||Awal Pertemuan Pertama||
(dari sini anggap lagi ngomong bahasa jepang kaya chapter sebelumnya dan karena zahra yg ngomong jepang jd paham lah ya, ok ok ok ;) )
"semuanya, mohon stand by 7 menit lagi."
"mohon semua seiyu untuk menyiapkan diri termasuk gelangnya!"
"manajer, gelang punyaku hilang entah dimana, mungkin terjatuh saat aku menabrak orang saat kesini."
"ya ampun, aku lebih baik mencari penggantinya, dan beritahu aku kalau ada yang mengembalikannya kepada mu."
"baik, terimakasih manajer."
( jadi buat bedain ngomong bahasa indonesia sama jepang, aku udah edit yg ada garis bawah itu bahasa jepang, termasuk chapter sebelumnya, ok ok ok )
• 3rd Pov, 28 Maret •
Disisi lain, mereka berlima langsung mencari seseorang yang mengurusi acaranya dan menjelaskan semua yang terjadi kepadanya.
"permisi, apa kah anda yang mengurus acara event ini?"
"oh iya, ada yang bisa aku bantu?"
"jadi, kami tadi menabrak orang yang kami pikir salah satu pembawa acara event ini dan dia menjatuhkan gelang ini. Kami belum sempat memberikannya tapi dia sudah lari duluan."
"oh, kalian menemukannya, terima kasih banyak, aku adalah manajer orang yang kalian maksud tadi, silahkan kalian ikut aku, aku akan perkenalan kalian."
"Zahra, bisa ngobrol bentar?" tanya Sallie.
"boleh boleh, permisi sebentar yah, kami tidak akan lama."
"baik."
(berbisik)
"ada apa?"
"Lu yakin, mungkin aja dia orang yang bener-bener lu kagumin dan kau mungkin bakal gitu tau lah."
"tenang aja, aku bakal hati-hati."
(normal talk)
"maaf menunggu, baiklah kami akan ikut."
"ikuti aku, kalian butuh aku selama didalam."
• Zahra POV •
Kami pun masuk bersama manajer orang yang aku tabrak kedalam, memang banyak sekali orang yang sibuk untuk acara ini. Ya jelas kelihatan dengan banyak barang barang yang akan di tunjukan.
Setelah melewati kerumunan staf yang sibuk, kami akhirnya sampai ke salah satu ruang ganti orang yang kami maksud. Manajernya masuk duluan untuk melihat apa dia masih didalam dan mengajak kami untuk masuk dan aku melihat orangnya di depan mataku langsung.
"Shugo, aku membawa seseorang yang ingin memberikanmu sesuatu"
Ya, itu yang manajernya katakan, dan aku pun yang memegang gelangnya diminta untuk mendekatinya. Jelas aku sedikit gugup dan malu, tapi ini hal yang sulit didapat dua kali bahkan sekali pun untuk seorang penggemar.
Aku berjalan mendekatinya dan tepat dia berbalik, aku sempat terdiam. Ya aku mendengar sayup sayup teman temanku untuk jangan gugup dan dia melihat ku dan gelang yang aku pengang dengan senyum senang dan lega.
"kau menemukannya, terimakasih banyak, aku tidak tau harus melakukan apa jika benar benar hilang."
"a-ah iya, kami menemukannya saat kita tertabrak tadi."
Aku memberikannya dan menjawabnya sangat malu sekali sebenarnya, tapi senyumannya langsung mencairkan suasana di sekitar, ya aku pun mulai agak lega sedikit telah membantunya menemukan gelang nya.
"manajer, apa boleh mereka menonton acara ini dari belakang? Aku ingin mereka melihatnya sebagai tanda terimakasih."
"aku tidak masalah, tapi mereka lah yang memutuskan untuk itu."
"kami memang ingin menghadiri acara ini dari awal, tapi ini berbeda dari yang kami rencanakan."
"kalau begitu, ikuti aku, aku akan tunjukan kursi khusus kalian berlima."
"terima kasih banyak."
Manajer tersebut mengantar kami ke tempat khusus untuk kami tonton acaranya. Ya tidak banyak penggemar tau posisi tempat itu namun, ini hal yang akan kami alami kedepannya jadi apa salahnya.
• 3rd POV •
"nee bukan kah ini keren?! Kita secara VIP menonton di tempat yang strategis!!" Lulu yang langsung bersemangat padahal dia belum tau banyak tentang dunia Jepang yang penuh dengan artis real dan fiktif.
"iya iya, aku setuju, ini pengalaman yang berharga buat kedepannya." lanjut Milla yang ikutan seperti Lulu.
"rasanya seperti cinderella saja kalo dipikir-pikir." Sallie yang mulai ikutan juga.
"oioioi, kalian diam dulu, acara akan mulai." Rika langsung tau suasana sekitar.
Dan benar saja dengan Rika, acara mulai dengan sangat meriah, dan banyak penggemar pria dan wanita datang ke acara.
Banyak sekali hal-hal yang di umumkan untuk tahun ini, dan tahun berikutnya. Pastinya Zahra lah yang paling bersemangat untuk itu. Dan kadang tidak mendengarkan teman-temannya untuk fokus.
Sudah dua jam dan acara berakhir lancar, mereka pun berterimakasih kepada manajer itu dan kembali ke asrama lomba untuk persiapan lombanya. Sebelum itu di dekat gerbang Akihabara ada orang yang memanggilnya.
(maaf, author nga tau akihabara itu gimana jadi kalo nga ada gerbang di rl ya maaf yah, disini author hanya sekedar imajinasi saja)
"tunggu, aku ingin mengatakan sesuatu."
"eh."
"Zahra ini chance mu~~"
"diam kalian, jangan buat aku salah tingkah."
"um, ada apa?"
"akhirnya sempat juga, aku ingin bilang terima kasih untuk tadi, kalau tidak ada kalian mungkin sudah ada masalah besar."
"ah, bukan apa-apa, mungkin saja tadi kebetulan dan memang kewajiban kan untuk saling menolong."
(berbisik mode on)
Lulu: "uwah, kayanya ada yg akhirnya bicara ama pangerannya."
Sallie: "emang, romantis nya aku iri dah."
Milla: "jangan keras-keras, nanti mereka dengar."
Rika: "untuk orang itu nga bakal paham tapi Zahra nanti yang bakal denger."
"ehehe, iya iya deh."
(berbisik mode off)
"kalian bisik-bisik apa tadi?" zahra tanya penuh dengan wajah curiganya.
"nga ada apa-apa nga ada apa-apa." sontak jawab teman-teman yang dari tadi melihat saja.
"ok deh, kalo emang ada awas kalian."
"i-iya."
"Zahra kadang serem juga kalo marah" batin mereka berempat.
"ah maaf soal itu."
"tidak apa-apa, dan ada hal yang ingin sekali aku minta dari mu."
"um, apa itu?"
"bisa kah kita jadi teman?"
Zahra langsung mengolah kata-kata itu dan dalam batinnya ingin sekali berteriak namun ada lumayan banyak orang di sekitar jadi langsung saja tanpa terlalu lama berpikir...
"ah, boleh, aku senang. Namaku Sakura Zahra."
(ya info yah buat yg baru tau, di Jepang nama belakang yg disebutin dulu baru nama depannya, biasanya gitu karena ini percakapan versi jepang jd ku ikutin gayanya, ok ok ok)
"aku Nakamura Shugo, salam kenal. Dan mungkin kau sudah tu kalau aku ini adalah seiyuu dan artis."
"iya tau sekali, dan sebenarnya aku penggemar beratmu dari the IDOLM@STER SideM."
"oh my god, aku beneran akhirnya bisa jadi temen dia!! Aku malu aslinya woi!!!" batinnya terus ingin teriak.
"permisi, kami bagaimana?"
"oh maaf maaf kalian kesini biar mudah."
"kalo mereka nga bilang mungkin aku udah kaya kepiting rebus." batinnya lagi.
"aku akan perkenalan teman-temanku, dia Rilla Rika, Sati Lulu, Emil Milla, dan Muli Sallie."
"senang bertemu kalian, aku harus pergi, aku harap kita bisa bertemu lagi suatu hari, oh apa kau punya Line aku ingin sekali berbincang lebih sering."
"oh iya ada, tapi aku jarang memakainya."
"itu tidak masalah, aku juga karena sibuk jadi jarang juga."
Setelah berbagi Line, Shugo pamit pergi dan meninggalkan mereka berlima di gerbang. Dan langsung saja empat teman yang dari tadi melihat menggoda Zahra terus menerus selama perjalanan kembali ke asrama.
Setelah kejadian itu, mereka langsung menulis konsep lagu mereka untuk lomba nantinya atau tepatnya tiga hari lagi. Masih ada waktu untuk terus mencari inspirasi dan meluangkan waktu untuk bersenang-senang.
Saat malam tiba di asrama, atau bisa dibilang malam sebelum hari lombanya mereka memutuskan untuk mengingat apa saja yang mereka lalui selama ini dari tiba di jepang.
(dialog mode on)
Lulu: "hey, aku penasaran sama tujuan kalian ikut lomba ini?"
Sallie: "tumben nanya, kenapa?"
Lulu: "cuma penasaran aja, kalo aku awalnya pengin jadi penulis lagu yang bisa dinyanyikan oleh berbagai artis terkenal dan ternama di dunia."
Rika: "bagus juga tuh, kalo aku hanya ingin bisa membagi kemampuan dan ngetes semua yang aku tau soal lagu."
Zahra: "simpel dan padat, iya yah kamu kan bakal lanjut kuliah kalau ini semua selesai."
Rika: "tapi semuanya nanti tergantung sama akhir lomba nanti."
Sallie: "oh kalo aku sih, mau bisa terkenal lewat dunia mengarang lagu oleh artis bintang dunia."
Milla: "tapi hati-hati, kalau gagal jangan sampai ditimpa perasaan."
Sallie: "nga akan terjadi, kalau iya ya aku kuat aja deh."
Zahra: "kalau kamu Milla?"
Milla: "aku, aku bakal mengarang lagu seperti para pengarang lagu legendaris dan menjadi pianis terkenal."
Lulu: "uuu, keren keren, semua kan pusatnya di piano, hebat dah."
Rika: "dan Zahra? Apa tujuannya?"
Zahra: "kalau aku, um bukannya udah aku pernah ceritain awalnya."
Sallie: "plis bilangin dong."
Lulu: "iya masih inget tapi penasaran banget dong."
Milla: "udah ceritain aja."
Rika: "daripada kelamaan nanti kepala kamu yang pusing."
Zahra: "iya deh, awalnya aku nga mau ikut tapi karena diajuin sama sekolah dan teman-teman dekatku ya ini lah, dan sebenernya aku pengin bisa jadi temannya dan sekarang udah terwujud jadi temannya."
Lulu: "dan apa kamu punya tujuan lain sekarang?"
Zahra: "ada, yaitu ketika berhasil menjadi mengarang lagu terkenal aku bakal debut dijepang sebagai penyanyi juga seperti Shugo."
Sallie: "WOW! itu lebih dari yang kita duga!"
Rika: "Sallie, ini malam jangan berisik."
Milla: "semangat yah kalo gitu."
Lulu: "kita semua harus semangat, capai tujuan kita disini dan kedepannya."
"yey! High five!"
※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※
Well, itu dia, panjang dah kali ini
Gara-gara waktu itu di grup wa i7 bahas halu mulu jadi aku ketularan halunya
Untung nga sampe yang gitu gitu disini,
Kalo sampe awas aja dah mereka
Dan biasanya di book ini jumlahnya paling 1k kata kebawah, tapi buat ini sampe 1,5k + kata...
Banyak amat dah~~
Well itu dulu aja deh...
Aku sumpah malu sendiri ngetik bagian percakapan jepangnya halu ku disitu
(diriku sebagai tokoh utamanya >< )
Like dan komen ditunggu....
Bye bye
👋
👋
👋
👋
👋
👋
👋
👋
👋
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro