Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Ruang Imaji

Aku kembali pada ruang imaji. Tempat di mana delusi dan realitas bertemu. Kala dua harap yang saling regang bertaut, bersama cita dan putus asa yang bersatu.

Bilik ini adalah titik bisu kala aku tak mampu lagi hadirkan senyum. Seakan akhir begitu dekat. Semua pinta dan doa yang terperanjat dalam aksara buta sirna. Seketika. Aku hilang. Kembali, di ruang imaji.

Dahulu, aku pernah berdoa pada pemilik semesta, tuk hadirkan bahagia yang kekal pada tiap langkah. Dahulu, aku selalu tertawa, kala suka maupun duka yang hadir. Dahulu, semua terasa begitu berbeda, semu, dan penuh dengan roman putih-biru-abu cerah yang tak terlupa.

Katanya bahagia itu kekal. Nyatanya sementara.

Katanya cinta itu indah. Nyatanya begitu menyakitkan.

Katanya tersenyum adalah ibadah. Nyatanya tidak selalu begitu.

Katanya rindu itu cukup aku saja. Nyatanya aku berharap kau rindukan.

Amigdala mengetuk hebat naluri yang telah lama kututup dalam buku usang. Bertaut akan hilangnya rasa sesal yang selalu hadir kala kudengar jutaan nasihat yang entah sejak kapan orang lebih mengerti diriku daripada aku sendiri. Aku lelah, dan ingin menyerah.

Aku membisu di hadapan sang pemilik imaji. Berkontemplasi bersama jutaan tanya yang tak pernah jadi nyata. Aku terlalu takut, tuk ungkap segala cuap yang harusnya kuucap. Semua hanya sekadar pening yang mengetuk pintu imaji.

Aku keluar dari ruang imaji, dengan segudang sesal yang terus kulakukan hingga kini. Entah sampai kapan, kuberani bermonolong dengan sang pemilik imaji

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro