperti orang normal dan dia sangat baik pada ku, belum pernah ada yang berbagai makanan dengan ku sejak ibu mengingalkan ku, dan dia sangat perhatian walau sikapnya dingin tapi dia sangat baik pada ku, kau tidak usah khawatir dia orang baik tidak seperti yang kau pikirkan.
Dari Yoojung.
Jaehyun tertawa terbahak-bahak membuat Mino masuk kedalam ruangan bossnya, lalu menatap heran perubahan seorang Jung Jaehyun.
"Ada apa ?" Tanya Mino membuat Jaehyun memberikan iPhone nya, Mino tidak tertawa dia hanya heran jadi benar dugaannya bahwa Yoojung adalah mata-mata dari Ny. Jennie dan Jaehyun akan membiarkannya saja.
"Apa yang akan kau lakukan ?" Tanya Mino menghentikan tawa Jaehyun,
Jaehyun tersenyum hambar dan berjalan, mengamati lalu lalang kendaraan dari balik jendela.
"Biarkan saja, dan kau awasi terus pergerakan Yoojung jangan sampai dia curiga." Perintah Jaehyun.
***
TBC
Vote + komen ya 😁
Salam manis buat si cantik😘
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro