#322 Life
Malam ini, sepulang kerja, kebetulan aku tidak ada kuliah. Aku hanya ingin berjalan santai. Namun yang kutemukan kali ini bukan Imo. Tapi Win.
Dia berdiri dengan ekspresi wajah yang sangat tidak mengenakkan. Entah karena marah dengan kedua orang di hadapannya atau karena hal lain. Namun yang jelas kulihat, Yuri dan Wuri memakinya.
Entah apa yang sedang mereka bahas. Aku tidak berani mendekat. Aku khawatir mereka akan menyadari kehadiranku. Jadi, aku hanya memperhatikan mereka dari jarak jauh saja.
Mereka bahkan berdebat sangat lama sekali. Seperti bahasan yang sangat rumit.
Aku begitu penasaran sebenarnya. Tapi melihat raut wajah mereka, aku benar-benar tidak berani mendekat. Aku memilih menghindar dan pulang kala mereka selesai berdebat. Mungkin lain waktu kutanyakan pada Win.
**
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro