Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Saylon - Peralihan

Chapter 22
Peralihan

Mungkin benar, apa yang dikatakan Lei. Saka merenung, memikirkan bahwa apa yang dikatakan Lei ada benarnya.

Ia tidak bisa bertambah kuat. Bahkan ia akan tetap lemah tanpa memiliki pengalaman pertarungan yang mumpumi.

Dikepalnya kedua tangannya kuat-kuat. Lalu berjalan melewati Lei dan berdiri beberapa meter di hadapan Evan berserta kumpulan orang yang terus berdatangan.

Kedua tangannya perlahan mengarah ke arah depan. Ia akan mengalahkan mereka semua. Tapi tidak dengan cara membunuh seperti yang suka di lakukan sang ibunda.

Sesaat aliran mana berwarna hitam mengalir keluar dari telapak tangan Saka. Mereka melesat dan membuat lingkaran hitam di sekeliling pasukan Evan. Lalu di samping Saka, terbentuk sebuah siluet hitam yang perlahan-lahan membentuk tubuh seorang wanita.

"Boo! Cegah mereka untuk mendekati kami."

Wanita dengan gaun merah dengan abstrak berwarna hitam. Memutar bola mata malas begitu mendengar perintah Saka. Rambut pendek hitamnya yang sebahu semakin memperkuat garis wajahnya dengan tegas.

"Berhenti memanggilku, Boo. Namaku Alice!"

Kendati demikian, Alice melayang terbang mendekati kerumunan Evan dan semakin memperkuat aliran black magic yang kini tengah membentuk kurungan melingkar.

"Sial! Necromancer!" umpat Evan. Ia pun mulai membagi formasi melakukan penyerangan untuk seluruh tim.

Sementara itu, Lei telah menduduki Mira di atas punggung Odi dan langsung melesat pergi, tanpa mempedulikan rasa ketakutan sang naga Alghus.

Saka yang menyadari hal tersebut, berdecak kesal. Bahkan Lei belum menepati janjinya, sebelum ia pergi.

Tapi di lain sisi, Saka berusaha berpikir positif. Ia tetap fokus pada Alice dan Evan.

"Serang!" Aba-aba dari Evan bergema penuh semangat. Barisan depan di pimpin oleh para petarung jarak dekat yang merupakan fighter. Dalam satu kali serangan yang di lepaskan. Black magic yang mengurung mengalami guncangan hebat. Kemudian, sebuah serangan susulan langsung dilancarkan oleh para petarung di barisan kedua yang merupakan tim support.

Mereka memberi efek serangan yang langsung membiaskan sihir Saka dengan mudah. Barisan formasi yang di gunakan Evan adalah sistem tiga tangga. Yang mana posisi ini membuat para petarung berada sesuai kelas mereka. Posisi barisan terakhir pun di isi dengan para penyembuh yang siap memberikan efek penyembuhan dengan segera mengembalikan mana tim dengan cepat.

Alice sang iblis yang terikat kontrak dengan Saka. Tersenyum sinis melihat bagaimana kekuatannya dipatahkan dalam sekejap.

"Kalian pikir aku akan kalah begitu saja? Cih, lihat ini."

Sapuan energi mana berwarna merah bercampur hitam seketika melilit kaki  para guild Jaguar Army.

Seperti suara mendesis, beberapa orang menjerit saat mereka merasakan energi kehidupan mereka ditarik paksa oleh Alice.

"Santai saja, ini hanya pemanasan."

Sementara Alice terlihat bersenang-senang dengan mangsanya. Ellon datang menghampiri Saka.

"Sudah cukup, hentikan dia. Kita akan segera menyusul Melody," ujar Ellon.

Lalu dia melemparkan beberapa bola-bola kecil mirip kelereng dari dalam saku celananya ke arah depan.

Alice yang sedang menikmati permainan. Mendadak di paksa kembali oleh Saka ke dunia iblis. Asap putih pun mengepul di saat yang bersamaan dari bola-bola kelereng yang dilempar Ellon sebelumnya. Di saat perhatian Evan dan yang lainnya teralihkan sebentar. Saka dan Ellon pun telah pergi melarikan diri.

"Kita kalah?" seru Wijin dengan muka frustasi. Mustahil baginya, di kalahkan oleh bocah ingusan seperti Saka.

"Dia hanya beruntung," ujar Evan menenangkan. Ia pun berbalik dan memandang para anggotanya.

"Sihir pengikut kita berhasil?" Evan bertanya pada salah seorang wanita bercadar kain hitam.

"Sudah dipasang."

Evan tersenyum puas. "Baiklah, kita harus kembali ke markas. Kita sudah mendapatkannya."

.
.
.

Di lain sisi, di pinggiran aliran sungai kecil. Lei membaringkan tubuh Mira ke dalam air yang dangkal. Akibat perubahan wujud Naigra. Tubuh Mira mengalami demam yang cukup tinggi.

Tidak ada cara lain bagi Lei untuk menurunkan suhu badan Mira selain menenggelamkannya hingga sebatas dada.

Melody yang masih mengejar dari kejauhan pun berhasil disusul oleh Ellon dan Saka yang tengah menunggang kuda bersama. Ia sudah cukup merasa kelelahan. Kakinya pun nampak gemetar. Karena terpaksa mengejar Lei yang keburu pergi tanpa mengucapkan salam.

"Kau baik-baik saja?" Ellon lantas melompat turun dari atas pelana dan meraih Melody dengan cemas. "Seberapa jauh mereka terbang?"

"Tidak terlalu jauh. Sang naga Alghus terbang cukup pelan hingga aku bisa mengimbanginya. Beberapa meter di depan. Lalu mereka menghilang dalam pandanganku."

Ellon mengganguk mengerti. Dan tanpa Melody duga, Ellon telah membopongnya dan menaikinya di atas pelana. Tentu saja, perbuatan tersebut membuat wajah Melody memerah semu.

"Kau! Turun sebentar," titah Ellon.

Merasa kalau dirinya akan ditinggal pergi lagi. Membuat Saka menggeleng sebagai tanda penolakkan.

"Aku tidak mau! Kalian pasti akan meninggalkanku, 'kan?" tebak Saka

"Tidak, bodoh! Kau akan duduk di belakangku. Aku akan duduk di tengah."

"Apa kuda ini mampu?" tanya Saka kembali. "Apa kau yakin? Dia mampu membawa tiga orang sekaligus?"

Ellon yang mulai nampak kesal. Lantas menarik tangan Saka secara paksa untuk turun. Alhasil, tubuh Saka limbung sebelah dan ia pun mau tidak mau menginjakkan kaki di atas tanah.

"Sekarang naik!" titah Ellon kembali. Setelah dia duduk di belakang Melody.

Senyum saka pun melebar. Ia pun buru-buru melompat naik ke atas punggung kuda dan mengambil posisi duduk di belakang Ellon dengan kedua tangan melingkari pinggangnya.

"Demi Greya! Jangan memelukku seperti ini!" protes Ellon dengan rasa geli. Tapi Saka tidak menggubrisnya, ia hanya semakin menyengir lebar.

Mendapati hal itu, Melody hanya meminta Ellon lebih baik menerimanya saja. Sebab, mereka sudah kehilangan jejak Mira dan Lei. Dan jika mereka tidak segera menyusul, tidak ada apapun yang dapat mereka dapatkan.

Sang kuda pun akhirnya di paksa berlari dengan muatan tiga tubuh manusia di atasnya. Walau over penumpang, laju lari si kuda perlu diacungi jempol.

Merasa bahwa demam Mira sedikit menurun, Lei pun membawa Naira kembali di tepi sungai dan menyandarkan dirinya pada batang pohon.

Mata wanita itu masih terpenjam rapat. Lei tidak melakukan apapun lagi, bahkan setelah ia memeriksa suhu tubuh Mira dengan punggung tangan. Ia langsung pergi ke arah hutan dan mulai membungkuk mengumpulkan kayu dan ranting kecil.

Di lain pihak, rupanya Odi tengah terbang mencari Saka dan yang lainnya. Saat melihat ketiganya dari kejauhan, Odi lantas menukik turun dan berputar di depan mereka. Seolah berkata bahwa mereka perlu mengikutinya.

Melody dan yang lainnya pun merasa cukup senang. Karena naga penunggang itu mau terbang kembali mencari mereka.

"Turunkan aku! Turunkan aku!" pinta Saka dengan histeris. Tingkahnya malah seperti anak umur 5 tahun. "Aku mau menunggangi Odi!" Dia kembali berteriak dengan semangat.

Ellon pun tidak melarangnya. Yang ada, ia pun mempersilakan Saka untuk turun dan membiarkannya pergi.

Lalu telapak tangan Ellon mengelus lembut kepala si kuda.

"Kau pasti merasa bersyukur bocah itu tidak lagi menaikkimu."

Melody hanya bisa terdiam sambil menahan tawa.

/_/__/_/______

Bersambung

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro