Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

01. Scandalous

"Apa? Scandal apa yang terjadi ha?!"

Seorang laki-laki bersurai hitam menatap wanita di depannya dengan tatapan terkejut sekaligus marah. Dia berdiri dari tempat duduknya mengepalkan kedua tangannya menahan emosi, wanita yang merupakan manager nya itu hanya diam sambil meneguk kopi panas di gelas putih.

"Diamlah, duduk dulu." Ujar wanita itu kepada laki-laki tersebut.

Laki-laki itu berdecak, ia kembali duduk walaupun dengan keadaan kesal. Setelahnya sang manager membuka laptop miliknya, ia mengetik sesuatu sebelum akhirnya menunjukkan kepada laki-laki itu. Layar laptop menunjukkan sesuatu yang membuat tatapan laki-laki itu berubah menjadi tatapan terkejut.

"Lihat, kau yakin tidak melakukannya?" Tanya sang manager menatap mata laki-laki di depannya.

Suara desahan pelan terdengar dari layar laptop. Di sana terlihat dua orang tengah melakukan adegan ciuman di sebuah apartemen, walaupun pencahayaan terlihat minim tapi bisa di lihat bahwa dua orang tersebut tengah berciuman. "A-aku? Apa kau buta? Itu bukan aku."

"Dari postur tubuhnya saja beda, ayolah," balas laki-laki itu meyakinkan.

Manager nya hanya diam tanpa menjawab. Ia pun menghentikan pemutaran video tersebut, menghela nafas panjang ia pun memijat pangkal hidungnya frustasi. "Begini, walaupun itu bukan kau tapi semua orang sudah termakan oleh berita ini."

"Dan sekarang reputasi mu sedang terancam, aku memanggil kau kemarin karena jujur, aku antara percaya dan tidak percaya dengan video tersebut," Jelas sang manager menatap laki-laki itu.

Laki-laki tersebut hanya diam dalam keadaan syok berat, padahal ia yakin bahwa ia tidak pernah sekali pun melakukannya. Kedua tangannya menutupi mulutnya berusaha untuk tidak mengumpat, dan mengeluarkan kata-kata kasar.

"Lalu bagaimana? Semua orang tahu bahwa aku pemain film dewasa, tapi bukannya mereka harusnya lebih teliti. Aku saja tidak ingat dan tidak pernah melakukan hal itu jika bukan di film, apa-apa ini," katanya setelah cukup lama diam dalam keadaan syok.

"Walaupun kau membela diri, orang-orang mungkin tidak akan mempercayai nya."

"Siapa yang menyebarkan scandal ini?"

"I don't know, scandal nya muncul secara tiba-tiba. Sepertinya ada seseorang yang sengaja melakukannya untuk merusak reputasi mu, dan sepertinya hal itu benar-benar terjadi."

Laki-laki tersebut mengusak kepalanya frustasi hingga rambutnya berantakan dan tidak tertata rapi. Ia mengusap wajahnya kasar, nafasnya begitu berat. Menggigit bibir bawahnya, lirikan matanya tertuju pada layar laptop. Pikirannya benar-benar kacau sekarang, padahal ia ada jadwal foto shoot dan jadwal syuting tapi kenapa malah bencana yang datang.

"Sekarang kau bersembunyi lah terlebih dahulu, sisanya biar aku yang urus." Pinta Manager memberikan jaket, topi dan masker.

Pintu ruangan terbuka. Dua orang pria yang sepertinya adalah bodyguard datang dan membungkuk hormat, laki-laki tersebut menatap sang manager yang hanya memberikan kode mata sebagai jawabannya. Mau tidak mau ia pun menurut, beranjak dari tempat duduk ia mengambil tiga barang yang di berikan oleh sang manager kepadanya dan segera memakai nya.

Sebelum ia benar-benar keluar dari ruangan sang manager, ia berhenti sejenak dan kembali menatap manager nya itu. "Dengan siapa aku di tuduh melakukan hal itu?"

Manager nya diam menatap ke arah lain, "Dengan sahabat mu sendiri, Keith Zander."

Laki-laki tersebut membulatkan kedua matanya terkejut. Setelah itu dia mengucapkan terimakasih lalu pergi dari sana di bantu oleh dua bodyguard yang menemani dirinya keluar dari gedung agensinya. Setelah kepergian laki-laki tersebut, manager itu tampak menghubungi seseorang sambil melihat dari jendela untuk memastikan bahwa actor nya itu baik-baik saja sampai di mobil yang akan mengantarkan nya pulang.

"Cari tahu siapa dalang di balik scandal ini. Jangan biarkan scandal ini membuat reputasi ku maupun actor ku menjadi hancur," ucap nya kepada seseorang yang ia hubungi.

Di dalam mobil, actor tersebut duduk di kursi bagian tengah. Ia menundukkan kepalanya dengan tatapan kosong, dua bodyguard tadi mengapit nya di tengah. Mobil mulai melaju dengan kecepatan normal, sang supir juga adalah seorang bodyguard.

Actor tersebut mengambil ponselnya yang terus membuat notifikasi dan tidak berhenti sejak tadi. Saat membuka layar ponsel, ia membaca setiap pesan-pesan itu dari layar lockscreen tanpa ada niatan membalas semua pesan yang masuk, bahkan pesan dari ayah dan ibunya pun tidak ia balas. Pesan-pesan itu hanya berisikan pesan hujatan dan cacian maupun makian dari orang-orang di sosial media.

"Huh. Aku muak dengan semua ini, fuck." Gumam nya pelan mulai kesal dan lelah.

•─────────•°•❀•°•─────────•

Seorang laki-laki bersurai hitam dengan tatapan mata polos berdiri di depan televisi dengan tatapan tidak percaya. Fotonya terpajang di layar televisi sebagai seorang tersangka dalam sebuah scandal bersama seorang actor bersama Erland Diego. "Bunda kecewa sama kamu, Keith."

Wanita yang menyebut dirinya bunda itu beranjak dari sana meninggalkan Keith dalam keheningan. Keith sendiri menyipitkan kedua matanya tidak percaya, bahkan video scandal yang di tampilkan tidak membuatnya percaya bahwa itu adalah dirinya dan actor bersama Erland itu.

"Kak, kau yakin tidak melakukannya, kan?" Tanya seorang gadis kecil menatap Keith.

Keith yang ditanya pun meneguk ludah kasar, "Kakak sejak minggu kemarin saja libur dari kerja dan kau tahu kan kakak cuma ada di rumah doang."

Sang gadis itu pun mengangguk pelan, kini mereka berdua hanya bisa mendengarkan berita tersebut. Keith menoleh ke arah pintu kamar bunda nya, di sana wanita itu menatapnya dengan tatapan kecewa bahkan ia menangis lalu menutup rapat pintu kamarnya.

Menggembungkan kedua pipinya bingung, Keith akhirnya memilih untuk pergi ke kamarnya untuk menenangkan diri. Gadis kecil itu hanya bisa menatap kepergian Keith dengan sendu, ia tidak bisa membantu apapun karena dia masih kecil dan belum terlalu tahu dunia luar.

Keith berada di kamarnya. Bersandar pada dinding bernuansa putih, ia menghela nafas panjang bingung harus bagaimana. Kini ia tidak berani keluar rumah, perasaan nya benar-benar kacau sekarang. Keith duduk memeluk kedua lulut nya, menyembunyikan kepalanya di dalam dekapan.

Setelah cukup lama hening, Keith mendongak menatap ke arah meja, di sana ada sebuah bingkai foto yang menunjukkan dua orang laki-laki yang berfoto dengan pose lucu, mereka adalah Keith dan Erland.

Saat akan menghampiri foto tersebut. Bunyi notifikasi muncul dari ponsel, Keith pun segera mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas kasur. Ia mengira bahwa pesan tersebut di kirim oleh teman kerja ataupun bos nya, tapi ternyata dugaan nya salah besar. Karena, pesan tersebut di kirim oleh Erland, sang actor.


Keith tidak membalas pesan itu dan hanya membacanya. Perasaan nya sedikit tidak tenang, entah mengapa. Tapi Keith pun segera membalas pesan tersebut hanya untuk menanyakan jam berapa mereka akan bertemu.


Setelah itu Erland tidak membalas apapun. Keith mematikan ponselnya, ia merebahkan tubuhnya ke kasur. Pandangannya tertuju pada atap kamarnya, ia benar-benar tidak menyangka bahwa ada scandal yang akan melibatkan dirinya. "Huh, padahal hidupku dari dulu baik-baik saja. Tapi kenapa sekarang malah jadi seperti ini."

"Benar-benar membuat sulit saja."

Selamat membaca!

To be continued...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro