Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

When Will My Life Begin?

Hari yang sama, pagi yang sama.

Rutinitas yang sama.

Begitu terus, semenjak yang ia bisa ingat.

Bangun pagi di jam 6, membereskan rumah. Mengelap depu, menyapu, mengepel, merapikan barang. Hingga jam berdenteng menunjukkan pukul 7. Dilanjutkan dengan aktivitas lain yang rasanya makin monoton kian berjalannya waktu.

Begitu saja keseharian Rinnian tiap harinya.

Kerap kali ia menengok ke luar menara, lewat satu-satunya jendela yang ada di sana. Membayangkan seperti apa rasanya menginjakkan kaki ke dunia luar. Menyentuh rerumputan, bermain air, berlarian di luasnya padang rumput.

Kakinya lelah menyentuh lantai kayu selama belasan tahun. Begitu tergoda untuk merasakan sensasi baru.

Sebuah perasaan asing bernamakan kebebasan.

Namun sayang, ibunya selalu melarangnya tiap kali ia mengutarakan keinginannya itu.

Dan ia selalu menganggap semuanya benar, bahwa ibunya hanya ingin yang terbaik untuknya. Dunia luar itu kejam, mengerikan, penuh dengan hal yang tak terduga dan membahayakan nyawa.

Sekali salah langkah dan kau bisa langsung dikirim untuk bertemu Sang Maha Pencipta.

Tinggal disini adalah pilihan terbaik yang ia punya. Aman, tenang, tanpa siapa pun yang mengganggu.

Tanpa orang jahat yang menginginkan rambut ajaibnya.

Ya, satu rahasianya yang hanya ia dan ibunya ketahui. Tentang bagaimana rambutnya bisa menyala ketika dinyanyikan satu lagu khusus. Dan bukan hanya itu, rambutnya memiliki efek penyembuhan.

Aneh? Benar. Tidak masuk akal? Sangat.

Namun ia juga tak bisa menjelaskannya.

Ibunya selalu bilang, bahwa banyak orang di luar sana yang menginginkan rambutnya untuk alasan ... yang kurang baik.

Alasannya itu juga yang membuat si gadis sepenuhya percaya kepada ibunya.

Ibunya selalu berkata, dunia luar itu buruk. Banyak orang jahat yang menginginkan rambut ajaibnya. Hal itu membuatnya takut akan ide pergi keluar. Namun, Rinnian muda yang sudah beranjak dewasa mulai memiliki pemikiran, sebuah ide nakal untuk pergi ke luar.

Oh Tuhan, tolong maafkan sang gadis lugu dengan fantasi manisnya.

Pasalnya, ia pun tak memiliki keberanian untuk meminta kepada ibunya. Tadi ia sempat meminta sih, namun hal itu malah berujung ke pertengkarannya dengan sang ibu. Mereka sudah berbaikan kok, dan sebagai gantinya Rinnian meminta dibelikan buku dan benang rajut baru.

Dan meski tempat dijualnya kedua barang itu sangat jauh, yaiut tiga hari perjalanan. Lebih baik daripada si gadis merengek meminta keluar dari menara, kan?

Maka dari itu, ibunya kini sedang pergi menuju tempat tersebut.

Rinnian yang merasa lega ... karena sudah berbaikan dengan sang ibu, namun juga kecewa, pun kini hanya bisa bersandar pada kusen jendela, menatap ke langit, besok adalah hari dimana ratusan cahaya kuning yang terang itu naik ke angkasa. Awalnya ia pikir mereka adalah bintang yang menghias angkasa. Namun bukan, bintang selalu diam di tempat, sedangkan kilau kuning itu selalu terlihat dari balik bukit, perlahan merayap ke langit, hingga kemudian menghilang.

Ia harus tahu cahaya apa mereka, itu sebabnya ia sangat ingin pergi ke luar, di ulang tahunnya yang ke-20.

Gadis muda itu tiba-tiba tersadar dari lamunannya, ketika telinganya menangkap suara aneh dari bawah, ia menunduk, bersembunyi di balik dinding.

Perlahan, ia kembali mengintip, netra birunya terbuka lebar ketika menemukan seorang pria. Ia ulangi, SEORANG PRIA, tengah memanjat menaranya.

Panik, Rinnian segera berlari dan mengambil pancinya kemudian pergi lagi untuk bersembunyi, menunggu waktu untuk menyerang.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro