
15
"Nath?"
"Nathan!"
"Eh, iya?" Nathan akhirnya terbangun dari bengongnya karena Nadira sudah memanggilnya berkali kali.
"Dipanggilin daritadi ga nyaut nyaut, padahal gaada 1 meter jaraknya. Kenapa?" tanya Nadira menepuk pundak pemuda bernama Nathanael itu.
Nathan tersenyum, "Gapapa, lagi mikirin lomba," jawab Nathan tersenyum melihat kearah Nadira.
"Hm? Lomba apa?"
"Dance, bulan depan," jawabnya.
"Hee kamu baru bilangg! Nanti aku nonton yaa?" kata Nadira antusias.
Nathan menghela napas. "Aku ga ikut dir, padahal aku udah buat setengah koreonya," ujar Nathan lesu.
"Loh kok bisa ga ikut??" tanya Nadira heran.
"Biasa Calya moodnya jelek, tapi gapapa kalo kamu mau nonton nanti aku temenin" jawab Nathan seraya tersenyum.
Nadira ikut tersenyum dan mengacungkan kedua jempolnya "Oke! Nanti kita nonton bareng ya!"
"Oiya Dir, Adnan tampil."
ㅡㅡㅡ.
"Bang, kalo gue minta save ke Kak Nadira disave ngga ya?" tanya Adnan saat sedang bermain kerumah Jeno.
Jeno menengok dan mengernyitkan alisnya bingung. "Hah? Ya gatau lah. Kenapa emang? Kok random banget?" jawab Jeno.
Adnan menyengir, "Iya random aja kepikiran."
"Coba aja," celetuk Jeno.
Adnan membelalakan matanya. "Seriuss??"
"Kan minta save doang malin," kata Jeno.
"Mau nomernya ga?" tawar Jeno.
Adnan lagi lagi menyengir. "Ga mau ntar gue dimarahin Bang Nathan"
Jeno menarik napas menahan emosiㅡ
"TRUS NGAPAIN TADI TANYA MALEEENNN,"
ucapnya sambil menjitak Adnan.
ㅡups, gagal.
"Bang Jen, gue mau lomba bulan depan," ucap adnan memberi informasi.
"Gue sih owh aja."
Baru Adnan akan marah, tapi Jeno kembali bicara. "Biasanya kalo lomba dance Nadira nonton Nathan."
"Tapi kan Bang Nathan gaikut bang."
"Lah???? Kaget gue."
"Iya sama gue juga kaget."
"Berarti Nadira nonton lo nih?" ujar Jeno sambil tersenyum tengil.
"H-hah?"
Sudah terbayang merahnya wajah Adnan sekarang?
"hAHAHAHAHAHAHAHA BERCANDA HEH GAUSAH BAPERRRR."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro