Bab 34 - Penuh gairah
Ingat ya guys, sebagian part tidak ditampilkan di sini karena ada unsur 18+
Jadi aku posting yang udah selesainya aja.
kalo mau baca gimana? monggo ke karyakarsa.
-------------------------------------------------------------------------------------
Kembali ke lokasi syuting, Thomas langsung merasa aneh karena tidak melihat Ethan dan Eve disepanjang dia berjalan menelusuri lokasi ini. Memastikan kembali mobil Ethan ada di parkiran salah satu villa, Thomas tolak pinggang dengan ekspresi bingung. Dia menatap jauh ke arah depan, dimana set lokasi syuting sedang dibuat, namun tidak ada satu orangpun yang mengaku melihat Eve di sana. Selain itu pula, Vlor sebagai manager Eve juga tadi pamit pergi keluar, entah ke mana, sehingga Thomas kebingungan harus bertanya kepada siapa keberadaan Eve saat ini.
Mengeluarkan ponsel dari saku celananya, Thomas mencoba menghubungi Ethan, yang kemungkinan besar sedang bersama Eve saat ini. Namun hingga detik ini Thomas tidak bisa menebak di mana keberadaan mereka berdua.
"Jangan-jangan di salah satu villa nih?" gumam Thomas, mulai melangkah, mencari keberadaan kedua orang itu di antara villa-villa yang sudah di booking selama masa syuting berlangsung.
Terus melangkah, menelusuri dari satu villa ke villa lain, akhirnya Thomas menemukan tanda-tanda keberadaan Ethan berada. Terlihat baru saja keluar dari salah satu villa, ekspresi Ethan terlihat bingung sewaktu Thomas mengarahkan jari telunjuk ke arahnya.
"Kenapa lo?"
"Si bangsat gue cari dari tadi, lo malah baru keluar dari sini. Abis ngapain lo? Sama Eve?"
"Bangun tidur gue, kenapa deh lo? Lo cariin Eve apa cariin gue?"
"Cari kalian berdua bangsat!"
"Yaudah, sekarang lo kan udah ketemu gue. Terus?"
"Terus ... terus!! Gue mau ngomong banyak hal sama lo. Emang brengsek ya kalian berdua. Enggak lo, enggak Gil, sukanya buat gue susah aja."
"Dia ngomong apa aja?" tanya Ethan penasaran. Sebenarnya kalau ditanya secara jujur, Ethan juga khawatir dengan kondisi Gil setelah dia lukai. Tapi sayangnya gengsi itu terlalu besar untuk dia tunjukkan bentuk kekhawatirannya kepada semua orang.
"Baik. Gue tahu lo enggak sengaja. Cuma yang bikin gue penasaran, apa alasan lo ngelakuin semua itu? Emang dia ngomong apa aja sama lo? Apa kali ini masih berhubungan dengan perempuan?"
"Gue cuma kasih dia peringatan."
"Peringatan?"
"Iya. Gue enggak mau dia ikut campur urusan gue lagi."
Meneliti keseriusan di wajah Ethan, Thomas tidak bisa berkata-kata lagi. Dia merangkul bahu Ethan, menepuknya berulang kali demi menenangkan emosi yang sedang dirasakan oleh sahabatnya itu.
"Lo bisa cerita ke gue kalau ada masalah. Termasuk masalah orang yang udah ngejebak lo sebelumnya. Kalau memang pelakunya orang ABSI kita bisa cari tahu sama-sama. Biar gue ...."
Berhenti berbicara. Thomas melihat ada Eve keluar dari villa yang sama dengan ekspresi kaget sewaktu pandangan mereka saling bertemu.
"Bangsat!! Ethan!!!" teriak Thomas sambil memukul lengan Ethan cukup kencang. Tanpa perlu mendengar penjelasan dari Ethan, Thomas sudah bisa menebak apa yang kedua orang ini lakukan di dalam villa kosong.
"Apa sih?"
"Lo emang kebangetan!" ucap Thomas penuh penekanan.
Dengan sengaja mendorong tubuh Ethan, Thomas mendekati Eve, kemudian mencermati perempuan itu secara detail. Langsung bisa menebak kelakuan Ethan dan Eve dalam villa ini, Thomas hanya bisa mengembuskan napas pasrah.
Tidak pernah berubah, begitulah kurang lebih pikirannya.
Namun sewaktu mengingat kata-kata Gil di rumah sakit tadi, senyum di bibirnya mengembang begitu saja. Ada rencana dibalik senyum itu yang begitu besar Thomas harapkan keberhasilannya.
"Kamu siap-siap Eve. Malam ini kita ada syuting satu adegan, sebelum besok kita lanjutkan lagi syuting lanjutannya."
"Ah ... iya, pak Tho."
Membiarkan Eve pergi, Thomas dan Ethan sama-sama menatap jauh ke pergerakan langkah kaki Eve, sebelum akhirnya Ethan bergumam atas rencana yang dipikirkan oleh Thomas dalam otaknya.
"Dulu gue boleh diam. Sekarang kalau lo berani sentuh dia, lo bakalan gue hancurin!"
"Hahaha, tahu aja lo. Tenang aja. Dia enggak akan berakhir seperti Megan."
--------------------------------------------------
Dikit kan? emang. karena setengahnya ada di karyakarsa ya guys...
Aku gak mau kena nyinyir krn cerita religiku belum kelar. mengcape bgt sama orang-orang
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro