Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

AAB - Sada

"Tit! Belum bangunnya kau?!" Teriak seseorang dari luar kamarnya diiringi dengan gedoran pintu yang semakin kencang.

Wanita yang dipanggil itu menggeliat sebentar sebelum memiringkan badan seraya menarik tepian bantal kepala agar menutupi kuping sebelah kanannya.

"Bah! Inong, ndang dope dungo boru mu(1)!" Teriak suara yang tadi menggedor pintu hingga kini terdengar langkah kaki seseorang yang berderap dengan kencang hingga kemudian suara gedoran pintu berubah menjadi lebih sadis hingga wanita yang sedang tertidur itu terperanjat.

"Tatiana! Mamak bilangnya berapa kali sama kau, jangan kunci pintumu ini! Mamak jebolkan pintu kau ini nanti ya!"

Wanita yang dipanggil Tatiana itu mau tidak mau turun dari ranjang dan membuka pintu kamar. Pemandangan pertamanya adalah mamanya yang bertubuh berisi dengan daster tanpa lengan lalu abangnya yang sudah memakai pakaian kerjanya.

"Mak, ampun deh masih pagi."

"Pagi pala kau! Sudah jam tujuh ini!" mamanya mengangkat spatula untuk menunjukkan jam yang berada di ruang keluarga.

"Oh, jam tujuh." Gumam Tatiana, sesaat kemudian dia langsung menutup pintu kamar tepat di depan wajah mamanya.

"Anak bolis ho(2)! Hidung mamak kena pintu sialan kau ini!"

"Maaf, Mak. Aku buru-buru! Kalau aku anak bolis, Mamak biangnya bolis!" Teriak Tatiana sembari mengganti bajunya. Iya, ganti baju. Bagi dia percuma mandi pagi bila malamnya sudah mandi. Toh tidur di ruangan ber-AC dan tidak ada kegiatan sebelum tidur.  Kecuali jika dia olahraga dulu dengan seseorang, baru dia akan mandi.

Dia hanya perlu 10 menit untuk keluar dari kamarnya dan mencomot roti yang sedang abangnya pegang.

"Tit! Roti abang itu!" Protes pria yang lebih tua lima tahun di atasnya.

"Jangan pelit, jomlo karatan biasanya kalau pelit. Bang, nama gue Tatiana kalau manggil Ta bisa lho."

"Lidah abang gak bisanya manggil nama sok bule kau itu. Macam mana pula itu mamak kasih nama kau, sok ke barat-baratan."

"Jangan sok Batak lo. Baru belajar Bahasa Batak buat deketin pariban doang padahal. Gak pegel apa itu lidah?"

"Asli, ini pegel banget cuma Tulang maunya yang bisa Bahasa Batak." Keluh abangnya.

"Makan dah itu pariban." Tawa Tatiana mengudara dan langsung dibekap oleh abangnya hingga mereka menumpahkan gelas susu yang berada di meja.

"Anak bolis! Kau beresin itu meja! Jangan sampai mamak lihat masih berantakan atau kau dan kau tidak dapat makan!" Teriak mamaknya yang tiba di depan meja makan dan melihat tumpahan susu.

"Mak, aku sudah telat!" Protes Tatiana tapi mamanya memilih melengos dan kembali ke dapur.

"Lo sih, Bang!"

"Jangan bawel, beresin biar bisa berangkat, cepet."

###

Dia telat, tentu saja. Bagaimana caranya dia bisa sampai di kantornya dalam waktu 15 menit saja? Dia terlambat hampir satu jam dan baru saja selesai mendengar ceramah panjang bosnya mengenai bagaimana harus bekerja dengan tepat waktu.

"Kuping sehat, Tati?" Sapa seseorang yang duduk tidak jauh dari mejanya.

Tatiana menoleh dan melihat seseorang dengan seragam yang sama dengannya. Pekerjaannya sebagai sekretaris direksi di salah satu bank swasta membuat dia harus mengenakan pakaian yang sudah ditentukan setiap hari.

"Pengeng, Ci, diceramahin Bapak."

Wanita berparas oriental itu tertawa, "Lo juga sih, rapat pagi direksi malah telat. Kali ini apa yang bikin lo berangkat telat padahal gak pernah mandi pagi?" Kebiasaannya tidak pernah mandi pagi sudah menjadi rahasia umum dan dia tidak malu akan hal itu.

"Berantem sama Abang sampe numpahin susu terus mamak nyuruh beresin." Jawabnya dengan lesu.

Tawa wanita itu terdengar hingga matanya nyaris menjadi satu garis, "Pagi lo ada-ada aja deh. Nih, makan lupis dulu." Wanita itu menggeser kursi ya hingga dia tiba di meja Tatiana lalu meletakkan lupis kesukaannya.

"Cici, lo kok baik banget sih. Yakin mau pindah? Gue ntar temennya di sini siapa? Mbak Kikan juga udah pergi."

"Jangan lebay, makan lupis terus kerja."

Tatiana memajukan bibirnya sebelum dua membuka mulut dan bersiap memasukkan suapan lupis favoritnya.

"Tatiana! Makan lagi kamu, mana dokumen yang saya minta!" Teriak bosnya dari pintu ruangan yang berada tepat di hadapannya.

Let me take you to my roots 🤣🤣

(1) Ma, belum bangun anak perempuan mu
(2) anak setan kau!


Resep: Romcom dewasa. (Mulai setelah lebaran dan atau senyamannya aku 😂)

Anjuran baca: Saat sendiri, sekali sehari dan kocok sebelum baca.

Peringatan: Tidak ada sex scene tapi tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah 18 tahun.

Rules

1. Apdet ketika saya mau jadi please jangan komen next, lanjut, kurang panjang atau sejenisnya karena itu justru bikin gak mau apdet 😅, saya menghargai kalian yang suka dengan tulisan saya tapi please jangan. Ngumpulin mood nulis susah soalnya.

2. Saya usahakan update tiap hari saat bisa, tapi bagi yang baca please kesediaannya untuk komen dan pencet bintang supaya saya semakin semangat.

3. Saya gak bisa nulis panjang2, jadi perchapter hanya 700-1000 kata. Harap maklum.

4. Selamat menikmati kisah mereka :)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro