Perkenalan Member:
PolarisF
"Yo, di sini Fin. Anak yang punya masalah dalam memanajemen waktu dan tidak punya pengalaman romansa sama sekali tapi masih ngotot bikin cerita romance. Meski sekarang semua book yang kupublish cuman sekedar project grup, kedepannya aku berencana bikin buku yang di luar Fragments, reader-insert tentunya.

Isi ceritaku biasanya ditulis menggunakan bahasa yang ringan dan konflik sederhana tapi untuk ke depannya mungkin agak berbeda. Aku fokus berusaha membuat karakter di bukuku terlihat lebih menarik dengan memberikannya personality yang unik dan memahami psikologisnya. Aku juga menekuni bidang mengambar, kalau kalian tertarik bisa cek igku."

.
.
.

↼↽↼↽⇁⇀⇁⇀
Data OC

Name: Fukuda Fin
Age: 18
Class: 3-B
Club: Fragments (sastra)
Gender: Perempuan
Birthday: 16 Januari
Zodiac: Capricorn
Like: manga, sesuatu yang praktis, uang
Dislike: diremehkan, orang yang keras kepala, tugas sekolah, dibuat menunggu, dan hal merepotkan
Height: 176 cm
Weight: 58

About them:
Menjadi murid di Kakehana Gakuen, nama Fin tidak akan asing. Berandal bebal yang kerjanya setiap hari membuat masalah sana-sini, sampai-sampai ruang bimbingan konseling sudah seperti rumah sendiri. Siapa sangka di tahun ketiganya dia akan bertobat? Kabar simpang siur, bertanya-tanya "kenapa fin menjadi sangat tenang?" spekulasi demi spekulasi tapi tidak ada yang berani bertanya. Sayang sekali kebiasaan membolos dan malas mencoba masih ada.
M

eski dengan deretan catatan hitam, beberapa yang observan harus mengakui Fin sosok berbakat. Basket, voli dan cabang olahraga lainnya ia kuasai hingga sempat memenangkan mendali. Rumor juga mengatakan dia pernah bergabung dengan klub gambar dan musik. Fakta ini membuat jengkel kalau kita mempertimbangkan sifat jeleknya.

Berbicara tentang sifat, Fin diibaratkan seperti angin topan. Tetapi di luar sikap menyebalkannya, dia punya hati yang hangat. Ia mudah berbaur dengan anak kecil dan sering kelihatan bermain catur dengan lansia. Di tahun ketiga, Fin menjadi lebih tenang dan tidak lagi terlibat banyak perkelahian, ia juga lebih bisa diandalkan.

Fin yang menjabat sebagai wakil klub sastra saat kelas 2 adalah plot twist untuk banyak orang, terutama karena dia tidak pernah kepustakaan untuk alasan lain selain tidur.