Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Raissha - Terkepung

Chapter 5
Terkepung

"Mira! Segera pergi dari sini. Biar Paman yang mengurus semuanya."

Gadis mana yang mau pergi dengan pria asing tak di kenal. Dengan tertatih paman Ron berjalan menuju pintu. Mira segera berlari untuk mencegat sang paman. Namun lengannya dengan cepat dicegat oleh Lei.

"Kita harus segera pergi." Mira tidak memedulikan seruan Lei. Yang ada ia malah menghempas dan menarik Lei untuk ikut bersamanya.

"Kau yang menjadi tersangka di sini. Mengapa aku harus kabur denganmu? Kau pikir aku gila?"

Lei melempar pandangan ke arah paman Ron. Seolah meminta petunjuk bahwa ia harus meyakinkan Mira untuk dapat pergi bersamanya.

"Aku tidak mau!" tolak Mira. Setelah menyadari pandangan tersirat tersebut. "Paman Ron," seru Mira hampir berteriak.

Dari luar pintu telah dibuka oleh Alvian dan pasukan guild kitsune. Kericuhan yang terjadi memancing beberapa penduduk untuk mendekat dan melihat apa yang sedang terjadi.

"Mira," lirihnya saat melihat gadis berambut apel tersebut tengah berdiri di antara paman Ron dan Lei.

"Apa yang terjadi?" Suara kasak-kusuk di luar semakin terdengar ramai. Mira menelisik ke arah belakang punggung Alvian dan mendapati tatapan raja Roberto dan putri Annalika.

"Pria ini yang melakukan semua ini. Ia melukai Pamanku juga dan mereka." Telunjuk Mira mengarah pada Lei.

Alvian mengancugkan bastard sword miliknya pada Lei dengan sikap mengancam.

"Letakkan pedangmu di lantai dan angkat kedua tanganmu di atas."

"Kau pikir aku akan melakukan hal bodoh itu?"

Lengan Mira tertarik cepat dan Lei seketika menghunus pedang hitamnya di bawah leher sang rambut apel.

Tidak sampai di situ, ia menuntun Mira untuk keluar ke hadapan khalayak ramai. Paman Ron tidak menyangka bahwa pemuda tersebut akan menyandera Mira.

Beberapa penduduk memekik histeris. Alvian mencoba untuk mengambil tindakan. Tapi karena Mira dibawa sebagai sandera ia harus bersikap hati-hati.

"Jangan mendekat atau kepala gadis ini akan menggelinding pada kaki kalian."

Putri Annalika memilih bersembunyi di belakang jubah sang ayah. Falen sendiri terlihat kesal. Ia tidak bisa membiarkan gadis incarannya tewas di tangan pria asing. Apapun caranya ia akan mendapatkan Mira hidup-hidup.

"Katakan bung. Apa yang kau inginkan hingga membunuh dan melukai bawahanku?" tanya Falen. Dia mencoba untuk menggali informasi.

"Untuk apa aku harus menjawab pertanyaanmu? Buang-buang waktu saja."

Lei mencoba menggiring Mira keluar dari kerumunan penduduk Sackan yang tengah menonton.

Paman Ron hanya terdiam melihat Mira di bawa pergi Lei. Ia melirik ke Alvian. Garis keriputnya semakin bertambah.

"Aku tidak ingin keponakanku terluka," ujar paman Ron pada Alvian. "Biarkan mereka pergi. Setelah itu kita bisa mencari cara untuk menyelamatkannya."

Alvian terhenyak mendengar penuturan paman Ron, ketika ia kembali melirik ke arah Lei. Pria itu sudah nampak menjauh dari mereka.

"Alvian! Bunuh pria tersebut!" teriakan raja Roberto mengangetkan semua orang.

Ujung bastard sword milik Lei kembali terarah pada raja Roberto dan seluruh rakyak Sackan.

"Siapapun yang mendekat. Akan bernasib sama dengan para Elf tersebut," ancam Lei. Ujung pedang kembali di arahkan pada leher Mira.

Tiba-tiba bunyi siulan keluar dari bibir Lei. Hembusan angin yang begitu kencang menerpa seisi kota. Helaian rambut merah Mira terlihat berkibar-kibar.

Dalam ketengangan yang belum juga surut. Sesosok bayangan hitam terbang di atas langit Sackan yang penuh taburan bintang.

Lolongan ketakutan semakin membuat penduduk berlarian menyelamatkan diri. Seekor kadal hitam raksasa tengah terbang dan menukik turun di depan Lei dan Mira.

Seluruh anggota guild kitsune nampak terpukau dengan makhluk bernama naga tersebut. Naga hitam dengan ukuran seperti seekor kuda pada umumnya. Ia merupakan ras naga bernama Alghus.

Naga jenis ini memungkinkan untuk di tunggangi siapapun. Tapi karena sifat mereka yang cukup keras dan habitat mereka yang tidak di ketahui.

Membuat siapapun yang memilikinya akan di pandang sempurna. Tapi dalam Aestival hanya satu guild yang di ketahui yang hampir seluruh anggotanya memiliki Alghus sebagai naga penunggang.

Alvian seakan bimbang untuk menyelamatkan Mira, ketika Lei memaksa Mira untuk naik di punggung si naga hitam ras Alghus. Sesuatu dalam gelindingan bola berwarna hijau berpencar lalu meledak dan membuat asap putih mengepul di mana-mana.

Alvian yang tengah terbatuk melihat naga penunggang telah menukik ke arah langit malam.

Falen menghancurkan kabur asap tersebut dengan sinar hijau yang keluar dari telapak tangannya.

Wajahnya merah padam pada raja Roberto yang tidak dapat di andalkan. Ia memberikan instruksi pada para Elf untuk segera pergi dari tempat itu.

"Anda berhutang dua nyawa pada ras kami, Yang Mulia." Falen mengucapkan kalimat tersebut dengan intonasi mengancam. "Kau perlu menebus kesalahanmu dengan menangkap gadis itu padaku. Atau citramu terhadap kekaisaran akan menjadi buruk."

Falen langsung berpamitan mengikuti rombongan dengan kepakan sayap dari balik punggung. Raja Roberto menghampiri Alvian dan langsung menendang tulang kering sang pemimpin Kitsune.

"Bawa gadis itu padaku! Atau seluruh hakmu akan dicabut!"

Semua anggota kitsune tercengang melihat hal tersebut. Alvian tidak mungkin selemah itu untuk mengundurkan diri. Citranya membangun pasukan masuk dalam 10 besar guild yang berpengaruh di seluruh Aestival.

Jika raja Roberto kehilangan Alvian dan pasukannya. Sudah dipastikan bukan Alvian yang akan menyesal. Tapi sang raja-lah sendiri yang akan menyesal.

Semua anggota kitsune bertaruh untuk hal itu. Putri Annalika melihat calon suaminya dengan tatapan iba. Ia lalu menarik sang ayah untuk segera pulang.

Mayat Elf yang terbunuh telah di angkut keluar dari Hocus and Pocus. Beberapa orang masih setiap melihat Alvian dan sisa pasukannya. Mereka terlihat mengharapkan sesuatu dari pria tersebut.

"Rencana menyelamatkan Mira akan menjadi prioritas kedua kita. Setelah kita berhasil membantu Anggora mengalahkan para goblin di wilayah mereka."

Seluruh pasukan kitsune berseru setuju. Besok sebagian anggota akan pergi membangun Aliansi dengan Anggora. Itu bukanlah guild yang terkenal. Tapi Alvian tidak bisa menutup mata jika ada yang meminta bantuan padanya.

Di tambah pemimpin pasukan tersebut menawarkan sebuah benda paling langka yang ada di Aestival. Rainbow Flower, bunga ajaib yang terkenal dapat menyembuhkan penyakit apapun bagi penderitanya.

Bunga yang tidak dapat kau temui di mana pun di dunia ini. Beberapa tumbuh di tempat tak terduga. Semakin kau mencarinya. Maka bunga tersebut tidak akan pernah di temui.

Alvian membubarkan barisan. Lalu kembali menghampiri paman Ron yang masih berdiri di luar.

"Aku akan membawa Mira kembali padamu," serunya dengan berwibawa. "Aku akan mengirimkan pesan pada seluruh kolegaku. Paman jangan khawatir."

Paman Ron tersenyum kecil. Lalu menepuk pelan pundak Alvian.

"Semoga Greya selalu menjagamu."

_/_/_/_____/_____

Bersambung...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro