
Game [Akashi Seijuro]
Ini req yang bikin gw senyam senyum sendiri. Ya mo gimana lagi, husbu sendiri :'3 bang juroh~~
Arina_Aoz0ra
Semoga suka~
·
·
·
Game
[Akashi Seijuro x reader]
·
·
·
Pagi hari di SMA Rakuzan. Semua terlihat biasa saja, tidak ada yang aneh, indah dan damai. Namun, semua itu berubah ketika seorang pemuda berlarian di koridor sembari berteriak gaje. Entah apa yang merasukinya, hingga kau tega--kok nyambung sini
"KIAMAT SEMAKIN DEKAT!"
"KIAMAT SEMAKIN DEKAT! GW BELOM SIAP TOBAT, MASIH ADA LINK-LINK YANG BELOM GW KEPOIN!" Sekiranya begitulah isi teriakannya hingga mengundang banyak tanda tanya.
"Tuh senpai kenapa ya?"
"Gatau tuh. GGS, Ganteng-Ganteng Sengklek."
Teriakan itu berhasil mengundang banyak siswi yang lagi ngegosip di kelas, begitu pun siswa yang lagi bagi-bagi link--WOE!
Gadis surai (h/c) itu menatap datar senpai-nya yang kebetulan lewat tepat di depannya. Bingung sih, tapi ya udah dimaklumin kalo senpai-nya itu rada-rada aneh bin sengklek.
"Hayama-senpai!" Panggilnya.
Panggilan dari sang kouhai langsung membuat si pemuda, Hayama Koutaro spontan berbalik arah.
"Eh, (l/n)! Kebetulan sekali! Akashi!" Hayama ngejelasin sambil panik bikin si kouhai ikutan panik juga.
"Ada apa dengan Akashi-kun?"
"Tuh lho, Akashi! Akashi!"
"Ya ya?"
"Akashi--"
"Bangkrut?"
"Bukan! Akashi--"
"Didenda gegara prank jadi gelandangan?"
"Bukan hih!"
"Ya makanya cepet jelasin!"
"Yah gitu! Entar liat sendiri aja deh!"
Hayama udah panik ga karuan. Ia pun meninggalkan sang kouhai yang lagi mangap-mangap bego kek ikan kekurangan oksigen(?)
"Apasih senpai?!"
Skip~
(Name) berjalan di koridor sambil memijit pelipisnya. Pusing dah mikirin senpai yang begonya udah ga ketulungan. Apalagi dia menjabat sebagai manager di tim basket Rakuzan. (Name) kudu kuad.
Baru aja ketemu si senpai yang paling hiperaktif, sekarang ketemu senpai gorilla yang lagi gemeteran entah kenapa.
"Senpai?"
"AMPUN! AMPUN!"
Karena (Name) udah lelah dengan tingkah senpai-senpainya, ia pun berniat meninggalkannya yang lagi jongkok sambil megangin kepala.
Baru aja ninggalin tuh senpai gorilla, kini dia disuguhi pemandangan punggung-punggung siswi yang sedang ngerubung seseorang.
Ada apaan ya? Batin (Name) bertanya-tanya.
"Misi-misi, aer panas, aer panas," (Name) berjalan memasuki kerumunan itu. Berterimakasihlah karena (Name) diberkahi tubuh pendek dan mudah buat nyelip-nyelip dimanapun bahkan gorong-gorong sekali pun//ga
Terlihat surai crimson yang bergerak tertiup angin--menambah level kegantengan sang empunya. Mata heterochrome-nya menatap para siswi dengan ramah serta bibirnya yang tak lelah untuk tersenyum sepanjang waktu.
Iris (e/c) mengecil, bibir berwarna peach miliknya sedikit terbuka, bahkan keringat dingin sudah membasahi wajahnya. Ia tak salah lihat kok. Orang itu ialah Akashi Seijuro, seseorang yang menjabat sebagai ketua OSIS; kapten tim basket Rakuzan yang berposisi sebagai point guard; serta orang yang terkenal akan sifat absolute dan kecuekannya.
"Ya jangan begitu lah, nanti kalo aku kangen gimana," ujar seseorang yang dikerumuni sambil menunjukkan wajah memelas.
"Akashi-kun?" Panggil (Name) untuk memastikan.
"Ah, (Name). Ada yang bisa kubantu?" Tanya Akashi ramah. Kelewat ramah, tambah senyuman lagi. Daku ga kuad mas
(Name) merinding. Dia dalam mode bokushi loh. Kalo mode oreshi sih, (Name) ga bakal sesyok ini.
"Kau terlihat begitu cantik hari ini," celetuk Akashi.
Bagai tersambar petir di siang bolong, (Name) mendadak membatu. Batinnya berkecamuk, mau seneng tapi kok ini lagi ngepasi serem.
Ini beneran Akashi-kun?!
Akashi memiringkan kepalanya, pose yang bikin gemez. Wajahnya tampak kebingungan, "Ada apa? Apa ada sesuatu yang aneh di wajahku?"
Mak! (Name) ga kuad!
(Name) berlari menjauh dari kerumunan--menyelamatkan jantungnya yang sudah berada di ujung tanduk.
Second person PoV
Kau duduk termenung di bangkumu sembari berpikir bagaimana bisa Akashi OOC seperti itu. Aneh, ini benar-benar aneh. Kok jadi ngeri sendiri, batinmu merinding. Dirimu bersyukur karena guru Matematikamu sedang rapat ke dinas jadi kau bisa memikirkan teori berubahnya seorang Akashi Seijuro.
Kau berpangku tangan dan menatap kosong ke arah papan tulis hingga tak menyadari seseorang yang tengah memperhatikanmu dari samping tempat dudukmu.
"Hei, (Name)~"
Lamunanmu buyar seketika. Kau alihkan pandanganmu ke samping dan mendapati orang yang tengah kau pikirkan saat ini--Akashi Seijuro.
Ia tersenyum tipis, "Sudah kupanggil beberapa kali loh, tapi kau terus mengabaikanku, (Name)-chan hidoi~"
Bulu kudukmu langsung berdiri. Apa-apaan ini?! Barusan dia memanggilku dengan tambahan chan?!
"Jangan cemberut terus dong, cantikmu entar hilang," ujar Akashi sambil menoel pipimu.
Kau terkejut hingga hampir terjatuh dari bangku. Namun, Akashi dengan sigap menangkap tubuhmu yang hendak terjatuh.
"Eits! Ojou-sama, tolong berhati-hatilah sedikit," ujar Akashi tersenyum tamvan.
Sekelas histeris. Para siswi pingsan di tempat, ada yang mimisan, dan ada yang menggila seketika; sedangkan para siswa? Hm, mereka hanya menatap Akashi iri.
Kamu segera menetralkan detak jantungmu. Kau perlahan berdiri dan melepaskan tangan Akashi darimu dengan paksa.
"Apa yang sedang kau lakukan di sini, Akashi-kun?" Tanyamu sembari merapikan seragammu.
Akashi menaikkan sebelah alisnya, "Aku hanya menyampaikan pengumuman saja dan kau sedari tadi tidak mendengarkan penjelasanku," jawabnya.
"Oh benarkah? Kalau begitu, maaf," ujarmu menunduk ketakutan.
Akashi menyeringai kecil. Ia berjalan ke pintu kelas, hendak kembali ke kelasnya sendiri, "Tunggu saja hukumanmu nanti, (Na-me)-chan~" ujarnya lalu pergi meninggalkan kelasmu.
Mampus
Pulang sekolah
Kamu berjalan menuju gym. Jantungmu berdetak kencang. Bukan, bukan karena cinta, melainkan karena dirimu ketakutan akan ucapan dari Akashi ketika jamkos tadi.
Kamu membuka pintu gym. Suara decitan sepatu terdengar hingga ke telingamu. Ah, kau terlambat. Semua sudah memulai latihan mereka dan saat ini kau berdoa agar nyawamu terampuni.
Pemuda surai crimson itu berjalan mendekatimu sambil mendribble bola basketnya, "Kau terlambat lima belas menit, (Name)."
Kamu menunduk ketakutan. Kamu meremas ujung rokmu kemudian perlahan-lahan mengangkat wajahmu. Kau terkejut. Tidak ada tatapan intimidasi, tidak ada sorot mata tajam, tidak ada cengiran menakutkan, yang kamu lihat hanyalah tatapan lembut darinya serta senyuman lega darinya. Matamu tiba-tiba berkaca-kaca.
"A-ah ya, a-aku ada jadwal piket tadi, maaf," ujarmu gugup.
Terdengar suara helaan napas dari pemuda itu, "Cepatlah. Semua sudah menunggumu."
Skip
Latihan berjalan normal--awalnya doang. Karena ada fans-fans Akashi yang terus mengganggu latihan kalian, para pemain termasuk dirimu jadi tidak bisa fokus. Jika normalnya Akashi akan menatap tajam ke arah mereka hingga membuat mereka ketakutan, kali ini Akashi melakukan sebaliknya. Ia malah menghampiri fans-fansnya, terkadang ia gombal ini itu hingga membuat fansnya semakin liar.
Contoh nih.
"Ne, ne, Akashi-kun! Kenapa kau suka sekali dengan basket?"--fans.
Akashi menaruh telunjuknya di dagu, layaknya orang tengah berpikir keras, "Hmm kenapa ya. Coba kalian jawab, apa persamaan basket dengan kalian?"
Para fans pun kebingungan, "Ga tau, Akashi-kun."
Akashi tersenyum, "Kalian tuh sama-sama penting bagiku dan ga bisa kutinggalkan."
"KYAAA LAMAR AKU MAS!"
"MAS JADI IMAMKU DONG!"
"HIDUNG GW BERDARAH WOE!"
Kau hanya bisa speechless.
Apakah ini hari kebalikan? Batinmu ketika terbersit tokoh kartun kuning yang sering ditonton adikmu.
Latihan pun selesai, kau segera membereskan barang-barangmu, "Aku duluan ya. Terima kasih untuk hari ini, jaa!" Kau segera meninggalkan gym untuk kembali ke rumah.
Dirimu menatap jalanan yang mulai sepi. Langit senja sudah mulai pudar, digantikan dengan warna biru kehitaman. Yang kau dengar hanyalah suara desiran angin yang mengenai dahan-dahan pohon serta daun-daunnya.
Tap tap tap
Pendengaranmu menangkap suara langkah kaki dari arah belakangmu. Kau dengan waspada menengok ke belakang sambil komat kamit membaca mantra--doa maksudnya.
Seorang pemuda crimson tengah tersenyum lebar ke arahmu. Entah kenapa kau masih belum terbiasa dengan tingkahnya hari ini. Daripada diambil pusing--memikirkan penyebabnya, lebih baik nikmati saja kan. Toh, ga ada yang bakal kena hukuman, sifat keabsolutannya mendadak hilang.
"Mau apa kau?" Tanyamu sedikit malas. Lebih tepatnya karena kau sudah lelah dengan hal-hal aneh yang terjadi di hari ini.
"Hanya mengantarmu saja, tidak boleh kah?" Tanyanya balik.
Kamu memutar matamu, jengah, "Mana mobilmu?"
"Oh, kau ingin naik mobil? Sebentar ya, biar aku telponkan--"
Ketika Akashi hendak mengeluarkan benda pintarnya, kamu langsung mencegahnya dengan memegang tangan Akashi.
"B-bukan itu maksudku! Kenapa kau tidak naik mobilmu saja dan biarkan aku pulang sendiri," jelasmu.
Akashi menatapmu bingung, dahinya berkerut, "Kau seorang gadis, mana bisa aku meninggalkanmu sendirian di saat hari sudah hampir gelap?"
Aduh, nge-fly ga ya
"Tidak apa, lagian rumahku tidak terlalu jauh," elakmu.
"Tidak, biarkan aku ikut."
Mungkin hanya firasat saja. Mungkin saja, dengan ini sifat asli Akashi Seijuro akan kembali.
"Tidak mau, Akashi-kun! Biarkan aku pulang sendiri!" Kau mulai meninggikan suaramu.
Akashi terdiam, dirimu tersenyum penuh arti.
Ayo, kembalilah!
Beberapa detik kemudian Akashi mengeluarkan pose imutnya sambil memohon. Untuk kali ini, kamu jadi benar-benar ingin membanting kepala Akashi ke dinding dengan sekeras-kerasnya.
Kau menghela napas panjang, "Baiklah, terserah kau saja."
Akashi berubah sumringah dan reflek memelukmu. Kau yang tidak siap untuk dipeluk langsung berasa ingin pingsan di tempat.
Tak lama kemudian
Kau senyum-senyum sendiri di kamar. Mengingat kejadian tadi membuatmu senang. Kamu guling-guling kesana-kemari hingga kejedot tembok. Tak puas, dirimu loncat-loncat di atas kasur dan berakhir nyungsep di kolong. Kurangi makan micinnya, tolong
Di sisi lain, seorang Akashi Seijuro tengah dilanda aura gelap. Lampu kamar dimatikan, kamar berantakan. Direbahkanlah tubuhnya di atas kasur king size miliknya dengan posisi tengkurap. Ia menenggelamkan wajahnya pada bantal dengan gambar gunting-gunting merah.
Malu banget asw!
Hmm, emangnya kenapa sih???
·
·
Bonus 1
Dua hari sebelumnya
Para kiseki no sedai berkumpul untuk acara reuni bersama, kecuali Momoi yang tengah sibuk hingga tak bisa datang. Mereka duduk lesehan dengan membentuk lingkaran. Oh, mereka sedang berada di mansion keluarga Akashi.
Kebosanan pun melanda mereka. Tiba-tiba, otak Aomine yang tak pernah terpakai terbersit sebuah ide untuk menghilangkan rasa kebosanannya. Tumben.
"Gimana kalo kita main game aja."
"Game apaan-ssu?"
"Gini. Selama 2 hari kita harus tukeran sifat gimana, tukeran kebiasaan gitu?" Jelas si Daki.
"Malesin, Mine-chin~"
"Hmm menarik," sang Baginda pun angkat bicara. Mau tak mau para buda-- teman harus menuruti keinginan sang Baginda.
"Gw bagiin kertas lalu isi kebiasanmu. Entar kita acak, sapa yang mendapatkannya, mau ga mau harus lakuin."
"Oke!" --all, kecuali Akashi & Kuroko.
Kertas pun dikocok layaknya ibu-ibu yang mau nentuin tempat arisan selanjutnya. Semua pun mengambil satu kertas.
Dan hasilnya...
Akashi
Dia speechless. Dapet kertasnya Kise yang jelas-jelas sifat mereka bertolak belakang.
Kuroko
Nah ini paling apes, dapet punyanya Daki. Bayangin, Kuroko nak alim terpaksa beli majalah b*kep.
Aomine
Dapet kertasnya Midorima. Mau ga mau dia harus nonton siaran horoskop mulai besok.
Midorima
Dapet kertasnya Akashi yang isinya cuma satu kata, "Absolute."
Midorima mikir keras
Kise
Dia nangis kejer gegara dapet kertasnya Kuroko.
"Huweee, masa gw kudu muka triplek mulu-ssu!" Berisik lu dasar tai ngambang
Murasakibara
Nah ini, keberuntungan yang hqq. Dia dapet kertasnya sendiri.
Balik ke waktu sekarang. Ya, si (Name) lagi fangirlingan, sedangkan Akashi lagi meratapi harga dirinya.
Bonus 2
HANJER NIH MAJALAH MAI-CHAN KOK ADA DI TASNYA KUROKO?!-- Kagami
Shin-chan?! Loh kemana perginya aho-asa dan lu ngapain bawa-bawa gunting kuku bambank?!--Takao
Gunting kertas gw ilang, adanya gunting kuku--Midorima
DAI-CHAN HENTAI! KENAPA KAU BAWA-BAWA SEMPAK GAMBAR MICKEY MOUSEMU?!--Momoi
Lucky item gw hari ini--Aomine
Kise-kun kok datar banget ya hari ini--fans 1
Kesurupan dedemit kali--fans 2
Tumben si toa masjid ga berisik--Kasamatsu
Fin
·
·
·
(A/N)
Sampah seperti Oikawa--plak!
Balik lagi di sini bersama Author lucknut. Udah selesai UTS nih, baru masuk seminggu udah disuguhi tugas banyak. Daku ga kuad hikd
Next, kemungkinan Natsu Dragneel.
Byebye~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro