Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

13

"Eh bu ketua kelas dari mana aja nih? Warnet?" tanya raihan saat Lucy memasuki kelas saat istirahat, karena sejak pelajaran jam ke dua Lucy tak ada di kelas karena urusan ekskul.

"Matamu warnet. Gue sibuk tau," bantah Lucy dan duduk di bangkunya, didepan bangku Raihan dan Adnan.

"Sibuk apa sok sibuk lu ah," saut Adnan dengan mata yang masih terfokus ke handphonenya.

Baru saja Lucy akan mengumpat, dia teringat sesuatu. "Eh nan Kak Nadira nitip salam buat lo."

Mata adnan langsung membelalak kaget melihat kearah Lucy "HAH? SERIUSAN?"

"AH SI ADNAN! JADI KALAH INI WOI," pekik Raihan kesal karena Adnan melepaskan pandangannya dari game dan kalah.

"Maunya serius apa boongan?" tanya Lucy

"Serius lah." jawab Adnan menaruh handphonenya dan tak menghiraukan Raihan yang sedang misuh misuh sendiri.

"Yaudah lo maunya serius ya serius," jawab Lucy.

Setelahnya Adnan kembali mengambil handphonenya sambil tersenyum malu, dan baru sadar bahwa ia dan Raihan kalah dalam game. "AN? KALAH YA?" pekiknya.

Raihan memutarkan kedua bola matanya. "Dari tadi anjirrrrr," jawab Raihan dengan kesal.

"Sori gue kan baru sadar," ujar Adnan menggaruk rambutnya yang tak gatal.

Tapi Raihan tetap misuh misuh sendiri dan memarahi Adnan, karena ia sudah susah payah melindungi Adnan di game tadi.

"Nan, Han, ada sampah ga? biar sekalian," ujar seorang lagi teman sekelas dari belakang mereka.

"Ga ada was," jawab Adnan sambil menengok kearah temannya ituㅡHawwas, namanya.

Hawwas melihat ada botol minum kosong dimeja Adnan "Itu kosong Nan, ga mau dibuang?" tanya Hawwas sekali lagi.

"Ooh ga usah Was ituㅡ" kalimat Adnan yang belum selesai dipotong oleh Raihan.

"Itu dari Kak Naㅡakskskas iya iya!" dan juga sebelum Raihan menyelesaikan kalimatnya, ia sudah dicubit lengannya dengan keras oleh Adnan.

Hawwas meringis merasa bingung. "Oke, gue buang sampah dulu ya."

Adnan melirik sinis kearah Raihan, dan Raihan hanya tertawa geli. "Lagian kenapa ga dibuang sih anjir."

"Terserah gue dong!" ujar Adnan dan memasukkan botol minum yang diberi Nadira kedalam tasnya.

"Idih mukanya merah hAHAHAHAHA," ujar Raihan dan tertawa keras saat melihat wajah Adnan yang memerah.

hawwas, everyone.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro