Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

5. New Episode Adira-Axel

Maaf baru update lagi. Terima kasih untuk semua pembaca yang udah mengusulkan nama. Aku pakai nama hasil searching sendiri digabung dengan nama yang diusulkan pembaca. Untuk nama yang diusulkan pembaca aku pakai nama Ghaida dan Ghaizan. Sedang nama hasil searching sendiri, akan ada di cerita ini, baca aja hehe…

Sudah tiga minggu ini Adira dan Axel menjalankan peran baru sebagai orang tua. Pada hari ketujuh setelah si kembar lahir, mereka mengadakan aqiqah dengan uang tabungan Axel dibantu oleh Bayu dan Firda. Axel menolak jika Bayu dan Firda membantu seluruhnya. Biaya persalinan Adira menggunakan uang yang pernah diberikan papa Axel, karena itu tabungan Axel untuk biaya persalinan dialihkan untuk biaya aqiqah. Bayu dan Firda bangga pada anak dan menantunya. Mereka masih muda dan sudah mampu menabung serta hidup mandiri itu hal yang luar biasa. Kalaupun Bayu dan Firda terkadang membantu, itu karena inisiatif Bayu dan Firda sendiri yang ingin berbagi rezeki untuk anak menantu serta cucu-cucunya. Axel dan Adira pun tak bisa menolak karena Bayu dan Firda kerap mendesak mereka untuk menerima dengan alasan, itu adalah hadiah untuk cucu kembar yang menggemaskan. Begitulah orang tua, sampai kapan pun selalu ada perhatian dan selalu ingin memberi kendati anak sudah berkeluarga. Terlebih usaha catering Bayu dan Firda semakin maju dan usaha nasi goreng tendanya juga sudah berkembang menjadi warung makan lesehan. Mereka sudah memiliki beberapa karyawan.

Axel dan Adira memberi nama bayi pertama mereka dengan nama Alfarezel Ghaizan. Alfarezel berarti kebaikan yang sempurna sedangkan Ghaizan artinya yang utama. Adik kembarnya diberi nama Almahyra Ghaida. Almahyra berarti cerdas, baik, dan beruntung, sedangkan Ghaida artinya lembut dan anggun. Nama si kembar sudah mereka persiapkan jauh sebelum keduanya lahir.

Beruntung Adira melahirkan setelah ujian, sehingga di liburan semester ini, dia tak harus cuti. Ia berharap setelah libur usai, kondisinya sudah fit kembali dan bisa masuk kuliah. Sejak ASI-nya keluar dengan lancar, Adira rajin memompa ASI untuk stok ASIP saat nanti si kembar ditinggal kuliah. Adira bertekad memberikan ASI eksklusif untuk si kembar. Dari hari pertama melahirkan, ia berusaha menyusui  bayi kembarnya agar keduanya meneguk cairan  emas kolostrum yang dihasilkan di tiga hari pertama pasca persalinan. Kolostrum ini berwarna agak kekuningan dan agak kental. Manfaatnya begitu luar biasa untuk bayi, selain sebagai zat antibodi dan anti infeksi yang dibutuhkan bayi baru lahir, kolostrum juga bisa mencegah penyakit kuning (jaundice), bahkan juga meningkatkan kecerdasan bayi. Kolostrum ini diproduksi dalam jumlah sedikit, menyesuaikan kebutuhan bayi. Usia satu hari, ukuran lambung bayi hanya sebesar kelereng dan hanya mampu menampung 5-7 ml, sedang di hari ketiga hanya mampu menampung 25-30 ml. Jadi untuk ibu yang baru melahirkan tak perlu khawatir jika tiga hari pertama aliran ASI belum lancar karena kapasitas lambung bayi masih sangat terbatas.

Benar-benar perjuangan yang luar biasa untuk Adira. Ternyata menjelang ASI keluar dengan lancar pun ada rasa tak nyaman di sekitar dada, hingga terasa membengkak dan berat. Untuk bangun dari posisi tidur harus dibantu Axel. Bahkan ia sempat meriang dan membuat Firda menginap di kontrakannya selama beberapa hari sampai Adira benar-benar fit. Belum lagi rasa ngilu dan sedikit perih di jalan lahir membuat Adira tak bebas bergerak. Baru di minggu ketiga ini, ia merasa agak nyaman dan perlahan beradaptasi dengan fase pemulihan. Masya Allah, melahirkan itu bukan akhir dari perjuangan. Setelah melahirkan, Adira harus berjuang lagi untuk menyusui dan melalui fase pemulihan.

Bayu berinisiatif membelikan kulkas berukuran besar dengan kapasitas freezer yang cukup besar agar bisa menyimpan ASIP lebih banyak selain juga digunakan untuk menyimpan bahan makanan di kulkas bawah. Bayu dan Firda begitu antusias menyambut kelahiran cucu kembarnya. Apapun akan mereka usahakan demi kebaikan cucu-cucunya.

******

Pagi ini Axel memasak sayur bening katuk untuk Adira. Ia turuti nasihat ibu mertuanya yang mengatakan bahwa katuk baik untuk memperlancar ASI. Selama Adira belum pulih betul, Axel tak tega melihat istrinya kembali aktif mengurus pekerjaan rumah. Ia ikhlas mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Bahkan ia pun tak segan ikut bangun malam saat si kembar terbangun dan menangis karena ingin menyusui atau ngompol. Axel juga tak keberatan mencuci popok bayi bekas ompol atau pup si kembar termasuk juga memandikan si kembar. Adira terkadang belum berani memandikan bayi kembarnya dengan kondisi tangannya yang tak berjari. Ia belum terbiasa dan butuh waktu untuk beradaptasi.

Tangis melengking dari bibir Alfa dan Alma. Axel yang sudah selesai memasak segera mematikan api kompor lalu bergegas menuju kamar.

“Si kembar ngompol, kompak banget Pah ngompol dua-duanya.” Adira melirik Axel yang mendekat ke arahnya.

Axel tersenyum lebar, “Jagoan dan princess Papah hebat ya, sehari bolak-balik ngompol.” Axel melepas popok Alfa, sedang Adira melepaskan popok Alma.

“Frekuensi buang air kecil pada bayi bisa jadi patokan tanda kecukupan ASI pada bayi, Pah,” timpal Adira.

“Oya?” Axel menaikkan kedua alisnya.

Adira mengangguk, “Iya, pada hari pertama, bayi yang cukup ASI buang air kecil itu minimal satu kali. Frekuensi ini akan bertambah seiring dengan pertambahan usia bayi. Di usia tujuh hari dan seterusnya, frekuensi buang air kecil minimal lima sampai enam kali.”

Axel manggut-manggut mendengar penjelasan Adira.

“Selain dari buang air kecil, juga bisa lihat dari buang air besarnya. Aku tahu info ini dari buku yang dikasih Bunda. Jadi pada 48 jam pertama, bayi mengeluarkan mekonium. Coba ingat-ingat lagi deh, Pah. Waktu itu feses dede kembar warnanya hitam atau hijau tua, dan lengket gitu, kan?”

“Waduh Papah nggak inget tuh soal penampakan fesesnya.” Axel tertawa sembari mengamati ekspresi si kembar yang seolah terpesona menatap ayahnya.

Adira ikut tertawa.

“Padahal itu penting juga, Pah. Dari yang aku baca saat payudara udah mulai mengeluarkan ASI peralihan, pas usia tiga sampai empat hari, BAB bayi minimal dua kali dan warna feses udah kehijau-hijauan atau kuning kecoklatan dan butirannya juga udah lebih kasar dibanding saat 48 jam pertama dimana feses bayi masih lengket. Kalau udah enam hari dan seterusnya, feses bayi warnanya kuning keemasan, encer berampas dan berbutir-butir. Kalau ada yang berbeda dari frekuensi, warna, atau tekstur kemungkinan ada yang tak baik. Itu sih hasil baca curhatan di grup ibu dan bayi. Waktu bayi mereka sakit, memang ada yang berbeda dari fesesnya.” Adira menggendong Alma dan menyusuinya dalam pangkuannya.

Axel menggendong Alfa, lalu membantu Adira untuk menyusui secara bersamaan. Adira belum bisa menyusui dua bayi bersamaan tanpa dibantu. Selain itu kedua bayinya juga masih sangat kecil dan belum bisa bergerak banyak. Jika nanti usia bayi sudah semakin besar, proses menyusui akan berjalan lebih mudah.

“Mamah mah emang hebat ya Dek, selalu rajin upgrade wawasan. Jadi kalian harus bersyukur punya Mamah Adira yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian. Mamah sering bergadang menyusui kalian di saat kalian bangun malam minta mimi. Mamah selalu makan makanan yang sehat dan bergizi agar ASI-nya lancar dan berkualitas.” Axel mengecup kening Adira masih sambil memegangi Alfa yang sibuk menyusu.

Adira tersenyum dan melirik Axel sekilas.

“Kalian juga harus bersyukur punya Papah Axel yang selalu siaga bantu Mamah mengurus kalian, suka masak untuk Mamah, yang otomatis untuk kalian juga karena kalian mendapat nutrisi dari ASI.” Adira menatap dua bayinya yang begitu asik menyusu hingga terdengar suara glek glek glek dari bibir mereka yang mungil.

Axel memperhatikan cara si kembar menyusu. Saat nipple terlepas dari bibir Alfa, bayi itu menggerakkan kepalanya dan bibirnya mencari-cari sumber ASI dibarengi rengekan karena tak sabar ingin menyusu lagi.

Axel tertawa dan mengusap kepala Alfa lembut.

“Sabar, Dek. Ini kayak siapa, ya? Ngotot banget, nggak sabaran.” Axel tertawa renyah. Setiap hari ada saja tingkah si kembar yang menggemaskan.

Adira tertawa, “Mirip kamu, Pah.”

Baby Alfa tenang kembali setelah Adira membenarkan posisinya. Suara cegluk cegluk terdengar nyaring. Selang berapa menit kemudian, baby Alfa tersedak karena aliran ASI Adira begitu deras ditambah isapan Alfa yang begitu kuat.

“Aduh, baby Alfa tersedak. Harusnya tadi aku pompa dulu, Pah, kalau lagi deras-derasnya gini.”

Axel menggendong Alfa dan menimang-nimangnya, sementara Adira merebahkan Alma di kasur karena sudah tertidur.

“Ayo sini baby Alfa mimi lagi. Nanti bobo lagi bareng dede Alma.” Adira duduk kembali di tepi ranjang.

Axel menyerahkan Alfa dalam pangkuan Adira.

“Kok nggak gantian nyusu di sebelah? Masih di payudara yang tadi?” tanya Axel.

“Selesaikan satu dulu, Pah. Biar baby Alfa dapat hindmilk juga,” jawab Adira.

Hindmilk? Apaan tuh?” tanya Axel sembari mengernyitkan alisnya.

“ASI itu terbentuk dari dua jenis air susu, ada yang namanya foremilk, ada yang namanya hindmilk. Foremilk itu ASI waktu awal keluar. Warnanya biasanya agak bening karena banyak mengandung air, lemaknya sedikit. Sedangkan hindmilk keluarnya belakangan atau di tengah-tengah proses menyusui. Warna hindmilk itu putih kayak susu sapi. Hindmilk ini banyak mengandung lemak. Makanya ada anjuran untuk menyusui di satu payudara dulu sampai payudara serasa kosong agar bayi mendapatkan foremilk juga dapat hindmilk. Kalau baru sebentar nyusu, terus buru-buru dipindah ke payudara yang satunya, nanti bayi cuma dapat foremilk aja.”

Axel bersyukur Adira banyak membaca buku dan mencari referensi dari sumber lain juga bertanya pada ibu-ibu yang lebih berpengalaman. Ia pun harus belajar, karena tugas membesarkan anak bukan hanya tugas ibunya saja, sang ayah juga harus banyak belajar. Sekalipun memberikan ASI adalah tugas ibu, tapi sang ayah harus memberikan dukungan untuk istrinya karena dukungan orang terdekat turut andil dalam keberhasilan menyusui.

Foremilk dan hindmilk pentingan mana, Mah?”

“Dua-duanya penting, Pah. Foremilk mengandung laktosa untuk pembentukan otak bayi, mengandung protein juga yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Sedang hindmilk ini mengandung lemak yang berperan dalam melindungi organ-organ vital bayi yang belum terbentuk sempurna, untuk sumber energi juga bisa melindungi bayi dari suhu panas maupun dingin.”

“Mamah pinter banget, istri siapa, sih?” Axel mencubit pipi Adira pelan.

Adira tertawa sekali lagi, “Istrinya orang, Pah.”

“Orang siapa?”

“Pokoknya yang paling ganteng dan the best.” Adira mengurai senyum manisnya.

Alfa sudah terpejam. Adira menidurkan Alfa di sebelah Alma. Ada guling yang membatasi.

“Sekarang Mamah makan dulu, ya. Pasti capek abis menyusui.” Axel menyila rambut Adira ke belakang telinga.

“Iya, lapar, Pah. Sejak menyusui, kok rasanya jadi sering lapar.” Adira tertawa kecil.

“Nggak apa-apa, Papah seneng lihat Mamah lahap makan. Yuk, Papah temeni.” Axel menggandeng tangan Adira keluar kamar.

“Papah ikut makan, ya,” ujar Adira.

Axel mengangguk.

Mereka makan bersama dengan lauk sederhana, sayur bening katuk, telur rebus, dan tempe tahu bacem. Axel belajar memasak demi membantu Adira. Ia juga berjanji untuk bekerja lebih giat karena sekarang bukan hanya Adira saja yang harus ia nafkahi. Ada dua pelita kecil yang juga harus ia nafkahi. Meski ia memiliki mertua dan orang tua yang berkecukupan tapi ia akan berjuang dengan kakinya sendiri. Begitulah berumah tangga. Sesusah apapun, ia tak mau merepotkan orang tua.

Ponsel Axel berbunyi. Ada satu pesan whatsapp dari Cherise.

Axel, nanti sore ada di kontrakan, nggak? Aku mau ke sana, ada titipan dari Opa.

******

Kira-kira papanya Axel nitip apa ya ke Cherise?

Di part2 selanjutnya aku akan banyak menyisipkan info seputar merawat bayi. Kalau yang males baca ginian, gak baca pun tak apa. Barang kali ada manfaatnya baik utk yang udah menikah maupun belum. Sekalipun kalian masih single, kalau kalian menikah dan punya baby pasti butuh info/ilmu seputar merawat bayi termasuk menyusui, MPASI dll. Romance tetap  akan ada kok. Percikan konflik juga.

Info2 seputar ASI aku ambil dari berbagai sumber.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro