【Day 1 - Berbelanja 】
Sudah satu hari ini (Name) berada di rumah Murasakibara. Tidak ada hal khusus yang mereka lakukan hingga saat ini, dan itu membuat (Name) merasa tidak nyaman. Yah, bukan berarti (Name) haus akan perhatian hanya saja jika seperti ini terus rasanya terlalu canggung.
(Name) kembali berpikir, hal apa saja yang akan membuat Murasakibara senang. Namun tak lama kemudian raut wajah (Name) tampak datar karena yang ia tahu hanyalah Murasakibara sangat menyukai makanan yang manis.
"Makanan manis?" gumam (Name) pelan lalu terdengar jentikan jari tanda (Name) sudah mendapatkan ide, bahkan wajahnya saat ini tampak sangat senang.
(Name) pun berjalan menuju ke tempat Murasakibara, yaitu di ruang tengah. Terlihat Murasakibara berbaring santai di atas sofa panjang yang menghadap ke arah televisi yang menampilkan pemain basket.
(Name) pun langsung berdiri di depan televisi itu dan menghalangi pandangan Murasakibara dengan tubuhnya.
"(Name)-chin, ada apa? Jangan halangi pandanganku (Name)-chin~ aku sedang menonton sekarang," rengek Murasakibara dengan suara malasnya. Ia sedikit malas untuk berdebat hingga kini ia utarakan saja permasalahannya saat ini.
Namun, bukan (Name) namanya jika apa yang diinginkannya tidak terwujud. (Name) berjalan menghampiri Murasakibara lalu setengah berjongkok dan menatap wajah Murasakibara dari dekat membuat Murasakibara sedikit kaget karena mereka cukup dekat.
"Murasakibara-kun, ayo kita berbelanja!" ajak (Name) membuat Murasakibara sedikit kebingungan.
"Hah?! Tidak mau, aku capek, lelah, dan malas," balas Murasakibara yang mengatakan keengganannya.
"Tapi kan kau belum ada bergerak sama sekali. Ayolah, temani aku berbelanja~" (Name) masih keukeuh mengajak Murasakibara untuk berbelanja bersama.
"Kubilang tidak ya tidak."
"Ya sudah, kalau begitu aku ajak Himuro-san saja sekalian mentraktirnya makan. Ah, aku juga ingin membelikan Himuro-san berbagai macam cemilan seperti maibou lalu makanan manis seperti donat dan es krim, ah~" (Name) mencoba memanasi Murasakibara yang ternyata sudah terlihat efeknya. Murasakibara menatap memelas ke arah (Name) namun (Name) berpura-pura ◊tidak menyadarinya dan mulai berakting untuk berpura-pura menelepon Himuro.
Namun, sebelum ia menelepon Himuro tiba-tiba saja ada yang mengambil ponselnya lalu mematikannya dan melemparnya di atas sofa.
"Murasakibara-kun, kau kenapa?" tanya (Name) pura-pura tidak tahu.
"Aku ikut jadi ayo cepat pergi," kata Murasakibara yang langsung pergi meninggalkan (Name) yang kini tengah menahan senyuman.
◊◊◊
Di sebuah supermarket, (Name) tampak mendorong trolly belanjaan mereka dengan perasaan senang. Di belakangnya tampak Murasakibara tengah merajuk lantaran kini mereka berada di bagian sayur-sayuran.
"Hm ..., malam nanti aku masak apa, ya?" gumam (Name) sembari memilah sayur-sayuran yang akan ia beli.
"Aku buat sukiyaki saja, deh," putus (Name) akhirnya lalu menoleh ke belakang untuk meminta pendapat Murasakibara, namun belum sempat (Name) mengutarakan pendapatnya Murasakibara sudah menghilang saja dari tempatnya.
"Kenapa dia bisa menghilang? Apa aku berjalan terlalu cepat? Ah tidak, dianya saja yang lambat, mungkinkah ini efek badannya yang besar makanya dia sudah tidak kuat berjalan? Kurasa bukan juga, bagaimana mungkin dia bisa cepat lelah sedangkan bermain basket. Atau jangan-jangan Murasakibara-kun meminta Kuroko-kun untuk mengajarinya bagaimana caranya memiliki hawa keberadaan yang tipis?" gumam (Name) sembari berpikir.
"Jika memang seperti itu aku seharusnya membawa Takao-kun juga tadi," kata (Name) lagi yang kini tampak kesal.
"Kenapa harus membawa Takao, (Name)-chin?"
Terdengar sebuah suara yang terasa tidak asing lagi dari arah belakang (Name), dan saat berbalik ia tampak terkejut dengan apa yang di bawa Murasakibara di tangannya yang besar. Murasakibara tiba-tiba saja datang dengan membawa berbagai macam cemilan di tangannya lalu dengan seenaknya memasukkannya ke dalam trolly.
"Ti-tidak ada hanya saja kau kemana saja dan kenapa ada begitu banyak sekali cemilan?" tanya (Name) meminta penjelasan sedangkan Murasakibara menggeser posisi (Name) dan kini berganti Murasakibara yang mendorong trolly belanjaan mereka.
"Tapi kan (Name)–chin sendiri yang bilang akan mentraktirku berbagai macam cemilan dan juga makanan manis seperti donat dan es krim," balas Murasakibara dengan tenang meski tatapannya terlihat malas. Berbeda dengan raut wajah (Name) yang sulit di baca.
"Sekarang biar aku saja yang mendorong trolly nya dan membawanya pulang," kata Murasakibara lalu menatap (Name) dan tersenyum tipis, "sebagai gantinya, donat dan es krim nanti jangan lupa di beli juga ya. Aku juga menunggu hal itu," sambungnya lagi lalu berjalan lebih dulu ke kasir meninggalkan (Name) yang terpaku di sana.
'Dasar Titan Ungu jelek! Jika seperti ini terus dompetku akan semakin menipis,' batin (Name) sembari meringis kecil yang melihat isi dompetnya yang kian lama menipis. Namun setelahnya ia kembali tersenyum lagi menatap punggung lebar Murasakibara.
"Ya kurasa untuk sekali-kali tidak apa-apa juga," gumam (Name) dengan senyuman lalu mengejar Murasakibara.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro