After Lavender
Setelah Leva memutuskan untuk membakar kebun lavender miliknya, dia merasa hatinya pun lega. Semua yang mengganggu pikirannya sudah dilupakan olehnya. Namun sayangnya ... sesuatu kembali terpikirkan oleh dirinya.
Dia hampir lupa bahwa hari ini adalah hari mensive yang ketujuh bulan atas persahabatannya dengan Manda. Dia ingin merayakannya namun sayangnya Manda telah tiada.
Seketika itu pula, dia sangat bersedih. Luka masa lalu yang berkaitan dengan Manda tersebut datang kembali.
***
Saat itu, Manda dan Leva merayakan mensive persahabatan mereka yang keenam. Pada waktu itu, Manda ingin mengajak Leva untuk ketemuan di mall.
"Eh, Lev. Ke mall yuk! Kita ketemuan di situ. Kalau misalnya kau menerima ajakanku, aku senang banget lho. Ditunggu di atap mall yang terdapat mushola itu yes?" ajak Manda itu kemudian.
"Ngapain kau mengajakku ke mall?" tanya Leva heran.
Manda pun menjawab dengan sedikit menggantung. "Sudahlah. Datang saja, nanti aku kasih tahu," ujar sahabat Leva itu.
Dengan menghela nafas beratnya, akhirnya Leva mengiyakan ajakan tersebut.
---
Di mall, Leva berhasil menaiki lift menuju ke atap. Dia sudah sampai di atap, tetapi sayangnya dia tidak menemukan Manda di sana. Gadis penyuka lavender pun merasa risau akan ketidakhadiran sahabatnya itu.
Namun kerisauan itu berakhir sirna karena Manda berhasil menemui Leva di atap. "Hai, Leva. Sudah lama menungguiku?"
"Oh ... ti-tidak kok. Santai saja, Man."
"Jadi, kau tahu 'kan kalau hari ini bertepatan dengan mensive kita yang keenam?" tanya Manda.
"Ya, lalu?"
"Aku membawakan beberapa hal berbau lavender lho!" Kemudian Manda mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Ternyata ....
Manda memberikan beberapa barang itu kepada Leva seraya berseru, "Tadaaa! Inilah kue, bunga, dan diary berbau lavender untukmu!!!"
"Wah, kau benar-benar tahu kesukaanku. Terimakasih banyak!!!"
"Sama-sama, my bestie!"
Seketika itu, mereka pun saling berpelukan.
***
"Man ... andai saja aku masih bisa menyukai bunga itu, meskipun kau telah jauh dariku, pasti aku tidak bersedih seperti ini ...."
***
By Caca
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro