Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

||Official Announcement||

• 3rd Pov, 26 November •

Musim dingin segera tiba, Zahra saat ini berada di agensi untuk menjalankan latihan terakhir untuk hari ini dan berencana pulang ke tempat Shugo untuk membahas publikasi hubungan mereka.

Iya nga salah, mereka sepakat dengan agensi untuk segera memberitahu bahwa mereka adalah saudara, meski saudara angkat dari wasiat. Tapi untuk keduanya tidak masalah karena keluarga kedua pihak sudah menyetujuinya dan untuk soal respon publik bisa diatasi belakangan.

Lagi pula, rasanya akan seru dan lucu untuk teman-teman Shugo yang belum tau mendengar kabar kalau dia punya adik perempuan.

Zahra masih giat latihan hingga detik terakhir sebelum jam selesai untuk latihan berikutnya, bukan latihan dari agensi melainkan latihan otodidak nya yang ia sendiri mulai sejak festival cover.

Ia sudah membahas ini dengan Shugon dan manager mereka, iya nga salah, Zahra bakal punya manajer sendiri setelah publikasi resmi di rilis. Buat sekarang manajernya masih sementara dan belum resmi.

Latihannya tidak terlalu lama, karena hanya mengulang semua latihan yang sudah di pelajari nya sekitar 30 menit hingga 1 jam saja. Jam menunjukkan sekitar pukul 6 lebih 54 menit, hampir jam 7 malam, Zahra menyelesaikan latihannya dan bergegas menuju rumah Shugo.

Zahra keluar dengan jaket tebal baru nya yang khusus untuk cuaca dingin seperti ini, mungkin lebih cocoknya paling tebal untuk musim gugur kemarin. Untuk musim dingin masih belum dipakai karena belum masuk musim nya.

Zahra memang sudah tau tempatnya tapi tetap saja ia harus hati-hati karena biasanya di jam-jam tertentu banyak publik figur yang ketahuan entah jalan bersama atau ketahuan rahasia keluarga, malam hari tidak terkecuali, ditambah ia perempuan yang akan ke rumah laki-laki jadi otomatis Zahra akan meningkatkan kewaspadaan nya.

Beberapa menit dijalan akhirnya Zahra sampai ke gedung apartemen kakaknya dan langsung menuju lantai dia tinggal. Lantai gedung nya lumayan tinggi tapi tidak terlalu tinggi untuk orang yang suka ketinggian.

Zahra akhirnya tiba di depan pintu apartemen kakaknya dan menekan tombol bel, menunggu untuk bisa masuk.

Baru sebentar setelah menekan bel, Shugo membukakan pintunya dan membiarkan Zahra masuk untuk menghangatkan diri setelah di luar yang cukup dingin. Zahra kadang belum terbiasa dengan suasana musim dingin Jepang meski sudah tebal pakaian nya.

Shugo: gomenne aku sedikit sibuk dengan makan malam.

Zahra: daijoubu, ini belum masuk musim dingin jadi aku masih bisa tahan dinginnya.

Shugo: tetap saja kau masih lemah dengan dingin, lain kali kau harus pakai jaket musim dingin dan pakaian yang hangat. Kau bisa pakai sweater ku untuk menghangatkan dirimu.

Zahra: haik nii-chan.

Ya begitulah sedikit mode protective nya Shugo kalo sudah ketemu sama Zahra. Karena emang nyatanya Zahra belum terbiasa sama suhu dingin di bawah 20 derajat jadi dia harus pakai pakaian dan jaket yang tebal bahkan sampe harus yang berbulu.

Zahra sekarang sudah berganti dengan baju yang lebih hangat dan nyaman termasuk sweater Shugo. Memang hangat dan nyaman jika boleh jujur menurut nya.

Zahra mungkin tidak akan mengakuinya secara terang-terangan tapi melalui gesture kecil seperti kalau anak gadis malu di depan pacarnya gitu. Tapi disini bukan pacar melainkan kakak nya.

Sementara Zahra menghangatkan diri didepan penghangat ruangan ditambah sweater Shugo hampir selesai dengan makan malam mereka dan segera menyuruh Zahra untuk bersiap.

Makan malam mereka biasa saja dengan menu kare kesukaan Zahra yang hampir setiap seminggu sekali itu wajib ada. Zahra memang suka beberapa makanan jepang, dan jika harus pilih mana yang paling suka itu kare bakal jadi juara.

Selama makan malam mereka hanya basa basi kegiatan mereka hari ini dan kemarin karena mereka setiap hari pasti saling telepon atau kirim pesan untuk beri kabar juga karena kemarin mereka sibuk dan lupa jadi sekalian saja malam ini mereka ngobrol.

Saat mereka menikmati dessert setelah makan malam barulah mereka membahas soal publikasi hubungan mereka.

Shugo: jadi kau yakin dengan publikasi ini?

Zahra: nii-chan, ini udah yang ke berapa kali kau tanya dan jawaban ku tetap iya. Lagi pula ini juga agar tidak menimbulkan salah paham dengan fans mu kedepannya saat mereka melihat artist Nakamura Shugo berdua dengan seorang wanita yang mereka tidak tau bahwa wanita itu adalah adik nya.

Shugo: maaf maaf, hanya tidak mau membuat mu repot kalau banyak yang akan memberi mu beban untuk bisa seperti aku nantinya.

Zahra: soal itu aku udah terbiasa jauh sebelum ini semua terjadi, aku akan baik-baik saja. Jadi khawatirkan saja bagaimana cara kita publikasi nya.

Shugo: aku berpikir untuk memberitahu publik lewat konser anniversary debut ku.

Zahra: jadi benar-benar tanggal 30 nanti publikasi nya? Aku kira di saat tahun baru yang biasanya banyak artis atau entertainer publikasi hubungan romantis atau keluarga.

Shugo: aku ingin melakukannya dengan cara sedikit berbeda dan bisa di kenang.

Zahra: baiklah lagi pula aku dengar kabar semua tiket habis terjual untuk dua hari dan aku akan muncul di hari keduanya?

Shugo: rencana begitu agar fans yang datang ke konser bisa tau langsung.

Zahra: ah wakatta, lalu aku muncul disana nga akan diam saja kan?

Shugo: soal itu aku sudah memikirkannya.

Zahra hanya bisa pasrah dengan apa yang kakak nya pikir kan untuk publikasi nya dan Zahra malam itu pulang atau tidak jawabannya tidak karena Shugo memaksanya untuk menginap malam ini juga memastikan Zahra tidak kedinginan selama tidurnya nanti. Dan lagi Zahra hanya bisa pasrah.

• time skip, 30 November, konser Day 2 •

Hari kedua konser anniversary Shugo tiba dan penggemarnya lebih antusias dari hari pertama kemarin. Untuk Zahra datang tidaknya jelas dia pasti datang untuk mendukung kakak nya. Dan juga bersiap untuk publikasi nya.

Sepanjang konser semua berjalan lancar dan sampai ke bagian terakhir yaitu encore. Shugo di belakang panggung tengah bersiap untuk encore dan Zahra juga bersiap untuk ikut menyusul naik panggung nanti.

Mendengar sorakan encore makin besar Shugo memberi isyarat untuk segera bersiap kepada Zahra dan dia segera kembali ke panggung untuk menyanyikan lagu encore nya.

Shugo: Minna terimakasih sudah menunggu!!

Sorakan semakin keras dengan terjawab nya panggilan encore yang hampir 5 menit itu.

Shugo: hiyaa hari ini lebih panas dari kemarin yah, padahal akan masuk musim dingin tapi biarlah kita melawan suhu dingin diluar dengan panasnya kita saat ini.

Sorakan kembali terdengar sampai ke belakang panggung yang membuat Zahra sedikit gugup dengan itu. Tapi ia sudah mempersiapkan ini semua termasuk mentalnya sehingga tidak ada kata mundur untuknya saat ini.

Shugo: sebelum malam ini berakhir dan menyanyikan satu lagu tersisa ada sebuah pengumuman besar untuk kalian yang sudah mendukung ku dari awal debut ku. Tanpa menunggu lagi aku panggil saja orangnya, yang sedang menjadi topik hangat sejak festival cover, sang rookie composer Zahra Nakamura.

Mendengar tandanya, Zahra langsung naik ke panggung sambil menyapa penggemar kakaknya yang hadir malam ini. Zahra agak sedikit terkejut dengan sorakan yang diterimanya, sepertinya beberapa yang datang hari ini pernah melihatnya di festival waktu itu. Karena jelas terdengar beberapa sorakan seperti "kyaa Zahra-san!!" "Zahra-chan kawaii" "wah! Zahra-chan!".

Zahra: minna-san, terimakasih sudah menerima ku untuk malam ini, meski hampir selesai sebenarnya. Aku bertanya-tanya di belakang sana kapan aku dipanggil tau-tau nya saat encore jadi nga banyak waktu yang tersisa.

Penggemar Shugo banyak yang tertawa gemas dengan komentar Zahra yang katanya lelah menunggu dipanggil dan kembali bersorak untuk menyemangati Shugo yang pura-pura tidak bersalah di sebelahnya.

Shugo: namanya juga tamu kejutan jadi harus di saat-saat terakhir diumumkan.

Penggemar nya lagi-lagi ketawa gemas dengan jawaban ketusnya sambil menunjukkan bombastis side eyes yang membuat sebagian penggemar teriak histeris.

Shugo: tapi bukan hanya alasan itu aku memanggil nya kesini, minna-san alasan Zahra datang kesini bukan hanya untuk ikut bergabung dengan kita.

Shugo: siap?

Zahra: siap.

Shugo: yakin?

Zahra: udah langsung aja kasih tau mereka.

S & Z: kami, kami bersaudara.

Penggemar bersorak kegirangan sejak Zahra menang pertandingan internasional dan media membuat berita tentang mereka berdansa berdua tapi tatapan mereka bukan yang kebanyakan orang-orang biasa pikirkan, maksudnya bukan secara romance. Tapi justru seperti tatapan peduli seorang soulmate yang menemukan belahan jiwa nya dalam konteks seperti sahabat dan saudara.

Shugo: ah Ara adik ku ini sempat khawatir kalian tidak akan menerima ini dengan baik, tapi sepertinya pikiran nya salah total malam ini.

Zahra: wajar saja nii-chan, kita didepan ratusan eh bukan ribuan fans mu yang pasti banyak hal di pikiran mereka yang bisa jadi ada yang berpikir "berharap aku diposisi nya" begitu.

Langsung jawaban Zahra mendapat sorakan meriah karena cara menjawabnya juga nga kalah ketus dan bombastis side eyes nya yang juga nga kalah. Ditambah dengan Shugo memanggil Zahra dengan Nick name nya dan Ara memanggil Shugo dengan "nii-chan" langsung tambah histeris.

Shugo: ok ok, aku harap semuanya bisa menerima Zahra sebagai adik ku untuk kedepannya. Sekarang bukankah masih ada satu lagu lagi yang belum dinyanyikan?

Penggemar bersorak keras lagi setelah berusaha untuk mencegah lagu terakhir dinyanyikan tapi waktu juga sudah semakin larut.

Zahra: apa aku harus kembali kebelakang atau aku tetap disini nii-chan?

Shugo: ikut bernyanyi dengan ku pastinya, untuk apa selain memberi kabar ini dan kau juga di panggung?

Zahra pada akhirnya mengikuti apa yang di katakan Shugo untuk menyanyikan lagu terakhir konser itu dan semua berjalan sesuai yang di harapkan. Bahkan publikasi nya juga berjalan lebih dari yang diduga.

• flashback, 27 November, Zahra Pov •

Okeh, hari ini aku pergi ke venue konsernya kakak buat ngebahas publikasi. Kadang nga abis mikir apa idenya nanti. Tapi kadang idenya itu boleh juga sih kalo boleh jujur.

Apapun rencananya mungkin bakal berakhir bagus, ya sebagian besar bagus.

Aku tiba di venue dan melihat manajernya yang sedang sibuk memeriksa persiapan, langsung aja aku samperin dan nanya kakak dimana. Manajer bilang dia di belakang panggung dan aku berterima kasih dulu sebelum nyusul.

Sesampainya di belakang panggung, aku cari-cari dan ketemu lagi ngetes gitar akustik yang jadi ciri khasnya.

"Nii-chan, aku disini rupanya, aku udah sampai sini tapi nga tau kamu dimana." Aku sedikit ngomel-ngomel dan dibales tawa garingnya yang tangannya tetap berkutik sama gitarnya.

"Gomenne, setidaknya kamu sudah disini. Jadi aku bisa beritahu ide untuk publikasi nya." Jawabnya yang akhirnya menatap ku dengan wajah girangnya. Aku sebagai adiknya bisa aja ya kaya kesel tapi sebagai fan nya gemes liatnya.

"Okeh untuk kali ini aku maaf kan, jadi apa ide nya?" Aku langsung bertanya tanya babibu lagi karena aku lihat kakak harus segera rehearsal.

"Aku baru bisa memberitahu versi singkat nya, jadi kita akan bernyanyi di lagu encore terakhir di Day 2 dan sebelum itu aku panggil kau dan kita seperti beradu komentar begitu." Ujarnya sambil membenarkan in-ear nya.

"Okeh boleh juga, jadi aku harus nunggu sepanjang konser baru bisa keluar gitu?" Jawabku untuk memastikan.

"Iya" singkat padat dan jelas jawabannya, tapi aku rasa dari situ sudah cukup untuk ku memikirkan adu komentar nya seperti yang di rencanakan untuk Day 2.

• flashback off, 3rd Pov •

Setelah konser sukses, semua kru, manajer dan kedua saudara yang akhirnya sudah mempublikasikan hubungan mereka menikmati makan malam bersama. Zahra bisa merasakan leganya para kru yang juga bekerja keras dengan persiapan konser. Terutama kakaknya yang saat ini mulai merasa mabuk tapi tidak separah yang Zahra tau juga merasa senang dengan rencana publikasi nya yang mendapat respon positif, untuk sekarang menurut Zahra. Karena begitu artikel tentang konsernya keluar pasti tidak akan lepas dari sesi ment terakhir juga soal publikasi yang akan ikut keluar ke media.

Itu bisa dibahas nanti setelah semua termasuk Shugo kembali normal dari mabuknya.



🎵🎶🎵🎶🎵🎶🎵🎶🎵🎶🎵🎶🎵🎶

Akhirnya resmi jadi adeknya Shugon 🤩

Di mimpi 🥲

Tapi biarlah author ini halu jadi adek nya lah 😅

Dari pada jadi isterinya, bebannya lebih berat :'v

Oh, buat yang bagian nga kuat dibawah 20 derajat itu real karena dari awal tahun akademik itu author pindah gedung dan dingin banget kalo dibawah 20 derajat AC nya (diruang kelasnya) jadi tiap aku masuk harus di ubah ato dimatiin sebentar baru dinyalain lagi

(Terkadang aku pengin berkata kasar ke beberapa temen author yg menurut mereka dibawah 20 itu nga dingin contohnya 17 derajat baru kerasa nyaman buat mereka, aku malah udah kaya di kulkas itu sampe jari jadi biru)

Juga soal kare, author asli demen makan kare jepang, kalo ada waktu sih author pengen coba bikin tapi tempat dan waktu sangat tidak mendukung, jadi author makan kare itu perbulan sekali hueee

Itu saja buat chapter kali ini yah, soalnya udah 2k

Sama minal aidzin wal faidzin buat para fellow muslim 🙏

bye-bye 👋👋👋

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro