Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Epilog

Abshari Ayu Pratista

Aku, Asfi, Kristie, Datan, Eka dan Tama sore ini berada di areal pemakaman Adam. "Maaf, Adam kami baru bisa ziarah ke makammu hari ini. Setelah dua bulan kamu meninggal, tapi kami baru bisa datang sekarang. Walaupun begitu, banyak kenangan yang pernah kita lalui bersama. Semoga kamu bahagia di sana. Tidak lagi merasakan kesusahan hidup di dunia yang fana ini." Doaku dalam hati.

»»»

Asfi, sangat syok dengan meninggalnya Adam. Satu bulan selama aku KKN. Asfi, hanya berdiam diri di kamar kostnya. Karena dia, partner penelitiannya Adam. Eka, yang awalnya juga partner penelitian Adam, Asfi dan Sarla memilih untuk mundur. Mungkin, merasa sedih atas kehilangan Adam.

Aku sendiri bingung untuk pergi ziarah saat hari pemakaman Adam. Karena aku sampai saat ini tidak bisa mengendarai motor atau mobil. Sedang tempat KKN-ku berada di atas bukit, di Kebumen. Kendaraan yang ada hanyalah motor. Teman-teman sekelasku juga pada sibuk dengan urusan KKN. Hanya Tama dan Sandi yang datang ke pemakaman Adam.

Seusai aku dan Datan ujian skripsi, Datan mengusulkan untuk ziarah ke makam Adam. Ya, sore inilah kami merealisasikannya. Aku bingung, rasanya ada yang hampa semenjak Adam meninggal.

Semenjak ajakan taaruf Adam yang disampaikan oleh Tama. Aku dan dia tidak sama lagi. Aku merasa ada yang ganjil dengan itu semua. Perlahan aku mulai menjauh dari Adam. Asfi, Asti, Sarla dan Lulu teman kostku yang tahu tentang kejadian itu. Bahkan sikap Adam biasa-biasa saja, seolah tidak ada apa-apa. Tapi aku gak bisa melupakan begitu saja. Semuanya terjadi tiba-tiba, membuatku jadi bingung untuk bersikap seperti apa.

"Ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan ke kalian." Ujar Tama.

"Apa, Tama?" Tanya Datan.

"Tentang Adam. Sebenarnya Adam bukan anak kandung. Dia dibesarkan oleh nenek yang mengadopsinya. Adam anak dari kembang desa yang diperkosa. Ibunya meninggal setelah melahirkan Adam. Lalu diadopsi oleh nenek yang dianggap Adam neneknya." Jelas Tama panjang lebar.

"Kamu tahu ini semua dari mana?" Tanya Asfi.

"Aku di ceritain sama kakeknya, suami neneknya yang sering kasih uang saku ke Adam "

Hm, aku makin bingung. Jadi Adam selama hidupnya tidak tahu apapun tentang asal-usulnya. Miris. Pantas selama ini keluarganya seperti tidak menganggapnya.

"Ayu, kamu sakit?" Tanya pria disampingku. Aku menggeleng.

"Masih keingetan Adam?" Aku mengangguk. Pria itu mengelus puncak kepalaku lembut. "Jangan sedih, temanmu sudah bahagia di sana. Sekarang, sebelum kita kembali ke Purwokerto. Kamu nikmati kebersamaan sama teman-temanmu. Ok. Jangan bersedih lagi." Ujarnya sambil menggenggam tanganku erat, aku pun mengangguk.

Asfi, membawakanku es krim. Dia duduk di samping kiriku. "Kamu, gak ikut mereka?" Tanyaku.

"Gak ah. Di sini aja sama kamu. Aku masih gak percaya Adam sudah meninggal."

"Aku juga gak percaya. Asfi, semangat penelitiannya. Sebelum aku benar-benar hengkang dari PWT, aku akan membantu penelitianmu." Ucapku, Asfi melirik pria disampingku seolah bertanya 'tak masalah?'.

"It's okay, no problem. Ayu memilih untuk membantumu. Aku sudah memberinya izin. Semoga penelitianmu sudah selesai saat Ayu ujian pendadaran. Jadi, dia sudah fokus bersamaku. Haha..." ujar pria disampingku sambil tertawa.

"Sudah malam, ayo kita balik ke PWT." Ujar Datan.

"Biar saya saja yang mengendarai mobilnya. Kamu pasti lelah, sudah mengendarai mobil perjalanan Purwokerto-Ciamis." Ujar suamiku.

Ya, usai KKN aku menikah dengan Eka Birawa Abimanyu, cinta pertamaku. Setahun yang lalu, selepas aku PKL. Eka melamarku, dan kami bertunangan. Keluargaku menginginkan agar pernikahan dilangsungkan setelah aku lulus kuliah. Tapi, Eka meyakinkan keluargaku agar pernikahan dipercepat. Toh, skripsiku tinggal satu bab lagi dan mama Yaya, ibunda Eka tak sabaran, sudah mengurus persiapan pernikahan kami.

Sepanjang perjalanan Ciamis-Purwokerto, bayang-bayang pertemuan Adam pertama kali saat PKM di kampus, saat dia menyapaku untuk bertanya berkas-berkas beasiswa. Tangis bahagia saat kejutan ultah, mukanya yang babak belur saat di pukul Tama, dan episode-episode saat kami bersama berkelebat begitu saja.

"Ayu, sudah sampai di hotel." Aku merasakan pipiku yang dijawil sama suamiku. Aku pun mengerjabkan mataku.

"Aku tidur sama Asfi ya malam ini, please." Ucapku memohon. Suamiku mengangguk.

"Iya, kalian butuh quality time berdua." Ujar suamiku, aku sangat berterimakasih dengannya yang sudah susah payah ambil cuti untuk menemaniku selama ujian skripsi dan menemani ke makam Adam. Serta mengizinkanku untuk membantu Asfi yang dilanda galau karena ditinggal partner penelitiannya.

Datan, Tama, Eka mengantar Kristie ke kostnya. Aku, Asfi dan suamiku menginap di hotel, karena gerbang kost Asfi yang dikunci saat malam hari. Pukul dua dini hari kami sampai kamar. Setelah bersih-bersih aku dan Asfi semalaman sampai subuh tidak bisa tidur. Banyak hal yang kami perbincangkan berhubungan dengan Adam. Juga kedepannya tentang penelitian Asfi dan Sarla. Aku hanya bisa membantu sebisaku. Suamiku hanya memberikanku izin berada di Purwokerto sampai hari wisudaku. Setelah wisuda, aku akan benar-benar hengkang dari kota ini.

Kota yang menyimpan banyak kenangan, baik bahagia maupun kesedihan. Kota yang merekam peralihanku dari ABG labil menjadi dewasa. Tiba-tiba pertanyaan spontan Sarla terngiang. "Seandainya kamu dulu menerima taaruf Adam. Apa dia masih hidup?"

"Aku tidak tahu, kelahiran, jodoh, mati seseorang sudah Allah atur. Jangan berandai-andai." Ya, aku gak ingin berandai-andai. Menurutku, pilihanku untuk menolak ajakan taaruf Adam tidak salah. Selain aku tak memiliki perasaan apapun padanya. Tak lama penolakan itu, aku dilamar Eka Birawa Abimanyu, yang sekarang sudah sah menjadi suamiku.

Kalaupun aku menerima taaruf Adam. Lalu kami mempersiapkan pernikahan atau sampai kami menikah, aku rasa Adam akan tetap meninggal. Karena memang dasarnya sudah habis kontraknya Adam di dunia ini.

Ya, saat ini kesempatannya Adam untuk beristirahat. Beristirahat dari lelahnya kehidupan dunia. Adempauze, sebuah kata random yang aku temui di KBBI dan aku pelesetkan untuk nama Adam.

❤❤❤

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro