Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

||Festival Cover Music||

• 3rd Pov, time skip beberapa bulan kemudian •

Awal bulan Oktober tiba yang artinya memasuki musim anime-anime baru rilis. Zahra yang bangun seperti biasanya langsung ingat dengan sudah bulan Oktober.

Zahra mendapatkan jatah libur penuh selama satu minggu dari latihan nya dan di akhir Minggu tanggal 20 Oktober akan ada acara Festival Cover Music untuk para komposer rookie, jadi dia ingin berlatih salah satu lagu yang ingin sekali dia mainkan untuk festival itu.

Omong-omong, Zahra sudah dipublikasikan sebagai trainee dan rookie composer tapi belum sebagai adik angkat Shugo, hal itu masih di rahasiakan dah hanya agensi dan beberapa teman Shugo saja yang tau.

Kembali ke Zahra, ia duduk di kursi piano itu dan membuka penutupnya. Memainkan beberapa not untuk pemanasan sebelum menyiapkan posisi bermainnya.

Alunan piano terdengar dan melodinya membawa suasana yang tenang, lembut, namun juga banyak kehangatan tersendiri. Zahra terus bermain pianonya sebelum ia ikut bernyanyi diiringi piano nya.

Lagu nya memang sangat membuat sebagian dirinya tergores di hari dan matanya berkaca-kaca setiap menyanyikan lirik lagu tersebut sampai setelah beberapa kali bermain air mata akhirnya jatuh ke pipinya karena saking menghayati arti lagu tersebut.

Selama 2 jam Zahra terus menyanyikan lagu itu dan menurutnya sudah cukup untuk latihan paginya. Tak lama bunyi ponsel nya yang tak jauh dari piano terdengar dan Zahra beranjak mendekati ponselnya dan tersenyum dengan nama pemanggilnya.

• phone talk •

Ohayou Nii-san

"Ohayou Ara, kau baik kan?"

Iya baik seperti biasa. Latihan dari tadi dan ini lagi istirahat. Ada apa?

"Begini aku tau kau sedang libur hingga festival tapi mau ikut menemani ku untuk pekerjaan ku hari ini?"

Memang pekerjaan apa?

"Syuting MV lagu baru ku dan aku ingin kau melihat proses nya langsung sekaligus kau belajar."


Terdengar menarik meski aku hampir ingin menolaknya tadi, tapi aku juga penasaran seperti apa proses nya. Baiklah aku akan datang.

"Arigato, aku akan menjemputmu, arah lokasi syuting nya melewati rumahmu jadi sekalian saja."

Wakatta, aku akan tunggu. Beritahu kabar jika sudah di depan rumah.

"Haik haik, matte nee."

• Zahra Pov, time skip 2 days later, 31 April •

Dan begitulah aku mulai ikut kakak ke tempat syuting MV nya entah itu solo atau projek music industri. Aku masih tahap rookie jadi hanya ikut bantu yang di balik layar.

Meski awalnya ku kira hanya satu hari ternyata perlu dua hari untuk syuting sebuah MV. Dan juga besok adalah hari aku harus berdoa di pagi hari dan sambil berlatih lagu itu lagi, mungkin lebih kena perasaannya besok. Tapi untuk sekarang aku duduk diam di dekat kameramen yang tengah merekam kakak untuk adegan terakhir di MV nya.

Kalau dilihat lagi dari awal proses, agak mirip kaya Film sih cuman ini hanya untuk video sekitar 4 menit, kalo Film kan sampai 2 jam.

Sutradara meng-cut adegan nya dan seluruh syuting selesai. Semua staf saling berterima kasih untuk kerjasama masing-masing termasuk kakak sendiri. Kalau aku, hanya bisa ikut mengucapkan saja dan memberi buket kecil untuknya. Aku lupa bilang kalau tadi pagi sebelum berangkat bareng aku beli buket bunga dulu.

Kakak menerima nya dengan senang dan mengajakku untuk makan siang bareng dirumahku. Quality time. Sebenarnya bisa aja aku yang datang ke rumahnya tapi kakak jawabnya cukup membuatku berpikir kakak itu imut seperti fans nya karena mode overprotectivenya mirip seperti ayah. Aku hargai sih, tapi aku juga bilang balik ke kakak jika aku sudah menjadi profesional aku bakal giliran mampir ke rumahnya, mungkin itu juga saatnya aku bakal tinggal bareng, jika sudah waktunya.

Selesai makan malam aku yang tadinya mencuci piring tapi kakak tetap mau membantu jadi aku biarkan kakak membereskan meja makan tadi dan bertanya untuk melihat sekitar rumah sebentar sebelum dia pulang.

Aku awalnya yang biasa aja langsung ke mode setengah panik karena lagu yang sedang ku latih masih tergeletak di piano dan yah kakak memainkan sedikit lagu yang aku arasemen ulang buat festival.

Awalnya aku nga mau ada yang tau kenapa aku pilih lagu yang sedih dan karena udah ketahuan, kakak pula dari semua senior jadi aku jelasin alasannya. Agak malu sih tapi katanya itu satu langkah untuk jadi artis.

Yang tadinya panik sama malu aku jadi lega sama nga sabar buat festivalnya cepetan tiba. Aku yang lupa kakak masih di rumahku langsung malu lagi. Waktu makin larut dan kakak harus pulang buat hari esok yang sibuk juga.

• Time skip, hari festival, 20 Oktober •

Akhirnya hari yang ditunggu tiba, acara musik pertamaku sejak pindah ke Jepang. Aku yang menuggu giliran tampil agak gugup karena selain ini event pertama, aku yang bakal nampilin lagu sedih pertama sebelum partisipan lain yang sama-sama lagu sedih tampil nantinya setelah aku.

Sebentar lagi giliranku dan aku siap-siap sambil atur nafas sebelum naik ke panggung. Namaku disebut dan aku memmbungkuk sebelum ke piano dan mempersiapkan seluruh yang ku latih untuk hari ini.

「See You Again」


Piece dari piano pembuka langsung menyita perhatian penonton yang hadir. Sempat grogi tapi itu ditutupi sama antusias ku. Hingga aku mulai menyanyikan liriknya.

It's been a long day without you, my friend
And I'll tell you all about it when I see you again
We've come a long way from where we began
Oh, I'll tell you all about it when I see you again
When I see you again

Damn, who knew?
All the planes we flew, good things we been through
That I'd be standing right here talking to you
'Bout another path, I know we loved to hit the road and laugh
But something told me that it wouldn't last
Had to switch up, look at things different, see the bigger picture
Those were the days, hard work forever pays
Now I see you in a better place (see you in a better place)
Uh

How can we not talk about family when family's all that we got?
Everything I went through, you were standing there by my side
And now you gon' be with me for the last ride

It's been a long day without you, my friend
And I'll tell you all about it when I see you again (I'll see you again)
We've come a long way (yeah, we came a long way)
From where we began (you know we started)
Oh, I'll tell you all about it when I see you again (I'll tell you)
When I see you again

Nafasku sedikit sesak karena sekaligus rap sambil main piano, tapi itu lah titik menantangnya untukku.

First, you both go out your way and the vibe is feeling strong
And what's small turned to a friendship, a friendship turned to a bond
And that bond will never be broken, the love will never get lost
(The love will never get lost)
And when brotherhood come first, then the line will never be crossed
Established it on our own when that line had to be drawn
And that line is what we reached, so remember me when I'm gone
(Remember me when I'm gone)

How can we not talk about family when family's all that we got?
Everything I went through you were standing there by my side
And now you gon' be with me for the last ride

So let the light guide your way, yeah
Hold every memory as you go
And every road you take
Will always lead you home, home

Aku merasa ada satu atau dua tetes air mata yang mengalir keluar dari mata ku tapi untung tidak kelihatan dari penonton jadi ku tetap melanjutkan penampilanku.

It's been a long day without you, my friend
And I'll tell you all about it when I see you again
We've come a long way from where we began
Oh, I'll tell you all about it when I see you again
When I see you again

When I see you again (yeah, uh)
See you again (yeah, yeah, yeah)

When I see you again

Penampilanku selesai dan aku mendengar tepuk tangan yang lebih keras dari partisipan sebelumnya. aku menghadap penonton sambil tersenyum sambil membungkuk kembali sebelum turun panggung dan mengeluarkan nafas lega.

Namun masih belum selesai, masih ada sesi MC kedua dan aku bakal naik panggung lagi untuk itu. Dan itu yang terjadi, aku dan beberapa partisipan lainnya kembali ke panggung sambil memegang mic masing-masing dengan MC yang memberikan beberapa pertanyaan yang kebanyakan menanyakan tentang alasan dibalik pemilihan lagu yang ditampilkan sebelumnya.

Saat MC menanyakan pertanyaan serupa kepadaku, aku dengan perasaan yang sudah lega menjawabnya.

Zahra: alasan aku memilih lagu "See You Again" itu karena, sebelumnya maaf karena dari sini sebenarnya agak sedikit personal, aku kehilangan temanku yang sudah ku anggap keluarga dan lagu ini membuat ku terus mengingat sosoknya. Maaf yah, agak personal tapi ini benar-benar perasaan yang ingin ku beritahu ke semua orang.

MC: tidak apa tidak apa, setelah penampilan Zahra-chan partisipan lain juga menampilkan lagu sedih yang aku yakin beberapa mungkin alasan personal juga. Kalau begitu...

dan begitu terus hingga sesi MC selesai dan festival berlanjut hingga selesai. Antara lega semua hal mengganjal karena mengingat kejadian itu dan juga lega karena didorong oleh kakak yang waktu itu ketahuan memilih lagu sedih setelah pekerjaannya.

Dari musim gugur ini aku penasaran apa lagi yang menunggu ku kedepannya sebagai Rookie composer.


















※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※

Wokeh para reader no minna-san, setelah yang chapter sebelumnya update beberapa hari yang lalu akhirnya update lagi 👏👏👏

Karena akhirnya mulai masa liburan kuliah ku (prok prok prok)

Okeh jadi sedikit (mungkin malah banyak) fun fact tentang topik chapter ini

Nah ide chapter ini tuh bersumber dari pengalaman author yang memang udah kehilangan temen 3 tahun yang lalu

(Di itung dari tanggal author nulis ini dah lewat 2 bulan sih tapi yang jelas dah lewat 3 tahun)

Itu pas aku pertama up chapter ini, sekarang udah di atur waktunya dan nambah kejadian (masih asli pengalaman) satu temen ku juga udah nga ada Oktober tahun kemaren jadi sekalian aja ku jadiin satu

Dan juga karena di awal tahun 2022 author lagi kepincut sport figure skating dan nemu salah satu atlet yang perform lagu "See You Again" dan author langsung keinget soal makna lagunya

(Btw soal atletnya, author langsung jadi fan nya juga wkwkwk. DAH, BALIK KE TOPIK)

Sampe sebelum chapter ini rilis author dengerin lagu itu terus kalo ada waktu sampe sebelum nulis ini (dimana author buat pertama kali netes air mata karena inget temen author yang udah nga ada sejak kejadian itu)

Mungkin ini malah jadi topik yang sensitif tapi ya lewat chapter ini author juga pengin nyampai in pesan yang terkandung dalam lagu nya

Dimana harusnya juga nga jauh-jauh dari kondisi covid sekarang ini sih (mungkin?)

Meski gitu moga-moga para reader juga paham yang author pengin sampaiin yah

Wokeh mungkin udah cukup buat sedih-sedih nya yah...

Mungkin butuh beberapa bulan lagi biar update lagi tapi topiknya balik ke ceria mode lagi

Ya tergantung sih Ama mood author juga

Jaa bye-bye 👋👋👋👋👋👋

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro