Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

#141 Life

Tepat tengah malam ketika angin berhembus. Tubuh terkapar itu mulai bergerak. Sepertinya dia mulai sadar.

Win menoleh, memperhatikan orang itu duduk, kebingungan, lalu bangkit dan pergi. Aku ikut memperhatikannya juga.

"Pulanglah! Anginnya dingin. Nanti kamu sakit. Sudah tengah malam juga. Memangnya kamu tidak ada kegiatan nanti?"

Aku tersadar dari perhatianku pada orang tadi. "Biarlah, aku masih punya banyak pertanyaan. Urusanku belum selesai denganmu."

"Nanti kamu kesiangan. Lagi pula tugasku sudah selesai di sini." Dia siap beranjak.

Namun dengan gerak refleks, aku menarik lengannya. "Tunggu, aku belum selesai."

Win berbalik. Lalu menatapku lekat. Sorot matanya berubah. Tidak lagi kesal namun tersirat rasa khawatir di sana. Dia bahkan tidak berkata apa-apa, hanya menatapku.

"A-aku ...," ucapanku terhenti. Melihatnya menatapku seperti itu membuatku grogi. Kulepas pegangan tanganku.

"Pulanglah!" pintanya sekali lagi.

"Tapi ...." Aku ragu meneruskan kalimatku.

"Jaga kesehatanmu. Malam ini terlalu dingin. Pakai mantelmu rapat-rapat. Lain kali aku jawab pertanyaanmu." Dia berbalik meninggalkanku.

"A ... Apa kamu serius?" tanyaku gugup sekaligus senang.

"Ya, kapan-kapan. Sekarang pulanglah," jawabnya sambil terus melangkah menjauhiku.

"Win!" teriakku.

Dia menghentikan langkahnya lalu menoleh.

"Terima kasih," masih aku berteriak padanya.

Win berbalik dan kembali melanjutkan langkahnya. Tidak peduli betapa kata-katanya tadi sudah menghiburku sedikit. Ya, meski tidak mendapat jawaban atas segala pertanyaan yang memenuhi benakku, setidaknya dia berjanji mau menjawabnya.

Aku merapatkan mantelku dan melangkah pulang.

**

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro