17
Nathan aneh hari ini.
Itu yang seharian Nadira pikirkan, Nathan jadi lebih pendiam, sering bengong, dan kadang mengabaikannya.
"Nath, kenapa sih?" tanya Nadira, yang sebenarnya sudah 10 kali ia ucapkan pada Nathan hari ini.
Nathan lagi-lagi menggelengkan kepalanya. "Gapapaa Diraaa," jawabnya sambil berusaha mengembangkan senyum.
Dira, panggilan dari Nathan yang sebenarnya juga jarang ia ucapkan, hanya kalau suasana hatinya sedang buruk, itu seperti tersetting otomatis.
"Serius ini akuu," ujar nadira lagi seraya menepuk pundak pemuda didepannya.
"Enggaak, udah ayo mau pulang apa nginep kamu?" ajak Nathan menarik tangan Nadira.
Nadira baru saja selesai menemani Nathan bermain basket di lapangan sekolah bersama sobat-sobatnya.
"Nginep, kalau kamu ngga ngasih tau aku ada apa," tukas Nadira melipat tangannya.
Nathan yang telah berdiri dari duduknya dan menggendong tasnya, menghela napas.
"Aku 'kan udah jawab gapapa," jawabnya.
Nadira menatap nathan lekat-lekat sampai Nathan mau bicara, tapi nihil, Nathan tetap kekeuh untuk tak mengatakan apapun.
"Nathaaann!" kata Nadira akhirnya menyerah dan mengikuti Nathan untuk berdiri.
Nathan menyengir. "Gitu dong daritadi!" katanya dan merangkul Nadira untuk mengantarnya pulang.
"Makasih," ucap Nadira menyodorkan helm hitam milik Nathan dan bersiap melangkahkan kaki masuk kerumahnya.
Sampai Nathan menarik kembali tangannya.
"Dirrr hehee,"
Nadira berbalik, "Apaa?" responnya.
Nathan tersenyum. "Aku udah mau bilang, niih. Masih pengen tau nggaak?" tanyanya dengan muka tengil.
Nadira mengangguk antusias. "Mau dong!!" jawabnya girang.
Nathan melepaskan pegangannya ditangan Nadira dan menggaruk tengkuknya. "Jadi gini,"
"Aku sebenernyaaaa,"
"Apa ih buruan!"
"Nggak mau kamu nonton Adnan."
Nadira terkejut dengan ucapan Nathan barusan, Adnan? Apa maksudnya?
"Maksudnya?" tanyanya bingung.
Nathan tersenyum tak enak. "Nggak usah nonton lomba dance, ya?"
Nadira malah makin dibuat bingung oleh Nathan. "Apa, sih? Kenapa nggak boleh?"
Nathan mengedikkan bahunya.
Nadira menghela napas. "Ya udah, aku nggak nonton," ujarnya meng-iyakan perintah Nathan untuk tak menonton lomba dance, terutama menonton 'Adnan' katanya.
Nathan tersenyum lagi. "Maaf ya. Ya udah aku pulang dulu, dadaaah!" kata Nathan mengacak acak rambut Nadira sebelum pergi.
Dan lalu menjalankan motornya menuju rumah keluarganya, tempatnya tinggal.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro