Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

BELPHEGOR/SLOTH

Manusia itu cenderung mencari sesuatu yg mudah, dalam memecahkan beberapa hal ataupun meraih sesuatu. Sifat inilah yg pada akhirnya menciptakan kemalasan. Karena tak ingin dibuat rumit dengan sesuatu yg dialaminya. Ataupun dengan sesuatu yg ingin diraihnya. Dan berujung menjadikan kemalasan itu membentuk dosa yg akan menarik manusia ke Neraka. Satu dari 7 dosa mematikan yg dibawa oleh sang BELPHEGOR






Diatas sebuah sofa mewah seorang namja nampak bersandar malas dengan wine ditangannya. Sesekali melihat cincin merah ditangannya, yg berulang kali bersinar.

"Kukira kau sudah pergi menemui targetmu hyung" sebuah suara membuat mata namja itu berpaling pada namja lain yg baru memasuki ruangan tersebut

"Memulai sesuatu dengan cepat, bukan style-ku Joohoney" sambut namja itu

"Hey...bilang saja kau malas hyung, itukan sifat dasarmu" kekehan pelan membalas ucapan Jooheon yg sebenarnya terdengar sedikit sarkas

"Kau bisa kehilangan target-mu Hyunwoo hyung, jika kau tidak bergegas" menyambar wine ditangan Hyunwoo, Jooheon berujar

"Siapa perduli" sambut Hyunwoo ringan yg justru membuat Jooheon memutar bola matanya

"Sampai saat ini bahkan aku tak pernah kehilangan semua targetku, walau mereka berusaha mencurinya" lanjut Hyunwoo dengan senyum tipis diwajahnya

"Terserahlah" Jooheon meneguk wine ditangannya, dan menggempas tubuh disofa begitu saja

Hyunwoo menatap Jooheon yg mulai menikmati wine yg semula miliknya. Masih dengan senyum yg terukir diwajah namja itu.

°☆°

"Hai Kihyunie...mau mencuri targetku lagi?" Hyunwoo berujar pada namja berperawakan imut, yg juga menatap sosok yg menjadi targetnya

"Aughhh" rintih Hyunwoo karena kakinya ditendang keras oleh Kihyun sesaat setelah dia mengakhiri kalimatnya

"Berhenti memanggilku seperti itu, kita bahkan tidak akrab" dengan tatapan tajam, Kihyun memberi peringatan

Hyunwoo menegakkan tubuh setelah sejenak mengusap kakinya. Dan menatap lurus sang lawan bicara.

"Kenapa kau selalu memandang kami sebagai musuh, bukankah kita ini sama?" Tukasnya kemudian

"Jangan menyamakan kami dengan kelompokmu. Kami...khususnya aku, tidak sudi disamakan dengan kalian. Terlebih dengan beruang pemalas sepertimu" sungut Kihyun kasar

"Wuaah....ucapanmu itu berbanding terbalik dengan wajah manismu ya Kihyunie" kembali tendangan dilayangkan Kihyun dikaki Hyunwoo. Membuat namja itu harus merelakan ringisan meluncur lagi dari bibirnya

"Pergi kau dari sini Sloth menyebalkan!" Sungut Kihyun kemudian

"Kenapa tidak kau saja yg melakukan Mammon manis? Karena dia itu targetku" balas Hyunwoo tanpa banyak merubah intonasi suaranya

"Tidak akan" tolak Kihyun "dan jangan memanggilku manis bodoh!"

Hyunwoo tertawa, sebelum kemudian berlalu menghampiri target yg diperebutkan keduanya.

"Hey....kau..." baru saja Kihyun akan mengejar, namun tubuhnya segera terpental keras karena perisai tak terlihat yg dibentuk Hyunwoo

Dengan tatapan mengejek namja itu menatap Kihyun, yg hanya bisa bersungut kesal dari tempatnya.

°☆°

Hyunwoo memasuki kediamannya dengan senyum lebar. Membuat Jooheon yg semula bersantai diruang tengah, cepat menegakkan tubuhnya.

"Kau berhasil hyung?" Pasti Jooheon mengartikan senyum itu

"Memangnya kapan aku gagal?" Sambut Hyunwoo dengan bangganya

"Aisssh...kau ini sepertinya mulai ketularan sifat Hyungwon hyung" gerutu Jooheon

"Berani sekali kau membicarakanku saat aku tak ada lebah sipit!" Orang yg baru disebut Jooheon, sudah tiba diruangan tersebut

Jooheon menarik senyum kaku, sementara Hyunwoo menatap serius Hyungwon yg terlihat lelah.

"Apa berhasil?" Tanyanya sesaat setelah Hyungwon mendudukkan diri disisi Hyunwoo

"Iblis hebat sepertiku tidak berteman dengan kegagalan hyung" sambut Hyungwon yg dibalas tawa pelan Hyunwoo

"Good job" Hyunwoo mengusap puncak kepala Hyungwon, membuat namja itu segera merebahkan kepala dibahunya

Hyungwon coba menyamankan dirinya kini. Membiarkan bahu bidang Hyunwoo menjadi bantal untuknya.

"Hyung...kau dapat target baru" Jooheon menunjuk cincin Hyunwoo yg bersinar

Hyunwoo menatap benda itu sekilas. Sebelum kemudian memejamkan mata dengan kepala yg disandarkan disofa.

"Akan kukerjakan nanti, aku butuh istirahat" ucapnya

"Kau benar2 pemalas ya hyung" ucapan Jooheon tak mendapat tanggapan. Membuat namja itu bersungut pelan.

°☆°

"Jika kau ingin mendapatkan sesuatu, kau harus bekerja keras. Tak ada yg bisa kau dapati jika kau berpangku tangan. Karena itu jadilah seseorang yg ringan tangan, jika ingin memperoleh sebuah kesuksesan. Sebab...hanya orang2 yg ringan tangan yg akan berhasil meraih sesuatu yg diinginkannya" uraian panjang itu ditanggapi senyum sinis Hyunwoo. Yg hadir disebuah aula kecil dimana para manusia berkumpul untuk sebuah seminar.

"Maaf Minsoo-ssi, bagaimana dengan kenyataan orang yg bisa menghasilkan sesuatu bahkan hanya dengan bersantai dirumah? Apa itu juga masuk dalam konsep bekerja keras?" Setelah mengacungkan tangannya, Hyunwoo bertanya

Namja pemateri yg dipanggil Minsoo mengerutkan keningnya. Menatap bingung Hyunwoo selaku sosok yg bertanya.

"Bisa anda menjelaskan maksud dari pertanyaan anda?" Pinta Minsoo

Hyunwoo menegakkan posisi duduknya. Kemudian kembali berujar setelah sebelumnya menbenarkan jas yg dia kenakan.

"Bagaimana dengan seorang pemilik saham yg hanya menunggu keuntungan yg mengalir ke rekeningnya? Apa itu termasuk kerja keras?" Jelas Hyunwoo

"Tentu...bukankah saham awal yg diperolehnya didapat dari kerja keras. Maksudku....dia tak mungkin langsung mendapatkan keuntungan bukan. Dia harus mensurvei pasar, dan melihat kesempatan yg ada sebelum membeli saham yg dia inginkan. Dan itu termasuk sebuah kerja keras" jelas Minsoo

"Lalu bagaimana kalau saham itu hanya diberikan padanya? Bagaimana jika itu didapat dari keluarganya?" Tanya Hyunwoo lagi

"Bukankah keluarganya sudah bekerja keras untuk itu, jadi itu juga hasil kerja keras" sambut Minsoo

"Apa itu berarti selama ada seseorang yg mau bekerja keras untukmu, maka kau tak harus bekerja keras juga?" Hyunwoo menyangga sikunya diatas meja

"Tentu tidak, kita tetap harus..."

"Jika kau terlahir dari keluarga kaya, kau tak harus bekerja keras bukan. Setidaknya itulah maksud jawabanmu tadi" potong Hyunwoo cepat, tak ingin Minsoo menjelaskan maksudnya

"Tidak tuan, maksudku adalah..."

"Kupikir kerja keras tidaklah dibutuhkan. Kau...hanya harus mencari sosok yg bisa memberimu uang agar bisa mendapat kesuksesan. Kupikir itulah kerja dunia saat ini, jadi...teori kerja kerasmu itu omong kosong tuan Bang Minsoo" Hyunwoo bangkit dari duduknya

"Bagaimana seseorang bisa sukses dengan hanya memamfaatkan orang lain" Minsoo nampak tidak terima

"Tentu saja bisa, karena seperti itulah dunia sebenarnya. Dia...tidak berpihak pada orang yg bekerja keras, tapi seseorang yg bisa mengambil peluang dari orang lain" Hyunwoo mengedarkan pandangannya pada manusia yg hadir ditempat itu

Semua terlihat tenang kini, tak satupun dari mereka berujar setelah mendengar kata2 Hyunwoo.

"Seseorang yg bekerja keras akan gagal bersaing dengan orang2 yg memiliki peluang. Jadi...untuk apa bekerja keras. Bukankah lebih baik mencari peluang, dan biarkan peluang itu memberi kesuksesan pada kita" kalimat lanjutan Hyunwoo mengundang suara berbisik dari para anggota seminar

"Kalau seperti itu yg kau pikirkan, bukankah itu berarti kau tetap harus bekerja keras tuan? Karena mencari peluang yg kau maksud juga tak akan mudah" balas Minsoo membuat semua yg hadir kembali mengarahkan pandangan padanya

"Tidak Minsoo-ssi, itu bukan hal yg sulit" bantah Hyunwoo cepat "mau aku perlihatkan padamu semudah apa mencari peluang itu?" Tantangnya kemudian

Minsoo tak memberi balasan, namja itu mematung menatap Hyunwoo yg tersenyum tipis padanya.

°☆°

"Kau gila? Kau menyuruhku menjual diri??" Mata Minsoo membulat

"Tidak Minsoo-ssi, aku tak pernah menyuruhmu melakukan itu. Aku hanya memberi saran" tegas Hyunwoo

"Saranmu itu tidak berguna, dan menjijikkan" Minsoo berbalik dan nampak beranjak

"Tapi saran itu tidak datang dua kali Minsoo-ssi, jadi pikirkan lagi" ucapan Hyunwoo sempat menahan gerakan kaki Minsoo

Senyum terkembang diwajah Hyunwoo melihat itu, namun Minsoo tak mendapatinya.

"Hanya mengandalkan kerja keras, tak akan membuatmu mendapatkan kesuksesan yg kau inginkan. Karena...banyak orang yg memiliki rekan kesuksesan yg akan menyalip jalanmu. Dan kerja kerasmu pada akhirnya akan sia2" Minsoo berbalik menatap Hyunwoo yg segera memasang ekspresi wajah serius

"Hanya menjadi rekan-nya, itu mudah bukan? Dan sebagai imbalannya, kau menerima kesuksesan" lanjut Hyunwoo

"Ini sangat mudah, dan tak perlu usaha keras" Hyunwoo coba meyakinkan Minsoo.

Minsoo terdiam, sebelum kemudian menggeleng pelan "tidak terimakasih" namja itupun berbalik dan melanjutkan langkahnya

"Sepertinya kau gagal tuan Belphegor" sebuah suara membuat Hyunwoo berbalik

Dua namja manis yg menghampirinya dengan ekspresi berbeda segera membuat Hyunwoo menarik senyum simpul.

"Kita bertemu lagi Mammon manis, dan hai Asmodeus" sapa Hyunwoo hangat pada keduanya

"Tak ingin menyebutku manis juga" memasang wajah merajuk, Minhyuk -sang Asmodeus- berujar seraya menyilangkan tangan didada

"Haruskah??" Canda Hyunwoo yg dibalas pukulan ringan Minhyuk dibahunya

Hyunwoo tertawa, membuat Minhyuk tersenyum lebar. Hanya Kihyun yg memperlihatkan wajah kesal, mendapati keakraban keduanya.

"Boleh dia untukku?" Tanya Minhyuk pada Hyunwoo

"Tidak Asmodeus sayang, dia milikku" balas Hyunwoo

"Tapi kau sudah gagal beruang bodoh, jadi biarkan dia menjadi milik kami" adalah Kihyun yg berujar

"Aku belum gagal Mammon manis, jangan menyimpulkan terlalu cepat" Sambut Hyunwoo

"Dia sudah meninggalkanmu bodoh, dan itu berarti kau gagal" Kihyun tak mau kalah

"Dia meninggalkanku dengan keraguan, jadi aku belum gagal" Hyunwoo memasang senyum percaya diri

"Kalau begitu biar aku meyakinkannya" Minhyuk kembali buka suara

"Tidak...dia milikku" sambut Hyunwoo "setelah aku berhasil menenggelamkannya dalam kemalasan, kau boleh mengambil alihnya" lanjut Hyunwoo kemudian

"Benarkah?" Mata Minhyuk berbinar

"Ne" Hyunwoo mengangguk

"Bukankah lebih mudah membiarkannya jatuh kedalam nafsu terlebih dulu, agar dia tenggelam dalam kemalasan yg kau miliki" Kihyun mengurai pemikirannya

"Tidak Mammon manis, lebih mudah membuatnya malas sehingga dia akan melakukan apapun termasuk menjual dirinya sendiri dengan suka rela" jawab Hyunwoo yg membuat Kihyun menautkan kedua alisnya

"Kau tahu...manusia seperti kucing jalanan, yg akan berusaha mencari makan kemanapun termasuk mengais tempat sampah. Mereka inilah orang2 yg disebut dengan pekerja keras" Hyunwoo coba menjelaskan

"Dan...jika kucing itu dibawa pulang, dan dijadikan peliharaan. Maka dia tak akan mencari lagi. Dia tak akan berjuang memperebutkan apapun, dan meninggalkan caranya bertahan dijalan. Karena dia...memiliki tuan yg akan memberinya makan" lanjut Hyunwoo

Namja itu diam sesaat, memperhatikan ekspresi dua namja manis dihadapannya.

"Saat ini...aku sedang mencarikan kucing jalanan itu seorang tuan. Agar dia meninggalkan kerja kerasnya dan tumbuh dengan mengharapkan orang lain. Pada akhirnya...kucing liar itu akan menjadi kucing peliharaan yg malas, dan terus mengharapkan sang tuan terus menyuapkan makanan kemulutnya. Dan setelah itu...segala hal akan dia lakukan untuk mendapatkan kemudahan demi kemudahan yg lain. Bahkan kau tak harus bekerja keras untuk membujuknya Asmodeus. Dia akan mudah jatuh dalam jeratmu, seperti serangga yg terperangkap dalan jaring laba2. Tak ada jalan keluar, karena dia hanya akan berakhir didalam perut sang predator" Hyunwoo mengakhiri penjelasan panjangnya dengan senyuman

"Wuaah....kau pintar tuan Belphegor" puji Minhyuk

"Cihh...pintar apanya" Kihyun menolak pujian yg Minhyuk urai pada Hyunwoo

Namja berbadan besar itu tak terlihat tersinggung. Dia justru nampak merekahkan senyumnya karena komentar sinis yg Kihyun ucapkan.

"Minhyukie" panggil Hyunwoo

"Ne" sambut Minhyuk seraya mengerjapkan matanya imut

"Bisa aku menitip pesan padamu untuk Behemoth yg agung"

"Tentu" jawab Minhyuk cepat

"Katakan padanya untuk menyimpan sifat yg dia miliki untuknya sendiri. Dan jangan menularinya pada mammon manis ini" Hyunwoo mengusap puncak kepala Kihyun yg segera mendapati tepisan kasar namja itu

"Kau mau mati ya!!" Sungut Kihyun

"Kita tidak bisa mati Kihyunie, kau tahu kan" Hyunwoo tertawa

Minhyuk ikut tertawa karena itu, membuat Kihyun menatapnya tajam.

"Oke...mian" Minhyuk membungkan mulutnya segera

Hyunwoo tersenyum lebar melihat sikap patuh Minhyuk pada Kihyun, dan juga mendapati wajah kesal sang Mammon.

"Aku harus pergi, kita akan bertemu lagi nanti Minhyukie. Karena aku...akan menyerahkannya padamu" pamit Hyunwoo

"Ne" Minhyuk mengangguk cepat

"Aku pergi Kihyunie" kembali Hyunwoo mengusap puncak kepala Kihyun

"Pergi saja sana bodoh!!!" Ketus Kihyun yg kembali membuat Hyunwoo mengurai tawanya.

°☆°

Hyunwoo memutar kursinya, saat mendengar suara pintu dibuka. Sosok Minsoo hadir disana, menatap Hyunwoo dengan pandangan lemah.

"Biarkan aku menjadi rekan-nya" pinta namja itu yg disambut senyum lebar Hyunwoo

"As you wish" Hyunwoo bangkit dari duduknya

°☆°

Keputusasaan menjadi dasar seseorang masuk kedalam sebuah dosa.
Maka...kami jadikan mereka putus asa, dan mereka akan masuk kedalam jerat yg kami ciptakan untuk mereka.

- BELPHEGOR-








TBC

Sorry for Typo

Thanks for Reading & Votement

🌻Haebaragi🌻

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro