Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 1: Awal

Pagi yang tenang seperti hari-hari biasa.

2 anak kembar sedang diantar kesekolah oleh salah satu dari kakak mereka.

Skip time, SMP Pulau Rintis...

"Oke, Gentar. Aku duluan ya?"

"Baik, Sopan. Sampai ketemu di kantin nanti!"

Dua anak kembar paling muda di keluarga Elemental Fusion.

Gentar, yang memiliki aura seperti ia akan mulai pertengkaran dengan siapa saja.

Ya, itu yang dilihat orang luar.

Suaranya saja lembut, walau teriak pun suaranya masih tetap lembut. Wajahnya saja terlihat cantik daripada menakutkan.

Maklum, suaranya bawaan dari salah satu kakak sepupunya (Gempa), dan wajahnya bawaan dari ibunya yang secara kebetulan memiliki wajah yang sangat cantik.

Sopan, saudara kembar Gentar lebih muda 5 menit, dilihat sebagai orang yang memiliki aura yang bertolak belakang dengan kakak kembarannya. Terlihat dapat didekati, dan sangat tenang.

Tapi suaranya sedikit besar dibandingkan kakak kembarnya walau nadanya halus.

Banyak yang tidak percaya kalau mereka memang kembar karena kepribadian mereka yang bertolak belakang tersebut. Kalau wajah mereka tidak mirip, mereka mungkin dikira tidak ada hubungan darah sama sekali.

Maklum, gaya mereka beda jauh.

Skip time, waktu istirahat, kantin sekolah...

Kedua anak kembar pun bisa terlihat sedang makan bekal mereka yang dibuatkan oleh kakak tertua kedua mereka di salah satu bangku kantin kosong.

Di saat yang sama, 4 orang remaja sebaya mereka mendatangi meja mereka.

Mereka terlihat seperti masalah, dan itu dikatakan bukan tanpa alasan.

Frankie Johnson, anak pindahan dari Amerika ke Malaysia yang lumayan populer karena ketampanannya dan karena keluarganya orang yang kaya.

Gentar dan Sopan sangat tidak menyukai orang ini. Frankie selalu mendatangi mereka dan mengganggu mereka pada saat istirahat. Mereka menjadi bahan ejekan dari Frankie.

Gentar karena suaranya yang tidak cocok dengan auranya, dan Sopan karena sikapnya yang ramah.

Gentar diberi nama ejekan Girl Voice, sementara Sopan diberi nama ejekan Goodie.

Frankie: Hey! Girl Voice! Goodie!

Teman-teman Frankie mulai tertawa saat ia memanggil Gentar dan Sopan dengan nama ejekan tersebut.

Gentar dan Sopan mengabaikan Frankie dan kawan-kawannya, walau mereka memang merasa sangat tidak nyaman dan ingin pindah tempat.

Frankie: Hey! Aku memanggil kalian berdua! Kalian dengar tidak!?

Bully 1: Mungkin mereka tuli, bos

Frankie: Jangan pikir kalian bisa mengabaikanku hanya karena kalian lebih populer dariku!

Masih tidak ada jawaban dari si kembar. Frankie menjadi lebih kesal karena diabaikan.

Frankie: Cih! Kalian ini memang menyusahkan! Pantas saja orang tua kalian meninggalkan kalian!

Sendok logam yang sedari tadi di genggam oleh Gentar menjadi putus dan terbelah menjadi 2.

Entah bagaimana orang asing ini dapat informasinya darimana sampai informasi pribadi seseorang sampai ia dapat. Tapi tanpa berkata panjang, Gentar dan Sopan berubah dari tidak suka, sampai membenci orang ini.

Gentar dan Sopan ingin sekali menggunakan kuasa mereka untuk menyerang Frankie agar dia diam. Tapi karena mereka bisa mengawal diri mereka sendiri dan tidak mau melibatkan diri mereka sendiri dalam masalah, Gentar dan Sopan hanya bisa diam dan berharap Frankie bisa cepat atau lambat pergi dari tempat duduk mereka.

Tapi sepertinya Frankie tidak akan selesai dengan urusan paksaannya dengan si kembar, karena dia masih mengejek mereka tentang orang tua mereka.

Beruntungnya, ada kepala sekolah yang lewat, dan langsung mengerti situasi yang tidak enak yang sedang dialami oleh Gentar dan Sopan, dan kepala sekolah menghentikan Frankie dan kawan-kawannya dengan meminta mereka untuk datang ke kantornya.

Gentar dan Sopan akhirnya bisa bernafas lega setelah apa yang barusan terjadi.

Mereka punya perasaan kalau kemungkinan kedua kakak-kakak mereka yang paling tua suatu hari nanti akan dipanggil oleh kepala sekolah karena insiden ini.

Tapi wajar sih, kan wali-wali dari kedua pihak harus tahu, dan pengurus sekolah juga harus tahu apa yang anak-anak lakukan saat dirumah dan apa sang orang tua ajarkan kepada anak-anak mereka.

Yang pasti, mereka harus tetap bersiap secara mental, dipanggil atau tidak.

Skip time, rumah keluarga Elemental Fusion...

Gentar, Sopan: Assalamualaikum!

Glacier: Wa'alaikumsalam. Gentar, Sopan, kakak dapat telepon dari kepala sekolah kalian

Nah, lah, tuh, baru dibahas.

Glacier: Katanya ada murid yang mengganggu kalian, dan kata kepala sekolah hari Senin besok kita akan kesana atas permintaan orang tua murid yang mengganggu kalian itu. Apa benar kalian diganggu?

Gentar, Sopan: Umm... Iya kak, kami diganggu...

Glacier: *Menjadi khawatir* Sejak kapan?

Gentar: Sejak 3 bulan yang lalu...

Sopan: Yang mengganggu kami adalah anak pindahan dari Amerika yang baru pindah waktu pertengahan semester. Kami tidak mengatakan apapun karena kami tidak mau terlibat masalah...

Glacier yang mendengarkan menjadi kasihan. Dia memeluk kedua adiknya, menandakan kalau ia mengerti.

Glacier: Tidak apa-apa, kakak mengerti. Nanti kalau terjadi apa-apa pada saat pertemuan, kakak akan urus

Anak kembar termuda di keluarga tersebut tersenyum dengan jawaban kakak mereka.

Kalau ada yang bisa membantu mereka, itu pasti kakak-kakak mereka.

Skip time, malam...

Setelah makan malam, semuanya di dalam rumah melakukan aktivitas mereka sendiri-sendiri.

Kakak tertua di keluarga, Frostfire, sedang menonton TV dengan adik ketiganya, Sori.

Kakak kedua, Glacier, sedang mencuci piring dan gelas di dapur, dengan Gentar membantunya.

Kakak ketiga, Supra, sibuk bermain dengan ponselnya.

Sopan berada di kamarnya untuk membaca tentang pantun seperti biasa.

Glacier: Terima kasih Gentar, karena sudah membantu kakak. Sekarang kau boleh pergi ke kamarmu dan beristirahat

Gentar: Sama-sama, kak

Dengan begitu, Gentar pergi ke lantai atas dan masuk ke dalam kamarnya.

Setelah masuk ke dalam kamarnya, Gentar memastikan kalau pintu dan jendelanya terkunci rapat, dan juga menutup tirai jendelanya.

Di dalam sebuah kotak dibawah meja belajar Gentar, ada beberapa barang yang dia tidak mau orang sentuh, seperti hadiah gelang yang dihias dengan batu-batu citrine pemberian bundanya sebelum beliau dan ayah mereka meninggal, buku diary, dan barang-barang lainnya.

Tapi ada barang yang Gentar sangat berhati-hati agar tidak ada siapapun yang tahu.

Plastik berisi obat-obatan yang mungkin tidak diketahui banyak orang kecuali dirinya.

Gentar mengambil 3 biji dari kantong obat-obatannya, dan mengambil botol minumannya sebelum melahap obat-obatan tersebut dan meminum air setelahnya.

Tidak memakan waktu lama sampai efek obat-obatan itu mulai bekerja.

Gentar bisa merasakan sakit dari dadanya, kepalanya mulai pusing, dan penglihatannya mulai kabur. Gentar pun jatuh ke lantai dan berbaring di sana sampai rasa sakitnya hilang.

Setengah jam kemudian (iya, setengah jam-)...

Akhirnya rasa sakitnya hilang. Walau masih sedikit pusing, Gentar akhirnya bisa berdiri.

Gentar melepas jaket kainnya. Perban yang membalut lengan atas kanan sampai melewati siku. Dia membuka perban yang menutupi tangannya, terlihat seperti bagian tubuhnya tersebut ditutupi warna biru gelap.

Dia terlihat seperti dia kecewa saat melihat warna biru tua itu di lengannya tersebut.

Gentar: Tidak ada perubahan…

Gentar membalut kembali lengannya dengan perban yang baru, dan mengenakan jaketnya kembali sebelum memasukkan perban yang lama ke dalam kantong plastik untuk membuangnya besok.

Gentar: Tidak ada yang boleh tahu. Aku tidak mau semuanya menjadi khawatir, dan aku tidak ingin menjadi beban. Suatu hari nanti aku akan sembuh, aku yakin…



Waktu yang begitu berharga,
kasih sayang yang sangat istimewa.
Rasa sakit akan berjalan lewat.

Benar kan...?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro