BEELZEBUB/GLUTTONY
Mungkin kau tak akan pernah menyangka, sebuah kerakusan bisa menenggelamkanmu dalam dosa. Hal yg mungkin nampak sebagai sesuatu yg kecil. Namun tanpa kau tahu sesungguhnya akan menjadi besar jika kau tak mampu menahannya. Adalah BEELZEBUB sosok yg akan berusaha mencoba membawamu pada kerakusan yg menjerat. Dia akan berusaha menarikmu untuk selalu makan banyak, mahal ataupun membuang2 makanan. Hal yg sederhana, tapi justru perlahan menjeratmu dalam dosa. Diakhir...kau akan tenggelam dalam dosa ketika kau tak dapat mengendalikannya.
•
•
•
•
•
•
•
Jooheon sedang menatap salah satu targetnya seraya meyantap ddukbokki pinggir jalan, ketika sebuah suara manis menyapa telinganya.
"Apa kau bisa melihatnya?" Kegiatan mengamati yg dilakukan Jooheon terhenti seketika karena itu
Segera sang Beelzebub menoleh, dan mendalati sosok Leviathan berada disisinya dengan tangan bersilang didada.
"Maksudmu?" Pertanyaan tersebut meluncur dari bibir Jooheon setelah lebih dulu namja itu menyeka ujung bibirnya
"Targetmu" menunjuk sosok yg Jooheon amati Changkyun membalas "bisa kau melihatnya dengan mata seperti ini?" Tanpa sungkan Changkyun menarik kedua ujung matanya, untuk meniru mata sipit Jooheon.
Bahkan namja itu sengaja mengarahkan wajahnya menghadap Jooheon, yg segera menunjukkan tatapan datarnya pada Changkyun.
"Kau mau ku tendang kembali ke neraka ya" sambut Jooheon dengan wajah yg syarat kekesalan
"No thanks..." Changkyun mengarahkan kedua telapak tangannya pada Jooheon "kau tak harus mengirimku kesana dengan cara apapun. Karena aku bisa kembali hanya dengan membuka mulutku. Kau tahu kan, mulutku ini pintu masuk ke neraka" lanjut Changkyun
"Ara....arasoyo" Jooheon semakin nampak kesal "karena itu mulutmu begitu tajam. Karena kau menyimpan puluhan batu neraka didalamnya"
"Tapi batu itu tumpul, tidak tajam lebah gendut" Changkyun memasang ekspresi berpikir
Jooheon membalas dengan dengusan kesal, sebelum bersiap beranjak meninggalkan Changkyun.
"Odiesoyo?" Menahan lengan Jooheon, Changkyun bertanya
"Apa kau boss ku?" Menatap tajam Changkyun, Jooheon bertanya
"No" Changkyun menggeleng imut
"Atau kau pimpinanku?" Tanya Jooheon lagi dengan ekspresi yg masih sama
"Boss dan pimpinan sama bukan? Kalau jawaban pertama itu tidak, tentu saja jawaban kedua itu sama" balas Changkyun gampang
"Kalau begitu kenapa aku harus mengatakan padamu kemana aku harus pergi!!!" Dengan nada tinggi Jooheon menjawab
"Iyuhhhh.....you're so dirty" Changkyun menyeka wajahnya yg tak sengaja terkena percikan saliva Jooheon, ketika namja itu berteriak keras dihadapannya
Jooheon terlihat tak ambil pusing. Dia memilih berlalu meninggalkan Changkyun begitu saja.
"Dia itu Beelzebub atau Behemoth sih? Pemarah sekali" menatap kepergian Jooheon, Changkyun berujar pelan
°☆°
Boo Seungkwan
Begitulah name tag nama yg tersemat didada target yg sejak beberapa waktu lalu Jooheon awasi.
Namja chubby berwajah manis itu, terlihat sedang berdiri menatap sebuah rumah makan yg baru saja buka.
Banyak pejalan kaki yg sudah memasuki rumah makan itu. Namun tidak dengan Seungkwan. Namja manis itu hanya berdiri mematung ditempatnya, dengan pandangan yg terus tertuju pada tempat tersebut.
"Kudengar Jjamppong di tempat itu sangat enak" Seungkwan terperanjat, mendengar seseorang berujar tepat ditelinganya
Dengan gerakan cepat diapun menoleh. Menatap sosok Jooheon yg sudah tersenyum menampakkan dimple manis dipipinya.
"Nu..gu..sem..nika?" Menatap curiga Jooheon, Seungkwan bertanya
"Aku?" Jooheon menunjuk dirinya, membuat Seungkwan mengangguk kaku "aku hanya seseorang yg lewat, dan...sedikit bingung karena melihatu berdiri disini untuk memandang rumah makan itu"
Penjelasan Jooheon, dibalas senyum kaku Seungkwan. Namja itu tak menyangka ada yg akan memperhatikannya. Tertunduk malu, karena seseorang menangkapnya terus menatap rumah makan itu, Seungkwanpun segera beranjak. Tanpa coba menatap Jooheon lagi, Seungkwan membawa tubuhnya untuk berlalu dari sana.
"Kau tak mau mencoba jjamppong-nya?" Ucapan Jooheon menahan gerakan kaki Seungkwan
Menoleh pada Jooheon, Seungkwan menjawab dengan gelengan
"Aku tak tertarik" balasnya berbohong
"Kalau kau tak tertarik, kenapa terus memperhatikan rumah makan itu?" Dengan mudahnya Jooheon menangkap kebohongan Seungkwan
"Karena...."
"Kalau kau ingin masuk untuk menikmati makanan disana, maka masuk dan makanlah" putus Jooheon membuat Seungkwan menatapnya lekat
"Whae?" Tanya Jooheon melihat tatapan tersebut "kau tidak punya uang?" Mata Seungkwan membulat karena tebakan Jooheon yg benar
"Mau aku mentraktirmu? Kebetulan aku sedang ingin makan Jjamppong, tapi tak ingin makan sendiri" tawar Jooheon yg sebenarnya disambut gembira oleh Seungkwan
Namun karena tak cukup mengenal Jooheon, namja imut itu hanya bisa bersorak didalam hatinya sebelum kemudian mengurai kalimat penolakan.
"Tidak terimakasih, mungkin kau bisa mengajak orang lain" Seungkwan membalim tubuh dan bersiap untuk beranjak
"Kau akan terus penasaran jika kau pergi" Jooheon kembali mampu menahan gerakan kaki Seungkwan "ini kesempatan langka untukmu, bukankah sebaiknya kau menerimanya"
Seungkwan mengarahkan tubuhnya kembali menghadap Jooheon.
"Dengan uang yg ku miliki, aku punya kesempatan mengajak siapa saja makan denganku. Tapi kau...kau belum tentu mendapati kesempatan seperti ini. Jadi berhenti berpura2 tak mau menerima tawaranku. Dan hanya ikut aku masuk untuk makan" urai Jooheon yg seketika membuat Seungkwan goyah dengan pertahanannya
Tak berujar apapun lagi, Jooheon mengarahkan langkahnya menuju rumah makan. Menggerakkan kaki lambat, menunggu sang target benar2 goyah dengan bujukannya.
Senyum segera terkembang diwajah Jooheon, saat telinganya mendengar suara derap langkah cepat. Menoleh kebelakang untuk memastikan, Jooheon mendapati Seungkwan mengikutinya seraya merekahkan senyum canggung.
°☆°
"Tidak hyung, terimkasih" ucap Seungkwan dengan nada sungkan "kali ini aku tak bisa menerima ajakanmu" lanjutnya membuat Jooheon mengerutkan keningnya
"Whae?" Tanya Jooheon pada Seungkwan "bukankah saat aku mengajakmu kemarin, kau bilang kau bisa pergi bersamaku untuk makan lobster bersama?"
Seungkwan menunduk sesaat, sebelum kemudian menatap Jooheon yg memasang wajah kecewa
"Guru olahraga-ku menyuruhku diet hyung" dengan nada lemah Seungkwan menjawab
"Diet? Kenapa?"
"Karena Ssaem bilang berat badan-ku sudah tidak sesuai dengan tinggi badanku. Dia bilang kalau aku tidak diet, mungkin aku akan terkena obesitas" urai Seungkwan masih dengan nada yg sama
"Obesitas apanya, kau bahkan tak terlihat gemuk" Jooheon mengurai tawa pelan
"Tidak hyung...aku memang sudah gemuk" Seungkwan kembali menundukkan pandangannya, membuat tawa Jooheon terhenti
"Kau tidak gemuk Boo, kau hanya sedikit chubby. Dan....kupikir disitulah letak pesonamu" Jooheon mengusap pelan bahu Seungkwan membuat namja itu menatapbya
"Lagi pula...untuk apa hidup jika kau hanya menghabiskan waktumu dengan diet. Maksudku...hidup itu hanya sekali Boo, jadi kau tak harus menjalaninya dengan menahan diri. Manusia perlu hidup, hidup itu didapat dari makan. Dan juga...kau masih seorang pelajar. Pelajar itu perlu nutrisi, dan nutrisinya didapat dari makanan. Lalu...bagaimana bisa guru-mu tega menyuruhmu diet, disaat kau perlu banyak nutrisi untuk isi kepalamu ini" kedua jemari Jooheon sudah mengusap sisi kepala Seungkwan
Tak ada balasan dari Seungkwan, namja itu hanya menatap lurus Jooheon yg sudah menarik senyum tipis diwajahnya.
"Boo" dengan nada lembut Jooheon memanggil namja dihadapannya "hidup terlalu singkat untuk kau habiskan dengan menahan diri. Ada banyak hal lezat didunia, dan kau ingin melewatkannya dengan diet?"
Jooheon menatap dalam mata Seungkwan dan mendapati namja itu mulai terjerat dengan rayuannya
"Kau tak akan menyantap apapun lagi saat kau mati nanti. Jadi jangan menahan seleramu. Makanlah apa yg kau inginkan, jangan coba menahannya. Sebab...semua itu tak akan bisa kau nikmati lagi nantinya, dan jika itu terjadi kau hanya akan menyesal" Jooheon mengakhiri kalimatnya dengan tersenyum lebar
"Jadi....aku tak harus menahan diriku?" Meminta kepastian untuk mengambil keputusan, Seungkwan bertanya
"Tentu....jangan menahan dirimu" Jooheon berujar penuh penekanan
Seungkwan terdiam, kemudian nampak mengangguk pelan kemudian
"Kalau begitu aku akan ikut denganmu hyung" senyum kemenangan melengkung indah diwajah Jooheon
"Kajja" merangkul tubuh Seungkwan, Jooheon menarik tubuh namja chubby itu bersamanya
°☆°
Seungkwan menatap tajam sosok yeoja dihadapannya, setelah beberapa waktu lalu namja itu berteriak keras pada sosok didepannya.
"Boo...tenanglah, dia hanya bertanya" adalah sosok Vernon yg bicara, sahabat sekaligus teman sebangku Seungkwan
"Bertanya...dia menunduhku mencuri makanannya!" Dengan ekspresi yg sama, Seungkwan membalas
"Tidak, Boo...aku hanya sekedar bertanya. Karena saat didekatmu, aku mencium aroma buah persik. Karena itu kupikir, mungkin saja kau sempat menemukan bekalku. Jadi....."
"Lihat...lihat..." membulatkan matanya, Seungkwan menunjuk sosok dihadapannya "kalau bukan menuduh, kau sebut apa sikapmu itu? Apa kau pikir hanya kau saja yg membawa bekal kue buah persik huh?" Seungkwan menaikkan kembali nada suaranya
"Boo...pelankan suaramu, kau membuat seluruh kelas memperhatikan kita" Vernon mengingatkan
"Aku tak perduli" balas Seungkwan ringan
Namja itu menatap sekilas pada sang sahabat, sebelum kemudian kembali menatap yeoja dihadapannya.
"Dasar tak berguna" tukas Seungkwan kasar pada yeoja didepannya "kalau kau tak bisa menjaga barang2mu, maka jangan menuduh orang lain mengambilnya. Apa yg kau lakukan itu tindakan menyebalkan apa kau tahu!" Seungkwan berlalu dengan menyenggol keras bahu yeoja dihadapannya, membuat yeoja itu nyaris saja terjatuh kalau saja Vernon tidak cepat menangkap tubuhnya
"Gwenchana?" Pertanyaan Vernon dibalas anggukan pelan yeoja itu
"Boo mungkin tidak bermaksud kasar, di hanya..."
"Dia yg mengambilnya" potong yeoja itu cepat membuat Vernon memandangnya lekat "makananku"
"Tapi Boo bilang..."
"Tak ada yg tahu isi kotak bekalku, tapi dia tahu itu kue buah persik. Aku hanya mengatakan kalau dia memiliki aroma persik. Tapi aku tak mengatakan isi kotak bekalku" kembali yeoja dihadapan Vernon memutus kata2nya
Vernon terdiam karena penjelasan tersebut. Seketika namja itu kehilangan kata2nya mendengar kenyataan yg diurai padanya.
°☆°
Vernon menahan jemari Seungkwan saat namja itu akan menyembunyikan sebuah makanan instan kedalam jaket yg membungkus tubuhnya.
"Jangan mencurinya Boo, aku akan membelikannya untukmu jika kau mau makanan ini" tukas Vernon ketika mata mereka bertemu
Wajah Seungkwan memerah karena itu. Dengan cepat diapun menarik tangannya.
"Apa yg kau katakan? Siapa yg mau mencuri?" Seungkwan nampak salah tingkah
Vernon tak menjawab, dia hanya menatap lurus Seungkwan yg berusaha keras bersikap biasa.
"Apa yg terjadi padamu Boo? Kau tidak pernah seperti ini sebelumnya. Kau mungkin suka makan, tapi kau tak pernah mencuri makanan seperti yg kau lakukan akhir2 ini" ada nada kecewa dalam kata2 Vernon
Seungkwan balas menatap tajam Vernon, diakhir ucapan sang sahabat untuknya
"Apa maksudmu dengan mengatakan akhir2 ini? Apa kau pikir selama ini aku makan dengan mencuri?" Menyimpulkan ucapan Vernon, Seungkwan berujar marah
"Kupikir ya" tanpa ragu Vernon membalas "dan sekarang aku ingin kau menghentikan hal itu" lanjutnya kemudian
"Hey Chwe...."
"Berapa banyak makanan yg kau inginkan sekarang. Aku akan membelikannya untuk mu" Vernon tak membiarkan Seungkwan meneruskan kata2nya
"Kau pikir aku pengemis!!!" Bentak Seungkwan
"Lebih baik jadi pengemis daripada pencuri bukan" sambut Vernon dengan wajah emosi
Seungkwan yg terkejut segera membatu. Sedangkan Vernon coba mengontrol emosinya.
"Cukup Boo...jangan mengambil apapun yg bukan milikmu lagi. Hanya katakan apa yg ingin kau makan. Uang-ku mungkin tidak banyak tapi aku bisa membelikannya untukmu" dengan suara yg melembut, Vernon berujar
"Aku tak mau kau terus menerus mencuri hanya untuk makan, jadi..."
"Baiklah...baiklah...aku tak akan mengambil apapun, jadi belikan ini untukku" Seungkwan memungkas cepat kalimat Vernon dengan mengarahkan makanan yg semula akan dicurinya
"Hanya ini?" Pasti Vernon yg dibalas anggukan Seungkwan
"Baiklah...ayo kita membayarnya" Vernon melangkah mendahului Seungkwan untuk membayar makanan milik sang sahabat
Segera setelahnya dia menyerahkan makanan tersebut dan bersiap meninggalkan mini market.
Namun...langkah keduanya segera terhenti ketika bunyi alarm dipintu mini market berbunyi. Seungkwan segera mengarahkan pandangannya pada Vernon, yg nampak bingung mendengar bunyi alarm itu.
"Bisa aku memeriksa tubuhmu?" Seorang petugas mini market yg menghampiri mereka, segera meraih lengan Vernon
"Ne?" Mengabaikan tatapan bingung Vernon, namja itu mengeledah tubuhnya
Beberapa saat kemudian, mengarahkan sebuah cokelat yg ditemukan disaku baju Vernon.
"Apa kau sudah membayar ini?" Tanya namja itu yg dibalas tatapan terkejut Vernon
"Tapi aku tidak mengambil itu" sambutnya
"Lihat...lihat...kau baru saja menuduhku akan mencuri, tapi ternyata..."Seungkwan menggeleng pelan dengan tatapan mengejek saat Vernon menoleh padanya
"Boo..apa kau..."
"Terimakasih sudah mentraktirku Chwe...tapi maaf, aku tak bisa menolongmu. Urus dirimu sendiri ya" Seungkwan berlalu setelah menyelesaikan ucapannya
Meninggalkan Vernon yg meronta karena ditarik paksa menuju ruang pemeriksaan mini market itu.
°☆°
"Sekarang kita tak hanya sering kehilangan makanan, tapi juga uang" seorang teman sekelas Seungkwan berujar seraya menatap sosok Vernon yg duduk tenang disisinya
"Aku rasa aku bisa menebak siapa pelakunya" sinis yg lain memaksa Vernon menarik nafas berat
"Ini yg kau inginkan?" Tukasnya lemah pada Seungkwan
"Apa?" Memasang wajah tak berdosa, Seungkwan membalas
Tak ingin berdebat dengan sosok itu, Vernon memilih berlalu. Meninggalkan orang2 yg masih terus membicarakannya. Juga Seungkwan yg mengantar kepergiannya dengan senyum sinis.
"Sempurna" diluar pintu pagar sosok Jooheon berujar sambil menatap cincinnya yg berpendar sesaat
Menatap sekilas gedung sekolah dimana Seungkwan berada, Jooheon beranjak kesebuah kedai ddukbokki kemudian.
"Heolmonie...berikan aku satu porsi ddukbokki" pinta Jooheon seraya duduk
Setelah menanti sesaat, Jooheon menerima pesanannya. Dan segera menyantap sajian tersebut kemudian.
"Kau juga akan melakukan apa yg dilakukan targetmu?" Sosok Leviathan yg entah sejak kapan ada disana, sudah duduk dengan tenang dihadapan Jooheon
"Melakukan apa?" Walau enggan menjawab, Jooheon tetap bertanya karena penasaran
Changkyun tak segera membalas. Dia mengarahkan tubuhnya untuk duduk disisi namja itu, kemudian segera berbisik
"Makan tanpa membayar" Jooheon menarik wajahnya menjauh mendengar ucapan Changkyun padanya
"Kau pikir aku miskin" Jooheon menatap kesal namja manis disisisnya
"Aku tak pernah berpikir begitu" sambut Changkyun
"Lalu mengapa mengatakan itu?" Jooheon menunjuk wajah Changkyun dengan sumpit ditangannya
"Heyy...it's dirty" menepis menjauh tangan Jooheon, Changkyun berujar "aku mengatakannya karena target-mu selalu melakukan hal itu disini. Jadi kupikir karena kau adalah gurunya, kau pasti akan melakukan hal yg sama"
"Aku tak pernah mengajarinya melakukan itu, bodoh. Dia melakukan itu karena memang dia mau melakukannya"sungut Jooheon
"Ooow....really??"
"Kau tak percaya padaku?" Jooheon menatap tajam Changkyun yg dibalas senyum manis namja itu
"Heyy...cute Beelzebub" ujung telunjuk Changkyun menyentuh dagu Jooheon "satu peraturan dunia ini yg harus diingat adalah...." Changkyun membawa jemarinya ke ujung bibir Jooheon
"...kita tak boleh percaya pada iblis" bisiknya dengan suara rendah "jadi aku tak akan percaya padamu" Changkyun bangkit dan beranjak diakhir ucapannya
"Heyy....kau juga ib..." Changkyun yg melangkah menjauh tertawa pelan mendengar Jooheon yg memutus kata2nya sendiri
Sedangkan sang Beelzebub sudah merutuki dirinya karena nyaris mengucapkan sesuatu yg tak harus diucapkannya. Bahkan namja berlesung pipi itu sudah memukul bibirnya pelan karena nyaris kelepasan bicara.
°☆°
Hanya untuk memuaskan indera pengecapmu, mungkin saja kau bisa ditarik menuju kesalahan. Sesuatu yg terlihat sederhana, namun sesungguhnya tidak sesederhana yg kau bayangkan. Saat seseorang menjadi tak terkendali karena kerakusannya. Saat itu jugalah dia bisa melakukan apapun hanya untuk sekedar memuaskan perutnya. Bahkan dosa-dosa akan bermunculan karena itu. Dari sebuah kerakusan yg perlahan tumbuh dan perlahan mengontrol dirimu.
-BEELZEBUB-
°☆°
TBC
○
Sorry for typo
Thanks for reading & votement
🌻Haebaragi🌻
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro