Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

'Silly' Encounter

Sementara itu, di luar menara terdapat seorang pria yang nampak sedang bersusah payah memanjat, berbekal dengan kekuatan fisiknya, ia secara ajaib mampu naik ke atas, surai pirangnya menari tertiup angin. Ia terduduk di kusen jendela sambil mengatur napas, sebelum akhirnya masuk perlahan, menatap interior dari menara tersebut.

Dirinya terlihat terkesima, hingga ....

PRANGGGG!!

Sebuah besi keras menghantam kepalanya, membuat si wira terjatuh pingsan seketika.

Dibelakangnya, berdiri Rinnian yang terengah-engah, raut panik dan ketakutan terlukis di wajah mungilnya. Selepas memukul pria malang itu dirinya kemudian pergi bersembunyi, lagi, kali ini ke ujung ruangan dimana cahaya matahari tak dapat menjangkaunya. Setelah dirasa cukup aman, ia kemudian mendekati pria itu lagi.

Disentuhnya pipi pria itu dengan panci miliknya. Matanya menyipit. Memandangi tiap aspek yang dimilikinya.

Jadi seperti ini rupa seorang pria?

Rambut pria itu ... mirip dengan miliknya, surai pirang yang berkilau di bawah pantulan matahari, bagai rambutnya ketika ia lempar ke jendela menara. Tangan besar dan kekar yang ... sangat kontras dengan miliknya yang mungil.

Matanya kemudian berpindah ke tas kecil yang pria itu bawa. Terdapat kilau yang menarik perhatian sang puan. Dengan ragu, diambilnya benda tersebut. Ia tahu apa itu ....

Sebuah mahkota, seperti yang ada dalam buku cerita.

Tangannya dengan gemetar mengenakan mahkota itu di kepalanya. Dan kala ia melihat pantulan dirinya sendiri di sana ... begitu indah, sangat pas ketika dipakai olehnya.

Oh betapa inginnya ia terus menatap pantulan dirinya dengan benda itu.

Jika saja pria asing itu tidak mengerang, membuat dirinya dengan cepat berbalik, takut takut jika pria itu sudah bangun dan akan menyerang baik. Namun beruntung, ia masih belum sadar.

Rinnian menelan ludah kasar, dengan cepat ia menyembunyikan mahkota beserta tasnya kemudian mengambil kursi makan dan menyeret pemuda itu. Mendudukannya di sana, rambut pirangnya yang kuat dan lebat itu ia gunakan untuk mengikat pria itu supaya tak kabur nanti. Mau bagaimana lagi? Di menara tidak ada tali.

Ibunya saja naik turun menggunakan rambutnya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro