Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prolog

"Maka seharusnya dimengerti bahwa tak ada kehendak yang lebih baik daripada takdir-Nya hari ini."

11 Desember, Jakarta.

Aku tak tahu kamu melihatku kapan, di mana dan bagaimana. Kita tak berada di bawah atap yang sama, pun tak berada di bawah naungan yang sama.

Namun, aku menemukan catatan sunyi ini di bawah kitab Ibnu Abi Jamroh. Kau menceritakan tentangku, kamu berbagi perasaanmu pada waktu, dan katanya kamu pun membawa namaku di malammu.

Tapi, aku tak pernah jatuh cinta selain pada kehendak-kehendak-Nya. Aku tak pernah jatuh cinta selain pada gunung yang didirikan-Nya, lautan yang dibuat-Nya, lembah serta samudera yang diciptakan-Nya, Bagaimana rasanya menyukai manusia karena Allah? Bisa? Bahkan aku belum belajar akan hal itu.

Hadist-hadist Rasul belum tuntas kukaji, Tafsir-Tafsir Al-Quran belum sepenuhnya dipelajari dan banyak kitab-kitab kuning yang aku masih belum mengerti isi dan penjelasan secara rinci. Dengan demikian, aku yang masih bodoh ini harus terus belajar agar menyamai seseorang yang sangat kuhormati atau bahkan ingin kulampaui.

Untukmu pemilik Kitab Ibnu Abi Jamroh yang menyukaiku, jaga perasaanmu dengan baik. Aku tak tahu kau siapa selain seorang santri yang memendam rasamu begitu rapat. Berharaplah hingga Dia menemukanmu denganku, denganku yang masih mencari sebab mengapa kau mencintaiku. Namun, benarkan kau ingin bertemu denganku dan tak khawatir bila nanti aku menjauh darimu? Aku sedang tersenyum saat menulis kalimat ini.

Tapi katanya Ibnu Jauzi, فالحزم كتمان الحب.
Keteguhan terletak di kemampuan menyimpan cinta.
Begitulah kenapa aku suka caramu memendam perasaan. Meski sekarang aku tahu, aku tak akan mencaritahu dan kehadiranku di lembaran ini hanya untuk memberitahumu bahwa mungkin ... mungkin kita tak memiliki apa-apa selain doa.

Dan terakhir, jaga kitabmu dengan baik. Aku melihat pegonmu sangat rapi, penjelasan yang kau tulis dari satu hadist ke hadist lain begitu jelas terbaca. Semangat dan jangan malas mengaji.

Dari seseorang yang kau cintai.

Gadis itu menutup kitab bersampul kuning berisi kumpulan beberapa hadist Rasulullah bersamaan dengan rasa tersipu yang hadir kemudian.

Memang tak ada pertemuan, tak ada pandangan, bahkan tak ada tindak kesengajaan dari semesta yang mempertemukan mereka berdua. Namun, dia tahu tentang laki-laki yang namanya selalu disebut dalam sujud yang semakin memanjang dan harapan yang semakin terbentang.

Pada Allah yang memiliki sifat Rahman dan Rahim yang sempurna, Dia menitipkan segala hal yang ada dalam skenario takdir yang kemudian berjalan melalui petunjuk yang telah disiapkan-Nya. Pada-Nya yang sifat memaafkan-Nya melampaui hukuman-Nya, dia berharap bahwa hal yang teringinkan lalu teraminkan kemudian.

Namun, rasanya aku hanya akan menjadi hawa yang bersembunyi di balik skeptisisme mencintaimu. Aku bukan yang diinginkan, bukan pula yang berani berdiri paling depan. Namun, aku tak mau jadi pecundang yang hanya terdiam menunggu waktu. Batinnya.

Hingga ia menyadari bahwa semua ini adalah permainan fana, sedangkan realitas sesungguhnya adalah dia yang harus mampu mengontrol apa yang ada.

Dengan menyebut nama Allah yang maha Pengasih lagi Maha penyayang, dia titipkan segala kerinduan tuk disampaikan padanya melalui doa yang tak pernah berhenti hingga sekarang.

🐝🐝🐝


Halo ...

Ya, akhirnya saya membuat story baru walau tulisan sebelah belum selesai tapi ndak apa karena kadang hidup tentang bodo amat xixixi ~

Seperti biasa, nggak ada jadwal untuk apdet cerita ini. Jadi, pantengin aja gimana nanti.

Dan seperti biasa harus disampaikan bahwa lapak saya tak pernah didesain untuk debat, jadi yang tak suka atau tak sepaham bisa tinggalkan dan cari bacaan yang bikin nyaman. Jangan dibikin repot, ya.

Salam ^^


Di sini, 15 Agustus 20

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro