#132 Life
Akhir pekan ini, aku diam mendekam di kamarku. Tidak ada rencana untuk keluar apalagi mencari sosok-sosok hitam itu. Aku masih bertanya-tanya, kenapa dia seperti itu. Apa yang sebenarnya terjadi. Apakah pikirannya sedang kalut hingga aku menjadi sasaran amarahnya. Atau dia memang menginginkanku agar tidak terlibat sama sekali dengan aksinya memberantas makhluk-makhluk hitam itu.
"Ka, sini!" panggil Ri. "Jangan tidur saja. Sini!"
Aku melihat ke kamar Ri. Sudah banyak yang berkumpul di sana.
"Jangan ke sini, Ka. Nanti berkurang jatah kami," sahut Marine.
"Iya," sahut Jen.
"Kalian ini, tidak boleh pelit dengan sesama," ucap Ri gemas.
"Bawa makanan juga, Ka," teriak Arra yang diikuti sahutan tanda setuju dari Marine.
Mungkin memang lebih baik aku punya banyak kegiatan daripada tidak sama sekali. Mungkin dengan begitu, pikiranku bisa teralihkan dari hal-hal memusingkan itu.
Aku menuju lemari persediaan makanan. Mengambil dua bungkus besar biskuit. Lalu membawanya ke kamar Ri yang berada di depan kamarku.
"Hore, Ka bawa makanan," sorak Marine bahagia.
Aku tersenyum seraya meletakkan bungkusan biskuit di depan Marine dan duduk di sisinya. Kali ini, kami mengisi hari libur kami dengan berkumpul dan mengobrol sampai sore di kamar Ri.
**
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro