Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

03

"Kak Nadira," sapa Adnan pada Pengurus OSIS favoritnya itu, orang yang dikagumi olehnya.

Nadira yang sedang berjalan dengan Hanna dan Gaby itu menengok kearah sumber suara melihat wajah Adnan yang tersenyum dan teman disebelahnya mengikuti.

"Iyaa," jawab Nadira dan balas pergi dengan kedua temannya itu.

Bukan sebuah kebetulan Adnan sedang bersama Raihan, yang kemarin baru saja melihat tulisan nama Pengurus OSIS berparas cantik itu dibelakang buku tulis Adnan.

"Nan, gua tau rahasia lo," ucap Raihan tiba tiba sambil masih berjalan menuju laboratorium ipa bersama Adnan setelah Guru IPA nya itu menjelaskan beberapa materi dan sekarang mereka akan melakukan praktek.

"Ha? Apaan?"

"Nadira bumantara. Dibelakang buku bahasa, bener apa bener?"

Dan wajah Adnan bersemu merah. "Njir tau darimana lo??"

Raihan terkekeh. "Suruh siapa pas perkenalan dibiarin kebuka?"

"Weh anj-"

"Adnan, Raihan, cepet masuk."

Adnan dan Raihan langsung buru buru menghentikan acara bercanda mereka dan melihat kearah sumber suara dibelakang mereka.

"I, iya bu maaf ini juga kan udah didepan lab."

"Yaudah cepet masuk, 30 menit lagi pelajaran saya selesai," ujar Guru perempuan yang datang membawa tempat pensil dan buku buku tebal, juga penggaris dengan panjang 60cm.

Adnan dan Raihan yang tak ingin dapat pukulan itupun akhirnya langsung mengibrit masuk kedalam lab.

___________

"Dir, tadi yang nyapa lo di depan lab siapa?" tanya Hanna yang masih bersama dengan Nadira dan Gaby.

nadira menautkan alisnya untuk mengingat ingat. "Ooh, anak yang kaya ayam itu? Adnan namanya."

"Parah banget lo anak orang dikata kaya ayam." ucap gaby.

"Dia bela belain pulang sekolah nyusulin gua sama Nathan ke parkiran buat minta ttd coba," ujar Nadira bercerita kepada dua sahabatnya itu.

Tiba tiba ada pikiran yang terlintas dikepala Gaby. "Adnan...oh! Adnan yang tetangganya Jeno itu??"

Hanna menautkan alis. "Lah napa lo bisa tau Geb?"

Gaby menunjukan cengiran manisnya. "Lupa gua tau dari mana, intinya sih gua nguping."

"Kenapa malah jadi ngomongin Adnan sih?" ujar Nadira bingung terhadap kedua temannya ini.

"Yaampun dir, adik kelas yang berani nyapa lo cuma Adnan, yang lain mah kicepp," jelas Hanna menepuk punggung Nadira.

"Emang iya, ya?" Nadira nampak berpikir, dan benar. Belum ada adik kelas yang menyapanya selama sehabis masa pengenalan lingkungan sekolah. kecuali pemuda tinggi semampai itu.

"Haha, lucu juga dia."

;

Hanna

gaby

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro