Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Jadinya Ke Cafe

Langit berubah mendung dalam sekejap, diikuti dengan rintik-rintik air yang jatuh membasahi bumi. Jongho segera membelokkan motornya ke kafe terdekat untuk berteduh. Keduanya turun dari motor dan segera memasuki kafe tersebut. Jongho menatap Yeosang yang tampak kesulitan melepaskan helmnya.

"Biar aku bantu, Kak." Jemari Jongho dengan gesit langsung melepaskan ikatan pada helm Yeosang.

"Makasih." Yeosang tersenyum tipis dan mengusap kemejanya yang basah.

"Kakak mau lanjut jalan? Di motorku ada jas hujan yang bisa Kakak pake."

"Terus kamu gimana?"

Jongho menunjuk jaket yang melekat di tubuhnya, "Aku udah pake jaket."

Yeosang menggelengkan kepalanya, "Enggak lah, kamu bakal tetap kebasahan. Nanti kamu sakit terus aku kena marah San." Lelaki itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kafe, "Kita di sini aja sampai hujannya reda."

Yang lebih tua berjalan lebih dulu untuk mencari tempat duduk yang nyaman, disusul oleh Jongho. Keduanya duduk berhadapan, Jongho dapat melihat baju Yeosang yang sudah setengah basah sampai ke sepatu. Harusnya Jongho jemput pakai mobil.

"Kamu mau pesen apa?" Tanya Yeosang sambil melihat-lihat buku menu.

"Ice Americano aja Kak."

"Oke, aku mau Ice Cherry Frappucino." Ujar Yeosang pada pelayan yang mencatat pesanan keduanya, setelahnya pelayan tersebut berlalu meninggalkan keduanya. "Kamu gapapa kan di sini dulu?"

"Harusnya aku yang bilang gitu ke Kak Yeosang." Jongho menghela napas berat, "Kak Yeosang jadi gak bisa mainin kaset PS barunya Kak Yunho."

"Tapi aku bisa nyobain Cherry Frappucino sama kamu."

Jongho mengerjap ketika lelaki dihadapannya tersenyum, apakah Yeosang baru saja menggombal?

Pesanan keduanya datang, Yeosang buru-buru menyeruput minumannya. Baru kali ini Jongho benar-benar mengamati sahabat kakaknya ini. Matanya berbinar, pipinya sedikit bersemu kemerahan dengan noda whipped cream di ujung bibirnya, membuat pikiran Jongho mendadak liar.

"Kak Yeosang suka ceri ya?"

Yeosang mengangguk, "Suka, makanya aku gak menyesal kehujanan sama kamu karena aku bisa nyobain minuman ini."

Kang Yeosang, tidak masalah kehujanan asalkan diberi makanan atau minuman berunsur ceri. Jongho akan mengingatnya baik-baik.

****

Pada akhirnya, Jongho mengantar Yeosang pulang ke rumah karena permintaan yang lebih tua. Yeosang tidak ingin membuat Jongho bolak balik untuk mengantarnya ke rumah San setelah menghabiskan beberapa jam di kafe, padahal Jongho tidak keberatan sama sekali.

Hujan sudah reda, menimbulkan banyak genangan air di jalan. Yeosang menikmati cuaca sejuk sehabis hujan masih sambil menggenggam ujung jaket Jongho.

"Udah sampe, Kak."

Yeosang turun dari motor dan melepaskan helmnya, "Makasih udah jemput dan nganter aku pulang, Jongho."

"Sama-sama, walaupun akhirnya Kak Yeosang gak bisa ikut main PS."

Lelaki dihadapan Jongho terkekeh, "Bukan masalah besar, jangan minta maaf terus ya."

Yeosang berbalik lalu meninggalkan Jongho yang masih berkutat dengan pikirannya. Ia masih ingin mengutarakan sesuatu tapi Jongho ragu.

"Kak Yeosang!"

Yang mempunyai nama menoleh, menatap Jongho dengan tanda tanya pada wajahnya. "Ya?"

"Lain kali kalau Kak Yeosang mau ke suatu tempat tapi gak ada kendaraan, aku siap nganter jemput."

Akhirnya terucap juga, Jongho malu setengah mati hingga ia merasakan kedua pipinya memanas.

"Oke."

Jawaban singkat tersebut berhasil membuat Jongho tersenyum sampai di penghujung hari.

*****

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro