lakon ceritera
❝a k h i r n y a aku pun mengerti,
tentang aksara yang harus mati
di ujung harap.
saat debar tak lagi utuh hanya sisa cinta
yang masih membekap malam; aku pamit
dalam gemerlap yang tak riuh,
i j i n k a n kumembawa kenangan
yang pernah jadi pelangi saat senja.❞
❝a k h i r n y a aku pun pasrah, menatap kepergianmu dalam diam; kulihat waktu kian terpangkas, meninggalkan jejak luka menoreh tepat di jantung hatiku, membentuk ceruk duka berkelindan
l a r a.❞
❝pada sebuah waktu, ada rekah dari cumbu manismu,
dan setiap lipatan, detikmu merekam tawa yang tumpah,
esok dan petang, kau goreskan warna-warni yang candu,
hingga aku tersadar, semua adalah kenangan tanpa arah.❞
❝banda neira,
aku harus berlalu, dari bisik rayu.
berjalan di pematang hati,
tanpa memandanginya lagi.❞
❝sementara laung namamu terus bergema,
bagai nyanyian sunyi dari jauh langit banda.❞
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro