Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

【Day 4 - Kelemahan】

Zrass zrass

Hujan deras di malam hari sungguh bukanlah hal yang disukai (Name). Gadis itu selalu antisipasi kalau-kalau hal yang sangat ia benci datang secara tiba-tiba. Padahal tadi siang saat ia bermain basket bersama dengan Murasakibara cuacanya masih terang, tapi kenapa saat malam malah hujan deras seperti ini.

Wussssh

Suara angin yang berada di luar terdengar cukup kuat, belum lagi gorden jendela kamarnya – kamar tamu rumah Murasakibara terus saja terbuka dikarenakan angin yang kuat hingga ia bisa melihat pemandangan gelap di luar sana. Sesaat ia terdiam di tempat kasurnya namun ia harus menutup gorden jendelanya sebelum sesuatu yang mengerikan tiba.

Dan benar saja, saat ia menghampiri jendala kamarnya tiba-tiba saja cahaya terang terlihat sangat jelas disertai dengan bunyi yang sangat kuat.

JDEERR

"Kyaaa!" teriak (Name) ketika melihat petir yang menyambar dan itu membuat Murasakibara berlari menuju kamar (Name) karena ia terkejut dengan suara (Name).

"(Name)-chin, ada apa?" tanya Murasakibara ketika sudah sampai di kamar (Name). Pandangannya tidak terlalu jelas karena listrik di rumahnya tiba-tiba saja mati saat petir itu menyambar. Namun, saat kilatan petir itu kembali datang ia baru bisa melihat (Name). (Name) kelihatan ketakutan, terbukti ia meringkuk di atas lantai yang dingin dengan kedua mata terpejam rapat dan kedua tangannya menutup kedua telinganya.

Murasakibara menghampiri (Name) lalu menyentuh pundak gadis itu membuat (Name) tersentak pelan namun tidak berani mengubah posisinya. Ia masih terlalu takut.

"(Name)-chin, tenanglah. Aku ada di sini." Murasakibara mencoba menenangkan (Name) meski ia tidak terlalu ahli dalam menenangkan seorang gadis. Namun, sepertinya usahanya sia-sia saja karena (Name) masih belum tenang juga, hal itu dapat ia rasakan dari tubuh (Name) yang terus bergetar ketakutan.

Murasakibara pun akhirnya menggendong (Name) ala bridal style lalu membawanya menuju kasur gadis itu dan membaringkannya secara perlahan, namun tiba-tiba saja (Name) menahan pergelangan tangan Murasakibara saat Murasakibara hendak melepaskan (Name).

"Murasakibara-kun, tetaplah bersamaku. Aku takut," lirihnya dengan suara memohon. Mendengar hal itu tentu saja membuat Murasakibara jadi tidak tega.

Murasakibara akhirnya memilih untuk naik ke kasur (Name) lalu duduk menyandar ke arah dinding, sedangkan (Name) yang sebelumnya terbaring di atas kasur kembali bangun lalu memilih duduk di hadapan Murasakibara dengan dada Murasakibara sebagai tempat sandarannya. Ia juga menyelimuti dirinya dengan Murasakibara agar tetap hangat dan setelah itu ia menenggelamkan dirinya di dalam pelukan Murasakibara agar ia bisa tenang.

JDERR

Suara petir itu kembali terdengar membuat (Name) kembali ketakutan, ia yang kini berada di dekat Murasakibara memilih untuk memeluk tubuh Murasakibara sebagai penghilang rasa takutnya dan itu membuat Murasakibara menjadi sedikit salah tingkah.

Pemuda besar itu pun juga melakukan hal yang sama, ia membalas pelukan (Name) sehingga keduanya merasa hangat dan juga nyaman. Bahkan kini suara petir itu tidak lagi membuat (Name) ketakutan karena ia bersama Murasakibara. Dan Murasakibara sendiri juga berusaha untuk mengurangi rasa takut (Name) dengan pelukannya.

"Tidurlah, (Name)-chin," ucapnya dengan suara yang terdengar cukup lembut dan saat itu juga (Name) akhirnya tertidur.

"Arigatou, Murasakibara-kun," bisiknya pelan sebelum pergi ke alam mimpi.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro