Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

02. Meet and Plan

Keith ── menoleh ke arah belakang. Ia memakai topi untuk menyembunyikan identitas, matanya melirik ke penjuru arah. Banyak orang duduk di bangku belakang, jadi Keith tidak tahu yang sama di antara mereka Erland yang mana. Tiba-tiba notifikasi nya berbunyi lagi, Keith pun menoleh ke layar ponselnya.


Setelah Keith tahu di mana Erland berada, ia pun segera menghampiri laki-laki tersebut sedikit menundukkan kepalanya agar orang-orang di sekitar tidak menyadari keberadaan nya. Keith berjalan cukup pelan, sesekali ia mendengar orang-orang yang ada di sana tengah membicarakan dirinya dan Erland.

"Kau lama, aku tidak suka menunggu." Kata Erland cukup pelan tapi masih bisa di dengar oleh Keith.

Keith yang baru saja duduk itu hanya menghela nafas pelan, "Kau menyuruhku datang jam sembilan. Tapi kau malah memajukan jam nya menjadi jam delapan, kau waras, kan."

"Kau tidak pernah berubah ya, Keith. Selalu saja marah-marah," ujar Erland tertawa kecil di balik masker hitamnya.

Setelah pertemuan singkat tersebut. Erland dan Keith pun segera membahas scandal yang tiba-tiba menimpa mereka berdua, mereka membahas hal tersebut sambil makan di lantai dua yang hanya ada mereka di sana.

Keith menatap Erland dari atas kepala hingga kaki, laki-laki itu tidak banyak berubah, menurutnya. "Kau diet? Perasaan berat badan mu dulu tidak seramping ini."

"Aku dari dulu memang segini, Keith."

"Bohong." Sarkas Keith menggembungkan pipinya gemas.

Erland yang melihat tingkah Keith itu hanya bisa tersenyum tipis, "Bagaimana caranya aku melindungi senyum dan pipi gembul di depanku ini."

"Jadi, ayo bahas scandal nya lebih lanjut. Siapa yang menyebarkan nya?"

Lamunan Erland pun buyar seketika setelah Keith mulai membahas scandal tersebut. Matanya menatap lurus ke mana Keith, ia menggeleng pelan tanda tidak tahu. Sedangkan Keith hanya bisa menghela nafas berat, keduanya lantas diam tanpa berbicara apapun, keheningan melanda.

"Kita benar-benar kacau sekarang, manager ku berkata bahwa ada seseorang yang sengaja mengedit video tersebut seakan-akan itu adalah aku dan kau. Orang itu ingin merusak reputasi ku sebagai model dan actor, makanya dia melakukannya." Jelas Erland setelah cukup lama diam dalam keheningan.

Erland melirik Keith sebentar, "Dan yang paling parah dia membawa namamu sebagai bagian dari scandal tersebut."

"Aku berpikir bahwa scandal tersebut di buat oleh orang yang kau kenal, yang mengenaliku sejauh ini hanya manager mu, bukan?" Ucap Keith terus memperhatikan.

"Entahlah."

Actor tersebut hanya bisa pasrah, Keith yang menyadari bahwa Erland sedang tidak baik-baik saja pun segera beranjak untuk memeluk sahabatnya tersebut. Erland memeluk erat Keith seraya meluapkan kesedihan nya, begitupun dengan Keith yang juga meluapkan apa yang ia rasakan.

"Tak apa, ini bukan sepenuhnya salahmu, Erland." Kata Keith mengelus punggung kekar sahabatnya itu.

Erland menangis sesegukan, "Karirku hancur, semuanya hancur dalam semalam."

"Maksudnya?"

Laki-laki itu tidak menjawab namun tangannya menunjuk kearah ponselnya. Dengan sigap Keith mengambil ponsel sahabatnya itu dan membuka pesan yang muncul dari seseorang. Saat pesan tersebut di lihat, perasaan sedih muncul dan Keith segera menenangkan Erland yang terus menangis di dekapan nya tersebut.


Keith yang membaca pesan dari manager Erland tidak dapat membalas apapun, segera ia menutup kembali ponsel milik Erland dan menaruh nya kembali ke atas meja tanpa mengetahui jika ada pesan baru yang di kirim oleh Manager Erland.

•──────────•°•❀•°•─────────•

Setelah cukup lama menangis, Erland dan Keith akhirnya bekerja sama untuk mengungkapkan kebenaran. Keduanya memiliki rencana, Keith yang berpengalaman menjadi Bartender mulai menghubungi teman-teman nya yang juga seorang bartender.

Lalu Erland yang masih  memiliki sedikit akses pun segera menghubungi beberapa orang di industri hiburan dan mencari tahu apakah dari mereka ada yang tahu soal orang yang menyebarkan scandal tersebut.

"Hubungi aku jika kau menemukan sesuatu," ucap Keith pada panggilan telepon.

Erland yang berada di sebrang telepon pun berdeham, "Baiklah, jika ada sesuatu kau bisa menghubungi diriku duluan."

Keduanya pun kembali ke pekerjaan masing-masing. Keith sendiri sedang bertemu dengan beberapa teman bartender nya dan sepertinya mereka belum menemukan sesuatu yang cukup, lalu Erland tengah mengotak-atik komputernya sekaligus berbicara dengan rekan sesama actor via telepon.

"Aku tidak tahu siapa yang menyebarkan nya, tapi aku punya beberapa nama yang mungkin cukup kontroversi di kalangan actor seperti mu." Ucap seorang laki-laki yang tengah menyantap makanannya.

Erland yang masih sibuk mengetik sesuatu pun berhenti menekan tombol keyboard komputernya, pandangannya teralihkan pada temannya yang ada di layar komputer sebelah kanan. Orang itu masih sibuk makan, "Maksudnya? Kau tahu?"

"Bukan berarti aku tahu. Cuma setelah melihat-lihat aku curiga dengan beberapa orang, salah satunya Kevin."

"Kevin? kevin siapa?"

"Itu loh anak dari pengacara yang sekarang main film bareng mantan pacar mu."

Erland berdecak pelan. Dia mendengus setelah tahu siapa yang di maksud temannya itu, seseorang yang telah merebut mantan kekasih beberapa tahun lalu. Tapi, Erland bingung kenapa Kevin juga ikutan di curigai padahal dia saja tidak terpikirkan nama itu, sedangkan temannya malah berpikir seperti itu.

"Kenapa kau mencurigai kevin?" Erland bertanya seraya mendorong kursi nya sedikit menjauh dari meja.

Temannya menghela nafas, "Entahlah. Aku berpikir seperti itu karena dia dulu punya masalah denganmu, makanya aku lumayan mencurigai nya."

"Oh. I see, thanks."

Kemudian suasana kembali hening. Erland mengirimkan pesan kepada Keith setelah membaca pesan baru dari manager sebelumnya, namun sepertinya Keith tidak memegang ponselnya. Terakhir dilihat pukul sembilan, dan sekarang sudah pukul dua belas siang. Artinya laki-laki itu tengah sibuk dengan urusannya, Erland pun mematikan ponselnya, mengakhiri sambungan video call dengan temannya lalu beristirahat sebentar sebelum menyiapkan barang-barang yang akan ia bawa bersama Keith ke Inggris.

"Akhirnya aku bisa beristirahat sebentar," ucap Erland setelah merebahkan diri ke kasur.

Keith sendiri sedang memakan makanan khas korea di sebuah restoran bersama dua teman bartender nya, ia meminta bantuan dua temannya itu untuk mencari tahu informasi yang dibutuhkan oleh nya dan Erland.

"Terimakasih sudah membantu. Maaf merepotkan kalian berdua, Luca, Valle."

"No problem Keith, kita berdua mendukung mu."

To be continued...

Timbal balik jangan lupa yaitu vote dan komentar.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro